NovelToon NovelToon
Pembalasan Grizella Yang Sebenarnya

Pembalasan Grizella Yang Sebenarnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Deby Dindarika

Grizella yang sangat menantikan ulang tahun ke 6 nya di hari itu, malah menjadi hari dimana adik yang sangat ia sayangi meninggal dunia, menjadikan papa dan mama Grizella tidak lagi menyayanginya, bahkan mereka membenci Grizella, hanya karna satu kesalah pahaman yang tidak ia perbuat.

Sampai dimana Grizella yang sedang di hukum oleh keluarganya dengan di tinggalkan di gubuk kecil yang ada di tengah hutan.

Disana, Grizella bertemu dengan Clarissa, yang akan mengubah semua kepribadian buruk Grizella saat ini.

Tetapi, Clarissa yang sudah membangun kepribadian Grizella menjadi lebih kuat dan sudah banyak berjasa padanya, malah pergi meninggalkan Grizella untuk selamanya.

Clarissa meninggalkan banyak kenangan, jasa, dan organisasi mafia yang sudah ia bangun.

Karna Clarissa sang pemimpin sudah tidak lagi memimpin organisasi itu, Grizella lah yang menjadi orang kepercayaan Clarissa untuk menggantikannya, menjadi the next Queen.

ikuti kelanjutan ceritanya yukk (つ≧▽≦)つ

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deby Dindarika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24 Kalung

Diego memberikan casing handphone yang sudah ia pesan dengan desain khusus yang disesuaikan dengan style dan gaya mereka berempat. Bukan hanya Grizella yang memiliki casing itu, melainkan mereka bertiga juga mempunyai casing tersebut.

"Iihh lucu," ucap Grizella melihat setiap inchi casing itu.

Mereka bertiga memperlihatkan handphone masing-masing yang juga memakai casing yang sama, hanya berbeda di bagian siluet mereka masing-masing.

Mereka tidak akan merasa malu memakai casing tersebut, karna memang desainnya yang tidak norak ataupun mencolok.

Sedangkan Larenzo, ia memberikan gantungan kunci yang juga couple berempat.

"Aaaa ... Lucu banget," puji Grizella membolak balikkan gantungan kunci pemberian Larenzo.

Larenzo tersenyum, saat melihat Grizella dengan seriusnya melihat gantungan kunci yang ia berikan.

Gantungan kunci berbentuk kuda yang berdiri memegang panah. Menakjubkan, abang-abangnya ini memang memiliki style yang sangat keren.

Grizella merentangkan tangannya, tidak ragu Larenzo, Diego juga Xavier masuk ke pelukan Grizella, sungguh saudara yang sangat hangat.

Alexander dan Lucia yang melihat itu pun tersenyum, dengan Lucia yang sudah memeluk pinggang Alexander dari samping, juga rambut Lucia yang di elus lembut oleh Alexander.

Tidak lama mereka dalam posisi tersebut, Grizella harus segera terbang ke Indonesia, karna Grizella harus tetap sekolah esok hari, juga agar keluarganya tidak curiga.

****************

Grizella menuruni tangga dengan setelan seragam lengkapnya, siap berangkat sekolah.

"Gimana pa? Papa dapet kalung limited edition itu?" tanya Claudia kepada Maxim setelah menghabiskan sarapannya.

Maxim meneguk air terlebih dahulu, untuk menghempaskan makanan yang baru saja ia kunyah.

"Sold out," jawab Maxim singkat sembari membenarkan dasinya.

Brak.

Semua orang yang ada disana tersentak kaget, termasuk Grizella yang berada di dapur, karna dapur tidak jauh dari meja makan.

Claudia menatap Maxim nyalang, "Papa gimana sih, kan Mama udah bilang kalo Papa harus dapetin kalung itu!" bentak Claudia kepada Maxim.

Ken dan Syakira hanya bisa melihat adegan itu, tanpa bisa membela salah satu dari mereka.

