Demi untuk membalaskan dendam kepada orang - orang yang telah menghancurkan kebahagiaannya, sehingga seorang remaja pria berpetualang untuk mencari sebuah sekte yang akan di jadikan tempatnya mendalami ilmu bela diri.
Akhirnya dia bertemu dengan seorang pendekar serta sekte untuk tempatnya bernaung.
Karena kejeniusannya, dia dengan cepat bisa menjadi seorang pendekar yang kuat.
Akhirnya dia mulai memburu setiap murid sekte yang telah menghancurkan desa dan keluarganya serta setiap murid sekte aliran hitam lainnya.
Hal itu pula yang membuat dirinya juga di buru oleh sekte aliran Hitam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Terbukanya Ruang Dantian
Ma Guang memusatkan konsentrasinya untuk mengarahkan seluruh tenaga dalam ke dantaiannya, yang sebelumnya telah dikumpulkan dan dipadatkan olehnya.
Dengan perlahan - lahan Ma Guang memusatkan seluruh tenaga dalam yang di padatkanya kedalam dantian.
Setelah selesai memasukkan seluruh energi tenaga dalamnya kedantiannya, Ma Guang lalu bersiap untuk meledak kannya.
Sebelum itu, dia mengingat kembali apa yang di jelaskan oleh gurunya dengan teliti agar supaya tidak ada hal yang terlewatkan yang akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.
Akhirnya Ma Guang sudah benar - benar siap.
Booommmmm....
Ledakan keras terjadi di kediaman tetua Fei malam itu, yang bisa di dengar oleh orang - orang yang berada tidak jauh dari tempat itu.
Akhirnya Ma Guang sudah selesai membuka ruang yang ada di dalam dantiannya.
Ma Guang merasa lega dengan apa yang baru saja dicapainya saat itu.
" Baiklah, sekarang kamu pulihkan dahulu tenaga dalamMu dan setelah itu beristirahatlah, guru juga akan kedalam untuk beristirahat." Ucap tetua Fei.
" Baik guru." Ucapnya sambil memberi hormat.
Setelah gurunya masuk kedalam kediamannya, Ma Guang pun langsung berjalan menuju ke kediamannya juga.
Setelah beberapa saat kemudian, muncullah beberapa sosok di halaman kediaman tetua Fei Yu.
" Apakah bunyi ledakan itu berasal dari tempat ini." Ucap salah seorang dari mereka.
" kedengarannya seperti itu." Jawab yang lain.
Setelah itu mereka menajamkan persepsinya dan merasakan bahwa tetua Fei sedang berada di dalam kediamannya dan sedang bermeditasi.
Setelah beberapa saat memeriksa keadaan di sekitar situ, akhirnya mereka kembali ke tempat mereka masing - masing dengan penuh tanda tanya yang besar di kepala mereka masing - masing.
Keesokkan harinya, Ma Guang bangun sudah kesiangan karena tubuhnya mengalami kelelahan yang diakibatkan apa yang di lakukannya semalam.
Setelah dia selesai membersihkan dirinya, lalu dia sarapan.
Akhirnya Ma Guang pergi untuk menghadap kepada Ketua Sekte untuk menanyakan bagaimana caranya dia mendapatkan sumber daya.
Setelah tiba di depan kediaman Patriak sekte, Ma Guang langsung di sambut oleh murid yang bertugas menjaga kediaman ketua sekte tersebut.
" Siapa kamu....dan Ada kepentingan apa kamu datang kesini...???." Ucap penjaga tersebut.
" NamaKu adalah Ma Guang murid baru di sekte ini....Aku ingin bertemu dengan Patriak, sebab ada sesuatu yang harus aku tanyakan.
" Pergilah ke gedung informasi, disana kamu bisa mendapatkan informasi apa pun yang kau inginkan." Balas penjaga itu.
Memang nama Ma Guang baru beberapa murid yang mengetahuinya, sehingga penjaga itu yang juga murid senior di depan Ma Guang belum mengenalnya.
" Tetapi Patriak mengatakan, jika ada hal yang ingin aku ketahui, aku bisa datang menemuinya." Balas Ma Guang juga.
" Patriak saat ini tidak bisa di ganggu, jadi aku memintaMu agar pergi saja ke gedung informasi." Balas penjaga lagi.
Mendengar seperti ada sedikit keributan di depan kediamannya, Patriak langsung bergegas keluar dari dalam kediamannya.
Setelah tiba di depan kediamannya, Patriak itu langsung dapat melihat sosok Ma Guang.
" Oh, ternyata kamu yang datang." Ucap Patriak.
Kedua penjaga itu lalu memberi hormat kepada Patriak yang di ikuti juga oleh Ma Guang.
" Murid memberi hormat kepada Patriak." Ucap mereka secara serentak sambil melakukan sikap hormat.
" Bagaimana, apakah ada hal yang ingin kau tanyakan...!?." Ucap Ketua Sekte sambil berjalan mendekat dan memegang pundak Ma Guang.
" Benar Patriak, murid ingin menanyakan tentang bagaimana caranya murid bisa mendapatkan sumber daya agar bisa meningkatkan tenaga dalamKu." Jawabnya.
" Oh, begitu....!!! Tanggapan ketua sekte sambil memperhatikan tubuh Ma Guang.
