Tristan Danu jaya , pemuda yang selalu diremehkan dan dijadikan bahan bullying oleh teman-temannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pendi Irfan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
cinta marah
Sutanto yang mendapatkan panggilan dan pesan yang berisi foto Tristan, segera menuju ketempat dimana terjadi cekcok antara Tristan dan Rendra juga Sandes. Dia bisa melihat jika Sandes berpihak kepada Rendra.
Menurut Sutanto kekuatan Tristan lebih besar, jadi dia sangat menyayangkan perbuatan Sandes, bahkan keempat kelurga besar tidak bisa menyaingi GOLDEN GLOBE, mereka bahkan mengandalkan kerja sama dengan perusahaan tersebut.
CEO tersembunyi perusahaan GOLDEN GLOBE selalu menjadi misterius dan momok menakutkan bagi empat kelurga besar di kota ini, bahkan 4 kelurga besar di ibukota juga sangat menghormati pemilik perusahaan GOLDEN GLOBE, di seluruh negara PROSH GREEN hanya tahu jika Andreas yang menjadi direktur utama, atau tangan kanan CEO perusahaan GOLDEN GLOBE.
" Ya aku pemilik restoran ini. " Ucap Tristan santai
" Hahahhahahhahahahhh. " Tawa mereka semua
" Apakah kamu kira kami anak usia 3 tahun yang bisa kamu bohongi. " Ucap Rendra
" Bukan tuan muda Rendra, dia hanya bermimpi memiliki restoran ini. Hahhahahhah. " Ucap Sandes
" Sebaiknya kamu berlutut dan meminta maaf,aku akan membiarkan mayatmu utuh nanti. " Ucap teman Rendra
" Sebaiknya kalian pergi dari sini sebelum terjadi hal yang tidak di inginkan. " Ucap Tian
" Sombong sekali kamu ini, scurity. " Ucap Sandes
Beberapa scurity pun datang, dan sutanto mempercepat langkahnya, karena kondisi sudah tidak bisa di kendalikan, bahkan dia ingin menguliti Sandes, karena bertindak semena-mena.
" Berhenti, apa yang kalian lakukan. " Ucap Sutanto
" Oh Manager, maaf terjadi sedikit keributan disini, dia sedang memprovokasi tuan muda Rendra, makanya saya mau mengusirnya. " Ucap Sandes menunjuk Tristan
" Tenang saja pak Sutanto kami akan mengusir dia dari sini segera. " Ucap Rendra
" Bodoh, apa kalian tahu siapa yang ingin kalian usir dari sini. " Ucap Sutanto marah
" Cepat lepaskan. " Teriak sutanto lagi kepada para scurity
" Maaf pak Sutanto, apakah saya salah mengenali orang, kenapa anda marah kepada saya. " Ucap Sandes
" Ya , aku tidak hanya akan marah sama kamu, tapi aku juga ingin menguliti kamu. " Ucap Sutanto
" Maksudnya apakah dia orang penting di kota ini pak Sutanto. " Ucap Sandes mulia ketakutan
" Pak Sutanto apakah anda tidak menghargai saya sebagai anggota VIP di restoran ini. " Ucap Rendra
" Maaf tuan muda Rendra, bahkan pemuda yang anda singgung lebih tinggi kedudukannya dari keluarga Gunarto. " Ucap Sutanto
" Maksud anda, dia ini lebih tinggi dari keluarga Gunarto milik ku. " Ucap nya menunjuk Tristan
" Ya , dan keanggotaan VIP kelaurga Gunarto muali sekarang akan di cabut. " Ucap sutanto
" Kalian dengar, aku akan memberitahu Kalian, beliau adalah tuan muda Tristan Danu jaya, dan beliau adalah pemilik baru GOLDEN GLOBE, kalian tau apa artinya, beliau adalah pemimpin kalian, dan apa kalian mau cari mati beraninya menyinggung beliau. " Ucap Sutanto
Booommmmm
Sandes dan semua scurity berkeringat dingin, bahkah wajah mereka menjadi pias, mereka tidak menyangka pemuda yang mereka singgung akan sebegitu mengerikan statusnya.
Bahkan Rendra pun gemetaran, karena keluarga nya juga bergantung untuk kerja sama dengan perusahaan GOLDEN GLOBE.
" Tuan muda, maafkan saya yang terlambat menjamu anda tuan muda. " Ucap sutanto membungkuk kepada Tristan.