Maxim mengambil tas yang ada di kursi sebelahnya, lalu pergi begitu saja tanpa meladeni ucapan Claudia.

Claudia hanya bisa menatap punggung Maxim yang perlahan hilang tertutup tembok, ia terbengong memikirkan bagaimana cara memenuhi gengsinya itu.

Claudia akan malu jika nongkrong dengan circle nya, ia sudah berjanji akan memakai kalung limited edition yang ia janjikan.

Grizella keluar dari dapur membawa bekal yang akan ia bawa ke sekolah seperti biasanya, ia melewati meja makan.

"Grizella!" Langkahnya terhenti kala Claudia memanggilnya.

Claudia menghampiri Grizella, lalu menarik kerah seragam miliknya.

"Dari mana kamu mendapatkan kalung ini, Grizella!" tanya Claudia membentak Grizella, memegang kalung yang ada di leher jenjangnya.

Claudia yang masih kesal karna Maxim tidak membelikannya kalung yang ia mau pun menjadi marah kala kalung yang ia inginkan itu kini dipakai oleh Grizella.

Grizella tersentak kaget akan tindakan Claudia yang tiba-tiba itu, ditambah ia harus menjawab pertanyaan dari Claudia akan kalung yang ia pakai.

Bagaimana cara Grizella menjelaskan dari mana ia dapat kalung itu? Tidak mungkin dirinya menjawab bahwa kalung itu pemberian dari Xavier Fiore Calogero.

"Kemarin aku liat dia sama om-om Ma, mungkin kalung itu dari om itu," celetuk Syakira saat Claudia masih menarik kerah seragam Grizella.

Claudia yang mendengar itu pun menarik tangannya dari kerah seragam Grizella.

Plak.

Kali ini tangannya ia layangkan ke pipi Grizella, lalu tangan itu meraih kalung yang masih bertengger di leher jenjang Grizella.

Sebelum Claudia menarik kalung itu dari Grizella, dirinya dengan cepat mencengkram pergelangan tangan Claudia, menghempaskan nya dengan kasar, lalu Grizella kabur dari rumah itu sebelum Claudia melakukan hal lain padanya.

"GRIZELLA!" teriak Claudia yang melihat Grizella keluar dari rumah itu, dengan posisi dirinya yang terjatuh karna tangannya dihempas oleh Grizella.

Setelah Grizella cukup jauh lari dari perkarangan rumah, ia menelpon Leo untuk segera menjemputnya.

Tidak lama, mobil Rolls-Royce berhenti di hadapan Grizella, jemputan nya datang, tapi bukan Leo yang mengendarai mobil itu.

Mobil itu membawa Grizella menuju Mansion pribadinya, yang juga di sana ada ketujuh pria tampan nya.

Pengawal membungkukkan badan saat mobil yang didalamnya ada Grizella itu melewati mereka, sampai di depan pintu besar mansion itu, ia membukanya.

Grizella Langsung pergi ke lantai atas tempat kamarnya berada dengan menggunakan lift, mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian santai, hari ini Grizella tidak pergi sekolah, mood nya sangat hancur hari ini karna Claudia.

Grizella kembali ke lantai bawah, pergi ke dapur---memasak sarapan untuk penghuni mansion itu yang ia tebak mereka masih tertidur.

Dua jam kemudian, Grizella menyelesaikan masakannya, ia memasak berbagai jenis masakan agar banyak pilihan.

Grizella melarang pelayan untuk membantunya, karna hari ini dapur akan benar-benar dikuasai oleh Grizella.

"Wangi banget," Fairel yang mencium bau yang sangat enak itu pun langsung turun ke lantai bawah, mencari sumber yang menjadi penyebab perutnya keroncongan itu.

Sampai di dapur, Fairel mendapati Grizella yang pagi-pagi sudah berada di mansion itu, Fairel melihat Grizella sedang membereskan dapur yang berantakan.

