Kelanjutan dari cinta untuk wisyah.
Buku diary ku, Apakah kamu tahu.
Kini kesabaran ku telah diuji kembali setelah aku tahu tentang rahasia kenapa kedua orang tuaku berpisah. Kini aku harus dihadapkan dengan pernikahan yang tidak aku inginkan berkesan pemaksaan.
Pernikahan yang didasari perjodohan karena sahabat yang baru aku kenal dua bulan terakhir. Menikahkan aku dengan pria yang selalu menatap ku dengan tatapan kebencian, tanpa aku tahu apa sebabnya.
Apa karena masa lalu nya yang pernah di khianati oleh wanita, makanya setiap wanita pasti akan ditatap dengan kebencian termaksud diriku.
Sanggupkah aku bertahan atau aku harus berpisah seperti kedua orang tuaku yang tidak bisa mempertahankan rumah tangga nya.
Apakah aku bisa menghapus masa lalunya dengan kesabaran ku ini yang pada akhirnya akan membawa Cinta untuknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ulfa Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Oh astaga.
Jarum jam terus berputar tidak terasa sudah jam lima subuh. Azan subuh berkumandang dengan merdunya, membangunkan umat muslim untuk menjalankan kewajiban mereka sebagai seorang muslim. membangunkan orang orang untuk melaksanakan kewajiban mereka yaitu shalat subuh
Azan subuh membangunkan seorang gadis yang masih setia memejamkan matanya karena baru saja tidur beberapa jam yang lalu. Walaupun masih mengantuk tapi Wiyah berusaha untuk melawan rasa ngantuk nya itu untuk cepat cepat bangun, karena ia harus melaksanakan shalat subuh, jika ia melanjutkan tidurnya kembali maka waktu solat subuh akan habis.
Perlahan lahan mata lentik dari gadis itu mulai terbuka membuat Wiyah bisa melihat Kamar nya yang masih terang karena ia lupa mematikan lampu semalam. Wiyah bisa merasakan berat di atas pinggangnya membuatnya mengarahkan pandangannya kearah depan yang membuat Wiyah bisa melihat wajah seorang pria yang sedang menghadap nya. Karena posisinya masih sama seperti semalam." Masyaallah begitu sangat indah mimpimu hari ini Wiyah, yang membuatmu malas untuk terbangun karena ingin melaksanakan shalat subuh." Gumam Wiyah saat melihat pria tampan berada dihadapannya. Wiyah berpikir kalau pria yang berada didepannya itu hanya sebuah mimpi karena Wiyah melupakan kejadian semalam dimana dia tidur bersama suaminya Fazar dalam satu ranjang yang sama.
Wiyah bisa menatap pria yang memiliki hidung mancung, bibir tipis, alis yang tebal dan tidak lupa kulit yang begitu sangat putih.
Wiyah kembali memejamkan matanya, Wiyah berpikir kalau ini hanya halusinasi maka dengan memejamkan mata lalu membukanya kembali akan membuat pria dihadapannya itu benar benar menghilang karena Wiyah mengira kalau Fazar hanyalah halusinasi.
Wiyah memejamkan matanya, tapi ada yang membuatnya bingung saat ia merasakan berat di pinggangnya seperti ada orang yang sedang memeluknya." Kenapa seperti nyata." Gumam Wiyah yang merasakan kalau ini bukalah halusinasi melainkan nyata. Wiyah yang menyadari itu membuatnya membuka matanya kembali lalu menatap Fazar.
beberapa detik kemudian Wiyah mulai sadar kalau pria dihadapannya itu nyata bukan halusinasi dan pria dihadapannya itu tidur sambil memeluknya.
" Aaaah." Teriak Wiyah begitu sangat terkejut saat menyadari kalau itu nyata bukan halusinasi atau mimpi membuat Wiyah mendorong Fazar dari atas kasur.
Bukkk.
Karena terkejut membuat Wiyah refleks langsung mendorong tubuh Fazar untuk jauh darinya yang membuat tubuh pria itu langsung jatuh kebawah karena Wiyah begitu sangat kuat saat ia mendorong Fazar.
'Agg.
Teriak kesakitan pria itu saat ia sudah jatuh kelantai. Sedangkan Fazar merasakan sakit pada tubuh kekarnya saat jatuh dari ranjang atau lebih tepatnya istrinya itu yang mendorongnya.
