TAMAT
.
Kisah Kaisar yang hidup dalam keluarga yang tidak utuh, Ayahnya menceraikan sang Ibu dan lebih memilih cinta pertamanya semasa muda dulu.
Sang Ibu terpaksa meninggalkan Kaisar karena ancaman suaminya sendiri, ia pergi membawa bayi perempuan yang masih berada diperutnya dan terlahir dengan nama Keiina yang tidak diketehaui keberadaannya oleh suaminya.
Kaisar tumbuh menjadi anak yang penuh dengan dendam dan sangat membenci sang Ayah juga istri yang sudah merebut posisi ibunya, di masa depan ia mencari keberadaan sang ibu dan adik yang belum pernah ia temui.
Apa yang terjadi dengan hubungan Kakak beradik antara Kaisar dan Keiina?
Akankah mereka saling mengenali saat bertemu untuk pertama kalinya?
Bagaimana saat cinta menghampiri Kaisar maupun Keiina, akankah pengkhiatan sang Ayah membuat mereka trauma dan membatasi diri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
"Ke kantor catatan sipil, menikahimu." Jawabnya menggoda.
"Hah?" Keiina melongo tak percaya.
Ryu tersenyum, "Bercanda, Sayang. Eh koq sayang. Maksudku Bercanda, Keiina."
Keiina hanya tersenyum kikuk. "Panggil aku Keii saja, Pak dokter."
Ryu berdecak. "Keii, terdengar sama seperti memanggil Key." Ryu melangkahkan kakinya dan diikuti oleh Keiina.
"Key teman Pak dokter yang kemarin?" Tanya Keiina.
Ryu mengangguk, "Jangan menyukainya ya." Katanya dengan posesif.
Keiina tertawa. "Mana mungkin aku menyukainya."
Ryu menoleh kearah Keiina yang masih tertawa, "Semua orang menyukai pesonanya Key. Aku takut kamu juga menyukainya."
Keiina tersenyum tipis, "Aku tidak percaya dengan laki laki. Bagiku laki laki ada hanya untuk menyakiti wanita." Kata Keiina dengan sendu.
Ryu mengernyitkan dahinya, hingga mereka masuk ke dalam lift dan hanya berdua.
"Kamu pernah di khianati oleh pria?" Tanya Ryu penasaran.
Keiina diam dengan tatapan menerawang. "Harusnya dia menjadi cinta pertamaku, tempat sandaranku, tapi dia terlalu kejam untuk ku jadikan cinta pertamaku." Katanya dengan tanpa ekspresi.
"Cinta pertamamu tak terbalaskan?" Tanya Ryu lagi.
Keinna melihat kearah Ryu, sesaat mereka saling menatap. "Lupakan, kita hanya hanya membahas hal yang sia sia." Ucap Keiina kemudian tersenyum dan melihat kedepan.
Ryu mengajak Keiina untuk duduk di toko kue yang dekat dengan kantornya.
"Apa yang pria itu lakukan padamu?" Tanya Ryu yang masih penasaran.
"Aku tidak ingin membahasnya." Jawab Keiina. "Bisakah kita tidak membahasnya, Pak dokter?" Tanya Keiina.
"Dan bisakah jangan memanggilku Pak dokter? Itu terdengar sangat tua untukku." Ucap Ryu.
Keiina bertanya lewat mimik wajahnya yang bingung.
"Hem, panggil aku Kak, atau Mas, atau Sayang mungkin?" Ryu mengedipkan satu matanya dan membuat Keiina bergidik.
"Bagaimana?" Tanya Ryu.
"Mas saja." Jawab Keiina ragu ragu.
"Mas? Kenapa tidak memilih Kak?" Tanya Ryu.
Keiina tersenyum, "Karna aku sudah memiliki seorang Kakak." Jawabnya singkat.
"Namaku Ryu." Ryu mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
Keiina hanya menatap uluran tangan Ryu yang menggantung.
"Aku ingin menjadi temanmu. Maafkan jika aku sering bercanda." Kata Ryu meyakinkan. Ia tidak ingin membuat Keiina merasa risih dan tak nyaman. Perlahan tapi pasti, Ryu ingin mendekati Keiina pelan pelan, terlebih Ryu berpikir jika Keiina pernah mengalami trauma karena cinta pertamanya itu. Padahal yang di maksud oleh Keiina adalah sang Ayah, bukan trauma karna pria lain.
Keiina menyambut uluran tangan Ryu, "Keiina." Ucap Keiina memperkenalkan diri.
Mereka asik berbicara sambil menikmati kue yang mereka pesan. Ryu sedikit tau kepribadian Keiina yang cenderung tertutup dan hati hati.
**
Hampir sebulan berlalu, Kaisar kembali bekerja dan slalu sibuk dengan pekerjaannya, ia terus berhubungan dengan detektif yang yang ia sewa untuk mencerai keberadaan Adelia dan juga adiknya.
Aldo masuk untuk menjemput Kaisar yang akan bertemu dengan klien. Kaisar melirik jam di pergelangan tangannya, waktu sudah menunjukan pukul enam sore dan ia ada janji bertemu dengan klien di sebuah restoran untuk makan malam.
Kaisar segera menghentikan pekerjaannya, membersihkan diri di kamar mandi yang ada di dalam ruangan pribadinya dan segera berangkat di dampingi oleh Aldo.
Mereka tiba di sebuah restoran steak ternama, tempat di mana klien Kaisar sudah menunggunya.
Mereka berbincang sejenak sampai seorang pelayan menghampirinya dan memberikan daftar menu pada Kaisar dan kliennya.
