Airin terus mencari keberadaan ibunya, yang sudah meninggalkan nya seorang diri di rumah selama sepuluh tahun, akan kah perjalanan Airin mencari keberadaan ibu nya berhasil atau justru gagal membuat Airin harus ikhlas hidup sebatang kara tanpa ada sosok orang tua didalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
BAB 15
Lisa diam-diam ke kantor mau melihat kondisi Dea hari pertama jadi karyawan biasa, Lisa sejujurnya merasa kecewa karena Ozy tidak bisa tegas sama Dea akhirnya dua perusahaan milik Ozy dikuasi sama Dea.
"Wah itu CEO kenapa ada disini, tadi saya cari di ruangan eh kata sekretaris Ibu CEO terhormat ada disini lagi lagi kenapa disini Bu?" tanya Lisa santai tapi sindir Dea didepan karyawan Dea.
"Pergi sana jangan bikin masalah disini!" tegas Dea tidak ingin malu karena ucapan Lisa, karena didengar semua karyawan bagian HRD.
"Kok galak sih Ibu CEO terhormat, padahal saya kesini cuman ajak makan dan penasaran Ibu ada disini, iya sudah Ibu CEO saya pergi kalo begitu." lanjut Lisa puas membuat Dea malu, terlihat semua karyawan diam-diam lihat Dea yang pasti nahan malu dan emosi.
Lisa langsung keluar dari ruangannya Dea setelah berhasil membuat kakak tirinya malu, karena sekarang ruangannya bukan diruangan yang selalu dibanggakan sama Dea.
Dea tidak menyangka adik tirinya bisa ke kantor dan membuat malu dirinya, apa lagi dilihat karyawannya saat Lisa bicara.
Semua karyawan HRD cuman bisa diam dan memperhatikan atasannya dipermalukan sama saudaranya sendiri.
**
Ozy dorong kursi roda supaya Suratmi menikmati jalan-jalan siang berdua sambil makan dipinggir jalan, setelah kenal dan menikah sama Suratmi membuat Ozy jadi terbiasa makan dan jajan dipinggir jalan berdua.
"Makan batagor yuk Bun." ajak Ozy melihat gerobak batagor.
"Hayo Ayah sudah lama sekali kita tidak makan disini iya." ucap Suratmi merasa sudah beberapa tahun tidak makan dipinggir jalan berdua.
"Bener Bunda maaf iya kesibukan Ayah membuat kita tidak punya waktu berdua untuk jalan-jalan, iya sudah tunggu sebentar iya sayang Ayah pesan kan dulu." lanjut Ozy langsung mencium keningnya Suratmi.
Ozy langsung jalan menuju tukang batagor pesan dua piring batagor, Ozy melihat Suratmi yang terlihat cantik walaupun usianya sudah menua.
**
Airin, Koko, Anton, dan anak-anak panti asuhan melihat rumah barunya Koko dan temen-temennya, yang sudah selesai dibangun dan diisi perabotannya sesuai keinginannya Airin.
"Bagaimana rumahnya bagus kan anak-anak?" tanya Airin melihat anak-anak asuhnya.
"Mewah sekali Kak, wah keren ada AC segala rumahnya jauh lebih bagus dari pada rumah kardus kita Ka." ucap Koko bahagia mendapatkan rumah baru yang lebih bagus.
"Ada banyak kamar disini jadi kalian tidak usah sempit lagi tidurnya, ada lemari, dan baju baru jadi kalian bisa ganti baju setiap hari." lanjut Airin sengaja memberikan banyak perabotan untuk rumah barunya Koko, supaya nyaman ditinggalin dan Koko sama temen-temennya bisa ganti baju setiap hari supaya tidak pakai baju yang sama setiap hari tanpa di cuci.
"Hore jadi orang kaya kita." sorak bahagianya Anton mendapatkan rumah lengkap dengan fasilitas yang diberikan Airin.
Anton langsung masuk kedalam rumah melihat langsung isi rumah barunya. Ada tiga kamar lengkap dengan kasur, lemari beserta isi, dan AC.
Airin senyum senang melihat anak-anak asuhnya bahagia mendapatkan rumah baru yang lebih baik, hasil desainnya berhasil membuat anak-anak asuhnya bahagia.
**
Suratmi tidak tega melihat Dea turun dari angkutan umum setelah pulang kerja, pertama kalinya Dea naik angkutan umum desak-desakan dan merasakan panasnya matahari selama perjalanan pulang.
"Nak besok kamu bawa mobil Bunda iya ke kantor tidak tega melihat kamu seperti ini." ucap Suratmi peduli sama Dea, yakin anak tirinya pasti malu karena harus naik angkutan umum.
"Cih tidak sudi, jangan munafik jadi orang Lo, hukuman ini ada karena anak Lo cari muka didepan Ayah pasti Lo seneng kan melihat gue sengsara seperti ini!" bentak Dea kesal karena Suratmi peduli sama dirinya.
"Sombongnya Lo jadi orang, Lo yang salah eh Lo sendiri yang kesal dasar gila Lo." ledek Lilis puas.
"Sudah yuk masuk Bunda dan Lilis jangan urusin orang gila, biar dia meratapi nasibnya menjalankan hukuman hidup susahnya." ucap Lisa langsung dorong kursi rodanya Suratmi untuk masuk kedalam rumah.
Lisa merasa bebas kerjain Dea karena tidak ada Ozy diteras rumah, apa lagi pas Dea pulang kerja jadi bisa ledekin kakak tirinya puas tanpa membuat Ozy sedih melihat anaknya berantem terus.
**
Ozy dan Baskoro melihat proses awal pembangunan taman bacaan, Ozy tidak sabar taman bacaan secepat selesai supaya anak-anak bisa baca buku gratis setiap hari.
"Bagaimana kalo kita kasih wahana bermain disini Pak?" tanya Baskoro memberikan saran.
"Dikasih wahana bermain takutnya anak-anak yang datang malas baca buku karena ada wahana bermain disini, biar disini kita fasilitasi internet gratis dan komputer saja biar anak-anak bisa internetan sepuasnya sambil makan disini." tolak Ozy tidak ingin anak-anak yang datang ke taman bacaan tidak fokus baca buku, justru lebih asik main didepan taman bacaan.
"Anda benar Pak, baik lah jika anda tidak setuju." lanjut Baskoro mengerti alasan Ozy nolak sarannya.
Baskoro ajak Ozy keliling lagi melihat bangunan yang lagi dikerjakan tukang bangunan sambil minum kopi bareng.
**
Airin bersihkan kamar yang sengaja disediakan untuk Suratmi ibu nya, selalu berharap Ibu nya bisa datang dan tempati kamar yang sengaja Airin siapin dari dulu.
"Ibu dimana sebenarnya Bu, kenapa sampai sekarang tidak ada kabar sama sekali apa Airin tidak penting dan berharga untuk Ibu sampai Ibu tega sampai sekarang tinggalin Airin sendirian disini!" lirih Airin penasaran alasan Ibu nya pergi begitu saja tanpa memberikan alasan pergi.
Airin langsung jalan menuju meja dan melihat surat terakhir yang ditulis Suratmi dua puluh tahun yang lalu sebelum pergi meninggalkan rumah.
double y thor