Di Benua Tian Yuan, semua orang berlatih Dao Sihir hingga ke puncak, menjadi dewa abadi sejati. Itu telah di lakukan dari generasi ke generasi, tradisi yang orang semua percaya bahwa Dao Sihir adalah satu-satunya jalan menuju puncak keabadian.
Namun Jian Xin, pemuda sampah yang di anggap sebagai pemborosan oleh semua orang tiba-tiba muncul dengan Jalan Dao yang berbeda. Jalan Dao yang menantang langit, jalan Dao yang telah di tinggalkan semua orang. Yaitu Dao Pedang .....
Dengan hati Dao Pedang yang kuat, dia menempuh jalan yang lebih sulit dan menyakitkan dari orang lain. Semua untuk membuktikan bahwa Dao yang dia miliki bisa membawannya ke puncak!
Dalam perjalanan yang menyakitkan itu, dia tiba-tiba menemukan rahasia besar yang telah lama menghilang. Rahasia yang di tinggalkan oleh Dewa Dao pertama!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 : Ritual Kebangkitan Tubuh Dao Pedang!
Saat itu siang hari, langit tampak cerah dengan sinar matahari yang menggantung tinggi di langit. Awan putih bergulir bolak-bolak di langit saat hembusan angin bertiup.
Di puncak gunung tinggi, Jiang Xin duduk bersila di atas batu besar dengan mata tertutup. Ekspresi di wajahnya tenang ketika dia menarik nafas dengan stabil dan teratur.
Mengambang di samping Jiang Xin, Shen Jian mendongak menatap langit cerah. Ekspresi di wajahnya sangat serius saat dia memperhatikan awan-awan putih di langit.
Dia mengulurkan tangan tuanya yang ilusi, dan perlahan menutup matanya sambil menikmati hembusan angin yang betiup melewatinya. Itu lama sekali sebelum dia akhirnya membuka mata.
"Persiapkan dirimu, kita akan mulai ritualnya!" Shen Jian menatap Jiang Xin yang duduk di atas batu sambil mengingatkan dengan serius.
"Murid mengerti!" Jiang Xin mengangguk.
Melihat ini, Shen Jian mengulas senyum puas. Lalu, ekspresi di wajahnya kembali serius saat dia mengulurkan tangannya ke langit.
"Gerbang Dao Pedang, buka!" serunya.
Begitu suaranya jatuh, awan putih di langit tiba-tiba bergejolak. Angin berhembus liar, menyapu debu dan dedauan di tanah untuk naik ke langit.
Pada saat yang sama, langit yang sebelumnya cerah perlahan di tutupi oleh awan hitam. Merubah seluruh kota yang terang menjadi gelap.
Suara-suara gemuruh guntur dan kilatan petir mewarnai langit yang suram, seolah-olah badai dan hujan keras akan segera datang. Fenomena ini tentu saja membuat orang-orang yang sedang berjalan di kota, atau orang yang sedang duduk termenung di toko miliknya yang sepi terkejut.
Mendongak ke langit, semua orang mengerutkan kening saat ekspresi heran menggantung di wajah mereka. Ada apa ini? Bukankah tadi cuacanya sangat cerah? Mengapa tiba-tiba menjadi gelap?.
"Sial, apa akan turun hujan?"
"Sepertinya begitu, tapi bukankah ini sedikit aneh?"
"Ya, baru saja aku melihat bahwa langit sangat cerah. Apa itu hanya cara langit menipu kita?"
Suara-suara diskusi menggema di setiap sudut kota, dan orang-orang yang sedang melakukan aktifitas di luar harus meninggalkan pekerjaanya kembali dengan wajah kesal.
Pada saat ini, di langit yang di tutupi oleh awan gelap. Sebuah pusaran yang seperti lubang hitam tiba-tiba muncul, membuat semua orang di kota panik.
Ketika pusaran hitam muncul, semua benda yang terbuat dari besi dan logam tiba-tiba bergetar. Menciptakan suara-suara dentingan logam yang memekakkan telinga, bahkan senjata yang ada di pinggang orang-orang atau mereka yang sedang berburu di dalam hutan juga ikut terpengaruh.
"Apa yang terjadi?"
"Mengapa benda-benda itu bergetar? Ada yang bisa memberiku jawaban!"
"Seseorang mungkin sedang melakukan sesuatu!"
Semua orang memiliki ekspresi keheranan serta ketakutan saat mereka menyaksikan benda-benda yang ada di rumah mereka bergetar, bahkan beberapa dari mereka yang saat ini berlatih pedang secara spontan melepaskan pedang dengan wajah ketakutan.
