Dia harus menutupi identitas demi mendapatkan teman dan cinta yang benar-benar tulus. Dia lelah dengan kebohongan mereka, kepedulian mereka semata ingin memanfaatkan dirinya hanya karena dia anak dari orang kaya.
Semuanya palsu hingga dia lebih meninggalkan itu semua dan mencoba hidup mandiri dan menutupi identitas sebenarnya tentang dirinya.
Berawal hidup di kost dan mulai merubah cara hidup dia sederhana mungkin tanpa mengetahui identitas dirinya sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
{Rindu berat}
Valen pun memasukkan satu-persatu barang itu ke dalam tas. Dia ingin menghapus memori saat bersama dengan mantannya.
Setelah semuanya rapi, dia langsung tiduran ditempat tidurnya. " Mungkin belum waktunya aku jujur, aku harus melihat keseriusan dia." batin Valen yang bingung apa dia jujur pada Aldo tentang dirinya yang sebenarnya atau di tetap merahasiakan dan menunggu waktu yang tepat untuk menjelaskannya.
Sore hari
Valen sedang asyik berenang di kolam renang.Valen pun mencoba duduk dikursi dekat kolam renang, tiba-tiba saja Handphone miliknya berdering.
"Aldo." batin Valen yang segera mengangkat panggilan itu.
"Hallo."
"Hallo Valen ." sapa Aldo pada Valen.
"Sedang apa kamu?" tanya Aldo yang diam-diam Aldo rindu dengan Valen.
Valen pun kebingungan, dia harus menjawab apa. Tidak mungkin dia menjawab jika dirinya sedang berenang.
"Ini sedang ada di dapur, ada apa?" tanya Valen pada Aldo, yang terpaksa dia harus berbohong.
"Tidak ada apa-apa, hanya kangen." jawab Aldo.
"Mulai gombal kamu ya." jawab Valen yang mulai menertawai Aldo.
"Beneran, aku tidak bohong." jawab Aldo yang mulai berkata seperti itu.
"Baiklah, aku percaya." jawab Valen yang menahan tawanya.
"Jika besok kamu sudah pulang, malamnya kamu mau tidak aku ajak keluar?" tanya Aldo pada Valen.
"Keluar, kemana?" tanya Valen yang penasaran dirinya mau diajak kemana.
"Kita pergi ke pasar malam, bagaimana?" tanya Aldo yang ingin mengajak jalan berdua.
"Oke aku mau." jawab Valen yang setuju dengan ajakan Aldo.
"Baiklah kalau begitu besok malam aku jemput kamu di kostmu ya." jawab Aldo yang begitu antusias dengan rencana mereka berdua.
"Ya sudah, besok malam aku tunggu." jawab Valen, akhirnya sambungan telepon terputus.
Valen langsung masuk kedalam rumah setelah dia baru selesai berenang. Ternyata diruang tamu sudah ada papanya yang baru saja pulang dari kantor.
"Papa." sapa Valen pada papanya.
"Valen." Valen pun mendekati papanya.
"Bagaimana dengan mamamu?"
" Mama baik-baik saja pa, sekarang mama ada dikamar sedang istirahat ." jawab Valen yang baru saja selesai berenang.
"Ya sudah, papa mau menemui mamamu dikamarnya ." Akhirnya mereka berpisah, Valen langsung masuk kedalam kamarnya setelah dia selesai berenang.
Malam hari
Semua berkumpul makan malam bersama, malam ini terasa berbeda dan terasa lebih ramai dengan kehadiran Valen disisi mereka.
Setelah berminggu-minggu mereka berpisah, akhirnya mereka bisa berkumpul kembali.
Apalagi momen ini paling ditunggu oleh mama Monica setelah sekian lama dia harapkan, semua terjadilah. Apa lagi mereka begitu menikmati makan malam bersama mereka.
"Pa, mungkin pagi besok Valen harus kembali lagi mengerjakan pekerjaan. Untuk malam ini Valen ingin menginap disini dulu." kata Valen pada papanya dan kakaknya.
"Terserah kamu saja." jawab tuan Daniel.
"Makasih sudah mau menemani mama sayang." mama Monica merasa terharu, dengan putrinya yang bersedia memberikan waktunya untuk mamanya.
"Iya ma." Jawab Valen dengan senyuman,mereka pun menikmati waktu kebersamaan mereka dengan berkumpul makan malam.
Setelah selesai barulah mereka berkumpul diruang tamu. Kini hanya tinggal Valen dan kak Gio ditempat itu. Sedangkan tuan Daniel mengantarkan istrinya ke kamarnya.