Fazar yang sedang tenang dalam tidurnya karena sedang memeluk guling yang paling nyaman menurut Fazar yang membuatnya mengabaikan suara azan subuh, Tapi saat ia menikmati tidurnya tiba-tiba saja tubuh jatuh dari kasur.
" Oh astaga, rasanya sakit sekali." Lirih Fazar saat merasakan dada, pinggang dan punggungnya yang terasa sakit. Dadanya yang sakit karena didorong Wiyah begitu sangat kuat, Sedangkan punggung dan pinggang terasa sakit karena ia jatuh dari ranjang.
Fazar berdiri dari lantai langsung menatap Wiyah yang sedang melihat kearahnya dengan tatapan tajam." Kenapa kamu mendorongku." Tanya Fazar dengan tatapan tajamnya yang siap membunuh musuhnya.
" Maaf tuan aku tidak sengaja melakukannya. Aku hanya refleks melakukannya tuan.'' Jawab Wiyah jujur. Jujur, Wiyah tidak sengaja melakukan itu karena ia hanya refleks melakukannya secara tidak sengaja karena terkejut saat Wiyah menyadari kalau ada
seorang pria yang sedang memeluknya.
Fazar yang mendengar ucapan Wiyah memutar matanya malas." Bukannya kamu sudah sering melakukannya, malahan lebih dari itu. Tapi kenapa giliran saya hanya memelukmu kamu malah mendorongku." Tanya Fazar dengan suara sedikit kecil tapi masih bisa didengar oleh Wiyah. Karena Fazar tidak ingin membuat dirinya masuk kedalam masalah jika ucapannya sampai didengar oleh Haidar.
Wiyah yang mendengar ucapan dari Fazar hanya bisa menundukkan kepalanya, karena merasakan sakit saat mendengar suaminya itu kembali merendahkannya, Fazar menatap Wiyah yang sedang menundukkan kepalanya." Apa mungkin itu trik darimu untuk memancing para pria agar tertarik dengan mu." Tuduh Fazar membuat Wiyah menggeleng.
" Maaf tuan aku bukan wanita seperti itu." Bisik Wiyah yang masih bisa didengar oleh Fazar.
Fazar yang mendengar ucapan dari Wiyah semakin membuatnya geregetan." Semua wanita sama saja termasuk kamu, kamu sama seperti wanita yang lain sok suci, tapi yang aslinya munafik." Ucap Fazar dengan menahan amarahnya membuat Fazar meninggalkan Wiyah melangkah pergi ke kamar mandi setelah mengatakan suatu hal yang membuat istrinya merasakan sakit hati karena ucapannya. Fazar melangkah meninggalkan Wiyah yang masih menundukkan kepalanya diatas kasur. Fazar tidak mengerti perasaan istrinya yang dia sakiti secara perlahan-lahan.
Wiyah yang mendengar kalau Fazar sudah masuk ke kamar mandi, langsung menumpukan air mata yang tadi ia tahan saat Fazar masih berada disitu. Wiyah begitu sangat sakit, saat seorang pria yang berstatus sebagai suaminya kembali menghinanya hanya karena kesalahpahaman tiga bulan lalu yang belum terselesaikan. Wiyah begitu sangat sakit saat Fazar mengatakan hal yang begitu sangat menyakitkan, menuduhnya melakukan hal yang belum pernah ia lakukan. Wiyah tahu, kesalahan tiga bulan lalu harus cepat ia selesaikan jika tidak suaminya itu tidak akan mau menganggapnya, tapi apakah Fazar mau mendengar penjelasan darinya jika hubungan mereka terus seperti ini.
" Ya Allah kuatkan hamba mu ini agar bisa menyelesaikan kesalahpahaman kami yang belum selesai, kuatkan hamba mu ini agar bisa
membuat suami hamba mau menerimaku selayaknya istri. Ampunilah dosanya saat tadi ia merendahkan diriku, dia tidak sengaja melakukan hal itu karena dia sedang terbawah oleh emosi." Doa Wiyah didalam hatinya.
Sesakit sakitnya perkataan seorang suami, seorang istri tidak berhak untuk menjawabnya tapi seorang istri harus kuat dan terus berdoa kepada sang pemilik hati yang bisa membolak-balikkan hati manusia. Agar suaminya bisa berubah menjadi suami yang terbaik.
...----------------...
Harap bijak dalam membaca banyak typo yang bertebaran.
Jangan lupa like komen dan vote nya.
semoga Anknya cewek.....
Fazar psti bahagia bngt....
gmna jga dgn Nadila....