Menjadi tulang punggung keluarga membuat Hanum harus berpikir kritis untuk mencari uang sedangkan dia juga kuliah demi menerus kan cita-cita nya.
Datang dari kampung dengan wajah polos membuat Hanum kesulitan mencari uang,biaya berobat yang mendesak membuat Hanum memilih menjadi sugar baby dari pengusaha kaya dan sukses.
Bagaimana kisah hidup Hanum selanjutnya yuk mampir di cerita terbaru ku Sugar Baby
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hukuman
Daniel bangun tapi tak melihat Hanum di samping nya apa Hanum marah pada nya karena semalam.
Daniel buru-buru keluar kamar dan melihat Hanum sedang masak di dapur tanpa sadar dia menarik sudut bibirnya, ternyata dia tidak impoten bahkan Hanum beberapa kali mengerang nikmat di bawah kukungan nya.
"Sudah bangun om?"tanya Hanum tersenyum manis sambil menata makanan di atas meja makan.
"Hmmmm"
"Mandi terus sarapan ya,aku berangkat ke kantor duluan"
"Kenapa tidak berangkat bersama?" tanya Daniel,dia pikir setelah pertempuran semalam mereka akan menjadi semakin dekat.
"Om sudah tau sendiri kan jawaban nya jangan di tanya lagi" ucap Hanum sambil tersenyum kecil
Tak ada tanda-tanda marah atau pun sedih di raut wajah Hanum,apa dia bahagia karena semalam mereka melakukan nya?
"Sarapan apa?" tanya Daniel yang hanya melihat satu piring nasi putih dan Teh hangat
"Nasi goreng kampung om"
"Nasi goreng kampung,tapi kenapa warna nya putih?"
"Itu lah makanya di namakan nasi goreng kampung" jelas Hanum
"Jadi kalau kota warna apa?"
"Seperti nya Merah"jawab Hanum asal
Daniel segera mencicipinya.
"Om mandi dulu,jorok ah"ujar Hanum sambil menepis tangan tangan Daniel
"Iya-iya bawel,jangan pergi dulu"ingat Daniel
Daniel segera masuk kedalam kamar dengan sedikit cemberut tapi mampu membuat Hanum tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
Tak berselang lama lelaki tampan itu keluar kamar dengan setelah jas navy dan celana dasar hitam, terlihat sangat tampan membuat Hanum terkesima.
"Temani aku sarapan dulu, sekarang biasakan selesai aku makan baru kamu berangkat kerja"
"I-ya " jawab Hanum gugup
"Kamu sudah sarapan?" tanya Daniel dan di anggukki Hanum pelan
"Mulai besok semua harus di ubah kamu harus menyiapkan semua pakaian ku dan setelah masak kita sarapan bersama baru berangkat ke kantor" jelas Daniel
"Kenapa harus di ubah om,nanti aku malah telat,om tau sendiri kan peraturan di kantor jika telat akan di potong gaji 3%, tinggal berapa lagi gaji ku!"
"Ya kamu usahakan lah jangan telat"
"Mana bisa om kalau aku harus menunggu om sarapan terlebih dahulu"
"Kenapa tidak bisa,kamu hanya menunggu ku sarapan saja bukan memandikan ku"
"Terserah om saja melawan pun percuma! aku tidak akan pernah menang" ucap Hanum cemberut
"Bagus kalau kamu sudah tau peraturan nya yang punya perjanjian akan selalu menang"
"Ayo om ini sudah hampir pukul dan aku harus menunggu angkutan umum,aku tidak mau bercanda om"ingat Hanum sambil melirik jam tangan nya
"Kamu bisa naik taksi atau kita berangkat bersama"
"Om aku tidak mau menimbulkan kegaduhan di kantor jika ada yang melihat kita"tekan Hanum
"Terserah kamu jika memang mau terlambat dan tanggung sendiri resiko nya"
"Hanum berdecak kesal meninggalkan Daniel sendiri yang baru selesai makan, Daniel hanya tersenyum kecil,hari ini dia ingin bermain-main dengan Hanum sedikit menghukum nya karena Hanum berprilaku seolah-olah tidak terjadi apa-apa dengan semalam.
Daniel berangkat sendiri ke kantor sedangkan Hanum kekeh naik angkutan umum hingga dia telat sepuluh menit.
"Berikan sangsi bagi yang telat Rio,jangan ada perbedaan!" tekan Daniel saat melihat Hanum berlari dari luar.
"Kenapa telat Num?" tanya Rio
"Maaf kak,aku kesiangan karena ada pekerjaan semalam" sindir Hanum menatap Daniel yang seolah-olah tak memperdulikan nya.
"Untuk kamu bersihkan kamar mandi di belakang dan untuk kamu bersihkan gudang" perintah Daniel pada dua orang yang juga telat hari ini
"Kamu!" tunjuk Daniel pada Hanum
"Bersihkan kamar mandi di ruangan saya jangan sampai kotor sedikit pun" tegas nya
"Saya pak?" tunjuk Hanum pada dirinya
"Iya kamu,kamu juga telat kan silahkan ambil alat-alat nya lalu masuk kedalam ruangan saya" perintah Daniel lagi
"Sudah Num kerjakan saja,nanti pak Daniel malah marah" bisik Rio dan diangguki Hanum kesal
Hanum pamit untuk mengambil alat pengebel dan ember.
Hanum masuk kedalam ruangan Daniel tanpa mengetok pintu terlebih dahulu.
"Apa kamu tidak ada sopan santun nya, bagaimana jika saya sedang telanjang"
Hanum menghela nafas berat seperti nya sugar Daddy nya ini sengaja mengerjainya
"Jika bapak sedang telanjang ya saya juga ikut telanjang menemani bapak" jawab Hanum tanpa malu
"Ini di kantor Num,harus profesional,saya tidak pandang bulu ya"
"Siapa yang bilang ini di apartemen" sahut Hanum lagi, Daniel gemas dengan jawaban sang sugar baby dia mendekat pada Hanum fan ******* bibir nya pelan, ciuman yang awalnya sedang jadi lebih menuntut dan membuat Hanum hilang kendali.
Ketukan pintu membuat Daniel melepaskan ciuman nya.
"Maaf pak ini ada berkas yang harus bapak tandatangani" ucap Sonia berjalan ke arah meja dan meletakkan di sana, sekilas Sonia melirik kearah Hanum yang sedang mengepel lantai.
"Hey,bukan nya pak Daniel minta Kamu bersihkan kamar mandi kenapa malah di sini,apa kamu tidak bisa bekerja!" marah Sonia
"Maaf bu"
"Maaf...maaf,cepat sana ke kamar mandi!" bentak nya lagi
"Ini bawa keluar" Daniel memberikan berkas itu pada Sonia kembali
"Jika dia tidak bisa bekerja dipecat saja pak"
"Itu menjadi urusan saya,kamu kembali bekerja" usir Daniel membuat Sonia kesal.
Setelah Sonia pergi Hanum langsung berjalan masuk kedalam kamar mandi dan di ikuti Daniel.
"Kenapa om ikut?"
"Mau bantuin kamu"
"Nggak ada!! ini akal-akalan om saja,besok jangan sentuh aku lagi ya om kalau pagi nya aku harus mengepel lantai kamar mandi om"
"Salah kamu sendiri kenapa tidak mau berangkat bersama"
"Sudah sana!! aku mau sendiri" marah Hanum mendorong tubuh Daniel dan mengunci pintu kamar mandi nya.