Lengkap sudah,kesedihan dan sakit hati yang Laura rasakan.
Baru saja ditinggalkan oleh ayahnya,ia harus kembali merasakan sakit hati karena
kekasih yang sebentar lagi akan menjadi suaminya,ternyata berkhianat dengan seseorang yang tidak pernah ia sangka.
Seperti apa kelanjutan kisah Laura,yuukkk baca kisahnya hanya di novel ini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
"Ayo bu,udah siap belum?"Ajak Laura.
"Bentar,ibu ambil tas ibu dulu,Ra."Jawab ibu tiri Laura.
"Aku tunggu di mobil yaa buu."Laura sedikit berteriak,karena sang ibu,sudah berlari kecil ke arah kamarnya.
"Pake seatbelt nya bu."Ucap Laura,mengingatkan sang ibu.
Ibu tiri Laura tersenyum,menanggapi perhatian kecil dari putri tirinya tersebut.
"Kita kerumah mas Dika dulu yaa,jemput ibu dan 2 adik mas Dika,setelah itu mas Dika yang akan bawa mobilnya."Ucap Laura.
Beberapa menit kemudian,Laura pun sudah sampai di depan rumah yang sangat sederhana,jika dibandingkan dengan rumah Laura,tentunya rumah Laura lebih besar dan juga mewah.
Laura dan ibu tirinya keluar bersamaan,Dika dan juga orang tuanya sudah menyambut kedatangan Laura di depan teras rumah mereka.
"Assalamualaikum,ibu."Sapa Laura,memeluk dan mencium punggung tangan ibu Dika.
"Kita langsung pergi aja yaaa."Ucap Laura lagi.
Mereka semua pun berjalan ke arah mobil,Laura duduk di depan bersama Dika.
Sementara ibu tiri Laura dan juga ibu Dika,duduk di bagian tengah mobil.
Dan kedua adik Dika,duduk di bagian paling belakang.
Sesekali Dika mencuri pandang ke arah ibu tiri Laura dari cermin kecil yang ada di atas kepalanya.
Ibu tiri Laura yang menyadari hal tersebut pun membalas Dika,dengan sesekali pandangan mereka bertemu melalui kaca kecil.
"Akhirnyaaa...kita ke mall lagi setelah sekian lama dek."Ucap salah satu adik Dika.
Laura langsung merangkul keduanya,maaf ya dek,akhir-akhir ini kaka sibuk banget,jadi gak sempet ngajakin kalian berdua jalan-jalan."Ucap Laura.
Ibu Dika tersenyum melihat interaksi calon menantunya dengan kedua adik Dika.
Mereka pun langsung masuk bersama-sama ke dalam mall.
Dika berjalan di samping kiri Laura,sementara Laura merangkul pundak salah satu adik Dika.
Dan ibu tiri Laura,berjalan disamping kiri Dika,sementara ibu Dika berjalan disamping kiri ibu tiri Laura.
Dika menggandeng tangan kiri Laura,sementara tangan kanan Laura merangkul pundak adik Dika.
Tanpa Laura sadari,Dika dan juga sang ibu tiri,sedang berusaha saling menempelkan tangan mereka satu sama lain.
Dika yang memulainya terlebih dahulu,Dika sengaja berpura-pura menempelkan telapak tangannya dengan telapak tangan ibu tiri Laura.
Ibu tiri Laura terkejut dengan tindakan Dika,tapi kemudian,keduanya justru saling melemparkan senyuman satu sama lain.
Baik Dika atau pun Ibu tiri Laura,merasa ada sesuatu yang menggelitik di hati keduanya,keduanya sama-sama merasakan,masih belum puas,dan ingin mengulang kembali kesalahan mereka.
Apalagi,ternyata Dika tidak menceritakan kejadian kemarin kepada Laura,Dika pun berfikir hal yang sama.
Ia merasa gayungnya disambut,begitu pula dengan ibu tiri Laura.
Tidak terasa,,,Laura sudah menemani kedua adik Dika bermain di timezone,Laura juga membelikan beberapa pasang pakaian untuk calon mertuanya dan juga kedua adik Dika.
Dika pun tak luput dari Laura,ia membelikan beberapa pasang pakaian untuk Dika.
Setelah puas berbelanja,kini mereka semua sedang ada di salah satu restauran yang ada di dalam mall.
Semuanya merasa kelaparan,karena lelah berjalan-jalan di dalam mall.
Lagi-lagi ibu tiri Laura duduk disamping kiri Dika,sementara Laura,duduk disamping kanan Dika.
Laura sama sekali tidak mencurigai keduanya,karena semuanya terlihat biasa saja.
Dimata Laura,wajar jika sang ibu tiri duduk disamping Dika,toh tidak lama lagi,Dika akan menjadi menantunya.
