Di usianya yang masih muda dia dinyatakan tidak bisa berkultivasi, semua orang menyebutnya sebagai sampah, pecundang. Tapi siapa yang mengira, setelah menjalani hidup di bawah bayang bayang hinaan dan makian selama bertahun-tahun dia akan mendapatkan sebuah berkah.
Menemukan sebuah peninggalan yang mengubah seluruh jalan hidupnya, peninggalan dari sesosok yang kemudian ia anggap sebagai guru.
Selalu berusaha menjadi lebih kuat, demi mempertahankan yang namanya keluarga. Melindungi orang tua dan juga orang terkasihnya.
Ini adalah perjalanan pemuda Klan Zhou, bernama Zhou Fan. Dengan pedang pusaka di punggungnya yang ia temukan di makam kuno, dia mengarungi dunia kultivator. Mulai mengukir namanya sebagai Legenda Petarung.
Pantengin terus kisah perjalanan Zhou Fan menuju puncak, jadilah saksi sebuah legenda tercipta...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter... 5 : Melatih Ilmu Tubuh
Tingkatan kultivasi
- Petarung Pemula
- Petarung Mahir
- Petarung Master
- Petarung Grand Master
- Petarung Raja
- Petarung Kaisar
- Petarung Senior
- Petarung Suci
- Petarung Surgawi
Di setiap tingkatan kultivasi terdiri dari 9 bintang, bintang 1 - 9.
Tingkatan alkemis
- Alkemis tingkat pertama
(alkemis yang mampu untuk membuat pil tingkat 1 sampai 2)
- Alkemis tingkat ke-dua
(alkemis yang mampu untuk membuat pil tingkat 1 sampai 4)
- Alkemis tingkat ke-tiga
(alkemis yang mampu untuk membuat pil tingkat 1 sampai 6)
- Alkemis tingkat ke-empat
(alkemis yang mampu untuk membuat pil tingkat 1 sampai 8)
- Alkemis tingkat ke-lima atau biasa disebut alkemis master
(alkemis yang mampu untuk membuat pil tingkat 1 sampai 10)
Tingkatan senjata
- senjata rank warior
- senjata rank master
- senjata rank epic
- senjata rank Legend
- senjata rank mitick
Tingkatan beast
- beast tingkat pertama
(beast yang memiliki tingkat kultivasi kurang lebih setingkat petarung pemula)
- beast tingkat kedua
(beast yang memiliki tingkat kultivasi kurang lebih setingkat petarung mahir)
- beast tingkat ke tiga
(beast yang memiliki tingkat kultivasi kurang lebih setingkat petarung master)
- beast tingkat ke empat
(beast yang memiliki tingkat kultivasi kurang lebih setingkat petarung grand master)
- beast tingkat ke lima
(beast yang memiliki tingkat kultivasi kurang lebih setingkat petarung raja)
- beast tingkat ke enam
(beast yang memiliki tingkat kultivasi kurang lebih setingkat petarung kaisar)
- Beast tingkat ke tujuh
(Beast yang memiliki tingkat kultivasi kurang lebih setingkat petarung senior)
- Beast tingkat ke delapan
(Beast yang memiliki tingkat kultivasi kurang lebih setingkat petarung Suci)
- Beast tingkat ke sembilan
(Beast yang memiliki tingkat kultivasi kurang lebih setingkat petarung surgawi)
**
Sekarang Zhou Fan berada di kamarnya, setelah menyerahkan pesanan ibunya ia langsung bergegas ke kamarnya untuk mempelajari kitab yang ia pinjam di perpustakaan klan.
Memang Zhou Fan adalah pemuda yang tidak bisa berkultivasi tapi pemuda itu diberkati dengan kemampuan daya ingat dan pola pemahaman yang tinggi.
Oleh sebab itu Zhou Fan hanya butuh waktu beberapa kali membacanya saja dalam mempelajari sebuah kitab.
Zhou Fan sekarang sedang membaca kitab seribu herbal, selain menjelaskan tentang tanaman herbal di buku ini juga ada penjelasan berbagai macam pil dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi.
Zhou Fan berharap bisa menemukan sesuatu di kitab ini yang dapat membantu seseorang yang tidak bisa ber kultivasi agar bisa berkultivasi.
Matanya bersinar kala ia menemukan sebuah pil yang dapat membantu seseorang untuk menyerap tenaga dalam, saat Zhou Fan membaca penjelasan tentang pil itu, mendadak badannya menjadi lemas.
Pill tersebut adalah pill tingkat tinggi yang pasti memiliki harga yang mahal, tapi bukan hal itu yang membuat Zhou Fan lemas.
Pill tersebut dapat membantu seseorang memiliki tenaga dalam tetapi hal itu hanya sementara saja dan yang bisa membuat pill tingkat lima hanya alkemis tingkat tiga ke atas, dan di Kota Batu Hitam tidak ada alkemis tingkat tiga.
Zhou Fan memutuskan untuk meneruskan membaca kitab itu sampai selesai.
"Huh...aku harus mencari solusi lain, di buku ini tidak ada yang dapat membantuku," ucap Zhou Fan.
