Lin Lianwei, seorang perampok dan ketua bandit dari kota X, tiba-tiba mendapati dirinya terjebak dalam tubuh seorang gadis desa bernama Lin Yuelan, gadis yang lemah dan malang, yang baru saja mengalami pelecehan oleh seorang pria tak dikenal.
Dalam kesakitan dan keputusasaan yang mendalam, Yuelan memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat ke sungai. Namun, alih-alih kematian, justru jiwa Lin Lianwei yang masuk ke dalam tubuh Yuelan pada saat genting itu.
Selama tiga bulan pertama, Lianwei mencoba memahami kehidupan barunya sebagai Lin Yuelan. Ia berusaha untuk bangkit dari tragedi yang dialami dan menjalani kehidupan baru ini dengan penuh kehati-hatian. Tetapi, sesuatu mulai terasa aneh. Tubuh barunya menunjukkan gejala-gejala yang membuatnya khawatir. Setelah mencari tahu, Lianwei pun terkejut mengetahui bahwa dirinya hamil.
Dengan ketidakpastian tentang siapa ayah dari anak yang dikandungnya, Lianwei merasa sangat kebingungan. Mampukah dia melewati situasi yang rumit ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MANSION MENGIKUTI
Nyonya Zhang mengantar tabib tua itu hingga ke halaman rumahnya, setelah itu dia kembali ke kamar yang saat ini ditempati oleh Lin Yuelan.
"Bagaimana keadaanmu? Apakah sangat sakit?" tanya nyonya Zhang, mengawali pembicaraan.
Lin Yuelan menggelengkan kepala, "Tidak sakit!"
"Syukurlah, aku akan menyiapkan ramuan obat untukmu. Beristirahatlah!" ucap nyonya Zhang sambil berdiri, dia meninggalkan kamar itu dan kembali ke dapur untuk merebus ramuan obat dari tabib.
Lima belas menit kemudian, nyonya Zhang kembali, dia membawa mangkuk berisi bubur dan telur rebus, "Makanlah! Kau harus mengisi perutmu agar cepat sehat."
Lin Yuelan mengambil mangkuk itu, dia benar-benar sangat lapar sekarang. Pemilik tubuh asli belum memakan apa pun sejak pagi, di tambah dia mendapatkan siksaan dari seorang pria yang tidak di kenal, sehingga membuat tubuhnya benar-benar hancur.
"Makan perlahan, masih ada bubur yang tersisa di atas kompor." ucap nyonya Zhang, dia terlihat sangat prihatin dengan nasib gadis di depannya, tubuhnya kurus, seolah hanya tinggal kulit dan tulang.
Lin Yuelan mengangguk, "Aku menyusahkanmu, bibi!"
"Tidak, tidak! Jangan pikirkan itu, aku juga hidup sendirian, jadi tidak masalah." jawab nyonya Zhang, dia segera mengambil mangkuk obat dan menyerahkannya.
"Minum obatnya, setelah itu kau bisa beristirahat. Jangan banyak pikiran, mengerti?" nyonya Zhang tidak secara langsung menyinggung masalah yang baru saja menimpa Lin Yuelan, dia takut gadis itu akan mengalami trauma seperti yang diucapkan oleh tabib sebelumnya.
Lin Yuelan mengangguk, dia dengan patuh mengambil mangkuk itu dan segera meneguk cairan obat di dalamnya.
"Apakah pahit? Aku memiliki gula di sini, buka mulut mu!" ucap nyonya Zhang, dia terlihat sangat berhati-hati dalam merawat gadis itu.
Lin Yuelan menggelengkan kepala, "Tidak pahit!"
"Hei! Jangan berbohong padaku, cepat buka mulutmu! Gula ini sangat manis," ucap nyonya Zhang lagi. Lin Yuelan akhirnya membuka mulutnya dan segera menyesap rasa manis dari gula yang di berikan nyonya Zhang.
"Tidurlah, kau harus lebih banyak beristirahat, jika butuh sesuatu, berteriak saja, aku berada di kamar sebelah." ucap nyonya Zhang sambil membantu Lin Yuelan untuk berbaring.
Melihat wanita itu pergi, Lin Yuelan menghela nafas kasar, nasibnya saat ini tidak jauh lebih baik dibandingkan kehidupan sebelumnya. Dulu, dia adalah seorang mahasiswi kedokteran, namun karena sebuah kecelakaan lalu lintas, dia kehilangan kedua orang tuanya.
Beberapa bulan kemudian, dia mengetahui bahwa kecelakaan tersebut adalah skema yang dibuat oleh paman dan bibinya sendiri, yang memiliki niat untuk merampas harta milik keluarga mereka.
