MENCARI SOSOK IBU

MENCARI SOSOK IBU

BAB 1

Membuka mata karena silaunya sinar matahari pagi, membuat tidurnya terasa terganggu karena mimpi indahnya hilang entah kemana membuat Airin terpaksa harus bangun sambil kucek matanya yang masih terasa berat.

Setelah nyawanya terkumpul dengan sempurna membuat Airin turun dari tempat tidur, niat mau keluar dari kamar tertunda karena melihat amplop kecil ada ditempat tidurnya membuat dirinya langsung baca isi yang ada didalam amplop coklat.

Air mata tidak terasa keluar begitu saja dari kedua matanya, membuat wajah putih Airin menjadi basah karena air mata yang keluar begitu saja setelah selesai baca surat yang ditinggalkan ibu nya.

"Ibu...." teriak Airin setelah membaca sepucuk surat yang ditinggalkan ibu nya.

Airin berlari keluar dari kamar, mencari keberadaan ibu nya membuat Airin masuk kedalam kamar ibu nya yang ternyata sudah kosong bahkan semua barang-barang berharga Ibu nya sudah tidak ada didalam kamarnya.

"Kenapa Ibu tega tinggalin Airin sendirian di rumah Bu, apa salah Airin Bu harus tinggal sendirian disini, apa yang harus Airin lakukan sekarang hidup sendirian seperti ini. Tuhan kenapa kedua orang tua Airin tega tinggalin Airin seorang diri seperti ini Tuhan." teriak Airin sambil duduk dilantai meratapi hidupnya, tidak menyangka kalo dirinya bisa hidup sendirian seperti ini. Andaikan tidak tidur semalam mungkin bisa mencegah Ibu nya pergi dari rumah, penyesalan kini Airin rasakan karena tidak tahu kemana Ibu nya pergi.

Beberapa tetangga yang mendengar teriakan Airin, masuk kedalam rumahnya Airin pintu rumah yang terbuka membuat beberapa tetangga dengan mudah masuk kedalam rumahnya Airin.

"Ada apa kamu teriak sepagi ini?" tanya Bu Janet tetangganya Airin.

"Kamu bukannya sekolah justru disini, sambil teriak seperti kesurupan saja Airin, dimana Ibu kamu sampai kamu teriak seperti itu?" tanya Bu Susi kesal melihat Airin, yang seenaknya teriak-teriak masih pagi.

Tidak memiliki tenaga untuk menjawab pertanyaan tetangganya, membuat Airin memberikan surat yang ditinggalkan Ibu nya didalam kamarnya.

Bu Janet dan Bu Susi membaca surat yang diberikan Airin, membuat kedua wanita paruh baya kaget membaca surat kalo Ibu nya Airin pergi entah kemana dan tega meninggalkan Airin sendirian di rumah.

"Sabar iya Airin, walaupun kamu sendirian disini tapi kami insya Allah akan membantu kamu jika kamu membutuhkan bantuan kami." lirih Bu Janet ikutan sedih dengan nasibnya Airin sekarang.

"Iya sudah Airin sekarang mandi dan nanti sarapan di rumah Tante iya Nak, setelah sarapan baru kita bahas kedepannya bagaimana hidup kamu." ajak Bu Susi berusaha angkat badannya Airin, yang terus nangis sambil duduk dilantai.

"Airin rasanya ingin mati saja Tante, buat apa hidup sendirian seperti ini tidak ada saudara sama sekali disini bahkan orang tua saja sudah tidak punya." lirih Airin, nangis dalam pelukan Bu Susi.

"Sabar Nak, jangan bicara yang aneh-aneh, sekarang mandi dan nanti sarapan sama kami iya." lanjut Bu Janet berusaha menenangkan Airin yang lagi merasa sedih dan kacau setelah ditinggalin Ibu nya.

Sejujurnya Janet dan Susi penasaran alasan tetangganya tega meninggalkan anak perempuannya sendirian di rumah, bahkan tidak meninggalkan uang sama sekali.

Airin akhirnya ngangguk dan setuju untuk mandi dan siap-siap ikut sarapan dirumah Bu Susi, tidak ingin meratapi kesendiriannya membuat Airin mau turutin ajakan tetangganya untuk mandi dan sarapan bareng.

Awal sudah menguras air mata, kira-kira kedepannya apa yang akan dilakukan Airin buat mendapatkaan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan apa yang akan dilakukan Airin buat mencari keberadaan Ibu nya.

Terpopuler

Comments

Murni Dewita

Murni Dewita

👣

2024-12-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!