NovelToon NovelToon
The CEO’S Saturday Obsession

The CEO’S Saturday Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Percintaan Konglomerat / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali / Kekasih misterius
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: El Nurcahyani

Diaz, CEO yang menjual bunga dan coklat setiap hari Sabtu. Dia mencari wanita yang cocok dengan sepatu kaca biru milik ibunya. Apa sebenarnya tujuan mencari wanita itu? Memangnya tidak ada wanita lain? Bukankah bagi seorang CEO sangat mudah mencari wanita mana pun yang diinginkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Nurcahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lili Menjadi Pembicaraan

Bab 17

Kembali di Asher Cop.

Hari itu, suasana di kantor Tuan Asher terasa berbeda. Sebuah pertemuan dadakan mengumpulkan hampir seluruh karyawan di aula utama. Lili, yang baru saja menyelesaikan tugas pertamanya di ruangan, merasa gugup ketika Dion memberitahunya bahwa ia diminta hadir oleh Tuan Asher.

"Lili, ayo ke aula. Papi mu mau kenalin kamu secara resmi ke semua karyawan," ujar Dion sambil tersenyum mendukung.

"Tapi... aku belum siap, Dion. Harusnya ini nggak perlu dilakukan," Lili menanggapi sambil berjalan ragu di belakang Dion.

“Sudah, nggak ada yang perlu ditakutkan. Percaya sama Tuan Asher,” jawab Dion meyakinkan.

Ketika Lili masuk aula, ruangan sudah penuh oleh karyawan dari berbagai divisi. Semua berdiri rapi menunggu arahan dari Tuan Asher yang sudah berada di depan podium.

Lila menjaga supaya sikapnya tetap stabil. Meski sekarang posisinya adalah anak dari milik perusahaan ini, tetap saja Lili merasa kecil diantara mereka. Orang-orang yang tentunya lebih senior, berpendidikan dan hebat daripada dirinya.

"Benar kan, Tuan Asher benar-benar serius soal ini," bisik seorang staf kepada rekannya.

"Gosip bukan sekedar gosip. Pasti ini anak yang Tuan Asher adopos itu."

"Kudengar gadis itu sekarang bagian dari keluarga," sahut yang lain.

"Tadi kan aku sudah bilang."

"Kenapa gak adopsi anak kecil saja, sih. Bisa-bisa nanti setelah Tuan Asher tua, nih anak gak tahu berterima kasih."

Banyak suara-suara sumbang dari para karyawan. Namun, banyak juga yang memuji dan mendukung Lili. Terlebih penampilan Lili yang begitu menarik, tidak bisa dilihat, karyawan yang berpikir positif, sangat support dan tak hentinya memuji wanita cantik bertubuh mungil ini.

Tuan Asher mengetuk mikrofon kecil untuk menarik perhatian. Dengan suara tegas namun hangat, ia memulai.

"Selamat sore semuanya. Terima kasih sudah berkumpul di sini. Saya ingin memperkenalkan seseorang yang sangat penting. Mulai hari ini, Lili resmi menjadi bagian dari keluarga saya, sekaligus menjabat sebagai Direktur Kreatif di perusahaan ini," kata Tuan Asher dengan mantap.

Hadirin yang mendengar pengumuman itu saling berbisik, sebagian tampak terkejut, sementara yang lain mengangguk setuju.

"Lili adalah seorang gadis yang berbakat dan berdedikasi. Saya percaya, dia akan membawa angin segar untuk perusahaan ini. Saya harap kalian semua bisa mendukungnya, sama seperti kalian mendukung saya selama ini."

Tuan Asher kemudian melirik Lili, memberi isyarat agar dia maju ke depan. Lili menelan ludah, berusaha menenangkan diri, lalu melangkah perlahan ke sisi Tuan Asher.

"Terima kasih atas kepercayaan ini," kata Lili dengan suara pelan namun mantap. "Saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk perusahaan ini dan berharap bisa belajar banyak dari kalian semua."

Tepuk tangan memenuhi ruangan. Lili menunduk hormat, merasa campuran gugup dan bangga memenuhi hatinya.

Setelah acara selesai, Lili kembali ke ruangan kerjanya. Beberapa staf datang untuk mengucapkan selamat atau sekadar mengenalkan diri.

"Selamat ya, Bu Lili. Kalau anda membutuhkan sesuatu, jangan ragu hubungi saya. Saya Kinan dari divisi desain," ujar seorang perempuan muda sambil tersenyum hangat.

"Terima kasih, Kinan. Aku akan banyak belajar dari kalian semua," balas Lili dengan tulus.

"Jangan sungkan, Bu. Oh, dan ini Arman dari divisi pemasaran," kata Kinan sambil menunjuk seorang pria yang berdiri tak jauh dari mereka.

Lili tersenyum kepada Arman. "Senang bertemu denganmu, Arman. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik."

Sesi perkenalan itu berlangsung santai. Perlahan, Lili mulai merasa nyaman dengan suasana kantor.

Sore harinya, Lili pulang ke rumah Tuan Asher—sebuah rumah megah. Dia diantar sopir pribadi rumah. Ini kali pertama dia memasuki rumah besar super mewah. Lili sempat ragu, takutnya Nyonya Asher tidak sebaik Tuan Asher.