Laura sama sekali tidak memiliki pikiran jahat terhadap ibu tirinya atau pun terhadap Dika.
...****************...
"Pak Arya...itu seperti ibu Laura."Ucap Rangga,menunjuk ke salah satu meja yang ada di dalam restauran.
Keduanya sama-sama sedang berada di restauran yang sama,Arya langsung melihat ke arah yang ditunjuk oleh Rangga.
Ia melihat Laura sedang bersama seorang pria dewasa,2 wanita dan juga 2 lelaki remaja.
Arya sudah bisa menduga,pria yang ada disamping Laura pasti kekasih Laura yang bernama Dika.
Tetapi Arya melihat keanehan pada diri Dika dan juga wanita yang duduk di sebelahnya.
Ia berusaha mengingat,sepertinya ia pernah melihat wanita tersebut,tapi dimana,ia lupa akan hal itu.
Arya berusaha mengingat dengan keras,akhirnya ia berhasil mengingatnya.
Wanita yang ada di sebelah kiri Laura,adalah ibu tiri Laura,ia melihatnya di dalam laporan yang pernah Rangga berikan padanya tempo hari.
Arya bisa melihat,tatapan mata Dika kepada ibu tiri Laura,bukanlah tatapan seorang calon menantu kepada ibu mertuanya.
"Pak Arya,gak mau menyapa,ibu Laura?"Tanya Rangga,menyadarkan lamunan Arya.
"Gak lah Rangga,Laura sedang menikmati waktu nya bersama keluarga dari calon suaminya".
"Saya tidak ingin mengganggu keintiman mereka."Jawab Arya.
...****************...
"Ayo...makan yang banyak dek,ibu,nanti bungkus juga buat bawa pulang kerumah yaaa."Ucap Laura.
"Makasih banyak nak Laura,sudah baik sekali dengan ibu dan juga kedua adik Dika".
"Dika sangat beruntung,memiliki calon istri yang baik dan menerima apa adanya keadaan keluarga kami."Balas ibu Dika.
Laura tersenyum manis,menanggapi ucapan calon ibu mertuanya.
Saat Laura sedang sibuk,menyendok kan makanan untuk kedua adik Dika.
Dika dan ibu tiri Laura,justru sedang saling menggenggam tangan dari bawah kursi.
Bahkan Dika pun membelai lembut paha ibu tiri Laura.
"Mas...kamu mau yang mana lagi,biar aku ambilkan."Tawar Laura.
Dika terkejut,ia langsung melepaskan genggaman tangannya dengan ibu tiri Laura,padahal tanpa di lepaskan pun Laura tidak mengetahuinya,Laura tidak melihat hal tersebut.
Kecuali Laura menunduk dan mengambil sesuatu yang terjatuh di bawah meja.
"Makasih sayang...ini udah cukup kok,kamu juga makan dong,dari tadi kamu sibuk ngurusin ibu dan juga adik-adik aku."Ucap Dika,sambil membelai lembut pucuk kepala Laura.
Laura tersenyum dan tersipu malu,karena Dika melakukannya di hadapan keluarganya.
Mereka makan bersama diselingi obrolan ringan dan juga canda tawa.
"Nak Laura...terimakasih banyak sudah mengajak ibu jalan-jalan dan juga membelikan ini."Ucap ibu Dika,sambil mengangkat paperbag yang ada di tangannya.
"Sama-sama ibu,ibu gak perlu sungkan sama aku yaa,,,sebentar lagi kan ibu jadi ibu aku juga".
"Alhamdulillah kemarin aku baru dapet rezeki,bos aku ngasih bonus yang cukup besar,bonusnya aku pake buat menyenangkan orang-orang yang aku sayang".
"Ibu salah satu nya."Jawab Laura.
Ibu Dika terharu dengan ucapan Laura,ia langsung memeluk calon menantunya tersebut.
"Beruntung banget,Dika bisa dicintai oleh wanita berhati baik seperti kamu,Laura."Balas ibu Dika.
"Ibu bisa ajaa...udah yaaa muji-mujinya,entar aku terbang nih."Canda Laura.
Ibu Dika tersenyum menanggapi candaan calon menantunya tersebut.
"Aku pulang dulu yaa bu,ini udah sore,maaf karena gak main dulu kerumah ibu."Ucap Laura lagi.
"Iya nak...Gak papa,kamu pasti cape banget,kita udah jalan seharian."Jawab ibu Dika.
"Mas...aku pulang yaa."Ucap Laura.
"Iya sayang...hati-hati di jalan yaa,kabarin aku kalo udah sampe rumah."Jawab Dika...
sepertinya ibu tiri laura pergi dr rumah itu, dan laura menyendiri dlm kesunyian rumah itu,,,
moga aja arya datang dan menolong laura