Yenara Axullia (20thn) bersikeras mengejar laki laki dingin bernama Negime Stuart Milly (30thn). Yena tidak pernah putus asa untuk mendekati Egi, sampai sampai Egi mengecapnya sebagai wanita murahan, Yena tak perduli jika dianggap seperti itu, karena Yena akan menjadi perempuan murahan jika dihadapan Egi.
Gadis merepotkan seperti Yena sangat menggangu kehidupan Egi, Ketenangan CEO N.S Group itu mulai terganggu akan hadirnya wanita bernama YENARA AXULLIA, bodohnya Egi terjebak dalam permainan Yena, hingga tanpa sengaja ia membuang benih berharga nya kedalam rahim Yena!!.
_________
So? Penasaran nggak?? Kalau penasaran baca ya!! Jangan lupa vote, comen, share, kalau ada typo tandain!! Oke? Jangan kelamaan buat mampir!!!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KaniaAzzaraAulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
...happy reading ...
*
*
*
*
*
Renza sampai di apartemen milik sang adik, dia juga sudah membeli satu unit apartemen untuk dia tinggal, nggak mungkin dia akan numpang di apartemen Yena, sementara pasti Egi selalu datang ke apartemen Yena.
"Banggg"Yena memeluk kakaknya, dia sengaja berdiri didepan pintu untuk menyambut kedatangan Renza.
"Ih udah punya buntut masih manja aja"Renza terkekeh membalas pelukan Yena, dia juga mengecup Pucuk rambut Yena dengan kasih sayang.
"Kenapa nggak mau dijemput sih? Kan Yena bisa jemput sama Cello dan Egi"protes Yena melepaskan pelukannya.
"Yang penting kakak selamet sampai sini Yena, lagian kakak masih canggung sama Egi"ucap Renza.
"Kenapa canggung?"ucap Egi tiba-tiba, dia baru datang, karena tadi dia disuruh beli bubur buat Yena dan diri nya sarapan, Yena tadinya mau masak, nggak dibolehin sama Egi, katanya nanti kamu capek sayang, halah! Modus banget😌🤣.
"Egi, apa kabar?"sapa Renza, dulu dia dan Egi sangat dekat, tapi setelah tau adiknya selalu mengejar Egi, Renza merasa Egi menjauh.
"Baik, gimana dengan mu?"tanya Egi balik.
"Tentu saja baik, sorry, lo pasti masih benci sama gw kan? Karena adek gw ini"ucap Renza pelan, dia mana mungkin lupa akan hubungan yang masih merenggang itu.
Egi menepuk pundak Renza"tidak ada yang membenci dan dibenci, terima kasih telah mengurus Yena dan putra ku dengan baik saat di Inggris, I'm so happy because Yena and Cello are living with the right people, my heart is calm when I know you're the one who protects Yena and Cello, thank you brother-in-law."ucap Egi, dia bersyukur Renza turut melindungi Yena serta Cello, mungkin jika orang lain, sang kakak pasti akan menyuruh sang adik menggugurkan kandungannya saat ketahuan hamil diluar nikah, Renza tidak, dia adalah sosok kakak yang baik untuk Yena.
"Itu adalah tugas ku, aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi pada adik ku satu satunya ini, dia lah harta berharga yang ayah dan ibu kami tinggal kan, dan sudah sepatutnya aku menjaganya dan menyayanginya, tidak peduli gimana musuhku, jika mereka menyerang adikku dan keponakan ku tersayang, maka aku akan maju paling depan untuk menyerang balik mereka."Renza tersenyum mengelus rambut Yena yang kini berkaca kaca menatap nya.
"Kak Renza"ucap pelan Yena, dia terharu.
"Dan aku harap kedepannya kau bisa menjaga adik kecil ku ini juga ponakan ku, buatlah mereka bahagia, Egi, jika kau menyakiti nya seujung kuku saja, maka Yena dan Cello akan aku bawa pergi ke tempat yang lebih jauh dari Inggris"ancam Renza memperingati Egi, agar pria yang setatusnya calon adik ipar tidak akan menyakiti Yena dan Cello.
