Hallo Bu Dosen.

Bahaya, ini bahaya. Ayo pikirkan sesuatu yang bisa membuat suasana aneh ini berubah.

Jangan pikirkan apapun yang menyangkut...

" Aku harus pergi sekarang."

" Hah?!" Sontak Cantika terkejut dan linglung mendengar perkataan Saka.

" Aku harus pergi, nanti pukul 8 aku punya janji bertemu orang."

" Siapa?"

Dahi Saka mengeryit mendengar pertanyaan spontan yang terlontar dari Cantika.

Membuat wajah perempuan itu langsung terlihat merah karena malu,sebab sudah bertanya seperti mereka punya hubungan istimewa saja. Padahal kenyataannya mereka hanya.....

Hanya apa? Dosen dan Mahasiswa biasa, tapi pernah menghabiskan malam bersama lalu sekarang berpelukan dalam kondisi pria itu setengah telanjang dengan bagian pribadi pria itu yang menempel diperutnya.Apa kondisi mereka ini bisa disebut hanya biasa?

Tentu saja bukan, orang awam saja tau kalau mereka punya hubungan aneh yang tidak bisa disebut apa. Yang pasti ada.

" Kenapa? Kamu cemburu?Penasaran atau curiga? Siapa yang akan aku temui sebentar lagi."

Brengsek! Kenapa pria itu selalu bisa membuat emosi nya terasa campur aduk tidak karuan.

Apa dia memang terlahir dengan bakat seperti itu? gerutu Cantika dalam hati mendengar pertanyaan mengejek yang dilontarkan Saka.

Tapi gara gara pertanyaan itu, akhirnya Cantika lupa dengan kondisi mereka yang cukup intim saat itu. Jadiada untungnya Saka mengajak dia bicara begitu, hingga bisa mengalihkan pikiran mereka berdua yang sempat dalam situasi, warning!

" Mulutmu perlu diatur ulang!"

Cantika lalu melepaskan dirinya dari pelukan Saka dan menjauh dengan wajah cemberut, menahan kesal.

Saka yang melihatnya hanya mengulum senyum sambil menaikkan satu alis tebalnya, kemudian berjalan, kearah perempuan itu meletakkan pakaian miliknya yang sudah bersih siap dipakai lagi.

Lalu memakainya dalam posisi Cantika membelakanginya.

" Aku ada janji untuk pekerjaan endorse produk yang harus dibicarakan malam ini, dengan orang."

Mendengarnya, Cantika langsung berbalik menatap kearah Saka yang sudah berpakaian lengkap dan rapi siap untuk pergi.

" Endorse?! Sekarang?!" Saka mengangguk.

" Iya, sekarang. Karena itu aku harus pergi."

Sadar kalau nada bicaranya barusan seperti istri yang tidak ingin ditinggal suaminya pergi, padahal hubungan mereka hanya sebatas......ambigu.

Buru buru dia merubah nada suaranya seperti biasanya, ketus dan tidak perduli.

" Oh! Ya udah sana pergi!" Usirnya sambil mengibaskan tangan, seperti sedang mengusir pria itu supaya segera keluar dari rumahnya.

Lagi lagi dahi Saka mengeryit mendengar perubahan cara bicara Cantika padanya tapi dibanding protes atau kesal,dia hanya mengedikkan bahu dengan menaikkan satu alisnya.

Lalu berjalan mendekati perempuan itu yang hanya berdiri ditempatnya.

" Ok,kalau begitu hati hati dirumah ya. Jangan nakal dan....pikirkan aku malam ini, karena...malam ini aku nggak bisa pulang Meski kamu ingin.Cup!"

Sebuah ciuman singkat mendarat dibibir Cantika, membuat perempuan itu seperti terhipnotis dan hanya bisa diam menatap Saka yang berjalan menjauh sambil melambaikan tangan kearahnya.

" By sayang.Aku akan cari uang yang banyak buat kamu juga calon anak kita nanti." Pamit pria itu sambil berjalan keluar rumahnya.

"Dasar!" Cantika memaki tapi waktu mendengar pintu rumahnya ditutup dari luar, dia buru buru berjalan kedepan untuk melihat Saka yang akan pergi.

Cantika tidak keluar,dia hanya melihat pria itu dari balik jendela depan.

