Di Buang Suami Di Ambil Bos Mafia

 Rery hanya bisa diam , ia tak bisa menjawab apa apa lagi , namun ia juga merasa senang saat citra memberikan perhatian dan mengingatkan dirinya untuk menjaga kesehatan

" Re"

" hem"

" apa aku boleh bertanya sesuatu?"

" katakan"

" apa benar kamu ingin membantu ku untuk merebut semua peninggaan kedua orang tua ku?" tanya citra sedikit ragu

Rery langsung menghadap ke arah citra , lalu memegang kedua bahu citra

" aku berjanji kepada mu , aku akan membantu mu merebut kembali apa yang seharus nya menjadi milik mu" kata Rery sambil menatap citra dengan penuh cinta dan kasih sayang

Citra terdiam tak menjawab apa apa , ia melihat kesungguhan di mata Rery jika Rery akan membantu nya untuk merebut kembali peninggalan kedua orang tua nya

" aku tidak akan membiarkan mereka menikmati harta yang bukan hak mereka" kata Rery lagi

" terimakasih" ucap citra

" tak perlu berterimakasih , itu sudah kewajiban ku sebagai suami mu " jawab Rery

Citra terdiam saat Rery mengatakan kata suami mu, ada getaran aneh di dalam hati citra saat mendengar kata itu

" cit"

" apa "jawab citra melihat ke arah Rery

" boleh aku meminta sesuatu dari mu?" tanya Rery sambil mengamai wajah cantik citra

' duh dia mau minta apa , tidak mungkin kan dia meminta hak nya sebagai suami,kan masa idah ku belum selelsai ' gumam citra dari dalam hati

" buang pemikiran mu jika aku akan meminta hak ku sebagai suami mu" kata Rery yang tau apa istri nya pikirkan

' kok dia bisa tau, apa dia punya kekuatan bisa membaca pikiran ku' batin citra bertanya tanya

" lalu apa, kalau bikan hal itu?" tanya citra penasaran

" aku hanya minta , bisa kan kamu jangan memangil ku dengan sebutan nama , aku ingin kau memanggil ku dengan sebutan layak nya istri memanggil suami nya" tutur Rery

" terus aku harus memanggil mu apa?" tanya citra bingung

" itu tugas mu untuk memikirkan nya " kata Rery yang langsung pergi meninggalkan citra d balkon kamar nya

" aku harus memanggil nya apa, mas, eh gak deh masa panggilan nya sama adengan mantan' ujar citra sambil menggelengkan kepalanya

" terus apa ya panggilan yang cocok untuk nya" gumam citra berpikir keras memikirkan panggilan yang cocok untuk sang suami

Lama citra berpikir di balkon , karena sudah pusing memikirkan nama panggilan untuk Rery , citra memutuskan untuk masuk ke kamar untuk istirahat karena ia sudah merasa lelah

" apa sudah ada nama panggilan untuk ku?" tanya Rery yang kini sedang duduk di tempat tidur

" belum, tapi nanti aku akan memikir kan nya lagi, aku sudah lelah ingin istirahat" ujar citra yang langsung merebahkan tubuh nya di samping Rery tanpa permisi dan tak lupa ia menarik selimut untuk menutupi tubuh nya

" terus apa yang kau pikirkan saat di balon tadi?" tanya Rery penasaran , pasal nya citra sangat lama berada di balkon tadi

Tak ada jawaban dari citra

" cit" pangil Rery

 namun masih tak ada jawaban , Rery memberanikan diri melihat wajah citra ternyata citra sudah tertidur

" pantes dia diem aja , ternyata sudah tidur , kamu pasti lelah ya " ucap nya sambil mengelus kepala citra dengan sayang

Cup

Satu kecupan mendarat di kening citra

" selamat malam tuan putri ku yang cantik" ucap Rery tersenyum , setelah itu Rery ikut tidur di samping citra , tak lupa ia menarik tubuh citra agar ia bisa memeluk nya, namun saat tubuh tubuh citra sudah di dekat Rey tiba tiba citra berbalik menghadap ke arah Re dan memeluk tubuh Rery seperti bantal guling

"ahh sttt, kenapa kau harus bangun " gumam nya kepada junior nya yang tiba tiba bangun saat citra memeluk nya dengan erat , sampai Rery bisa merasakan dua bukit kembar milik citra menempel di dada nya

" tahan , ini belum waktu nya , tunggu waktu nya tiba " gumam nya lagi sambil mencoba untuk menahan hasrat nya

 Rery langsung berusaha untuk memejam kan kata nya agar ia bisa tidur, butuh waktu lama untuk Rery agar bisa tidur

citra mulai mengerjapkan mata nya saat ia mulai merasakan cahaya masuk dari sela jendela kaca di kamar , namun belum sempurna citra membuka mata nya ia merasakan kalau bantal guling nya sangat keras tidak seperti biasanya, citra meraba raba bantal guling nya yng terasa aneh, citra langsung membuka mata nya dengan lebar saat menyadari apa yang ia raba raba, dengan cept ia mengangkat tangan nya

' astaga, kenapa aku bisa meraba itu bagai mana jika dia tau, bodoh kau citra' gumam nya dalam hati

citra perlahan untuk bangun dan dengan hati hati agar Rery tidak terbangun

" apa sudah puas meraba junior ku, hingga kau mau melarikan diri " kata Rery masih dengan mata terpejan

sebenar nya Rery sudah bangun sebelum citra bangun, Rery juga merasakan saat tangan nakal citra meraba raba junior nya, Rery juga menahan diri agar tak bersuara dan tak bergerak daat citra meraba milik nya

citra langsung terkejut saat mendengar ucapan Rery, ia langsung melihat ke arah Rery yang masih memejamkan mata nya citra bernafas lega , ia pikir Rery hanya mengigau saja

" kau pikir aku tak tersiksa dengan perbuatan mu tadi? "tanya Rery yang kini sudah membuka kedua mata nya dan menatap ke arah citra

citra yang tadi nya bisa bernafas lega karena ia pikir Rery masih tidur namun sekarang tenggorokan nya serasa di cekik tak bisa bernafas saat melihat Rery menatap nya

" ma --- maaf aku tak sengaja "ucap cinta dengan terbatah batah gugup dan takut

" apa dengan kata maaf bisa menidurkan junior ku? " tanya Rery ia sengaja menggoda Cinta karena wajah gugup citra sangat lah menggemaskan bagi nya

" maaf sungguh ku tak sengaja melakukan itu" ucap citra yang takut sambil menangkup kan kedua tangan nya di depan dada dan kepala menunduk

Rery tersenyum saat melihat tingkah lucu citra ada rasa bahagia tersendiri saat melihat citra bersikap lucu seperti ini

" baiklah karna aku sedang baik hati, maka aku akan memaafkan mu" ujar Rery dengan senyuman jahil nya

" benar kah , terimakasih" ucap citra sangat senang dan langsung mengangkat kepala nya melihat ke arah Rery

" tapi ada syaratnya " ujar Rery lagi masih dengan senyuman jahil nya

" kok pakek syarat sih, berarti gak ikhlas dong maafin nya" kata citra sambil cemberut sebenar nya Rery ingin sekali mencium bibir citra yang sedang cemberut itu namun ia tahan

" mau gak , di maafin? "

" ya ya mau, cepetan apa syarat nya? " tanya citra debgan kesal

" syarat ngg kamu harus menidurkan nya seperti semula"ujar Rery sambil tersenyum senang

Bersambung......