"Tentu, akan ku jaga mereka dengan nyawaku, aku tidak akan janji, aku akan buktikan bahwa aku layak hidup bersama mereka, mendampingi Yena dan anak anak kami kelak"Egi merangkul pinggang Yena, dia tidak akan pernah menyakiti Yena, apalagi Cello buah hati nya, Cello adalah bukti cintanya pada Yena yang membuat mereka menyatu, kalaupun tidak ada Cello, Egi tetap akan mencintai Yena dan menjaga Yena sampai akhir Nanti, kendati demikian Egi sudah jatuh cinta dalam pesona Yena saat menggoda nya, hanya saja Egi terlalu gengsi mengakui nya.
"Jadi kapan kalian nikah?"tanya Renza duduk di kursi tamu.
Kini Yena membawa Sang kakak masuk ke dalam, Egi juga masuk, apartemen Yena sepi, karena Cello sedang ada dirumah orang tua Egi, Cello ingin bermain dengan opa dan Oma nya, makanya apartemen sepi nggak ada suara Cello.
"Tanya lah sama adikmu ini, padahal udah dikasih kode, tapi bilangnya entar entah Mulu"Egi berdecak sebal atas beberapa kali penolakan Yena.
"Kenapa na? Kasihan loh Cello, dia juga butuh status Ayah nya."ucap Renza.
"Aku belum siap kak"Yena menunduk, dia ingin menikah juga, tapi hatinya masih ragu.
"Kamu ragu sama aku Yena?"ucap Egi.
"Yena, tolong tatap mata aku sayang"Egi menarik pundak Yena agar menghadap ke arah nya, Egi Angkat dagu Yena.
"Jawab Yena, kamu masih ragu?"tanya Egi, Yena mengangguk.
"Kenapa? Kamu nggak yakin sama aku?"Egi melemas, tubuhnya lemah seketika, apa yang membuat Yena ragu sebenarnya?.
"Aku nggak tau, tapi hatiku seperti ada yang mengganjal, Im sorry Honey"Ucap Yena sedih.
"Sudahlah, kalian pelan pelan saja memulai Hubungan kalian, Egi, tolong pahami Yena yah"ucap Renza menasehati Egi.
Wajah Egi tertekuk, ia murung, sangat kecewa, apa bisa dia menunggu lama lagi, kenapa dengan Yena?, Egi hanya ingin membuat Yena bahagia, menciptakan keluarga kecil yang harmonis.
Tanpa pamit, Egi pergi tanpa mengatakan apapun, dia keluar, Yena tidak mencegah, dia tau Egi pasti kecewa berat karena dia menggantung perasaan dan hubungannya sama Egi, padahal laki laki itu ingin sekali mempersunting nya mejadi istri, apa menurut kalian aku egois??.
Yena kalut, dia pun memutuskan untuk mengejar Egi keluar, Renza yang melihat kelakukan adiknya hanya tersenyum, dia yakin dalam hati Yena, Yena ingin hidup bersama Egi.
Sesampainya di parkiran lantai bawah, Yena melihat Egi di pinggir jalan, Yena hendak menghampiri, terlihat Egi berjalan lunglai menyebrangi jalan, Yena berlari, Egi sudah sampai dipinggir sana, posisi Yena berada ditengah jalan.
"EGIIII, AKU MENCINTAIMU, CEPAT KAU NIKAHI AKU SEKARANG!!!!!"Teriak Yena lantang, membuat Egi berhenti melangkah dan berbalik badan, dia melihat Yena berdiri di tengah sambil menangis, Egi menatap Haru, inilah yang Egi tunggu, kesiapan Yena.
Egi berjalan ke arah Yena setengah berlari, karena jarak mereka lumayan jauh, Egi tersenyum dalam larinya, tapi senyum itu tak bertahan lama, karena dari arah kiri ada truk kontainer melaju kencang ke arah Yena berdiri.
Sekuat tenaga Egi berlari sambil berteriak.
"SAYANGGGGGG AWAASSSSSSSSS!!!!!!"Teriak Egi kencang.
Yena menengok arah kanan mendengar suara kelakson yang begitu keras, matanya melotot.
BRAKKKKKKK!!!!!!
Tabrakan yang begitu kencang terjadi.
BRUKKK!!!!!
"Hiks....."
"Sayang?....... Are you...... okey?"
*
*
*
To Be Continued
*
*
*
*
*
*
