"Hah koq Bisa sih Lo Sama Kak Reyvan?" ~Naya~
"Gue Juga Mana Tau, Ternyata Nyokap Gue Sahabat Nyokap Lo Nay, Dan Gue udah dijodohin Sama Kak Rey dari Kecil" ~Sasha~
.
.
"Kamu Harus Ingat ya, pernikahan ini hanya sebatas kontrak tiga tahun, tidak ada Hak dan Kewajiban dalam Pernikahan ini" ~Reyvan~
"Aku Mengerti Kak, Maaf" ~Sasha~
.
.
"Kamu Terlalu Baik Untuk Reyvan, Jika Kesempatan Datang diawal Padaku, Aku Akan Ambil Kesempatan Untuk Menikahimu dan Tidak Mengabaikanmu" ~Radit~
"Biarlah Seperti ini Mas, Aku Tak Mengapa" ~Sasha~
.
.
"Sha.. Lo Berhak Bahagia" ~Fitto~
"Gue Udah Gak Mikir Bahagia Fit, Dari Bokap Gue Selingkuh dan Pernikahan Gue yang Sakral Berubah Menjadi Pernikahan Kontrak, Gue Udah Gak Mikir Bahagia" ~Sasha~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LANGKAH PERTAMA SASHA
Sasha bangun pagi sekali, menyiapkan perlengkapan untuk kuliahnya, kemudian keluar kamar dan menuju dapur.
"Udah lama gue gak masak" Gumamnya.
Sasha membuka kulkas dan langsung mengambil bahan-bahan yang ingin dimasaknya.
"Hmm Sandwich tuna dan soup cream kayanya enak, mari kita masak" Ucap Sasha sambil tersenyum.
Jam enam pagi bi Asih datang dan langsung menuju dapur,
"Ya ampun Non Sasha masak? maaf ya Non jadi keduluan"
"Ishhh gapapa bi, aku emang hobinya masak, cuma akhir-akhir ini aku sibuk, jadi mumpung sekarang luang, aku mau masak"
Selesai masak, bi Asih membantu Sasha menata makanan dimeja makan, Sasha masuk kekamarnya untuk membersihkan diri dan bersiap kekampusnya.
Sasha keluar kamar bersamaan dengan Reyvan yang juga sedang keluar dari kamarnya dan sudah berpakaian rapih.
"Kuliah pagi Sha?" tanya Reyvan untuk sekedar menyapanya.
"Kuliah jam sembilan sih mas, cuma aku mau ke perpus dulu balikin buku"
Mereka jalan bersama kemeja makan, saling menarik kursi untuk diri sendiri, mereka terlihat seperti adik kakak atau seperti teman, tidak terlihat seperti sepasang suami istri.
"Wah bi Asih tumben bikin Sandwich" Ucap Reyvan.
"Bukan bibi Pak, tapi Non Sasha yang masak Sandwich dan soup cream nya" Bi Asih meletakan secangkir kopi untuk Sasha dan Reyvan.
"Udah lama Sha gak masak"
"Baru ada mood nya Mas" jawabnya santai sambil melihat isi ponselnya.
"Sha hari ini aku antar aja kamu ke kempus ya"
Sasha menaruh ponselnya disamping cangkir kopinya, "Eh gak usah Mas, kalo diantar nanti aku bingung pulangnya"
"Pulangnya sama Naya aja diantar sopir, nanti pulang kerja aku jemput dirumah bunda"
"Hmm maaf mas, gak hari ini ya, pulang kuliah aku ada urusan dulu soalnya" Ucap Sasha dengan hati-hati.
Reyvan mengernyitkan dahinya, "Urusan? urusan apa Sha?"
"Ada dehh" Jawab Sasha santai sambil meminum kopinya.
Jawaban Sasha membuat Reyvan terkejut dan penasaran.
Sasha berhasil membuat Reyvan tidak fokus dalam bekerja, bahkan saat rapat bersama para pimpinan divisi, Reyvan terlihat tidak konsentrasi.
"Break dulu lima belas menit" Ucap Reyvan tiba-tiba kemudian berdiri untuk menuju toilet dan membasuh wajahnya.
Billy yang slalu setia mendampingi Reyvan merasa aneh dengan sikap Reyvan.
"Lo kenapa?"
"Gue pusing Bil, lo ambil alih rapat hari ini deh"
"Kenapa Rey, lo sakit?"
Reyvan menatap tajam Billy,
"Sasha"
"Kenapa sama Sasha?" tanya Billy dengan heran.
Reyvan mengusap pelipisnya,
"tadi pagi gue ngajak dia berangkat bareng, dan gue bilang nanti gue jemput dia dirumah bunda, tapi dia nolak dan bilang ada urusan, gue tanyalah urusan apa, jawabnya cuma ada deh "
Billy tertawa,
"Kenapa lo ketawa Bill?"
"Ya lo kenapa? gak biasa ditolak cewek? bukannya lo yang dari awal bilang ke Sasha soal kontrak nikah itu yang salah satu isinya tidak ikut campur privacy masing-masing, kenapa jadi lo yang sewot Rey?"
