"Kenapa kau pergi, Al? Bagaimana nasib anak kita yang sebentar lagi akan lahir? Kenapa semesta sangat tega! Kenapa kau meninggalkan kami, Alan!" Angelina Blaire menangis histeris sembari memeluk kemeja yang biasa dipakai oleh suaminya.
Angelina yang terpukul mengalami gangguan mental di penghujung kehamilannya. Ia selalu menganggap bahwa Alan masih hidup. Bahkan, salah mengira jika Adam adalah suaminya.
Hal itu membuat Damian Jackson, menganjurkan agar putra pertamanya itu menikahi istri dari mendiang putra keduanya.
Bagaimana kehidupan rumah tangga mereka selanjutnya, setelah Angelina menyadari bahwa selama ini suaminya bukanlah Alan, melainkan Adam?
Sekuel dari novel Salah Kamar ( Adik iparku, Istri ku )
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 16. Psikolog Bukan Seksolog.
"Bukan siapa-siapa. Ayo, lebih baik kita minum es kepala muda," ajak Adam mencoba mengalihkan perhatian istrinya. Sebelum Angelina menangkap jelas bagaimana rupa lelaki tersebut.
Angelina pun pasrah saja ketika suaminya itu menuntun dirinya menuju tukang es kelapa. Tanpa sepengetahuan Adam, lelaki berkacamata yang bernama Miles, itu. mengikuti mereka berdua.
"Siapa laki-laki arogan itu sebenarnya? Kenapa menyeramkan sekali? Belum pernah aku melihat pria dengan aura seperti itu. Dan, bagaimana Angelina bisa bersamanya. Bahkan mereka nampak dekat sekali. Lalu, dimana pria yang bernama Alan itu?" Miles terus saja berperang dengan berbagai pertanyaan yang berseliweran di dalam kepalanya.
Miles, adalah pria yang sangat menyukai Angelina. Karena bekerja di perusahaan yang sama. Meniti karir dari bawah dan satu hal yang di kagumi oleh Miles adalah, kecerdasan serta kredibilitas Angelina dalam menangani pekerjaannya, dapat membuat wanita itu mendapat promosi jabatan yang lumayan di perhitungkan.
Menjadi seorang asisten, CEO cantik yang perfeksionis. Tentu bukan hal yang mudah, dan Angelina tidaklah seperti wanita kebanyakan yang selalu pusing dan sibuk dengan penampilan mereka. Bahkan, Angelina dapat membuktikan bahwa dia bisa berada di atas kerena kemampuannya sendiri.
Karena itulah, Miles menjadi semakin kagum pada Angelina. Terlepas dari bagaimana penampilan dulu. Ia selalu menjadi penyemangat dan juga pembela bagi wanita itu. Sayang, Dewi Fortuna tidak berpihak padahal. Angelina mendadak menikah dengan dengan Alan.
Miles kala itu tak bisa berkata apapun, ia bahkan belum sempat mengutarakan perasaannya terhadap Angelina. Cintanya yang baru mengepakkan sayap telah di patahkan. Hingga, ia tak mau percaya lagi, untuk membuka hatinya dan menyukai orang lain. Miles pernah kecewa dan rasanya tidak enak. Lelaki itu memilih untuk fokus pada karirnya saja ketimbang mengurus perasaannya terhadap wanita.
"Pria itu mencurigakan. Aku harus mengawasi kalian. Bagaimana kalau dia jahat pada Angelina? Sial! Kenapa sih, ketika kecil aku susah sekali ikut ekskul beladiri," gumam Miles lagi seakan mengomeli dirinya sendiri.
Hingga, pasangan pria dan itu pergi dari area danau wisata buatan. Miles tetap membuntuti keduanya. Kemudian, ia mencari tau di internet mengenai keluarga Jackson. Awalnya Miles tidak pernah mau tau lagi. Karena, pada saat itu dia menerima jika, Angelina memang bukanlah takdirnya.
Namun, apa yang dia lihat kini adalah, kebersamaan Angelina dengan pria lain. Bahkan, menurut Miles pria itu kejam dan arogan. Lelaki ini bahkan masih merasakan nyeri di sekitar lengannya.