Dia pikir Saka akan pergi lagi menggunakan mobilnya seperti kemarin, tapi ternyata kali ini tidak karena ternyata diluar rumahnya dia melihat sebuah mobil jenis SUV yang beberapa kali lebih mahal dari harga mobilnya terparkir.

" Sejak kapan ada mobil itu?" gumam Cantika heran, tapi tidak merasa aneh kalau ada yang menjemput Saka dengan mobil jenis begitu mengingat status pria muda itu yang memang bukan pria biasa.

" Ah masa bodoh!"Lalu dia berbalik masuk kedalam, begitu mobil yang dinaiki Saka menjauh dari halaman rumahnya.

***

Sementara itu Saka yang berada didalam mobil terlihat menunjukan sikap dingin dan kesal pada pria yang duduk kemudi.

Bagaimana tidak, sebab mobil yang dinaikinya sekarang adalah mobil yang sudah dia kembalikan pada Tante nya, istri muda ayahnya. Tapi sekarang malah digunakan oleh manajernya untuk menjemput dia di rumah Cantika.

" Kenapa Mas Dani makai mobil ini?!" Dia bertanya ketus, tanpa menutupi kalau dirinya saat itu kesal pada pria disampingnya.

" Soalnya ini perintah dari keluarga mu Saka.Jadi aku tidak bisa menolak nya."

Alasan yang digunakan manajernya itu tidak salah memang, tapi tetap saja seharusnya sebelum pria itu menerima mobil yang mereka naiki sekarang, pria itu konfirmasi dulu padanya.

" Tapi kita pergi buat urusan pekerjaan biasa, aku rasa terlalu berlebihan kalau kita datang menemui mereka menggunakan mobil seperti ini."

Mendengar alasan yang diberikan Saka, kali ini pria yang jadi manajernya itu balik memasang wajah merasa bersalah.

Sebab malam ini mereka memang hanya akan bertemu orang yang ingin menggunakan jasa Endorse Saka disebuah tempat makan biasa. Bukan di restoran berbintang atau kafe mahal.

" Maaf, Saka. Soalnya waktu aku mau datang menjemputmu menggunakan mobil kantor, tiba tiba saja ibumu datang bersama supirnya mengantarkan mobil ini. Ibumu bilang kalau kamu kemarin meninggalkan mobil mu dirumah dan karena khawatir kamu tidak bisa keluar,jadi beliau berinisiatif mengantarkan nya sendiri. Jadi, tanpa menanyakan dulu padamu aku langsung membawanya buat menjemput kamu dirumah itu."

Saka Hanya menarik nafas mendengar penjelasan manajer nya itu tanpa berkomentar lagi. Sebab dia tau Ailin, Tante sekaligus ibu tirinya itu adalah orang yang sangat ahli dalam memanipulasi orang lain supaya percaya pada yang dikatakan nya. Dan sekarang Saka tidak berniat membahas itu dengan Dani yang notabene orang luar.

" Parkir saja nanti mobil ini sedikit jauh dari tempat kita bicara dengan mereka, supaya pihak mereka tidak merasa takut waktu memberi tawaran harga."Dani mengangguk, mengiyakan perintah Saka.

Sebab pihak yang akan menawarkan jasa Endorse untuk pria itu kali ini hanya UMKM kecil yang pasti tidak sanggup membayar pria itu mahal.

Meski begitu, waktu melihat pihak UMKM itu mengajukan proposal kerjasama, Saka yang notebene sudah terkenal sebagai selebgram dengan pengikut banyak sebagai orang keturunan Indonesia yang tinggal di Turki saat disana. Langsung mengatakan pada Dani yang menjadi manajernya selama disini , mau melakukan pekerjaan itu.

Jujur sebenarnya Dani sedikit heran dan bingung dengan karakter Saka sejak mereka pertama kali bertemu,karena alih alih mengumbar statusnya yang merupakan anak seorang politikus terkenal. Pria itu malah berusaha menyembunyikannya dengan meminta semua orang yang tau siapa orang tuanya supaya tutup mulut.

Saking inginnya tidak ada yang tau soal status nya itu, alih alih tinggal bersama orang tuanya dirumah mewah mereka. Saka meminta pada manajer nya itu untuk menyewakan dia hotel sejak datang ke Indonesia.

Itu pun bukan hotel bintang 5 seperti sebritas pada umunya melainkan hanya hotel biasa.

Like dan komennya dong reader 🙏 🙏