Rey menghela nafas, "Biasanya dia gak gitu bil, dia tuh slalu nurut apa kata-kata gue"
"Rey, makanya lo jangan semena-mena sama Sasha, hati orang itu bisa berubah, bisa aja sekarang lo mulai suka sama Sasha, tapi Sasha malah ilfeel sama lo, cewek mana yang gak sakit hati disodori surat kontrak nikah, masih untung lo gak langsung digugat cerai Sasha, Sasha tuh baik banget, perduli sama nyokap dan keluarga lo"
Dikampus, jam pulang kuliah.
"Sha, nongkrong dulu yuk di cafe" Ajak Fitto.
"Waduh Fitt maaf, gue ada urusan"
"Urusan apa Sha? lebih penting dari pada kita ngumpul-ngumpul?" Tanya Naya.
"Duh Nayy, sorry deh sorry ya, gue udah terlanjur janji soalnya, next deh yaa" Jawab Sasha sambil berjalan cepat meninggalkan kedua sahabatnya itu.
"Sasha aneh Fitt"
"Urusan apa ya dia Nay?"
Sasha melajukan mobilnya ke mini market untuk bertemu dengan Dave. Dave sudah tiba duluan di mini market.
"Dave sory aku terlambat ya"
"Santai Sha, aku juga baru duduk koq"
"Langsung yuk Sha, keburu sore nanti kantor tutup, udah bawa semua yang aku sebutin di chat?"
"Udah Dave, ada di mobilku"
"Ya udah pake mobil kamu aja ya, hari ini aku lagi gak narik, soalnya lagi banyak tugas, abis dari kantor aku langsung balik"
"Yah Dave, aku ngerepotin banget ya?"
"Engga Sha, santai aja, aku pernah ada di posisi kamu, dan ditolong seseorang, jadi pasti aku bantu kamu Sha"
Sasha mengangguk, kemudian mereka berjalan memasuki mobil Sasha, dan Sasha mulai melajukan mobilnya.
"Sha gak sayang mobil bagus begini dipake narik taxi online?"
"Mau gimana lagi Dave, aku butuh uang untuk kuliah dan mencukupi kebutuhanku"
"Mobil kamu masih cicilan Sha?"
Sasha menggelengkan kepalanya sambil tetap fokus menyetir, "Mobil ini kado dari mamiku Dave"
Dave tidak berani menanyakan lebih, pikirnya itu bukan kapasitas dia untuk tau lebih dalam soal Sasha, mungkin jika kedepannya nanti mereka akrab, Sasha akan bercerita dengan sendirinya.
Tiba dikantor berlogo hijau itu, Dave membawa Sasha masuk dan menunggunya, kurang lebih tiga puluh menit, Sasha keluar.
"Udah Sha?"
Sasha mengangguk sambil tersenyum, "Udah Dave"
Lalu Dave membawa Sasha duduk di Loby kantor dan perlahan mengajari Sasha cara-cara memakai aplikasi untuk driver.
"kamu mau coba kapan Sha?"
"Besok aja Dave, aku tinggal aktifin mode on aja kan ya?"
"Iya Sha, jangan lupa klo kamu udah selesei dan mau istirahat, kamu matikan ke mode off"
"kalau Nanti ada kesulitan, aku boleh ya kalo chat tanya-tanya kamu"
"Tentu boleh Sha"
"Makasih ya Dave, kamu udah banyak bantu aku"
"Santai Sha"
Setelah mereka berpisah di kantor, Sasha melajukan mobilnya untuk pulang ke apartemen.
"Ini langkah pertama gue, smoga gue kuat.. Ayo Shaa lo bukan gadis cengeng yang manja, lo pasti bisa jalanin ini Sha, ingat Sha, akan ada pelangi setelah hujan" Sasha terus menyemangati dirinya sendiri selama dalam perjalanan.
Tiba di apartemen Sasha langsung melihat jadwal kuliahnya, dia mulai mengatur waktu kapan harus mulai kerja dan kapan waktunya kuliah, Sasha juga sudah mengambil keputusan untuk tetap ambil kerjaan di hari week end, dia harus bisa mengumpulkan uang sebelum pembayaran semester selanjutnya ditutup.
"Papi.. Sasha akan buktikan, Sasha bisa sukses tanpa bantuan Papi"
"Mami, Kak Darren, dimanapun kalian, smoga kalian slalu mengingat Sasha, seperti Sasha yang slalu mengingat dan mencari kalian"
"Kak Panda.. Aku bukan lagi little girl kak Panda, aku sudah besar dan berdiri diatas kakiku sendiri kak, jangan khawatirkan aku"
Perlahan Sasha memejamkan matanya dan tertidur, dia melepas lelah dan menutup segala kesedihannya, berharap esok bebannya akan segera berkurang bahkan menghilang.
.
.
.
.
...Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
Untuk Rey 👍👍👍👍 masih tetap menganggap Fazell anaknya.