Kaisar yang tak asing mendengar suaranya seketika langsung mendongakan kepalanya dan melihat wanita yang ia kenali sekilas namun Kaisar tetap menjaga image nya di depan sang klien.
Keiina yang juga sedikit mengenali Kaisar terlihat canggung namun tetap diam karna sepertinya Kaisar juga acuh terhadap dirinya.
Kaisar membisikan sesuatu pada Aldo setelah Keiina pergi mencatat pesanan mereka, dan Aldo mengangguk mengerti lalu berpamitan untuk keluar sebentar.
Makan malam sekaligus membahas proyek itu berjalan dengan lancar, sang klien ijin pamit untuk pergi terlebih dahulu karena melihat Kaisar yang sepertinya masih ingin berada di restoran itu.
"Tuan Kai, Nona Keiina sudah berada di teras restoran." Ucap Aldo.
"Dia bernama Keiina?" Tanya Kaisar ingin tau.
"Iya Tuan." Jawab Aldo.
Kaisar mengangguk kemudian berdiri melangkah keluar teras
Keiina segera berdiri dari duduknya saat melihat Kaisar keluar. "Tolong jangan membuat posisiku sulit, Tuan. Aku sedang bekerja dan masih di jam kerja." Kata Keiina memelas.
Kaisar duduk sambil menatap mata Keiina, mata yang sepertinya ia kenali namun ia lupa dimana melihat sorot mata itu.
"Nona Keiina duduklah, saya sudah meminta ijin khusus pada manager anda untuk membawa anda pulang lebih cepat." Sahut Aldo.
Keiina hanya menghela nafas kemudian duduk ditempatnya semula, tidak Ryu, tidak temannya selalu menyepelekan jam kerjanya. Mungkinkah itu kekuasaan orang orang kaya, pikirnya.
"Namamu, Keiina?" Tanya Kaisar dingin.
Keiina mengangguk. "Tuan Key bisa memanggil saya Keii." Jawab Keiina.
"Kamu memanggilku Tuan Key? Kamu mengenalku?" Tanya Kaisar lagi.
"Anda temannya dokter Ryu." Ucap Keiina.
"Tapi kita belum berkenalan." Kata Kaisar.
"Kalau begitu kenapa anda meminta ijin pada managerku untuk pulang lebih cepat? Bukankah kita tidak saling mengenal?" Tanya Keiina yang mulai bingung akan sikap Kaisar yang dipikirnya menyebalkan.
Kaisar mengangguk, "Jangan panggil aku Tuan, aku bukan atasanmu dan kamu juga bukan pelayanku." Ucap Kaisar.
Keiina hanya diam menunduk. "Tatap lawan bicaramu jika sedang berbicara." Kata Kaisar tegas.
Keiina mengangkat wajahnya dan menatap mata Kaisar. Kaisar pun sama dan ia merasa kan hal lain di hatinya.
"Siapa kamu? Apa sebelumnya kita pernah bertemu? Wajahmu tidak asing untukku." Gumam Kaisar yang terdengar lirih oleh Keiina.
"Sudah pernah ku bilang, Tuan. Aku ini baru datang dari daerah belum satu bulan." Kata Keiina mengingatkannya lagi.
Kaisar memijat pangkal hidungnya. Kembali ke tujuan awalnya mengapa ia membawa Keiina keluar dari restoran steak. "Kenapa kamu ada di restoran ini? Bukankah kamu karyawan training di Medika Group?" Tanya Kaisar yang sedari tadi penasaran.
"Aku hanya mencari tambahan uang, mumpung aku berada di kota." Jawab Keiina apa adanya.
"Sejak kapan? Apa Ryu tau?" Tanya Kaisar lagi.
"Sudah berjalan dua minggu, Mas Ryu tidak tau karna kami jarang bertemu, hanya sesekali saja." Jawab Keiina lagi.
"Mas? Kamu menyebutnya Mas?" Kaisar sungguh tidak percaya, lelaki bucin itu ternyata sudah bergerak cepat.
Keiina mengangguk.
"Apa gajimu di Medika Group kurang?" Tanya Kaisar lagi.
Keiina menggelengkan kepalanya, "Cukup, hanya saja mumpung aku berada di kota, aku ingin mencari pengalaman dan penghasilan lebih. Lagi pula teman teman yang lain juga seperti itu."
"Apa keluargamu begitu kekurangan uang?" Tanya Kaisar tanpa basa basi.
Keiina menatap mata Kaisar. "Aku dan Mama ku hidup berkecukupan meski kami tidak hidup dengan mewah."
"Kamu hanya tinggal berdua dengan Mamamu?" Tanya Kaisar lebih ingin tau.
Keiina mengangguk. "Karna itu aku bekerja sampingan, agar saat aku pulang setidaknya aku membawa uang lebih hanya untuk membuat Mama bangga padaku." Keiina tersenyum. "Aku ingin menambahkan modal untuk usaha toko kue mamaku yang hanya berjalan di tempat."
Ada perasaan menyesal di hati Kaisar ketika mendengar jawaban Keiina, "Tapi ini Kota, banyak sekali kejahatan yang terjadi saat malam. Aku akan bicara dengan Ryu." Ucap Kaisar.
"Tuan, mengapa anda begitu ikut campur urusanku?" Tanya Keiina tak suka.
...****************...
Readers yang sudah mampir, mohon like nya dong.. Yang masih punya jatah vote boleh dong dukung karyaku dengan votenya.
Jangan lupa juga komentarnya walaupun cuma sebatas tulis Up, biar aku makin semangat.
gmn rsa nya jd kai n kei