Pendekar Pemburu Yang Diburu
Satu keluarga yang miskin yang tinggal di sebuah desa yang bernama Quánshuǐ hidup seorang remaja bernama Ma Guāng.
Desa itu terletak 100 kilo meter dari ibu kota kerajaan Qi dan yang berdekatan dengan perbatasan wilayah kerajaan Yan. Yang adalah wilayah kekuasaan dari Kekaisaran Zhou.
Karena hidup yang serba kekurangan, sehingga mengharuskan remaja tersebut harus terbiasa dengan kehidupan yang keras.
Kegiatan sehari - harinya adalah mengikuti ayahnya untuk berburuh hewan liar di hutan, dari hasil berburuh itulah yang membuat keluarga mereka bisa melangsungkan kehidupan mereka.
Hasil buruan yang Ma Guang beserta ayahnya dapatkan, akan dijual di sebuah kedai ataupun kepada penduduk di desa tersebut.
Harga setiap hasil buruan juga berbeda - beda, sesuai dengan hasil tangkapan mereka.
Tubuh Ma Guang secara alami sudah terbentuk seperti tubuh seorang pemuda seperti biasanya, walaupun usianya baru menginjak 13 tahun.
Pada awalnya kehidupan yang mereka jalani biasa - biasa saja, namun karena keadaan politik di ibu kota kekaisaran, sehingga menyebabkan pergolakan di setiap wilayah kerajaan - kerajaan dibawah kekuasaan kekaisaran Zhou, dan salah satunya yang terkena dampak adalah desa Quanshui.
#Disuatu hari
Sebelum Matahari menunjukkan sinarnya, seorang remaja berumur 13 tahun sudah berada di dalam sebuah hutan. Remaja tersebut adalah Ma Guang.
Hutan tersebut seperti biasanya adalah tempat untuk dirinya berburuh dengan ayahnya.
Karena di sore hari sebelum mereka pulang, Ma Guang dan ayahnya selalu memasang perangkap terlebih dahulu sebelum mereka berdua pulang.
Itulah tujuan dari Ma Guang disaat hari masih subuh sudah pergi kehutan.
Disaat sampai di tempat perangkap yang mereka pasang, Ma Guang melihat seekor babi hutan sudah terperangkap.
Ma Guang lalu mencoba menggunakan tali lasso untuk menjerat leher serta kaki dari babi hutan tersebut untuk menarik keluar dari dalam lubang perangkap.
Setelah selesai menarik keluar babi hutan tersebut, Ma Guang lalu mengikat keempat kaki dari babi hutan tersebut agar bisa dipikulnya.
#Keadaan di desa
Keadaan desa Quanshui yang awalnya terlihat begitu tenang dan damai, kini sudah berubah menjadi tempat pembantaian.
Terlihat sekelompok orang yang memakai baju berwarna hitam dengan gambar Kalajengking berwarna merah dibelakangnya sedang mengumpulkan seluruh penduduk desa tersebut.
Kelompok tersebut adalah bagian dari suatu sekte aliran hitam yang sering melakukan penjarahan dan perampokan di setiap desa yang mereka lewati.
Sekte aliran hitam tersebut bernama Sekte Kalajengking Merah, sekte ini termasuk sekte aliran hitam terbesar dan terkuat di wilayah kekaisaran Zhou.
Ada empat sekte aliran hitam yang terbesar dan terkuat sesuai dengan urutannya, yaitu yang pertama sekte Kalajengking Merah, yang kedua Gagak Hitam, yang ketiga 1000 Racun dan yang keempat Sekte Lembah Tengkorak.
Ada juga sekte menengah aliran hitam, namun pergerakan mereka hanyalah di setiap satu wilayah kerajaan saja.
Kepala desa Quanshui beserta istrinya telah dikumpulkan di tanah lapang bersama seluruh penduduk desa tersebut.
Bagi penduduk desa yang melawan, mereka telah membunuhnya.
Seorang pria yang berbadan kekar yang menunggang kuda bersuara kepada seluruh warga desa Quanshui.
"Hei kalian semua...!!! Kami akan mengambil harta kalian beserta anak perempuan kalian."
"Dan untuk setiap bulan kedepan, kalian harus menyerahkan sebagian hasil pendapatan kalian." Lanjut pria tersebut.
"Tuan....desa kami ini tidak memiliki pendapatan yang besar setiap bulannya, jadi kami mohon keringanannya dari tuan." Jawab kepala desa sambil bersujud di depan pria kekar tersebut.
Pria kekar tersebut tidak lain adalah pemimpin kelompok yang menjarah desa itu.
"Hahahahaha....Hei orang tua...!!! Kami tidak mau mendengar alasan apapun yang akan kalian katakan".
"Yang telah aku katakan tadi itu sudah menjadi kewajiban untuk setiap penduduk yang ada di desa ini". Lanjut pemimpin kelompok sambil menatap tajam kearah kepala desa dan kepada seluruh penduduk desa.
Mendengar hal itu, banyak penduduk desa yang saling berbisik karena tidak ingin menyetujui apa yang di katakan oleh pemimpin kelompok tersebut.
Melihat keadaan itu, pemimpin tersebut langsung menyuruh anggotanya untuk mengambil setiap anak gadis yang ada.
