Hati istri mana yang tidak sakit, tiba-tiba suami membawa istri barunya. Adelia, berniat untuk balas dendam. sebelum dirinya meninggal sang suami, tetapi istri baru sang suami diam-diam memiliki rahasia. Apakah terbongkar rahasia istri kedua, sebelum Adelia pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengenaskan
"Aaaarrgghh.....". Ratna, meringis kesakitan karena makhluk menyeramkan itu menyerang dirinya dan tak henti-hentinya menghajar tubuh Ratna. Siang dan malam, di rumahnya sendiri. Tanpa ada orang tau, walaupun berteriak-teriak sekeras mungkin. Ajaibnya tidak ada yang mendengar teriakannya,orang sekitar malah acuh dan tidak terjadi apa-apa di rumah Ratna.
Badannya sudah membiru, Ratna tak sanggup lagi bertahan hidup. Darah segar mengalir di ***********, makhluk menyeramkan tersebut. Sangat puas melihat korbannya mati mengenaskan, berlahan-lahan menghilang begitu saja.
Ratna, tergeletak di lantai dalam keadaan polos. Matanya terbuka lebar, lidahnya terjulur keluar. Sungguh mengenaskan, tubuhnya kurus kering.
Dia sudah 2 hari tidak keluar rumah dan pergi bekerja. Karena makhluk menyeramkan itu, terus-terusan menyerang dirinya dan mengurung tidak bisa melarikan diri.
Karena penasaran Devi dan Sella, ingin mengunjunginya. Karena telpon dan pesan,tak kunjung di balas.
Sudah beberapa kali Devi dan Sella, mengetuk pintu rumah temannya. Akan tetapi, tidak ada ada jawaban sama sekali.
Sella, mencoba menelpon Ratna. Terdengar suara dering ponselnya dari dalam, membuat mereka berdua semakin penasaran.
"Iya,suara ponselnya Ratna. Tapi,kemana dia?". Devi, khawatir dengan temannya.
"Apa kita dobrak pintu rumah, Ratna? Bisakan kita minta bantuan sama orang lain,atau pak Rt sini". Usul Sella,kepada Devi.
"Ayo,aku tiba-tiba merasa tak enak. Mana gelap lagi rumah Ratna, biasanya dia takut kegelapan". Devi, langsung menyetujui perkataan Sella.
Mereka berdua mengunjungi rumah pak Rt,cukup lama berbincang dan menceritakan semuanya. Pak Rt,membawa bapak-bapak lainnya.
Bahkan ada ibu-ibu ikut serta,karena penasaran dengan rumah Ratna.
Rumah Ratna,agak jauh dari rumah orang lain. Apa lagi Ratna,jarang berkomunikasi dengan orang sekitar.
"Ayo, bapak-bapak kita dobrak sama-sama". Perintah pak Rt, kepada lainnya.
Devi dan Sella,saling berpelukan karena ketakutan apa yang terjadi nantinya.
Bruuukk.... Bruuukk...
Beberapa kali mendobrak pintu,namun hasilnya nihilnya.
"Coba lagi pak,". Perintah pak Rt,ada seorang pria tengah berdoa dan berharap bisa di buka pintu rumahnya.
Bruaakkkkkkk....
"Alhamdulillah". Ucap mereka bersamaan, akhirnya pintu terbuka lebar.
Ueeekk... Ueeekk.... Ueeekk...
Aroma bau busuk menyengat,ketika pintu terbuka lebar. Devi dan Sella, sudah muntah-muntah dan di ikuti lainnya.
"Astagfirullah..!".
"Astagfirullah... Astagfirullah ". Ucap bapak-bapak bersamaan,ketika melihat jasad Ratna yang sudah membusuk dan berulat.
Devi dan Sella,menutup hidung dan ingin melihat jasad temannya.
Ueeekk.... Ueeekk...
Mereka berdua muntah-muntah dan keluar dari rumah. Tak sanggup melihat keadaan temannya sudah membusuk dan mengerikan sekali.
Bisik-bisik ibu-ibu mulai terdengar,apa lagi jasad Ratna tanpa sehelai benang pun.
"Teman kalian sepertinya korban pemerkosaan dan di bunuh. Banyak memar di sekujur tubuhnya, banyak bersimbah darah ************. Kapan terakhir kalinya,kalian melihat korban?". Tanya pak Rt, penasaran.
Devi dan Sella, gemeteran dan ketakutan sekali. Masih tak percaya temannya,tewas mengenaskan. Mereka menduga ada kaitannya dengan kematian,mbah Djan.
"Kalian berdua bisa jadi saksi nantinya, bahkan kita semua". Sahut bapak-bapak lainnya.
Pak Rt, sudah menghubungi pihak berwajib dan keluarga Ratna. Untuk tindak lanjut menyelediki kematian,Ratna.