Dengan cepat, setuasi di dalam kota yang sebelumnya tenang berubah menjadi keributan. Orang-orang mulai berlarian dengan panik, memaksa para pengawal dan penjaga kota untuk turun tangan. Menjaga situasi agar tetap stabil.
Situasi yang sama juga terjadi di Klan Jiang, semua murid berkumpul di alun-alun dengan ekspresi ketakutan di wajah mereka. Berdiri di depan semua murid, para tetua dan petinggi Klan Jiang mengingatkan para murid agar tidak panik.
Tapi meski mereka mengingatkan para murid, ekspresi keheranan dapat di lihat dengan jelas di wajah orang-orang tua itu.
Di sisi lain, saat semua orang sedang panik. Di puncak gunung, Shen Jian tetap tenang. Dia menatap pusaran hitam di langit dengan ekspresi serius di wajahnya, lalu dengan perlahan. Tangan tuanya terulur sebelum akhirnya meraih udara di depannya.
"Gerbang kedua, buka!" teriaknya.
Bang! .. Bang! .. Bang! ..
Ledakan keras menggema dari dalam pusaran, kilat petir menyambar di langit saat gemuruh guntur yang memekakkan telinga terdengar di dalam pusaran hitam. Pada saat yang sama, saat ledakan itu terjadi. Seluruh benda logam yang sebelumnya bergetar tiba-tiba mengeluarkan semacam asap putih yang dengan cepat melesat menuju pusaran hitam.
Pemandangan dari ribuan asap abu-abu yang melesat ke langit membuat semua orang tidak bisa membatu tetapi terkejut di dalam hati.
Hanya dalam waktu singkat, seluruh asap abu-abu telah memasuki pusaran hitam di langit. Membuat suara guntur semakin keras dan intens.
Melihat ini, Shen Jian menatap Jiang Xin sambil berkata dengan serius. "Persiapkan dirimu, kita akan masuk ke dalam inti ritual!"
"Ya. " Jiang Xin mengangguk.
Setelah meningatkan Jiang Xin, Shen Jian kembali menatap langit. Kedua tangan tuanya terulur saat dia berseru lantang. "Bangkitkan Tubuh Dao Pedang!"
Begitu suaranya jatuh, suara-suara gemuruh di langit tiba-tiba lenyap. Bahkan benda-benda logam yang sebelumnya bergetar juga kembali tenang, membuat orang-orang yang panik menunjukan ekspresi kebingungan.
Namun meski begitu, hati semua orang masih belum tenang. Itu karena pusaran hitam di langit masih ada di sana, memberi orang perasaan bahwa keheningan tidak akan bertahan lama sebelum sesuatu yang besar terjadi.
Dan benar saja, ketika semua orang menatap pusaran di langit dalam diam. Tiba-tiba, dari dalam pusaran hitam. Sebuah cahaya putih raksasa yang menyerupai pedang melesat menuju puncak gunung seperti meteor, itu memancarkan cahaya terang yang menyilaukan.
Karena efek dari cahaya yang menyilaukan itu, orang-orang tidak bisa melihat dengan jelas seperti apa bentuk cahaya itu. Mereka hanya melihat bahwa ada sesuatu yang besar keluar dari dalam pusaran hitam tapi tidak tahu wujud yang sebenarnya, kecuali Shen Jian. Semua orang tidak ada yang bisa melihat.
Dengan cepat, cahaya yang menyerupai pedang putih raksasa muncul di depan Jiang Xin yang saat ini duduk bersila di atas batu. Itu dengan cepat di tarik masuk ke dalam tubuh Jiang Xin melalui dahi.
Saat itu masuk melalui dahi Jiang Xin lalu pecah menjadi ribuan cahaya di dalam tubuh Jiang Xin, Jiang Xin merasa bahwa tubuhnya seperti di tusuk oleh ribuan pedang. Rasa sakit yang ekstrim membuat Jiang Xin membuka mulutnya hanya untuk meludahkan darah segar ke tanah.
"Ugh!"
Melihat ini, Shen Jian dengan tegas berkata. "Jangan menyerah! Lawan dan buat dirimu untuk tetap terjaga, jika kamu kehilangan kesadaran. Mekanisme pertahanan tubuhmu akan berhenti, dan saat itu terjadi. Roh-roh pedang yang ada di dalam tubuhmu akan menghancurkan tubuhmu menjadi kabut darah!"
Jiang Xin menggertakkan giginya, darah segar mengalir di mata, hidung dan mulutnya saat bertahan dari rasa sakit yang ekstrim ini.
"Arrrrgghhhhhhhh!"
Teriakan menyakitkan Jiang Xin menggema di puncak gunung seperti raungan serigala.
Semangat dan jaga kenyamanan cerita biar bisa menghibur dan memuaskan pembaca.