Kedua mata Miles terbelalak hingga hampir keluar dari rongganya. Ketika, deretan berita menceritakan kematian dari putra kedua penerus keluarga Jackson. Lemas sudah kedua tungkai kakinya seketika. Hingga, Miles mendudukkan dirinya kasar di salah satu kursi besi yang ada di taman itu.
"Jadi dugaanku benar. Pria itu bukanlah suami Angelina yang pada saat itu dia ceritakan padaku. Lalu, siapa pria itu? Kenapa mereka begitu dekat? Bahkan perut Angelina sudah sebesar itu." Miles terus saja berkutat dengan segala persepsi dari pemikirannya sendiri.
Lelaki dengan kacamata itu, nampak menggenggam ponselnya erat. Merutuk gemas pada dirinya sendiri yang masih belum bisa melupakan sosok cupu Angelina yang menurutnya sangat manis.
Wanita dengan karakter mahal yang pernah ia temui. Hingga, hatinya telah terbawa seiring kepergian Angelina dari perusahan itu. Dulu, ketika Angelina masih bekerja, Miles masih bisa melihatnya dari kejauhan. Karena, setelah tau jika Angelina sudah menikah lantaran di jodohkan, maka Miles tak bisa berbuat apa-apa.
Miles terlihat menghembuskan nafasnya kasar. Siap, menaiki kendaraan beroda dua yang berwarna biru metalik itu. Mengenakan helm full face, kemudian beranjak dari tempat yang membuatnya agak sesak.
Menerima kenyataan bukan berarti melupakan perasaan.
Keesokan harinya, dokter Laura datang ke kediaman keluarga Jackson.
"Selamat datang dokter cantik!" sambut Katie. Ia sangat menyukai Laura. Seandainya ia memiliki putra lain. Mungkin, ia sudah meminta Laura menjadi menantunya.
"Panggil saya, Lau, Nyonya. Saya bukankah dokter," tolak wanita cantik dan modis ini setiap kali Katie memanggilnya dengan sebutan tersebut. " Bagaimana kabar anda, Nyonya. Makin hari bertambah cantik saja ya," puji Laura. Ia sungguh kagum dengan penampilan awet muda dari pasangan suami istri ini.
"Haih kau ini bisa saja memuji. Ayo, aku antar menemui menantuku." ketika merangkul Laura dan mereka berjalan beriringan menuju halaman belakang. "Nampaknya hari yang wanita itu sedikit buruk. Sejak tadi hanya cemberut dan sama sekali tidak merespon ucapanku," adu Katie pada Laura, sebelum psikolog itu menemui Angelina.
"Halo, Nona Angel!" sapa Laura yang berbicara agak tegas. Ia merasa pandangan dan pikiran wanita yang sedang hamil besar ini tak fokus. Seperti tak menyatu jiwa dan tubuhnya.
"Kak Laura. Bisakah kau katakan padaku, bagaimana caranya mengatasi keinginan seksual yang tinggi terhadap suami kita sendiri?"
"APA ...!"
'Aku adalah ahli dalam mengidentifikasi akan kerusakan mental seseorang. Aku ini psikolog bulan seksolog.' batin Laura. Baru datang saja, dia sudah di suguhkan oleh kelakuan Angelina yang absurd.
__________
Sementara itu di rumah sakit kota.
"Detak jantung pasien sudah mulai normal. Tinggal menunggu kesadaran sepenuhnya. Sejauh ini, setidaknya dia sudah melewati masa kritis," jelas Dokter pria yang membantu Karen menangani pasien traumatik yang akan melakukan bedah plastik beberapa hari kedepan.
...Bersambung ...
akhir yg membahagiakan utk semuanya
terimakasih author
Author kreji up hari ini .
Mohon dukungannya ya, like, komen, gift dan juga votenya.
Beri rating bintang lima juga.
Terimakasih.
Nantikan sekuelnya yang akan menceritakan tentang Laura dan Asisten kaku Aziel.
Sayang kalian banyak-banyak.