" Mari, ikutlah aku kedalam." Ucap patriak mengajak Ma Guang.
Mendengar serta melihat hal itu, kedua murid itu pun bertanya - tanya tentang siapa murid baru itu, sehingga bisa membuat Patriak mereka langsung melayani kedatangannya.
" Duduklah." Ucap patriak mempersilakan Ma Guang untuk duduk.
Ma Guang pun langsung menurutinya.
" Hal itu tinggal kamu minta saja padaKu, tetapi aku akan memeriksa diriMu terlebih dahulu sebelum aku memberikan setiap sumber daya kepadaMu."
Ucap patriak menanggapi pertanyaan yang telah Ma Guang sampaikan.
" Sebenarnya apa tujuanMu saat ini, sehingga menginginkan sumber daya untuk meningkatkan tenaga dalamMu...???." Lanjut Patriak menanyakan tujuan dari Ma Guang untuk meningkatkan tenaga dalamNya.
Ma Guang pun langsung memberitahukan maksud dan tujuannya.
Setelah mendengarkan apa tujuan dari Ma Guang, Patriak pun langsung bangkit dan berjalan mendekati dan langsung memegang pergelangan tangan dari Ma Guang.
Setelah selesai memeriksa sesuatu yang ada di dalam tubuh Ma Guang.
Wajah Patriak langsung berubah drastis.
" Apa...anak ini sudah menerobos dan siap untuk menjadi pendekar ahli...!!!???." Gumam Patriak di dalam hatinya.
" Anak ini baru berusia 15 tahun, tetapi pencapaiannya sudah seperti ini." Gumam tetua lagi sambil menggelengkan kepalanya.
Setelah selesai memeriksa, akhirnya Patriak langsung pergi dan memasuki suatu ruangan.
Tidak lama kemudian, Patriak pun kembali dengan memegang sesuatu di tangan kanannya.
" Ini, ambilah, itu akan menambahkan tenaga dalamMu sebanyak lima puluh lingkaran."
Ucap patriak sambil memberikan barang tersebut.
" Terima kasih Patriak." Ucapnya sambil memberi hormat.
"Anak ini benar - benar terlalu jenius, di usianya yang saat ini saja sudah akan menjadi seorang pendekar ahli." Gumam patriak di dalam hatinya.
" Apakah ada hal yang lain lagi yang ingin kau tanyakan, atau yang kau perlukan...???." Tanya patriak lagi.
" Untuk sementara hanya hal ini yang saya butuhkan." Jawab Ma Guang.
" Apakah saya sudah bisa pergi...???."
Tanya Ma Guang.
" Tentu, kamu sudah bisa pergi, berlatihlah dengan tekun dan capailah apa yang kau inginkan."
Ucap patriak memberi dorongan semangat kepada Ma Guang.
" Baik Patriak, murid mohon undur diri." Ucap Ma Guang yang langsung berbalik dan berjalan keluar meninggalkan kediaman patriak sekte.
Melihat murid baru itu keluar dengan wajah yang biasa - biasa saja, membuat kedua penjaga itu secara refleks saling berpandangan seperti sudah saling memahami dengan pertanyaan yang ada di dalam pikiran mereka berdua.
" Anak ini sepertinya begitu istimewa, mengapa sebelumnya kita tidak pernah melihat keberadaannya." Ucap salah satu penjaga itu seperti sedang menanyakan kepada rekannya dan seakan juga bertanya pada dirinya sendiri.
" Aku juga baru kali ini melihat anak itu." Ucap yang satunya lagi menimpali kata - kata yang di lontarkan oleh rekan di sebelahnya.
Ma Guang tetap mengayunkan langkah kakinya dengan pasti untuk bergegas menuju ke kediamannya.
Setiba di kediamannya, Ma Guang langsung memasuki kamarnya dan mengambil sikap untuk bermeditasi.
Setelah itu, dia langsung memasukkan kedalam mulutnya apa yang baru saja patriak berikan kepadanya.
Akhirnya Ma Guang menyerap esensi atau khasiat yang terkandung dalam pil yang di telannya.
Setelah sekitar satu jam terlewati, Ma Guang sudah selesai menyerap semua kandungan yang terdapat di dalam pil itu serta mengerahkannya kedalam dantian, dia lalu menyudahi kegiatan itu dan langsung berjalan menuju kekediaman tetua Fei.
Setelah tiba di kediaman tetua Fei, ternyata tetua tersebut sedang tidak berada di kediamannya.
Maksud dan tujuan kedatangan Ma Guang, adalah untuk meminta petunjuk cara untuk melakukan perubahan bentuk tenaga dalamnya.
Akhirnya dia kembali lagi ke kediamannya dan mencoba untuk melakukan sendiri dengan menggunakan teknik - teknik yang sudah dia pelajari.
Kekuatan yang dia rasakan semakin besar dan dapat menghancurkan batang pohon dalam jarak satu meter dari tangannya.
Namun setelah serangannya diarahkan ke sebuah batu yang tidak terlalu besar, tidak seperti apa yang di lihatnya saat mengarahkan serangannya pada batang pohon.
Batu itu tetap berdiam di tempat itu seperti sediakala.
~Bersambung~