NovelToon NovelToon
Merebutnya Kembali Bersamaku

Merebutnya Kembali Bersamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta Terlarang
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Anna

seorang wanita muda yang terjebak dalam kehidupan yang penuh rasa sakit dan kehilangan, kisah cinta yang terhalang restu membuat sepasang kekasih harus menyerah dan berakhir pada perpisahan.
namun takdir mempertemukan mereka kembali pada acara reuni SMA tujuh tahun kemudian yang membuat keduanya di tuntun kembali untuk bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 21

Suara lembut burung dari luar jendela menyambut pagi, sementara sinar matahari mengintip melalui tirai tipis. Di kamar hotel yang sepi, jam dinding menunjukkan pukul tujuh pagi. Ayana perlahan membuka matanya, tubuhnya terasa hangat dan nyaman.

Namun, dalam hitungan detik, rasa nyaman itu berubah menjadi kejutan besar. Ia menyadari dirinya ada dalam pelukan Biantara. Napasnya tertahan, hatinya berdebar keras.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku bisa ada di sini?"suara Ayana dalam hatinya

Ayana menoleh sedikit ke arah Biantara. Wajah pria itu terlihat tenang, matanya terpejam seolah masih terlelap. Ia tidak berani bergerak terlalu banyak, takut membangunkan Biantara. Namun, pikirannya terus berkecamuk.

"Ini salah... aku harus keluar dari sini sekarang juga." perangnya dalam hati

Pelan-pelan, ia melepaskan diri dari pelukan Biantara. Tubuhnya tegang, tangannya gemetar. Tapi yang Ayana tidak tahu, Biantara sebenarnya sudah terbangun sejak ia bergerak pertama kali.

Biantara tetap memejamkan mata, berpura-pura tertidur. Ia tidak ingin membuat Ayana merasa canggung atau terpojok. Namun, ada senyuman kecil yang tersungging di bibirnya, meski ia mencoba menyembunyikannya.

Ayana akhirnya berhasil melepaskan diri. Ia bangkit dari tempat tidur dengan tergesa-gesa, matanya mencari-cari sesuatu untuk dijadikan alasan agar bisa segera pergi.

Ayana berbisik pada dirinya sendiri

"Aku harus mandi. Aku harus menenangkan diri."

Ia mengambil handuk dari koper dan berlari kecil menuju kamar mandi, menutup pintu dengan cepat. Dari dalam kamar mandi, suara air mengalir terdengar samar.

Begitu pintu kamar mandi tertutup, Biantara membuka matanya sepenuhnya. Ia memandang pintu kamar mandi dengan senyum penuh arti. Kepalanya bersandar ke bantal, pikirannya mengembara.

Biantara berbisik pelan

"Kau masih sama, Ayana. Selalu panik, tapi manis seperti biasanya."

Ia duduk di tepi tempat tidur, meregangkan tubuhnya. Pandangannya melayang ke arah jendela, lalu kembali ke pintu kamar mandi. Di dalam hatinya, ada rasa hangat yang sulit ia jelaskan. Meskipun situasi ini tidak direncanakan, ia merasa lebih dekat dengan Ayana.

Ayana berdiri di depan wastafel, menatap pantulan dirinya di cermin. Wajahnya memerah, pikirannya kacau balau.

Ayana berbisik pada dirinya sendiri

"Apa yang aku lakukan? Kenapa aku bisa seperti ini?"

Ia memercikkan air ke wajahnya, berharap rasa gugupnya bisa hilang. Namun, meskipun ia mencoba menyangkal, ada perasaan aneh yang terus mengusik hatinya.

"Kenapa aku... merasa nyaman? Ini salah. Aku tidak boleh merasakan ini." gunam Ayana pelan

Ayana menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri sebelum keluar dari kamar mandi. Namun, bayangan wajah Biantara, senyumannya yang selalu hangat, dan pelukan yang terasa aman tadi pagi terus menghantui pikirannya.

Ayana akhirnya keluar dari kamar mandi setelah beberapa menit. Rambutnya masih sedikit basah, dan ia mengenakan pakaian baru. Biantara yang sedang duduk di sofa kecil segera menoleh ke arahnya.

Bian tersenyum santai"Kau sudah siap?"

Ayana mengangguk pelan, mencoba menghindari kontak mata. Namun, wajahnya tidak bisa menyembunyikan rasa gugup.

"Kita bisa melanjutkan perjalanan sekarang."

"Tentu. Tapi sebelum itu, kau perlu sarapan dulu. Perjalanan kita masih panjang, dan aku tidak mau kau kelaparan di jalan."

Ayana ingin menolak, tapi suara perutnya yang tiba-tiba berbunyi membuatnya tidak punya pilihan. Biantara tertawa kecil, membuat suasana sedikit lebih ringan.