Ia kecewa saat halaman pada buku itu sudah habis ia baca, ia tidak menemukan bahwa ada tanaman herbal atau pil yang dapat membantu kondisinya.
Kemudian Zhou Fan membaca kedua buku pengetahuan dasar yang ia pinjam, hanya membutuhkan beberapa jam ia sudah menghabiskan kedua buku itu.
Dari yang ia baca dalam buku pengetahuan kultivasi ia menemukan bahwa seorang kultivator selain membutuhkan tenaga dalam kultivator juga membutuhkan kekuatan fisik untuk meningkatkan kekuatannya.
Kekuatan fisik dapat menentukan tingkat kemenangan jika tingkat kultivasinya dalam tingkatan yang sama, karena kekuatan fisik akan mempengaruhi pukulan yang diberikan dan stamina yang dimiliki oleh seorang kultivator.
Setelah Zhou Fan mengetahui hal itu ia berniat untuk melatih kekuatan fisiknya.
Meskipun ia tidak memiliki tenaga dalam, jika ia memiliki kekuatan fisik yang kuat mungkin ia dapat mengimbangi seorang kultivator, pikir Zhou Fan.
"Untung saja aku meminjam buku ilmu tubuh," kata Zhou Fan pelan, kemudian mengeluarkan buku ilmu tubuh yang ia simpan dalam cincin penyimpanannya.
Setelah beberapa saat Zhou Fan pun menghabiskan kitab tersebut, ia mengetahui bahwa ilmu tubuh terdiri dari pernafasan dan kualitas tulang
Zhou Fan terus memikirkan latihan apa yang harus ia lakukan sampai sampai ia terlelap karena sudah tidak bisa mengendalikan rasa kantuknya yang sudah ia tahan sejak tadi.
***
Esok paginya
Zhou Fan sudah bangun dari tidurnya, ia sekarang berada di halaman kediamannya. Zhou Fan sudah memutuskan akan melatih pernafasannya dengan berlari memutari kediaman setiap pagi 100 kali.
"Huh... huh... huh." Suara nafas Zhou Fan yang tersengal sengal di sela larinya.
"Masih kurang 25 putaran lagi...," ucap Zhou Fan menyemangati dirinya sendiri.
Setelah beberapa saat Zhou Fan menyelesaikan larinya, dan ia langsung terbaring di atas rumput halaman kediamannya.
Sungguh berat bagi seseorang yang tidak memiliki tenaga dalam untuk berlari memutari kediaman Tetua Klan Zhou yang memiliki keliling kurang lebih 500 meter.
Meskipun Zhou Fan selalu berlatih selama beberapa tahun terakhir. Sungguh ada perbedaan besar dalam kedua hal tersebut.
Selama beberapa tahun terakhir yang dimaksud berlatih adalah berusaha mengolah tenaga dalam, namun kali ini adalah melatih fisiknya, memacu dirinya pada batasannya.
Saat Zhou Fan sedang mengatur nafas, ia melihat ayahnya menghampirinya.
"Apa yang kau lakukan putraku?" tanya Zhou Hu pada anaknya saat ia duduk sudah duduk di sebelahnya.
"Aku sedang latihan pernafasan ayah, supaya bisa memiliki fisik yang kuat," jawab Zhou Fan yang masih dengan nafas tersengal.
Mendengar apa yang di ucapkan anaknya ia tertegun beberapa saat, lalu ia teringat sebuah kisah seseorang yang pernah mengalami nasib seperti Zhou Fan tapi pada akhirnya orang tersebut bisa menjadi orang hebat.
Zhou Hu pun menceritakan kisah orang tersebut kepada Zhou Fan.
Zhou Fan yang mendengar cerita dari ayahnya pun terlihat sengat tertarik dengan cerita tersebut.
Mungkin cerita itu dapat dijadikan sebagai panutan, pikir Zhou Fan.
Mendengar ayahnya sudah berhenti bercerita Zhou Fan pun bertanya pada ayahnya.
"Ayah, apakah orang tersebut sungguh sangat hebat?" tanya Zhou Fan dengan semangat.
"Ya.. dia sangat hebat, bahkan lebih kuat dari ayah, dia dulu berasal dari ibu kota, namanya sangatlah terkenal bahkan seluruh kekaisaran tidak ada yang tidak mengenal namanya, orang itu dapat mengimbangi petarung raja bintang 2 dengan hanya kekuatan fisiknya saja, andai orang itu dapat menggunakan tenaga dalam pasti orang itu lebih kuat lagi."
Zhou Hu mengakhiri penjelasannya dengan tersenyum memandang anaknya, Ia senang dapat melihat anaknya seperti menemukan semangatnya kembali.
"Aku akan menjadi seperti orang itu," seru Zhou Fan semangat.
"Ya....Fan'er harus semangat, jangan jadikan kekurangan sebagai beban, masih ada jalan lain untuk menuju tempat yang sama," ucap Zhou Hu menyemangati anaknya.
"Ya, Zhou Fan pasti bisa," ucap Zhou Fan dengan semangat.
Kemudian Zhou Fan masuk ke kediamannya untuk menemui ibunya.
****
udah pikunkah authornya ?????
Kocak si author 😂😂