Bagaimana rasanya jika kau mencintai saudara sepupumu sendiri? Jawabannya kenapa tidak! Jika sepupu mu itu adalah pria yang sangat tampan, baik, walaupun sifat dan sikapnya sangat dingin sedingin kutub Utara.
Itulah yang dialami seorang Baby Arbeto, gadis cantik berusia delapan belas tahun yang sangat mencintai Agam Mateo kakak sepupunya sendiri. Seorang pria yang terkenal sangat dingin, kaku, dan tidak pernah terlihat dekat dengan wanita manapun.
Tapi sayangnya Agam Mateo tidak merasakan hal yang sama, pria itu sejak dulu selalu menganggap Baby seperti adiknya sendiri. Dan mana mungkin seorang kakak mencintai adiknya.
"Mencintaimu adalah sebuah anugerah bagi ku." Baby Arbeto.
"Dicintaimu adalah sebuah musibah untuk ku." Agam Mateo.
Bagaimanakah perjalanan kisah cinta ke-duanya? Apakah pernikahan antar sepupu akan terjadi? Yuk ikuti kisah cinta mereka yang lucu dan menggemaskan 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"Maaf Baby aku tidak bermaksud menertawakan mu." Sekuat mungkin Lea menahan rasa ingin tertawanya.
"Kak Lea apa menurutmu aku harus menyerah?" tanya Baby setelah melihat sepupunya itu diam.
"Menyerah?" ulang Lea dengan kening yang berkerut.
"Menyerah pada A." Terang Baby dengan tertunduk lesu. "Sebentar lagi mereka akan bertunangan dan akan menikah, lagi pula A selalu mengganggap ku adik jadi..."
"Kalau begitu menyerah saja!" Sela Lea.
"Tapi kak...?"
"Kenapa? Kau belum siap untuk menyerah? Kalau begitu lanjutkan perjuanganmu sebelum hari pernikahan mereka terjadi." Ucap Lea dengan santai.
"Tapi kalau hasilnya tetap sama? A tetap menganggap aku adik, dan tetap menikahi Cindy?"
"Ya terima saja dengan lapang dada, setidaknya kau sudah berjuang sayang." Lea memeluk adik sepupunya. "Lagi pula dimana Baby Arbeto yang aku kenal? Baby yang penuh percaya diri dan Baby yang tidak pernah mengenal kata menyerah?"
Baby menatap Lea dengan senyum di bibirnya. "Kau benar kak, aku adalah Baby Arbeto, dan seorang Arbeto tidak boleh kalah sebelum berjuang."
"Nah ini dia Baby yang aku kenal! Selamat datang kembali Baby Arbeto." Lea mengacak-acak rambut Baby dengan gemas, dan mereka berdua pun tertawa bersama.
"Oh ya kak, ada apa kak Lea kemari?" tanya Baby setelah melihat saudara sepupunya itu terdiam.
"Baby aku ingin bertanya sesuatu, tapi kau harus jawab dengan jujur."
Baby dengan cepat menganggukkan kepalanya. "Kak Lea ingin bertanya apa?"
"Menurutmu aku cantik atau tidak?" Lea menjawab pertanyaan Baby dengan pertanyaan.
"Tentu saja kakak cantik, hanya orang buta saja yang mengatakan kakak itu jelek."
"Kau serius kan dengan jawabanmu? Kau tidak sedang berbohong hanya untuk membuat aku bahagia?"
Baby kembali menganggukkan kepalanya. "Memangnya kenapa kakak bertanya seperti itu? Apa ada seseorang yang mengatai kak Lea jelek?"
"Tidak ada, hanya saja setiap pria yang dekat denganku pasti di hari berikutnya mereka tidak ada kabar sama sekali." Keluh Lea, karena bukan hanya satu dua kali ia berkencan dengan pria yang dipilih oleh Alana, tapi sudah lebih dari dua puluh kali ia mengikuti kencan buta yang di rancang oleh sepupunya itu. Tapi semuanya gagal karena di hari berikutnya pria-pria itu tidak lagi menghubunginya dan terkesan menjauhinya.
Baby diam menatap Lea dengan intens. "Apa mungkin mereka di ancam oleh two L? Sehingga pria-pria itu mundur karena takut pada kak Lio, dan Lou?" bukan tanpa alasan Baby menuduh kakak kembar Lea, karena setahu dirinya Lio dan Lou sangat posesif pada Lea.
"Kedua kakakku tidak ada kaitannya dengan semua pria itu, aku sudah menanyakan pada mereka. Dan lagi kedua kakakku itu tidak punya kekuasaan disini, maka dari itu mereka menitipkan aku pada B." Jelas Lea.
"Dan kak Lea pindah ke apartemen Alana, karena kak B yang terus mengawasi setiap gerak-gerik mu." Sindir Baby.
Lea tertawa mendengar perkataan Baby, karena yang diucapkan gadis itu memang benar. Ia pindah ke apartemen Alana agar bisa hidup bebas tanpa pengawasan dari Boy Arbeto.
"Kak kau sadar tidak? Nasib percintaan Aku, kau, dan kak Alana begitu menyedihkan? Aku mencintai sepupuku sendiri yang akan menikah dengan wanita lain, dan kau gagal move on dari pria yang sudah beristri, sedangkan kekasih kak Alana justru menikah dengan adiknya sendiri." Baby menghela napasnya dengan kasar.
"Iya kau benar."
Lea dan Baby saling menatap lalu keduanya membuang napasnya dengan berat, menandakan kedua wanita cantik itu tengah lelah menjalani kisah asmara mereka.