WARNING BUKAN UNTUK BOCIL ❤️❤️
YANG DIBAWAH UMUR
MOHON UNTUK JANGAN BACA NOVEL INI!!
KARENA INI NOVEL KHUSUS UNTUK KAUM IYA-IYA 😝
TERIMA KASIH!! SELAMAT MEMBACA!!
ANNABELLA TASYA KUSUMA pegawai di salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang terletak di Jakarta ini sudah mengabdi di perusahaannya selama hampir 4 tahun.
Pekerjaannya lancar dan mengasyikan. Dia sangat mencintai pekerjaannya. Dia orang yang mudah bergaul, itu yang membuat dia sangat akrab dengan rekan-rekan di devisinya, yaitu devisi keuangan.
Tapi semua itu berubah, ketenangan di usik. Dia merasa diawasi, dikekang, dan diperlakukan tidak adil oleh CEO baru di perusahaannya.
Mampukah Tasya bertahan, atau Tasya memilih untuk keluar dari perusahaan nya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssyptr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 22 - BANK ?
YUK SEBELUM BACA PASTIKAN SUDAH
LIKE
COMMENT
VOTE
DAN JANGAN LUPA BERIKAN BINTANG l
LIMA.
SUPAYA AUTHOR-NYA BERSEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD.
TERIMA KASIH CINTA-CINTAKU.
---------------------------------------------
"Halo."
"Tuan, mereka merencanakan untuk pergi jauh tuan. Apa yang harus kita lakukan selanjutnya."
"Bagus, kerja bagus. Aku sendiri yang akan melakukannya. Kau cukup awasi mereka saja."
"Baik tuan. Segera saya laksanakan."
Tut....
"Hahahaha perempuan bodoh. Apa Tasya pikir ia akan bebas begitu saja. Ia harus membayar apa yang keluarganya lakukan padaku." gumam laki-laki itu.
"Lihat saja, akan ku buat hidup seperti dineraka wanita murahan."
---------------------------------------------
"Lula, ayo bangun. Kamu akan pergi segera ke sekolah, nanti kamu akan terlambat kalo gak bangun-bangun." Tasya berteriak tepat didepan pintu Lula.
"Hoamm....ini kak aku udah mau bangun." jawab Lula yang juga berteriak.
20 menit kemudian.....
"Ayo berangkat nanti kamu terlambat sayang." ujar Tasya.
Lula meminum habis susunya lalu mengangguk kecil. "Iya kak, aku udah siap."
"Kamu duluan masuk mobil, nanti kakak nyusul. Kakak mau ambil flashdisk kakak di kamar." ujar Tasya.
Lula menuruti ucapan Tasya dan segera masuk kedalam mobil Tasya. Sedangkan Tasya berjalanan menaiki tangga menuju kamarnya.
"Huh...kemaren aku taruh mana ya flashdisknya....kenapa sekarang aku jadi pelupa gini ?" gumamnya
Tasya melihat kanan-kiri hingga ia menemukan benda kecil itu terjatuh dibawah nakas sebelah tempat tidurnya. Saat akan mengambil tiba-tiba handphonenya berbunyi menandakan pesan masuk.
"Ha, nomer kantor ? nomer kantor siapa nih ?" batin Tasya.
Tak mau ambil pusing, Tasya segera mengangkat telepon itu.
"Halo."
"Halo, apa benar ini mbak Annabella Tasya Kusuma ?"
"Iya benar, dengan siapa ini ?"
"Selamat pagi mbak Tasya, saya Rina teller dari Bank BNA. Apa saya bisa menggangu waktunya sebentar ?"
"Oh iya mbak, ada apa ya ?"
"Baik, begini mbak Tasya perusahaan Ayah kandung anda yaitu KSM Group sebelum mengalami kebangkrutan. Tante kandung anda, Ibu Mega sempat meminjam uang sebesar 20 Milyar rupiah. Dan itu atas nama mbak Tasya sendiri. Jadi kapan bisa dibayarkan mbak ?"
"Maksud mbak apa ya? Du...dua puluh MILYAR????" tanya Tasya kaget.
"Iya mbak, kami sudah menunggu untuk dibayarkan sejak 1 tahun yang lalu tapi tetap tidak dibayar juga. Maka kami akan kasih waktu 1 Minggu lagi, jika masih tidak dibayarkan makan kami akan menyita rumah dan mobil yang sesuai dengan kesepakatan."
"Tunggu, maksud mbak apa ya? saya tidak merasa meminjam uang. Gak....gak bisa mbak.."
"Maaf mbak tapi disini mbak sendiri yang menandatangani. Jika ingin melihat silahkan datang ke kantor pusat kami di jalan Panglima Sudirman no. 277. Selamat siang dan terima kasih."
Tut... sambungan terputus.
"Maksudnya apa? aku tidak menandatangani apapun. Tante waktu itu hanya.....Astagaa tante yang menjebak ku....hiks..."
FLASHBACK......
"Hiks....hiks.... Tasya maafkan Tante karna membuat perusahaan Ayahmu mengalami kebangkrutan....hiks.."
*Tasya menghela nafas pelan. Tante kandungnya ini benar-benar. Dia yang mengambil alih perusahaan orang tua Tasya tapu dia sendiri kini yang menghancurkannya.
Dan sekarang apa? berani-beraninya dia datang kesini. Datang kerumah Tasya sambil menangis-nangis. Dasar wanita tidak tahu diri.
"Ya sudah mau bagaimana lagi Tan, ini semua kan sudah jalannya." ucap Tasya mencoba sopan.
"Tante jatuh miskin Sya...hiks...hiks... Tante harus bagaimana ?" ucapnya.
'Apa tadi dia bilang jatuh miskin ? di lihat dari pakaian dan juga perhiasannya juga masih misikinan aku.' ucap Tasya dalam hati.
"Yasudah terus mau bagaimana lagi ? Tasya memang bisa bantu apa ?" tanya Tasya.
Mega, Tante Tasya kini menghentikan tangisannya lalu mendongakkan kepalanya melihat wajah cantik Tasya. "Kamu serius Sya, mau bantu Tante ?"
Tasya menghela nafas pelan. Sebenarnya ia sangat malas berurusan dengan orang munafik seperti tantenya ini, tapi mau bagaimana lagi mereka kan tetap saudara.
"Kalo aku bisa, aku bahkan bantu te..." jawabnya sopan.
Mega kini tersenyum licik lalu menyodorkan berkas yang ia bawa dari dalam tas-nya pada Tasya. "Kamu tandatangani Sya."
Tasya mengerutkan dahinya "Apa ini Tan ?"
"Kamu tandatangan saja, jangan banyak bicara. Tante akan pinjam uang ke teman Tante, kamu disini hanya sebagai saksi saja." jawabnya malas.
"Tapi Tan, apa tidak terlalu banyak meminjam uang 20 M ?" tanya Tasya setelah melihat sedikit isi kontrak itu.
"Jangan banyak bicara Tasya, apa kamu mau melihat hasil kerja keras Ayahmu hancur berantakan ditangan anaknya sendiri ? Lagian kamu disini hanya jadi saksi saja."
Tasya menggelengkan kepalanya cepat. Ia tak mau perusahaan ayahnya bangkrut apa lagi ditangannya sendiri.
Lalu dengan cepat Ia menandatangani surat itu dan menyerahkannya pada tantenya*.
FLASHBACK OFF.....
---------------------------------------------
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN ❤️
KALO SUKA BOLEH YA SEKALIAN DI VOTE
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA
SEMOGA SUKA YA SAMA CERITA INI.
DUKUNG CERITA INI DENGAN CARA VOTE+KOMEN+LIKE.