CEO DINGIN DAN GADIS SHOLEHA

Adzan subuh berkumandang, Hummairah telah bangun dan segera menunaikan kewajibannya. Setelah selesai menunaikan kewajiban nya, Ia segera melanjutkan aktivitas pagi nya. Ia berberes, memasak sarapan. Hari ini Ia membuat 2 porsi nasi goreng, setelah selesai sarapan Ia masuk kembali ke dalam kamar nya. Ia sengaja tidak mau menampakkan wajah nya kepada Kendra, karena hanya akan membuat sang suami murka.

Setelah Kendra berangkat ke kantor, baru lah Hummairah keluar dari kamar nya. Ia biasa menghabiskan waktu nya dengan menonton tivi, memasak, dan menjahit. Hummairah pernah ikut kursus memasak dan menjahit ketika di kampung nya.Terbesit dipikirannya Ia ingin mengikuti sekolah memasak atau menjahit.

Setelah mengumpulkan keberanian, malam ini Ia berencana ingin berbicara dengan Kendra, rencana nya untuk mengikuti sekolah memasak dan menjahit.

Pukul 7 malam Kendra pulang dari kantor nya, Hummairah telah menunggu nya. Kendra segera menuju kamar nya untuk membersihkan diri, setelah selesai Kendra keluar dari kamar nya menuju meja makan. Disana Hummairah telah menunggu nya untuk makan malam, suasana makan malam itu terasa sunyi. Hanya suara dentingan piring dan sendok, setelah selesai makan Kendra beranjak dari duduk nya.Tapi Hummairah menahan nya.

" Kak,,,, ada yang ingin aku sampaikan. "

" Mau apa ? "

" Kak, apa boleh aku ikut kursus? "

Kendra menatap mata istri nya dengan tajam.

" Maksud kamu ?

" Di siang hari aku tidak ada kegiatan, aku ingin mengisinya dengan mengikuti kursus. Aku bosan dirumah. "

Kendra : Kalau kamu bosan, pulang sana ke kampung mu, dan jangan pernah kembali lagi ke sini. "

Hummairah terdiam, sesak itu lah yang dirasakan nya. Ia menatap punggung suami nya, Ia melangkahkan kaki nya menuju kamar nya. Ia menangis di kamar nya, Ia tak menyangka akan jadi seperti ini. Lelah dengan tangis nya seperti biasa Ia pun tertidur.

Pagi hari di kamar Kendra, ponsel nya berdering menarik Kendra dari alam mimpi nya. Ia melihat tampilan layar, ternyata sang Mama yang menghubungi nya.

" Ya Ma... " Dengan suara paraunya

" Kamu baru bangun tidur nak ? Mana menantu Mama ? " Tanya Mama

" Mama nelpon aku pagi pagi begini cuma mau nanya dia Ma, Mama lupa siapa anak mama. " Gerutu Kendra

" Heheheee.... Iya maaf sayang mama " Mama tergelak " Mama lupa, gimana kabar anak mama yang tampan ini ? Ya udah dimana menantu mama.? " Mama kembali membuat Kendra kesak

Dengan hati kesal Kendra keluar dari kamar nya, Ia mencari keberadaan Hummairah yang sudah berada di dapur.

" Ni... Mama pengen ngomong sama kamu. "

Hummairah meraih ponsel Kendra dan menjauh dari sana.

" Assalamualaikum Ma... " Hummairah memberi salam pada mertuanya

" Waalaikumsalam sayang, gimana kabar menantu mama ? "

" Alhamdulillah baik ma... Mama, Papa dan Kakek gimana sehat semua kan ?" Tanya Hummairah

" Baik sayang,,, ee sayang hari ini kan Kendra libur ajak Kendra main kesini dong, Mama kangen sama kue bolu pandan buatan kamu.

"

" Aduh gimana ya ma, mama yang ngomong ke Kak Kendra ya, saya gak enak ngomong nya. " Ucap Hummairah sambil mengharuk tengkuknya

" Gak enak gimana? Ya udah mana Kendra nya, bilang mama mau ngomong. "

Hummairah menghampiri suaminya dan memberikan ponsel nya.

" Mama mau ngomong. "

Kendra meraih ponsel nya.