Ada pelayan yang menyambut, kemudian Lili di aja bertemu Nyonya Meralda.

Di ruang tamu, seorang wanita anggun dengan gaun elegan tengah duduk sambil membaca majalah. Rambutnya yang hitam kecokelatan disanggul rapi, wajahnya menunjukkan karisma yang tak kalah memukau.

"Ah, ini Lili, ya?" suara lembut wanita itu menghentikan langkah Lili.

Lili langsung menunduk sopan. "Selamat sore, Nyonya."

Wanita itu terkekeh kecil sambil menutup majalahnya. "Jangan panggil aku Nyonya, sayang. Aku bukan orang asing. Panggil saja Mami."

Lili tertegun sejenak, wajahnya memerah karena gugup. "Maaf, Mami. Aku masih belum terbiasa..."

"Tak apa, Lili. Aku tahu ini semua baru buatmu. Santai saja, anggap rumah ini rumahmu juga," ujar Nyonya Meralda, dalam hatinya sangat kagum dengan kecantikan Lili.

Melihat senyuman itu, perlahan Lili merasa lebih tenang. "Terima kasih, Mami. Aku akan mencoba."

Meralda berdiri, menghampiri Lili, lalu meraih tangannya. "Kamu pasti lelah hari ini. Aku sudah minta disiapkan teh di ruang keluarga. Ayo, kita santai sebentar sebelum kamu mandi dan aku akan menunjukkan kamarmu."

"Baik, Mami," jawab Lili pelan, masih berusaha menyesuaikan diri dengan suasana baru ini.

Namun, di hatinya, ia merasa ada sedikit kehangatan yang mulai tumbuh. Meski perjalanan ini baru dimulai, ia merasa diterima, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

###

"Aku banyak urusan di kantor. Kalian akan diantar oleh sopir," ucap Diaz saat setelah sampai di kantor.

Antara Monic dan Eriva tidak beda berkata-kata, melihat mimik Diaz yang serius dan kesannya terburu-buru.

Kini diaz ada di dalam ruangannya. Dia memanggil Samir lewat teleponnya. Sambil menunggu Samir, dia mengecek beber file yang sudah ada di meja.

"Papa ini keterlaluan. Sudah tau aku banyak kerjaan, kenapa harus dilibatkan dengan wanita-wanita itu," gimana Diaz.

Waktunya sudah cukup tersita saat hari Sabtu, seharian tidak melakukan kegiatan kantor dan kini di sela-sela hari aktifnya direpotkan oleh tamu agung yang harus dihormati. Yaitu Eriva.

Meskipun ini tidak akan lama. Paling Hanya beberapa saja, tapi Diaz merasa, ini adalah hari yang buruk. Harus buang-buang waktu hanya sekedar menemani wanita.

"Ada apa Diaz? Ini sudah sore," seru Samir yang masuk ke dalam ruangan Diaz, tanpa mengetuk pintu.

"Besok aku ada pertemuan dengan salah satu orang dari Asher Cop. Aku minta siapkan ruang dan bahan-bahan untuk pembahasan."

"Proyek yang mana ini?" tanya Samir kurang paham. Karena proyek yang mereka hadapi bukan hanya satu atau dua.

"Kau tahu perusahaan Asher Corp bergerak di bidang apa? Gak usah jadi orang yang mendadak bodoh, Samir."

"Woiii! Santai. Gak usah kaku gitu. Oh ya, yang katanya proyek dari pihak Tuan Asher dipegang oleh anak angkatnya?"

Diaz mendongak, keningnya berkerut. "Dari mana kau tahu tentang anak angkat Tuan Asher?"

"Diaz ... Aku ini bukan orang bodoh seperti yang kau kira," ucap Samir sambil menarik kursi di depan meja Diaz ke sampingnya.

"Bahkan aku tahu, Nona Lili itu sangat cantik. Meski pun tubuhnya tidak seperti para model-model di luar sana, tapi dia tidak membosankan untuk dipandang. Benar bukan?"

Sekali lagi Diaz mengerutkan keningnya, dan menatap Samir lebih dalam. "Dari mana kau tahu informasi sedetail itu."

"Hehe, aku bahkan tahu masa lalunya."

Diaz tidak suka, ternyata Samir lebih banyak tahu tentang rekan bisnisnya.

Bersambung....

1
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😘
Zainab Ddi
aduh lili kasian Diaz tuh kamu harus segera menjadi Leri sebelum Diaz menikah
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😍
Zainab Ddi
emang enak
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😘
Zainab Ddi
sabar lili
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😍
Zainab Ddi
Diaz mau pilih yg mana tuhbsepatu Uda cocok untuk lili
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya selalu 🙏🏻💪🏻😍
Zainab Ddi
wah tambah seru nih kayaky
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😘
Zainab Ddi
lili emang jodohmu Diaz
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😘
Zainab Ddi
semoga sepatu nya cocok dengan lili
LISA
Aq mampir Kak
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😍
Zainab Ddi
Monica sombong banget belum tahu aja lili anak siapa sekarangg
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😘
Zainab Ddi
Diaz mending lili dulu yg disuruh pake sepatu kaca nya
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!