Karya ini hanya imajinasi Author, Jangan dibaca kalau tidak suka. Silahkan Like kalau suka. Karena perbedaan itu selalu ada 🤭❤️
Perjodohan tiba-tiba antara Dimas dan Andini membuat mereka bermusuhan. Dimas, yang dikenal dosen galak seantero kampus membuat Andini pusing memikirkan masa depannya yang harus memiliki status pernikahan.
Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Star123, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Dibutik, mereka mencoba berbagai macam pakaian yang disarankan oleh desainer.
"Jadi, kamu suka yang mana, Din?" tanya Mama Dian ketika mereka sudan mencoba 3 stel kebaya untuk akad nikah. Dini hanya ingin akan nikah dulu sebelum resepsi. Walau terjadi perdebatan kecil sebelumnya.
Flash back
"Dini, hanya mau akad nikah dulu om dan tante" ucap Dini ketika pertemuan keluarga dirumah Dini.
"Kenapa, Din?" tanya Mama Dian dan Papa Dion bersamaan. Mereka berdua adalah orang terkenal dan memiliki relasi tidak mungkin pernikahan anak sulungnya tidak ada resepsi.
"Maaf, Om dan Tante. Mengingat Pak Dimas adalah dosen Dini dikampus dan Dini tidak mau jadi bahan bullyan fans-fans Pak Dimas. Dini ingin akad nikah dulu. Untuk resepsi jika boleh meminta, Dini ingin dilaksanakan setelah wisuda Dini sekitar 9 bulan lagi" jelas Dini. Wisuda akan dilaksanakan dibulan Juli dan Dini baru semester 7.
Dini dan Dimas terpaut 5 tahun dimana Dimas berumur 27 tahun dan Dini 22 tahun. Sedangkan Davina berumur 18 tahun.
"Gimana, Pa?" tanya Mama Dian ke Papa Dion yang berada disampingnya.
"Heem, menurutmu gimana, Mas?" gantian Papa Dion yang bertanya ke Dimas.
"Dimas setuju dengan Dini, Pa. Biarkan Dini menyelesaikan studi dan skripsinya" jawab Dimas.
"Baik. Karena Dimas setuju maka resepsi akan diadakan akhir bulan Juli, untuk tanggal nanti kita diskusikan lagi. Gimana mas dan mb?"
"Kami setuju saja, Mas Dion. Mana baiknya" ucap Papa Arya.
Flash off
Pilihan Dini jatuh pada kebaya putih tulang dengan model kebaya off shoulder sedangkan Dimas menggunakan kemeja dan jas dengan warna yang serupa.
"Pilihan kamu cantik, Din. Modern" puji Mama Dian. Dini hanya nyengir kuda mendengar pujian Mama Dian.
"Yang ini aja aku ambil, yu" Mama Dian menginformasi ke Designer andalannya yang bernama Ayu.
"Siap, Ian. Seminggu lagi pasti sudah beres nanti kuinfokan ya" balas Ayu Si Designer.
"Oke, seperti biasa ya"
"Siap"
Setelah masalah baju beres, ketiga orang tersebut pamit dari butik.
"Kalian sudah makan?' tanya Mama Dian diluar.
"Sudah, Ma" jawab Dini dan Dimas barengan.
"ckckck, katanya ga saling cinta tapi jawab begitu aja kompak" goda Mama Dian yang membuat keduanya salting.
"Ya sudah kalau begitu, Mama balik duluan ya. Dimas antar menantu kesayangan Mama sampai rumah dengan selamat. Jangan ngebut-ngebut dijalan" perintah Mama Dian ke Dimas.
"Iya, Ma"
"Din, Mama pulang dulu ya. Hati-hati kalau Dimas kebut-kebutan kasih tau Mama ya" kata Mama Dian sambil cipaka-cipiki dipipi Dini.
"Iya, Ma. Mama hati-hati juga ya"
"Iya, sayang. Assalamualaikum"
"Walaikumusalam"
Setelah melihat Mama Dian pergi, Dimas langsung mengantar Dini pulang. Seperti kata Mamanya, Dimas tidak ngebut-ngebutan dijalan.
***
Dinegara yang berbeda, seorang wanita baru saja merebahkan diri di kasurnya setelah seharian bekerja sebagai model. Sambil menatap langit-langit kamar membayangkan seseorang yang dulu menemani hari-harinya namun sekarang hanya tinggal kenangan.
"Aku kangen kamu, Mas. Apa kamu juga kangen aku?" ucapnya lirih.
"Jika aku meninggalkan ini semua, apakah kita akan bersama lagi?" lanjutnya.
Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaannya kecuali kesunyian malam. Malam ini, tiba-tiba wanita itu kangen dengan mantan kekasihnya dulu karena hari ini merupakan hari pertama mereka jadian beberapa waktu silam.