" Tidak apa-apa pak Sutanto, apakah pak Andreas yang memberi tahu anda , jika saya ada disini." Ucap Tristan
" Benar tuan muda, apa yang ingin anda lakukan kepada mereka. " Ucap Sutanto menunjuk Sandes dan scurity
" Pecah mereka, dan masukan ke daftar hitam, saya tidak mau orang yang mengunakan jabatannya untuk menekan orang lain bekerja di restoran ini. " Ucap Tristan
" Tuan muda , tolong maafkan saya yang tidak mengenali gunung yang sangat tinggi. " Ucap Sandes berlutut
" Pak Sutanto tolong urus mereka, dan tolong siapkan Rungan untuk saya." Ucap Tristan.
" Baik tuan muda, pelayan bawa tuan muda ke ruang VVIP, dan sediakan makanan yang terbaik untuk beliau. " Ucap Sutanto
" Baik tuan , mari tuan muda saya antarkan ke ruangan. " Ucap salah satu pelayan
Setelah itu Tristan pergi bersama Felly, dan Sutanto yang mengurus Sandes dan yang lainnya, bahkan Rendra dan teman-teman nya di usir dari sana. Tristan pun tidak peduli jika mereka menyimpan dendam, karena dia akan menghadapi mereka semua.
Tristan pun tidak perduli dengan apa yang terjadi dengan Sandes dan lainnya, dia hanya berjalan bersama Felly menuju ruang VVIP. Dan mereka terlihat sangat mesra, bahkan kejadian tadi sudah membuat semua orang terkejut.
" Masih SMA lho dia, sudah bisa punya perusahaan yang begitu besar, bahkan perusahaan terbesar di negara ini. " Ucap salah susu pengunjung
" Mana tampan dan gagah lagi, tingginya juga di atas rata-rata pemuda seumuran nya kan." Ucap temannya
" Paling juga dia pemain basket. " Ucap teman yang lain
Tristan dan Felly pun menikmati semua yang di berikan oleh restoran, bagaimana pun itu adalah milik Tristan, beruntungnya dia menjadi kekasih Tristan.
" Sayang , kamu hebat sekali, bahkan perusahaan terbesar juga milikmu. " Ucap Felly
" Ya selama ini aku bisa bermain saham, jadi aku bisa membeli saham, kebetulan saham perusahaan tersebut aku yang memenangkan nya, jadi nya aku beli semua nya saja. " Ucap Tristan
" Apakah , kamu akan meninggalkan aku sayang setelah kamu punya segalanya." Ucap Felly
" Mana ada, tidak ada hal yang seperti itu, apalagi kita sudah sejak kecil bersama juga,aku tidak akan meninggalkan kamu, apalagi kita juga akan bertunangan kan." Ucap Tristan
" Baik sayang, jangan tinggalkan aku ya sayang." Ucap Felly
" Iya sayang, aku tidak akan meninggalkan kamu. " Ucap Tristan
" Terima kasih sayang. " Ucap Felly
Mereka pun segera makan siang bersama, karena sudah semakin malam juga, dan cinta juga sudah menunggu kakaknya pulang, dia hanya akan tidur jika kakaknya sudah pulang, padahal banyak maid yang menemani dia bermain di mansion.
Namun tetap saja, kakaknya menjadi sangat idola di hatinya, bahkan ayahnya saja kalan dengan Tristan, jika mengenai cinta, hanya Tristan yang bisa menenangkan cinta.
Setelah makan malam, mereka pun pulang dan tagihan makanan Tristan di gratiskan oleh Sutanto, untuk meminta maaf tentang hal tadi, juga Tristan adalah pemilik baru restoran tersebut.
Setelah sampai dirumah Felly, Tristan pun segera pulang kemansion, dan setelah sampai di mansion benar saja adiknya sudah cemberut dan marah karena dia telat untuk pulang.
" Kakak kemana saja sih, cinta sudah ngantuk tahu nggak. " Ucap cinta menyilangkan tangannya di dada
" Ya sekolah lah dek, memangnya dari mana lagi, tadi kakak ikut seleksi bola basket, dan besok kakak ada turnamen basket, cinta tidak boleh marah-marah begini, ayo sini kakak gendong, nanti kakak mandi dulu ya. " Ucap Tristan sabar
" Wah kakak hebat, jadi kakak besok main basket, boleh cinta ikut menonton. " Ucap cinta
" Iya besok nonton sama ayah dan ibu. " Ucap Tristan