Meski umurnya akan menginjak 30 tahun, Rayna belum terpikirkan untuk menikah, ia masih ingin menikmati hidup dengan bebas.
Hal itu justru menjadi masalah besar bagi sang Mama yang ingin Rayna segera menikah, Mamanya pun mencari berbagai cara agar Rayna mau menikah, hingga akhirnya ia meminta sang suami agar mencarikan pendamping untuk sang anak.
Beberapa kandidat telah terpilih hingga pilihan sang Mama jatuh pada seorang pria.
Bagaimana kelanjutan kisahnya? apakah Rayna menerima pria yang dipilihkan sang Mama?
Kalau kepo langsung baca ceritanya ya......
🥕🥕🥕
Follow INSTAGRAM @LALA_SYALALA13
Follow TIKTOK @LALA_SYALALAA13
Follow FACEBOOK @LALA SYALALA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mama Masih Marah
Sore harinya, Rayna sudah berada di luar kantor menunggu Alvin, namun tak kunjung datang membuatnya pegal karena harus menunggu.
"Ini dia jadi jemput gak sih, kalau gak jadi aku mau naik bus aja, udah setengah jam loh ini," gumam Rayna.
Baru saja Rayna melangkah menuju halte, tiba-tiba mobil Alvin datang. Lalu tak lama setelah itu Alvin keluar dan menghampiri Rayna, "Maaf aku telat, jalanan macet ada kecelakaan di arah putar balik," ucap Alvin.
"Iya gapapa, aku kirain kamu gak jemput," ucap Rayna lalu masuk ke dalam mobil Alvin.
"Kalau aku bilang mau jemput, artinya aku bakal jemput," ucap Alvin saat masuk ke dalam mobil.
Alvin pun mulai mengendarai mobilnya menuju bengkel, "Oh iya, bengkelnya emang buka sekarang?" tanya Rayna.
"Iya, bengkelnya buka sekarang. Tadi yang punya ada urusan makanya bengkelnya di tutup," ucap Alvin dam diangguki Rayna.
"Yang punya temen kamu?" tanya Rayna.
"Iya, yang punya temenku dari kecil," ucap Alvin.
Tak butuh waktu lama, mereka pun sampai di bengkel tersebut. Kesan pertama yang dilihat oleh Rayna adalah rapi, meskipun tempat itu bengkel, tapi barang-barang disana tertata rapi padahal bengkel tersebut terbilang cukup ramai.
Saat Alvin dan Rayna keluar dari mobil, tak lama seorang pria datang. "Gue kirain lo gak dateng," ucap pria tersebut dan menatap Rayna.
Rayna yang ditatap pun tersenyum canggung, apalagi melihat pria tersebut yang seolah menggodanya.
"Jaga mata lo, istri lo lagi hamil," ucap Alvin dan berlalu meninggalkan Rayna dan pria tersebut.
"Gue tau kali, gue gak godain dia buat gue. Gue cuma godain dia karena kesini sama lo, ada apa ini? tumben banget seorang Alvin Abyasa mau membantu orang," ucap pria tersebut.
"Dia Tommy, dia yang punya bengkel," ucap Alvin pada Rayna.
"Tommy," sapa Tommy.
"Rayna," balas Rayna.
"Rayna, cantik juga namanya," ucap Tommy.
"Mana mobilnya?" tanya Alvin.
"Ayo, mobilnya di belakang soalnya kan itu mobil spesial jadi gak sembarang orang bisa lihat," ucap Tommy.
Lalu Rayna dan Alvin pun mengikuti Tommy hingga mereka pun sampai di belakang bengkel yang justru terlihat seperti bukan bengkel, disana berjejer mobil lalu ada juga bangku indoor maupun outdoor.
"Ini ruang tunggu, biasanya kalau orang-orang malas nunggu di luar atau lantai 2, mereka nunggu disini lebih sejuk," ucap Tommy.
"Wah keren, kok bisa punya ide kayak gini? karang banget loh ada yang punya ide bagus gini," tanya Rayna.
"Yang punya ide ada di mobil lo," ucap Tommy dan menatap Alvin yang memeriksa mobil Rayna, begitupun dengan Rayna yang juga menatap Alvin lalu bergantian menatap Tommy.
"Semua usaha gue modalnya dari Alvin dan idenya juga Alvin yang buat, gue tinggal jalanin aja, ya karena gue paham sama otomotif terus waktu itu gue juga ada masalah keluarga dan baru juga nikah akhirnya Alvin yang cari cara dan untungnya gue bisa bertahan bahkan bengkel gue hampir setiap hari ramai," ucap Tommy dan menatap Alvin.
"Lo juga perempuan pertama yang di bawa Alvin ke sini, prinsip dia itu gak bakal bawa perempuan manapun selain dia serius sama perempuan itu. Lo gak bakal nyesel nikah sama Alvin, percaya sama gue, dia bisa buat lo jadi spesial," lanjut Tommy lalu menghampiri Alvin.