"Wihh, pagi-pagi udah disini aja, neng," sapa Fairel, berhasil membuat Grizella menghentikan sejenak aktivitasnya.

Grizella yang sedang mengelap meja kotor itu pun melihat ke arah Fairel yang menyapanya.

Fairel tersenyum ke arah Grizella, dengan pakaian kusut, rambut berantakan dan mata bantal nya namun tetap terlihat tampan.

"Mumpung ada kamu, sekalian bawa masakan itu ke meja makan," titah Grizella sembari kembali mengelap meja.

Fairel mengangguk, lalu mengambil piring yang berisi masakan Grizella, menatapnya lapar penuh keinginan.

Di bantu pelayan yang lainnya, masakan Grizella sudah tertata rapih di meja makan panjang itu.

"Bangunkan yang lain," titah Grizella kembali, melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 09.30 tapi mereka belum juga terlihat turun dari kamar untuk memulai aktivitas.

Fairel dengan segera menaiki lift untuk ke lantai atas, mengetok satu persatu kamar saudara tak sedarah nya itu.

Haikal, jaygar, Jack dan Steven keluar dalam keadaan segar, mungkin mereka memang sudah bangun sedari tadi, tapi tidak keluar kamar karna tidak mengetahui bahwa Grizella berada di mansion itu.

Berbeda dengan Ganendra dan Nathaniel.

Fairel sudah capek bolak-balik ke kamar Ganendra dan Nathaniel hanya untuk membangunkan mereka berdua.

Namun usahanya tidak membuahkan hasil, Ganendra dan Nathaniel tidak lekas membukakan pintu kamar, yang mana berarti mereka masih terlelap tanpa terganggu akan ketukan pintu dari Fairel.

"Woyy, bangun anjrr, kebo banget Lo ya." Teriak Fairel yang sudah masuk kedalam kamar Ganendra, membangunkan nya dengan cara menggoyang-goyangkan tubuh Ganendra yang masih terbalut selimut.

"Bangun Ganendra! gue udah laper!" Teriak Fairel kembali, kembali menggoyangkan tubuh Ganendra.

Ganendra yang mendengar teriakkan Fairel yang sangat menggangu tidurnya pun menutup telinga, tidak ingin mendengar teriakkan Fairel yang berusaha membangunkannya.

Bruk.

"Fairel sialan!"

Dengan kesal Fairel menendang pantat Ganendra yang membelakanginya, ia kesal karna Ganendra seperti dengan sengaja tidak ingin bangun dan membuatnya terus merasa kelaparan.

"Makanya kalo di bangunin tuh bangun, jangan malah sengaja gak bangun-bangun, gue udah laper anjrr. Chloe nyuruh gue bangunin kalian biar sarapan bareng, dan Lo susah banget bangunnya, bikin gue harus nahan laper tau ga, Lo mau gue mati kelaperan?" cerocos Fairel mengomeli Ganendra yang terduduk di lantai karna tadi di tendang oleh Fairel.

"Ya ya ya .... Gua bangun nih anjr, bawel banget pagi-pagi, bikin panas telinga aja lu," gerutu Ganendra sembari berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka, diikuti Fairel yang melipatkan tangan di atas dada.

Bersambung~

...--- ...

...---...

...Alexander dan Lucia ...

Kemaren lupa masukin visual mereka hehe, maaf guys.

1
Roulysa Marluna
Lumayan
Lhina Bright
ceritanya bagus,
Lhina Bright
yuhuuuuu thor diriq mampir yaaaa.../Grin//Grin//Grin/
Deby Dindarika
penyusup*
Amalia Mirfada
Ceritamu bikin aku susah move on thor, keep writing 👏👏
Deby Dindarika: makasiii~(つˆДˆ)つ。☆
total 1 replies
Sadako
Jangan berhenti menulis, thor! Suka banget sama style kamu!
Deby Dindarika: AAAA... SENENG BANGET ADA YANG KOMEN ಥ‿ಥ
makasii semangat nya😭❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!