"Kakak."
"Ada apa dik?" tanya kak Gio pada adiknya.
"Ada sesuatu yang ingin Valen bicarakan sama kakak." kata Valen,Valen pun menceritakan apa yang sebenarnya menjadi masalah yang sedang dia keluhkan.
"Bagaimana, kakak mau bantu tidak?" tanya Valen yang memohon kakaknya untuk membantu dirinya.
"Sebenarnya untuk perusahaan itu kakak sudah tahu. tapi kenapa harus kakak bantu perusahaan itu, memangnya kamu kenal?" tanya kak Gio.
"Sebenarnya Valen punya teman disana, dia bercerita jika ada masalah diperusahaan itu. Seperti yang Valen ceritakan tadi kak." kata Valen yang sudah menceritakan secara rinci.
"Baiklah, nanti kakak coba dulu." jawab kak Gio yang akhirnya bersedia membantunya.
"Makasih ya kak." Valen terlihat bahagia, akhirnya dia bisa membantu Aldo.
Setelah mereka sudah berdiskusi, mereka kembali ke tempat tidur mereka masing-masing.
Nampak Valen begitu bahagia, sepertinya masalah yang sedang dihadapi oleh Aldo akhirnya selesai juga. Kini dia tinggal menunggu kabar dari kakaknya.
Dia melirik kearah jam dinding, ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Waktunya dia istirahat. Karena besok dia harus pulang ke kost.
Pagi hari
Valen sudah bangun dari tidurnya, waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi, saatnya dia bersiap untuk segera bangun dan bersiap turun kebawah menemui mereka semuanya.
Sebelum itu dia ingin ke kamar mandi dulu, setelah selesai barulah dia turun ke bawah.
Diruang meja makan ada mama dan kakaknya yang sudah lebih dulu datang.
"Selamat pagi mama, kakak." sapa mereka satu-persatu.
"Pagi juga sayang." ucap mama Monica yang sedang duduk menunggu kedatangan suaminya.
Valen pun duduk disamping kakaknya, datanglah tuan Daniel yang baru saja masuk diruang meja makan.
"Pagi mama." sapa mama Monica.
"Pagi juga papa." jawab mama Monica.
Mama Monica langsung melayani suami, sedangkan Valen menyusul papanya. Mereka begitu menikmati makan pagi bersama.
"Sayang, kalau kamu mau pulang biarkan kakakmu yang mengantar kamu." perintah mama Monica pada putrinya.
"Tidak ma, kalau Valen pulang pakai mobil nantinya mereka curiga. Mendingan Valen pulang pakai sepeda motor saja." jawab Valen yang masih ingin menutupi kebenaran tentang Dirinya.
"Baiklah kalau itu mau kamu sayang ." jawab Mama Monica pada putrinya. Mama Monica hanya bisa mengalah jika itu sudah keputusan nya mau tidak mau dia harus menuruti.
Akhirnya makan pagi selesai, kini tuan Daniel dan kak Gio segera berangkat ke kantor. Sedangkan Valen dirumah bersama mamanya.
"Ma, Valen mau berangkat sekarang." pamit Valen pada mama Monica.
Mama Monica terlihat sedih , setelah putrinya berpamitan yang akan keluar dari rumah.
"Mama, maaf Valen harus pergi lagi." ucap Valen pada mamanya.
"Iya sayang, mama mengerti." jawab Mama Monica yang mencoba menyembunyikan rasa sedihnya.
"Valen janji kalau pekerjaan Valen sudah selesai, Valen akan pulang menemui mama." jawab Valen dengan senyuman.
"Jangan lupa kamu bawa Aldo kesini, perkenalkan Aldo pada mama." permintaan mama Monica tentang pria yang sekarang menjadi kekasih putrinya.
"Iya ma, tapi Valen minta waktu. Untuk sementara ini Valen ingin mengenal dekat dulu." jawab Valen yang ingin berkenalan lebih dekat.
"Baiklah sayang." jawab mama Monica yang lebih pasrah dengan apa keinginan putrinya.
Akhirnya Valen keluar dari rumahnya, dia pun bersiap langsung pergi ke tempat kerjanya. Beberapa menit kemudian, akhirnya dia sampai juga ditempat kerjanya.
"Selamat pagi mbak." sapa lily yang saat itu bekerja didepan kasir.
"Pagi juga." jawab Valen yang mulai sibuk dengan pekerjaannya, dimeja pun sudah ada berkas yang harus dia cek kembali.