Bratt Wilson, pria berdarah Inggris-Indonesia yang sudah menginjak usia 35 th. Diusianya yang sudah matang, Bratt memilih untuk tidak menikah. Karena trauma melihat kehancuran rumah tangga orangtuanya, membuat Bratt menganggap pernikahan hanya lah tempat untuk menambah masalah hidup.
Meski tidak menikah, Bratt masih bisa menyalurkan hasratnya dengan memakai jasa wanita bayaran.
Hingga akhirnya Bratt bertemu dengan Alea Andara. Rasa ingin memiliki Alea sangat lah besar meski Bratt tahu kalau Alea sudah memiliki suami.
Apakah rasa ingin memiliki itu hanyalah sekedar obsesi Bratt atau karena memang Bratt telah jatuh cinta pada Alea?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 : Dia Adalah...
Apartemen Bratt.
"Ssh.. ah.. ough.. faster baby!!" Des*ah Bratt saat wanita pemuas hasratnya meliuk-liukkan pinggul diatasnya.
Wanita yang ada diatas Bratt itu pun mempercepat goyangannya, tapi sayang kecepatan yang di berikan wanita itu tak sanggup membawa Bratt ke puncak kenikmatan. Bratt pun mengambil alih permainan. Ia menurunkan wanita yang ada di atasnya lalu mengatur posisi si wanita membelakanginya.
Lalu dari belakang Bratt pun memasukkan Bang Jago-nya ke dalam wc umum milik si wanita. Bratt memejamkan matanya sambil membayangkan Alea yang sedang menggigit bibir bawahnya. Hanya membayangkan Alea seperti itu saja membuat hasrat Bratt kembali berkobar-kobar.
Dengan gerakan yang sangat cepat dan tidak beraturan, Bratt menumbuk-numbukkan Bang Jago di dalam wc umum.
Lima menit kemudian.
"Ssh... arrrgggghhh." Erangan panjang keluar dari mulut Bratt saat Bang Jago memuntahkan isi perutnya di sarung karet yang Bratt pakaikan pada Bang Jago.
Setelah merasa Bang Jago tenang, barulah Bratt mengeluarkan Bang Jago dari dalam wc umum.
Bratt melepaskan sarung karet dari Bang Jago, mengikat sarung karet itu lalu turun dari atas ranjang dan berjalan mendekati tempat sampah dan membuang sarung karet yang sudah berisi muntahan Bang Jago.
Setelah membuang sarung karet, Bratt kembali berjalan menuju ranjang sambil memungut boxernya yang ada diatas lantai sekitar ranjang.
"Mau uang tunai atau transfer?" Tanya Bratt setelah selesai memakai boxernya.
"Apa kau sudah selesai?" Tanya wanita itu. Pasalnya mereka baru gelut satu ronde.
"Sudah. Kau terlalu lamban! Aku tidak merasakan kepuasan dengan mu!" Jawab Bratt.
"Cih.. tidak puas tapi sampai juga di puncak kenikmatan!" Decih wanita itu.
"Cepat katakan kau mau di bayar tunai atau ku transfer saja!" Tanya Bratt lagi.
"Tunai saja." Jawab wanita itu.
Bratt pun mengambil dompet yang ada di dalam saku celananya lalu mengeluarkan sepuluh lembar uang seratus ribu dari dalam dompetnya.
Selagi Bratt mengambil uang, wanita itu pun memungut pakaiannya yang berserakkan diatas lantai.
"Ini bayaran mu! Meski kau tidak memuaskan, tapi aku tetap membayar mu mahal!" Ucap Bratt sambil menyerahkan uang pada wanita itu.
Wanita itu pun mengambil uang itu dari tangan Bratt, lalu berjalan menuju sofa untuk mengambil tas-nya. Memasukkan uang yang Bratt berikan padanya kedalam tas, lalu berjalan menuju cermin untuk merapihkan penampilannya.
Setelah merasa penampilannya sudah cukup pantas untuk pulang, wanita itu pun berjalan mendekati Bratt.
"Baiklah, aku pulang dulu. Kapan-kapan cari aku lagi kalau kau memerlukan teman berolahraga." Bisik wanita itu dengan nada yang menggoda.
Bratt tidak menjawab, ia hanya merespon dengan senyuman kecut.
Wanita itu pun keluar dari ruang tidur apartemen Bratt.
Setelah memastikan wanita bayarannya keluar dari dalam unit apartemennya, Bratt pun masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
*
*
*
Lima belas menit kemudian.
Bratt pun keluar dari dalam kamar mandi dan berjalan menuju ruang ganti.
Namun baru saja dirinya ingin berbelok masuk ke ruang ganti, ponselnya berdering. Bratt pun memutar tubuhnya dan berjalan mendekati ponselnya yang ia letakkan di nakas samping sofa.
Nama Dan, orang yang tadi sore ia suruh untuk mencari tahu tentang suami Alea tertera di layar ponsel Bratt.
Bratt pun menggeser tombol hijau yang ada di layar ponselnya keatas.
"Halo." Jawab Bratt.
"Darimana saja kau? Kenapa lama sekali menjawab telepon ku!!" Omel Dan.
"Aku baru selesai mandi." Jawab Bratt dengan santai-nya.
"Shiit!! Jangan bilang kau baru selesai tarung?!"
"Itu kau tahu!"
"Breng*sek kau memang! Aku kau suruh bekerja, kau enak-enakan disitu!"
"Hey, kau ku bayar mahal yah, jadi jangan banyak protes!" Balas Bratt.
"Bagaimana, apa kau sudah menemukan informasi yang ku inginkan?!" Tanya Bratt.
"Kalau belum tidak mungkin aku menelpon mu, bodoh!" Jawab Dan.
"Cepat katakan, informasi apa yang kau dapatkan!"
"Kau akan tercengang mendengar informasi dari ku ini Bratt." Balas Dan makin membuat Bratt penasaran.
"Jangan buat ku penasaran Dan! Cepat katakan."
"Pria itu bernama Jonas, kau tahu dia adalah....."
*
*
*
Bersambung...