Menikah lagi bukanlah hal yang diinginkan Albert untuk saat ini. Namun apa daya, ia tak bisa menolak keinginan putri kecilnya yang terus meminta sosok ibu untuk dirinya.
Kanya, Albert terpaksa menawarkan sebuah pernikahan pada Kanya atas permintaan Lala yang menginginkan Kanya menjadi ibu sambungnya.
"Menikahlah denganku untuk Lala. Tapi jangan pernah berharap setelah menikah nanti aku bisa mencintaimu, karena cintaku sudah habis untuk mendiang istriku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 - Siapa Wanita Itu?
Albert kembali melanjutkan langkahnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun setelah melihat respon dari Kanya. Entah apa yang ada di dalam pemikiran pria itu sehingga bersikap seperti itu. Kanya yang melihatnya pun jadi dibuat bingung karenanya.
"Dia kenapa, apa ada yang salah dengan sapaanku?" Kanya jadi bertanya sendiri. Perasaan dia sudah menyapa dengan benar dan sesuai dengan SOP perusahaan.
"Sudahlah, mungkin dia lagi datang bulan." Sambung Kanya asal. Dari pada memikirkan sikap Albert, Kanya memilih untuk segera membuatkan minum untuk pria itu.
Sembari membuatkan minum untuk Albert di dalam pantry, Kanya tak lupa untuk menyapa OB yang sedang bertugas di sana. Sikap ramah yang ia tunjukkan pun berhasil membuat para OB yang melihatnya jadi menyukai sosok Kanya.
"Nona Kanya memang adalah wanita yang baik. Aku sudah lama mengenalnya karena aku sempat beberapa kali bertemu dengannya dan Nona Embun di perusahaan Tuan David." Kata salah satu OB yang ternyata dulunya bekerja di perusahaan David.
OB yang lainnya tersenyum. Mereka merasa senang karena memiliki teman baru yang ramah dan baik seperti Kanya.
Kanya yang tidak mengetahui jika kebaikannya tengah dibicarakan oleh para OB, nampak sudah masuk ke dalam ruangan kerja Albert. Dia terlihat tidak canggung saat menghidangkan kopi buatannya untuk Albert di atas meja kerja Albert.
"Silahkan diminum, Pak." Kata Kanya ramah.
Albert lagi-lagi menatap datar wajah wanita itu setelah memanggil dirinya dengan sebutan Bapak. Tanpa memperdulikan tatapan matanya yang dingin, Kanya tersenyum saja menatap wajah Albert.
"Kamu kenapa masih di sini?" Albert menatap Kanya dengan raut bingung. Pasalnya sudah hampir sepuluh menit Kanya hanya berdiri diam di dalam ruangan kerjanya.
"Saya menunggu Bapak memberikan pengarahan pekerjaan untuk saya, Pak." Balas Kanya seadanya. Kanya pikir tadinya Albert akan langsung memberi pekerjaan kepada dirinya tanpa perlu ia tanya lebih dulu.
Albert mengangguk. Tanpa menunggu asistennya yang memberitahukan hal tersebut pada Kanya, Albert memutuskan untuk langsung memberitahukan tugas apa saja yang harus Kanya kerjakan selama menjadi sekretarisnya.
"Nanti asisten saya yang akan memberikan beberapa berkas yang harus kamu cek lebih dulu sebelum kamu berikan pada saya." Kata Albert.
Kanya mengangguk paham. Kemudian dia berpamitan keluar dari dalam ruangan kerja Albert.
"Saya permisi dulu, Pak!" Lagi, panggilan Pak yang Kanya sematkan pada Albert membuat pria itu menatap datar wajah Kanya. Entah apa alasannya Albert bersikap seperti itu. Kanya yang melihatnya pun memilih untuk tidak memikirkannya.
**
Di hari pertamanya bekerja pagi itu, tidak banyak hal yang Kanya kerjakan. Dia hanya sibuk memahami tugasnya selama bekerja sebagai sekretaris Albert dan menemani pria duda itu makan siang di sebuah restoran.
"Kenapa Kak Albert mengajak aku makan siang bersamanya? Perasaan dari list pekerjaanku sebagai sekretaris pribadinya, tidak tercantum harua menenaminya makan siang." Tanya Kanya dalam hati.
Bukannya tidak suka menemani Albert makan siang, hanya saja, Kanya bingung kenapa pria itu memintanya untuk makan siang bersama.
"Lala akan datang ke sini bersama Mama. Dia meminta kamu untuk ikut." Akhirnya pertanyaan yang bersarang di kepala Kanya terjawab oleh perkataan Albert.
Kanya mengangguk paham. Mendengar perkataan Albert jika Lala akan tiba di restoran tersebut, pandangan Kanya pun terus tertuju pada pintu masuk restoran. Dia menunggu kedatangan Mama Liani dan Lala dari sana.
"Siapa wanita itu?" Beberapa saat menunggu, akhirnya Mama Liani dan Lala menunjukkan batang hidungnya. Namun ada satu hal yang membuat Kanya jadi bertanya-tanya, yaitu tentang sosok wanita yang ikut bersama mereka saat ini.
***
Sebelum lanjut ke bab berikutnya, jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya dulu teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih kesayangan semua🤗🤗
Karna membuat cerita itu enggak gampang tentunya.
jadi apapun cerita yg mau kk buat aku mah suka suka aja🤭🤭
Ditunggu banget novel barunya kak semangat,dan sehat selalu🥰🥰🥰
Akhirnya cerita Albert dan Kanya tamat juga,setelah melewati berbagai lika liku ujian..Happy Ending tentunya.
Ya walaupun di part" terakhir kak Shy jarang banget up nya,,tpi sllu setia menunggu.
Tapi jadi penasaran nih dengan sosok Darren ??
Siapa dia sebenarnya ?
apa benar dia punya kembaran ?
Boleh juga tuh kak jika selanjutnya cerita Darren aja
dan selamat juga untuk author udah berhasil menamatkan sebuah karya
yang Darren masih ada ganjelannya Thor🤭
mgkin bisa ekstapart atau kisah baru 🥰🥰
semangat thor up nya ....
semoga sehat2 aja