Lin Lian Wei yang putus asa akhirnya bergabung dengan sekelompok bandit, dia mendapatkan pelatihan berat, hingga akhirnya berhasil menjadi seorang gadis yang memiliki kemampuan bela diri cukup tinggi. Dia bahkan mampu menerobos masuk ke dalam beberapa bangunan besar, untuk mencuri benda-benda berharga di sana.
"Hidup memang sangat sulit untuk di tebak, awalnya aku benar-benar yakin akan segera terlempar ke istana neraka, tapi ternyata nasib membawaku ke tempat ini." gumam Lin Yuelan pelan, tanpa sengaja kesadarannya memasuki sebuah tempat yang sangat di kenal baik olehnya.
"Mansion? Tunggu! Bukankah aku baru saja terlempar ke zaman kuno? Tapi bagaimana bisa kembali ke rumah ku sendiri di zaman modern? Mungkinkah ini ruang dimensi?'' gumam Lin Yuelan lagi, dia melangkahkan kakinya ke beberapa tempat, semuanya masih utuh, ruangan senjata penuh dengan berbagai macam peralatan.
Dia berbalik dan membuka gudang, ada begitu banyak tumpukan makanan di sana, beras, biji-bijian, mie instan, minyak goreng, tepung bahkan bumbu. Dia kembali melangkah ke arah apotek, mengambil beberapa macam obat untuk menyehatkan tubuhnya.
Saat Lin Yuelan membuka mata, dia telah kembali ke rumah nyonya Zhang, obat yang di ambilnya dari apotek juga terbawa olehnya. Lin Yuelan tersenyum tipis, nampaknya dia tidak terlalu sial, masih ada begitu banyak harta berharga yang mengikutinya hingga kehidupan saat ini.
Lin Yuelan menggeser tubuhnya yang sakit, dia segera menelan beberapa pil, kemudian mengambil air putih yang sengaja di simpan oleh nyonya Zhang di atas meja.
"Baiklah, aku akan segera menyembuhkan diri!" ucapnya dengan semangat, dia kembali berbaring di atas tempat tidurnya.
Efek obat itu cukup keras, dia mengalami tidur yang cukup panjang hingga membuat nyonya Zhang menjadi sangat cemas, bahkan tabib tua tidak meninggalkan kamarnya selama dua hari.
"Tabib, bagaimana keadaan gadis itu? Apakah dia masih bisa di selamatkan?" tanya nyonya Zhang. Meskipun wajah Lin Yuelan tidak terlihat pucat seperti sebelumnya, namun gadis itu belum juga mau membuka mata.
"Nyonya Zhang, aku juga merasa sedikit aneh, resep obat yang aku berikan tidak mungkin memiliki efek tidur panjang seperti ini," jawab tabib itu sambil beberapa kali mengerutkan dahinya.
Nyonya Zhang terlihat semakin ketakutan, "Tabib, dua hari yang lalu, dia masih mau memakan semangkuk bubur dan dua butir telur rebus, dia juga meminum obat yang di berikan olehmu."
Tabib tua itu memijat keningnya, "Nyonya Zhang, anda tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya, denyut nadi gadis ini sangat stabil, begitupun dengan detak jantungnya. Dia tidak berada dalam kondisi kritis."
"Tapi tabib, kenapa dia tidak mau bangun? Apakah kau meresepkan obat yang salah? Tabib, aku baru saja ingin membawa gadis ini kembali ke kota dan mengenalinya sebagai seorang anak, tapi dia malah tidur seperti ini." ucap nyonya Zhang dengan sedih.
Tabib tua itu menghela nafas panjang, "Nyonya Zhang, kita tidak pernah bisa tahu apa yang di rencanakan oleh langit. Bersabarlah! Cepat ataupun lambat, gadis itu pasti akan kembali sadar."
Nyonya Zhang hanya bisa menahan perasaan masam di dalam hatinya, dia tidak bisa terus mengeluh pada tabib. "Nak, kehidupan buruk seperti apa yang telah kau lewati, hingga menjadi seperti ini? Cepatlah bangun! Mulai saat ini, aku akan mengangkatmu sebagai putriku, kau akan mewarisi seluruh harta milik keluarga Zhang kami."
Suasana seketika menjadi sedikit tak tertahankan, bahkan tabib tua itu hampir saja menjatuhkan air matanya, dia tak menyangka bahwa Nyonya Zhang benar-benar serius ingin mengadopsi gadis itu sebagai putrinya sendiri.
"Nyonya Zhang! Bersabarlah! Dia pasti mendengar kata-katamu!" ucap tabib sambil menahan rasa haru di hatinya.
Nyonya Zhang menyentuh wajah Lin Yuelan dengan lembut, kemudian mencium dahi gadis itu. "Ayo bangun! Kau bisa meminta apapun pada ibu angkatmu! Aku memiliki banyak uang."
👍💪