" Ya ma. "

" Sayang hari ini kan libur, mama mau kamu bawa mantu mama kerumah. Mama kangen, lagi pula lusa mama dan papa akan berangkat ke Berlin. Papa ada urusan disana. "

" Iya, nanti siang kami akan kesana. "

" Janji ya.... Mama tunggu, ya udah ya Mama mau ngelayani Papa sarapan, sampai ketemu nanti siang. "

Mama menutup sambungan telpon.

" Cepat berberes Mama menunggu di rumah Kakek. " Kendra memberi perintah

Hummairah mengangguk dan bergegas masuk kedalam kamarnya untuk berganti baju. Setelah selesai mereka keluar dari apartemen dan menuju kediaman keluarga Malik.

Sesampai di kediaman keluarga, Mama telah menunggu di pintu utama. Mama menyambut Hummairah dengan pelukan dan ciuman hangat. Hummairah menyalami dan mencium tangan mertua dan Kakek nya. Setelah puas mereka beranjak masuk.

" Nanny dimana ? Kok tidak kelihatan.." Tanya Hummairah

" Nanny sudah pulang ke Swedia, melanjutkan bisnis Kakek yang di tinggal oleh suami kamu dan Nanny juga memantau perusahaan mendiang suami nya. " Jelas Mama

Hummairah mengangguk paham.

Setelah selesai makan siang, mama mengajak Hummairah berkeliling rumah. Ketika asik melihat sekeliling rumah, mata Hummairah tertuju pada satu benda. Mata Hummairah melihat sebuah mesin jahit kuno, Ia segera mendekati nya. Ia meraba setiap bagian dari benda tersebut, sang mertua heran dengan gelagat menantu nya segera mendekati.

" Kamu kenapa Ra ? " Tanya Mama

" Ini punya siapa ma ? "

" Oo,,, mesin jahit ini milik mendiang nenek nya Kendra, istri dari Kakek. Nenek sangat mahir dalam menjahit dan membuat baju.

" Ara juga suka menjahit Ma kalo dirumah, dulu waktu dikampung Ara pernah ikut kursus menjahit.

" Kamu bisa menjahit menggunakan mesin Ra ? "

Hummairah menganggukan kepala. Mama terlihat senang.

" Saya juga bisa membuat beberapa potong baju Ma "

" Kamu serius Ra, wah kalau kakek tau, pasti beliau senang. Ayo Ra kita kasi tau kakek. "

Mama dan Hummairah masuk kedalam rumah dan bergabung dengan para lelaki yang ada.

Hummairah duduk di dekat kakek.

" Kek... Saya boleh tidak menggunakan mesin jahit yang ada disana ? "

Sambil menunjuk ke sebuah benda yang terletak di sebuah sudut.

" Maksud kamu mesin yang itu, Itu milik mendiang istri ku. Aku membeli mesin itu dengan gaji pertama ku bekerja di sebuah pabrik kain, itu adalah hadiah ulang tahun pertama pernikahan kami. Saat itu Adi Papa mu belim lahir. " Kenang Kakek

Kakek mencoba mengingat kisah nya, ada gurat kesedihan di wajah nya.

" Ara minta maaf ya Kek, gara gara Ara Kakek jadi sedih. " Sesal Hummairah

" Tidak apa apa sayang,,,, Kamu bisa menggunakan nya "

Hummairah mengangguk.

" Kamu boleh memiliki nya. "

Senyum cerah langsung terpancar di wajah Hummairah.

" Mulai sekarang itu milik mu, kakek menghadiahkan nya untuk mu. "

Hummairah langsung memeluk kakek.

" Makasih ya Kek, Rara janji Rara akan bikinin kakek baju nanti. "

" Papa ? "

" Iya Papa juga akan Ara bikinin " Ucap Hummairah

" Mama jangan di lupain lho Ra.. " Mama tidak mau kalah

" Iya Ma, nanti Ara akan bikinin untuk semua "

Ia segera memeluk sang mama.

Hari telah menjelanh sore, saat nya Hummairah dan Kendra pamit pulang. Sepanjang perjalanan pulang mereka hanya terdiam, sesampai nya di apartemen dan mereka menuju kamar masing masing.Tak lama suara bel pintu apartemen berbunyi. Hummairah keluar dari kamar nya, dan segera membuka pintu.

Hummairah : Maaf,cari siapa ya ??

Hummairah takjub memuji paras wanita yang ada di hadapan nya ini. Sempurna

bersambung