ILham dengan lancang memegang dagu Zira yang mitode nya adalah adik iparnya. gadis yang menggantikan Zila (sodara kembar zira) untuk menikah dengannya tanpa yang lainnya sadari.
"Bagaimana jika kita selingkuh saja... seperti nya kau lebih menarik dari pada kakak mu Zila" Kata ILham yang sudah mengetahui jika wanita di hadapannya itu adalah istrinya yang menyamar jadi Zila. ILham memang berniat kembali mengerjai istrinya yang belum sadar jika dia sudah ketahuan.
" I I itu tidak baik.. selingkuh itu dosa.. lagi pula anda sudah memiliki dua istri" kata Zira terbata Bata menolak tangan ILham yang memegang dagunya. Zira ingin sekali menonjok wajah ILham jika dia tidak mengingat ILham adalah suaminya.
Aku ingin menonjok wajah Dinginnya itu. batin Zira.
Masih bertahan ternyata dengan permainan mu.. baik lah istri ku.. mari di teruskan untuk bermain main. Batin ILham menatap Zira sambil menarik tipis sudut bibir kanannya di wajah Dinginnya yang tidak di sadari oleh Zira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awas kau
Di luar kamar Zira yang mendengar pertengkaran ILham dan Salfa mendekati Pintu kamar ILham. '' sepertinya serru ni...'' Gumam Zira menempelkan telinganya di pintu kamar ILham ingin mendengar pertengkaran mereka berdua dari dalam.
Tiba-tiba ILham membuka pintu Kamar nya, Zira yang menguping langsung terjatuh tepat di dada bidang suaminya. Zira buru buru menarik tubuh nya dan salah tingkah di hadapan ILham karena kepergok sedang menguping.
"K kamar ku di mana. " tanya Zira terbata bata. menghindari tatapan dingin ILham.
Tiba-tiba Salfa keluar dari kamar dengan wajah emosi dan langsung masuk ke dalam kamarnya.
Brakkk !!
Salfa membanting pintu kamarnya masuk mengambil tas nya kemudian kembali Keluar dan pergi dari mension.
Zira masih berdiri di hadapan pintu ILham melihat Salfa yang marah marah.
'' Wow.. ada apa dengan rumah tangga ini.. kacau banget'' Gumam Zira Tanpa sadar dihadapan ILham.
'' Lebih baik tuli Kan telinga mu, dan buta kan mata mu, jangan mengurusi sesuatu yang bukan urusan mu.'' Datar ILham melewati Zira melangkah ke hadapan sebuah pintu kamar yang bersebelahan dengan pintu kamar Salfa.
'' Ini Kamar mu'' Tambah ILham lagi.
Zira mendekati ILham dan langsung masuk ke dalam kamar yang ILham tunjuk kan padanya. setelah Zira masuk ke dalam kamarnya ILham juga kembali ke dalam kamar miliknya.
,,,
''Arrkkkhhhh aku benci wanita itu, aku benci !!! ''Teriak Salfa sambil mengendarai mobilnya dan memukul mukul setir mobilnya.
Kenapa aku merasa sesakit ini melihat ILham menikah lagi.. bukannya yang aku butuh kan hanya uangnya.. tapi kenapa hati ku memberi respons yang berbeda.. aku tidak mungkin kan benar benar mencintai.. itu Mana mungkin.. karena yang aku cintai itu adalah Farhan. bukan ILham. Batin Salfa mulai gelisah tentang perasaan nya karena dia merasa jika ada sesuatu yang aneh pada dirinya melihat ILham menikah lagi.
,,,
Sore hari.
Zira sedang meminum air putih di dapur. Tiba Tiba Salfa datang dan langsung menyenggol Zira hingga membuat Zira terbatuk.
Uhuk uhuk uhuk
Batuk Zira dan air tersebut membasahi cadarnya. Zira melihat pada Salfa yang tersenyum miring padanya.
Zira mengabaikan Salfa dan ingin kembali ke kamarnya. ILham masih berada di kantor. selepas dia mengantar Zira ke mension nya tadi dia langsung berangkat ke kantornya.
Tiba-tiba Salfa mendorong Zira dari arah belakang dan membuat kepala Zira terbentur pelan di pinggir pintu dapur.
" Eh, pelakor... jangan harap kau bisa seenaknya di sini.. kau juga harus ikut membantu pelayan di Mension ini" Sinis Salfa pada Zira.
"Kalau aku enggak mau gimana..." ejek Zira Pada Salfa.
"Kurang ajar kamu ya.." Marah Salfa mendekati Zira.
"Enggak tu.. aku udah Sarjana.. Berarti enggak kurang di ajar dong" Zira bertambah mengejek Salfa lagi.
Emosi Salfa benar benar terpancing oleh Zira. Salfa ingin menampar Zira tapi dengan sigap Zira menghindari Salfa.
"Hanya segitu.." Zira semangkin mengejek Salfa.
" Dasar P*l*c***r" Maki Salfa ingin menarik cadar Zira. Zira lagi lagi menghindari Salfa. tidak tau saja si Salfa jika Zira pemegang sabuk hitam.
"Bilangin diri sendiri ya Mbak, bukannya situ yang Sering umuah umuahan sama pria lain padahal sudah bersuami Buahahaha " Zira menertawakan Salfa yang membuat Salfa ingin membunuh Zira.
" Jangan sembarangan bicara kau Wanita J******l**ng" Teriak Salfa.
" Enggak kok mbak, aku nggak bicara sembarangan. eh, tapi ngomong-ngomong pacar Mbak ganteng kok.. ya... walau pun Pria dingin itu jauh lebih ganteng sih.. Tapi apa Suami Mbak Kurang Hot, atau kurang tip top ya di ranjang Sampai sampai Mbak Cari lagi di luaran sana. Hahahahahahaha " Kata Zira kemudian kembali tertawa terbahak bahak. Tanpa Zira dan Salfa Sadari ILham sudah pulang dari kantor dan melihat mereka berdua yang sedang bertengkar di dapur.
Apa kata gadis ini.. kurang Hot, kurang tip top. Awas kau... Batin ILham mengepal kan tangan nya mendengar ucapan Zira.
"Kurang ajar" Salfa kembali ingin menyerang Zira. Tapi dengan secepat kilat Zira memojokkan Salfa ke dinding dan langsung mengunci tubuh Salfa. Salfa kaget dengan tindakan gadis kecil di hadapannya mencoba menggerakkan tubuhnya tapi dia sama sekali tidak bisa bergerak sedikit pun dari kuncian Zira. ILham masih setia melihat istri Istrinya yang sedang bertengkar.
klo RS swasta, sekarang di tingkat kecamatan udah ada. ya wlo pun gak semua kecamatan ada
aku mampir lagi,,semoga sehat selalu aamiin