Rayna menatap Alvin yang tengah berbicara dengan Tommy, "Apa bener gue bisa percaya sama Alvin," gumam Rayna.
"Mau pulang sekarang?" tanya Alvin.
"Hah, oh boleh," ucap Rayna.
"Yaudah, deh gue pulang dulu. Thanks ya," ucap Alvin.
"Makasih," ucap Rayna.
"Sama-sama, kapan-kapan kalian kesini lagi aja," ucap Tommy.
"Hem," jawab Alvin.
Setelah itu mobil Rayna pun keluar dari bengkel yang tentunya dikendarai oleh Alvin, barulah saat sampai di depan bengkel. Alvin pun mengendarai mobilnya sendiri dan Rayna juga mengendarai mobilnya, "Makasih ya, aku bisa pulang sendiri kamu pulang aja gapapa," ucap Rayna.
"Aku ikutin, ayo pulang," ucap Alvin.
Rayna pun akhirnya mengendarai mobilnya untuk pulang ke rumah, begitupun juga Alvin yang setia mengikuti mobil Rayna hingga sampai di rumah Rayna.
Setelah Rayna memarkirkan mobilnya, ia pun keluar dari garasi dan menghampiri Alvin yang sudah menunggunya di depan mobilnya.
"Makasih ya, harusnya kamu langsung pulang aja," ucap Rayna.
"Hari ini sebenarnya Mama nyuruh aku bawa kamu ke rumah, tapi takut kemalaman, gimana kalau besok? kamu libur kan?" tanya Alvin.
"Ah iya, aku besok libur kok," ucap Rayna.
"Yaudah, besok aku jemput jam 9, aku pulang dulu," ucap Alvin lalu masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Rayna.
Rayna langsung masuk dan bertemu Mama Nindy, namun sikap Mama Nindy yang masih marah padanya. "Ma," panggil Rayna.
"Kenapa?" tanya Mama Nindy.
"Mama marah ya? maafin Rayna," ucap Rayna.
"Gak, kamu gak salah. Kalau kamu gak suka sama perjodohan ini, kamu bisa batalkan kok, Mama gak maksa kamu lagi, terserah mau nikah atau gak, ini hidup kamu Mama gak mau ikut campur juga," ucap Mama Nindy lalu pergi ke dapur.
Rayna pun menatap Papa Erik yang ada di ruang tamu, "Mama masih marah," bisik Rayna.
"Iya," jawab Papa Erik.
Rayna pun menghampiri Mama Nindy, "Jadi, Rayna boleh batalin perjodohan ini. Yaudah kalau gitu besok Rayna bilang ke Alvin ya buat batalin perjodohan ini mumpung Ryana belum nikah," ucap Rayna.
Rayna ingin menggoda Mama Nindy karena Rayna tau, Mama Nindy tidak akan setuju jika Rayna membatalkan perjodohan ini.
Benar saja setelah mengatakan hal itu, Mama Nindy langsung menatap tajam Rayna. "Tadi kata Mama, Rayna boleh batalin perjodohan ini," ucap Rayna.
"Harusnya kamu itu bujuk Mama biar gak marah," ucap Mama Nindy.
"Bujuk kayak gimana?" tanya Rayna.
"Ya bujuk kayak bilang kamu mau nikah sama Alvin teris amu punya anak gitu," ucap Mama Nindy.
"Kan Mama yang ilang kalau Rayna boleh batalin kok sekarang malah suruh terima," ucap Rayna.
"Kamu ini niat minta maaf apa gak sih," ucap Mama Nindy.
"Apa hubungannya, Ma?" tanya Rayna.
"Pokoknya ada hubungannya, Mama bakal maafin kamu kalau kamu mau nikah sama Lavin terus mau punya anak sama Alvin. Kamu gak mikir apa kalau kamu nikah sama Alvin, gimana anak kamu nanti, anak kamu nanti pasti ganteng atau cantik, kamu gak bisa lihat gimana gantengnya Alvin," ucap Mama Nindy.
"Aku juga cantik, Ma," ucap Rayna.
"Gantengan Alvin," ucap Mama Nindy.
"Berarti Mama udah maafin aku dong soalnya Mama udah cerewet kayak sebelumnya," ucap Rayna.
"Belum," ucap Mama Nindy.
"Kok belum?" tanya Rayna.
"Habisnya kamu belum bilang kalau kamu terima Alvin dan mau punya anak sama Alvin," ucap Mama Nindy dan Rayna hanya tersenyum melihat tingkah Mama Nindy.
.
.
Bersambung..........
ᴏ ᴋᴋ ᴠɪsᴜᴀʟ ɴʏ ᴍɴ