Biantara dengan nada menggoda

"Aku rasa tubuhmu setuju dengan saranku."

Ayana hanya tersenyum kaku, lalu segera beralih mengambil barang-barangnya. Tapi, di dalam hatinya, ia tahu pagi ini akan terus teringat sebagai momen yang sulit dilupakan.

flashback

Malam itu, suasana kamar hotel sunyi. Hanya suara detak jam dinding dan desiran lembut AC yang menemani. Biantara duduk di tepi tempat tidur, memandangi Ayana yang tertidur di sampingnya. Namun, tidurnya tidak tenang. Wajah Ayana yang biasanya damai tampak gelisah, keningnya berkerut seolah tengah memimpikan sesuatu yang berat.

Biantara tidak bisa mengalihkan pandangannya. Hatinya berbisik, ingin membantu Ayana agar lebih tenang. Setelah ragu beberapa saat, ia akhirnya memberanikan diri untuk mendekat.

Biantara berbisik dalam hatinya

"Maafkan aku, Ayana... Aku hanya ingin kau merasa nyaman malam ini."

Dengan perlahan, Biantara menyelipkan tubuhnya di samping Ayana dan mendekapnya lembut. Pelukan itu terasa hangat, ia berharap bisa menenangkan kegelisahan wanita yang diam-diam masih ia cintai.

Namun, yang tidak Biantara sangka, Ayana merespons pelukan itu. Dalam tidurnya, Ayana bergerak mendekat, merangkul Biantara erat, dan menyandarkan wajahnya di dada pria itu. Wajahnya yang semula gelisah kini tampak damai, napasnya perlahan teratur.

Biantara dalam hati, terkejut sekaligus bimbang

"Ayana... kau bahkan tidak sadar apa yang kau lakukan."

Meski tahu Ayana masih berstatus istri Devano, Biantara tidak mampu melepaskan pelukan itu. Ia membiarkan dirinya menikmati momen singkat ini, meski rasa bersalah terus menghantui. Ia tahu tindakannya salah, tapi hatinya tidak mampu menahan dorongan untuk melindungi Ayana.

Malam itu menjadi malam yang penuh dilema bagi Biantara. Ia membiarkan waktu berjalan lambat, menikmati kedekatan yang mungkin tidak akan terulang lagi. Namun, di dalam hatinya, ia sadar bahwa kebahagiaan ini adalah kesalahan.

 

Scene Kembali ke Realitas, Perjalanan menuju ke Jakarta

Keesokan harinya, Biantara dan Ayana melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Kendaraan melaju di jalan tol yang masih lengang setelah kemacetan malam sebelumnya. Namun, di dalam mobil, suasana terasa canggung.

Ayana duduk diam di kursi penumpang, memandang keluar jendela sambil memainkan jemarinya dengan gelisah. Ingatan tentang pagi tadi masih membekas di pikirannya, membuatnya terus merasa gugup.

"Kenapa aku bisa seperti itu? Kenapa aku merasa... nyaman?" Rutuk Ayana dalam hati

Di sampingnya, Biantara sesekali mencuri pandang ke arah Ayana. Ia tahu sesuatu telah berubah setelah malam itu, tapi ia memilih untuk tidak membahasnya. Ia tidak ingin membuat Ayana semakin merasa terpojok.

Bian berdeham, mencoba mencairkan suasana

"Kita mungkin akan tiba di Jakarta sore ini. Ada sesuatu yang ingin kau lakukan sebelum sampai di rumah kakakmu?"

Ayana tersentak dari lamunannya. Ia menoleh sebentar ke arah Biantara, lalu menggeleng pelan.

"Tidak... aku hanya ingin segera sampai."

Jawabannya singkat, hampir terdengar dingin. Namun, Biantara tidak tersinggung. Ia memahami kecanggungan Ayana dan memutuskan untuk tidak memaksa percakapan lebih jauh.

Dalam perjalanan itu, meski mereka berusaha mengalihkan pikiran masing-masing, bayangan malam sebelumnya terus menghantui mereka berdua. Ayana terus merasakan debar jantungnya setiap kali teringat momen di kamar hotel, sementara Biantara hanya bisa tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan perasaannya yang semakin sulit ia kendalikan.

Rasa ingin merebutnya dari devano sangat menggebu-gebu namun bian selalu menahannya demi tidak mempersulit situasi Ayana. Terlebih mendengar keputusan Ayana yang ingin bercerai dari devano membuat hatinya tersenyum lebar.

Bian akan membantu di balik layar sebisa mungkin demi mendapatkan kebebasan yang ayana inginkan termasuk perceraiannya.

1
Duta Ajay
tetep semangat berkarya yah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!