Devi, tersungkur ke bawah dan mengusap wajahnya dengan kasar. Apakah dia selanjutnya, seperti Ratna? Ketakutan semakin menjadi-jadi.
*************
Devi dan Sella,duduk di kafe untuk menenangkan diri masing-masing. Sedari tadi mereka berdua,hanya diam dan masih ketakutan.
"Sella,aku takut sekali. Apa ada hubungannya dengan mbah Djan,atas kematian Ratna. Aku masih takut sel,apa lagi Ratna mati mengenaskan sekali". Kata Devi, merasakan tubuhnya gemeteran sudah.
"Hussssttttt... Semoga saja tidak apa-apa,makanya jangan bermain dengan ilmu hitam. Ini akibatnya Devi,". Sella, bersyukur karena tidak termakan omongan Ratna.
"Terus, bagaimana Sella? Aku tidak mau mati,". Devi, menggeleng kepalanya.
"Diam, Devi! Bersikap biasa saja, apa kamu tidak malu jadi pusat perhatian orang-orang sekitar". Bisik Sella,dia pun merasa was-was jadinya. "Jangan berpikiran aneh-aneh Dev,fokus dengan kehidupan yang di jalani sekarang".
"Aku capek Sel, sifat mas Alfan semakin menjadi-jadi kepadaku. Rumah tangga kami, tidak ada kehangatan seperti dulu. apakah jampi-jampi sihirnya, sudah hilang? aku takut Sella, kalau mas Alfan mengetahuinya dan aku di ceraikan pastinya". Devi, benar-benar kebingungan jadinya.
"Ya sudah,kamu cerai saja toh. Apa susahnya sih,kamu bisa cari suami baru yang lebih kaya". Sahut Sella,karena kesal dengan Devi. Akhir-akhir ini Devi,jarang mentraktir shopping. Berasalan suaminya, tidak memberikan jatah bulanan lebih.
"Maksudnya kamu apa,Sel? Jangan berbicara macam-macam,katanya teman. Tapi, memintaku cerai dari suamiku". Devi,kesal mendengar ucapan temannya.
"Terserah deh,aku pulang saja". Sella, berlalu meninggalkan Devi sendirian. Sedangkan Devi, terperangah melihat kepergian temannya
Devi, merasa menyesal sudah karena mengikuti saran Ratna. Jika seperti ini, kemungkinan dia tidak akan bermain-main dengan ilmu hitam. Dia pamit pulang dulu, kepalanya terasa berat sekali.
*************
"Aaaaa....". Pekik Devi, ketika Alfan menepuk pundak istrinya. "Kenapa mengejutkanku mas?". Bentak Devi,yang terduduk lemas di kursi.
"Kamu kenapa berteriak? Aku memanggil mu,tapi tidak di sahut dan malah melamun". Alfan,duduk di tepi ranjang. "Tadi kemana? Pulang kerja,malah keluyuran gak jelas".
"Tadi kerumahnya Ratna,mas. Teman tim kerja ku,dia meninggal dunia. Jasad Ratna,bau busuk dan ada ulatnya. Sangat mengerikan sekali, seperti korban pemerkosaan". Jawab Ratna, sontak membuat Alfan terkejut mendengarnya.
"Innalilahi,kamu yakin dengan ucapanmu?". Alfan, menyipitkan bola matanya.
"Iya,mas. Pak Rt dan warga sekitar, mendobrak paksa pintu rumahnya. Sangat mengerikan sekali mas,Ratna tidak mengenakan pakaian apapun. Bahkan orang sekitar tidak tau,kapan Ratna meninggal dunia". Devi, bergidik ngeri jadinya.
"Lalu, keluarganya mana? Sampai tidak tau, Ratna kenapa-kenapa". Tanya Alfan, lagi.
"keluarganya di luar kota, kalau gak salah. Takut mas, aku sangat takut sekali". Devi, langsung memeluk lengan suaminya. "Mas Devi, kangen". Bisiknya pelan, mengigit bibir bawahnya dan mulai menggoda Alfan."Sudah lama lo,mas. Kita tidak seperti dulu, saling menghangatkan badan".
Devi, langsung menyambar bibir suaminya. Lagi-lagi Alfan, mendorong tubuh istrinya. "Mas, kamu kenapa? Tidak menginginkan tubuhku lagi,aku ingin anak mas". Devi, terkejut dengan penolakan suaminya.
Ini adalah seringkalinya Alfan,menolak bercinta dengan istrinya. Entah kenapa, tidak ada gairah sama sekali. "Lain kali saja,aku capek Dev. Banyak pekerjaan di kantor,maaf". Alfan, bangkit dari ranjang.
"Mas mau kemana? Jangan tinggalkan aku". Pinta Devi, hatinya merasa dongkol tak karuan.
"Jangan manja Dev,aku mau ke kamar ibu". Alfan, melepaskan cengkalan tangan istrinya.
Devi, menumpahkan air matanya. Menatap kepergian suaminya,menghilang di ambang pintu.