Karena tidakan itulah sehingga terjadi perseteruan diantara penduduk dan anggota kelompok tersebut karena anak gadisnya diambil secara paksa.
Keadaan semakin memanas disaat salah satu orang tua yang anak gadisnya diambil, merampas pedang dari salah satu anggota Kalajengking Merah dan langsung memotong leher anggota tersebut.
Karena serangan tersebut tidak bisa diantisipasi oleh anggota Kalajengking Merah, sehingga mengakibatkan kepalanya terpisah dari tubuhnya dan menggelinding di tanah.
Hal itu membuat penduduk yang lain secara spontan langsung melakukan perlawanan terhadap kelompok Kalajengking Merah.
Salah satu orang yang melakukan perlawanan adalah ayah Ma Guang.
Karena terbiasa berburuh binatang liar, ayah Ma Guang mampu begerak dengan cepat menyambar pedang yang di miliki anggota sekte Kalajengking Merah dan langsung menyerang mereka.
Hanya berselang satu menit, anggota Kalajengking Merah sudah kehilangan 20 orang anggotanya.
Hal tersebut di karenakan ketidaksiapan mereka, karena serangan yang di lakukan oleh penduduk desa secara tiba - tiba, sehingga tidak mampu di antisipasi.
Melihat apa yang telah terjadi, membuat pimpinan kelompok tersebut menjadi sangat geram dan memerintahkan seluruh anggotanya untuk membantai setiap penduduk yang melakukan perlawanan.
Setelah terjadi hal itu, Anggota Kelompok Kalajengking Merah kini tersisa 31 orang.
Setiap perempuan dan anak - anak yang ada, langsung bangkit dan melarikan diri untuk menyelamatkan diri mereka.
Sedangkan untuk setiap pria yang masih kuat, melakukan perlawanan terhadap anggota sekte Kalajengking Merah.
"Bunuh mereka dan sisakan perempuan yang masih terlihat mudah yang bisa kita jadikan tempat pelampiasan hawa napsu kita".
Perintah pemimpin kelompok tersebut kepada anak buahnya sambil menyerang penduduk pria yang di jumpainya.
Karena penduduk desa yang tidak memiliki ilmu bela diri yang tinggi, sehingga tidak begitu sulit untuk di kalahkan oleh lawan mereka.
Setelah 20 menit berlalu, terlihat seorang pria yang masih berdiri dan sedang di kelilingi oleh orang - orang yang ingin membunuhnya.
Pria tersebut tidak lain adalah ayah dari Ma Guang.
Ayah Ma Guang masih bisa mengimbangi setiap serangan yang di lancarkan oleh anggota kelompok tersebut.
Dan dia dapat membunuh 5 orang dari mereka.
Walapun dia masih tetap berdiri, namun di sekujur tubuhnya terlihat begitu banyak luka yang di deritanya.
Setelah terdiam sejenak, terdengar suara dari pemimpin kelompok tersebut.
"Tidak terlalu mengecewakan bagi seorang yang tidak memiliki dasar ilmu beladiri." Dengan berjalan mendekat sambil tersenyum sinis kearah ayah Ma Guang.
"Kalian semua pergi tangkap dan bawah setiap perempuan yang masih mudah dan cantik dan jangan biarkan satupun dari mereka lolos." Perintah pemimpin tersebut.
"Setelah itu kurung mereka dan jarah semua harta yang ada, jangan menyisahkan sedikitpun, karena kita akan melenyapkan desa ini dengan membakarnya". Lanjut pimpinan kelompok tersebut.
Setelah selesai memerintah anggotanya, dia menatap tajam kearah ayah Ma Guang.
"Aku rasa, kita berdua sudah bisa memulai pertarungan kita." Sambil tersenyum seakan merendahkan ayah Ma Guang.
"Hahahahaha....walaupun aku akan mati di tanganMu, tetapi setidaknya diriku merasa puas karena telah membunuh 5 orang anggotaMu." Ayah Ma Guang menjawab sambil bersiap untuk bertarung.
Mendengar apa yang di katakan ayah Ma Guang, pemimpin tersebut merasa lebih geram dan langsung menyerang dengan sekuat tenaga kearah ayah Ma Guang dengan tinjunya.
Buuukkkk....
Aaaahhhhhhhhkkkkk
Serangan tersebut langsung mengenai telak di dada ayah Ma Guang sehingga membuatnya terjatuh ketanah dengan keadaan tubuh yang mengenaskan dan sudah tidak bernyawa lagi.
Pada awalnya, pemimpin kelompok tersebut hanyalah ingin bermain - main dahulu dengan ayah Ma Guang, namun karena kata - kata ayah Ma Guang yang membuatnya sangat marah, sehingga dia langsung mengumpulkan tenaga dalam ketinjunya untuk membunuh ayah Ma Guang dengan sekali serangan saja.
~Bersambung~
#Pengumuman
Ini adalah karya pertamaKu, jadi mohon memberikan komentar yang membangun agar saya bisa menyempurnahkan jika ada kekurangan dalam penulisan karyaKu ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 484 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
lanjut
2024-10-30
0
Anonymous
keren
2024-10-26
0
Atuk
Up sampai tamat
2024-10-21
0