NovelToon NovelToon
Pengasuh Tuan Muda Genius

Pengasuh Tuan Muda Genius

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:63.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Ajeng harus pergi dari desa untuk menyembuhkan hatinya yang terluka, sebab calon suaminya harus menikahi sang sepupu karena Elis sudah hamil duluan.

Bibiknya memberi pekerjaan untuk menjadi pengasuh seorang bocah 6 tahun dari keluarga kaya raya di Jakarta.

Ajeng iya iya saja, tidak tahu jika dia adalah pengasuh ke 100 dari bocah licik itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 - Bersyukur

Selesai sarapan, Ryan mengajak Ajeng dan Sean untuk pergi ke taman yang ada di komplek perumahan mewah ini. Taman itu berada cukup jauh jadi mereka pergi menggunakan mobil.

Sean berlari keluar dengan ceria, tak sabar rasanya untuk tiba di taman itu, dia juga membawa Malvin sekaligus. Ajeng jadi tersenyum lebar melihat keceriaan Sean.

Gadis cantik itu seolah sudah lupa dengan kesedihannya gara-gara dimarah papa Reza beberapa saat lalu.

Sementara itu di meja makan, Oma Putri menahan Reza yang hendak pergi. Masih ada yang ingin Oma Putri bicarakan pada anak pertamanya itu.

"Jangan pergi dulu Rez, Oma ingin bicara dengan mu."

Saat ini hanya ada mereka berdua di meja makan.

Reza hanya diam, tapi dia menurut dan tidak beranjak dari kursinya.

"Oma sudah perhatikan ini sejak lama, tentang Sean," ucap Oma Putri, memulai pembicaraan mereka saat itu.

"Dia hanya ingin memiliki banyak waktu bersama kamu dan Mona. Tapi kita sama-sama tahu jika Mona tidak pernah menginginkan Sean, jadi yang bisa melakukannya Hanya kamu Rez." tutur Oma Putri lagi.

Sedangkan Reza masih terdiam.

"Proyek pembukaan lahan baru kan sudah beres, cobalah untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama Sean," pinta Oma Putri. Dia tahu jika sebenarnya Reza memiliki banyak pekerjaan mengingat statusnya yang sebagai CEO. Meski memiliki banyak anak buah yang bisa diperintah sesuka hati, tapi tetap saja Reza selalu memantau secara langsung.

Sementara kakek Agung sudah tidak bisa menduduki posisi itu semenjak mendapatkan serangan gejala stroke.

Sementara perkembangan Sean pun tidak bisa mereka abaikan begitu saja, terlebih Sean jauh lebih berharga dibandingkan itu semua.

"Nanti Oma juga akan bicarakan hal ini pada Ryan, jadi dia bisa membantumu lebih banyak di perusahaan." terang Oma Putri, sejak tadi dia terus bicara, sementara Reza tetap betah pada diamnya.

*

*

Di taman.

Sean langsung berlari ketika melihat lapangan hijau berbentang luas di hadapan. Di sana telah banyak anak kecil bermain gelembung sabun menggunakan bubble stick.

Ajeng juga ingin berlari mengejar Sean namun kemudian tangannya malah di tahan oleh Ryan.

"Biar dia sendiri, biar dia cari teman. Kita cukup mengamati dari jauh," ucap Ryan, dengan wajah yang selalu terlihat teduh.

Ajeng tidak keberatan dengan hal itu, tapi jantungnya terasa tak aman saat Ryan terus menggenggam tangannya.

Kedua pipi Ajeng yang seketika berubah jadi merah merona, membuat Ryan akhirnya sadar jika dia telah menggenggam tangan gadis ini.

"Maaf," ucap Ryan, dengan perlahan dia pun melepaskan genggaman tangan itu. Menciptakan sebuah gelayar aneh yang masuk ke dalam hati Ajeng.

Gadis cantik itu tersenyum kikuk, dia menunduk dan membuat rambutnya pun jatuh. Ajeng lantas menyelipkan rambut itu ke belakang telinga.

Hanya pergerakan sederhana, namun berhasil membuat Ryan tersenyum.

"Dimana Sean?" tanya Reza, yang entah sejak kapan sudah ada di taman itu, namun tiba-tiba berada di belakang Ajeng dan Ryan.

Suara dingin pria itu, seketika membuat Ajeng tersentak. Hatinya yang berbunga-bunga seketika hampir copot saat itu juga.

Deg!

"Itu Sean." Ryan yang menjawab, menunjuk ke arah Sean yang sedang berlari riang di ujung sana.

Reza lantas segera berjalan menghampiri anaknya, meninggalkan Ajeng dan Ryan kembali berdua.

Sementara Ajeng, terus melihat punggung yang semakin berjalan menjauh itu. Dalam hatinya dia bersyukur, jika papa Reza mulai berusaha dekat dengan sang anak.

1
Patrish
cauvade syndrome..... itu karena saking bucinnya papa Reza....
Supriyatun
hahahahahha
Supriyatun
sudah baca thor sudah tamat bacanya bagus ceritanya dokter alam
Supriyatun
aku juga ah🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤣hahahahaha
Patrish
salah musuh Mon... soal acting yang melas melas..dia mah suhunya
Patrish
harusnya kamu berterimakasih pada Erwin.. kalo tidak ada penyelewengan.... ga kebagian si cantik kau..
Supriyatun
betul apa tidak itu ayahnya sean curhat sama anaknya.padahal kan usianya katanya 33 heheheh.jadi geli aku bacanya tapi lucu juga si seandainya ada ayah curhat sama anak tuk carikan jodoh heheheje .namanya juga cerita kwkwkwk.semangat thor.bagus ceritanya.
Supriyatun
author lebih gila lagi kwkwkwkwk 🤭🤣😜🙏🏻hahahahahhs
Supriyatun
hajhahjajajaa aduh ngakak deh author emang debes alias hebaaat
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
wuah anak kodok mulai ngereog nih ... 😂🤣😂🤣
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
siap, diterima komandan !! 🤣🤣
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
Oalah... ngunu to tibake 😂😂😂
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
to the point ya papa Reza 🤣🤣👍👍👍
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
Cerita ringan namun mampu membuat pembaca ingin terus menanti kelanjutannya. Authornya keren banget 👍👍👍
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
lope lope papa Reza ❤️❤️❤️❤️
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
Papa Reza, akui saja kalau kamu menyukai mbak Ajeng 🤭🤣
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
Ya ampun Thor, aku ketawa sendiri baca part ini ... 🤭🤣🤣
Supriyatun
Luar biasa
Lilik Farihah
cie...cie naik setingkat, papa Reza d berani pegang tangan Ajeng😀
Lilik Farihah
wah anak sm BPK sudah jd BESTie 😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!