Gadis remaja berusia 15 tahun yang dituntut hukuman 10 tahun penjara itu kini sudah menjadi wanita hebat. Ia dituntut atas pembunuhan Ayah tiri yang menyiksa sang Ibu sampai meninggal.
Power keluarga Ayah tirinya mampu membuatnya tak berkutik saat dimasukkan ke dalam penjara, tapi itu lah awal kebangkitan dirinya.
Di dalam penjara ia diangkat anak oleh seorang wanita gengster, di dalam tahanan akhirnya dia menjadi orang yang ditakuti.
10 tahun kemudian ia keluar dari penjara untuk menuntut balas pada mereka yang menutup mata saat ibunya disiksa semasa hidup dan mereka yang menjebloskan dirinya ke penjara. Ia bersama teman-temannya sesama Ex-Narapidana, bersama mereka menjadi lebih kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesona Ex-Narapidana - 20.
Di sebuah ruangan di rumah besar milik musuh Devano bernama Primus Satya, gangster serupa Mafia di Indonesia sedang menatap dingin ke arah Selena.
Primus telah menawarkan kesepakatan pada Selena, agar wanita itu menarik seluruh kerjasama bersama Devano namun Selena masih menolak dengan alasan tertentu.
Kali ini Primus semakin memojokkan Selena agar Selena mengatakan alasan wanita itu menolak penawaran darinya.
"Tuan Primus, aku akan memberikan apapun padamu tapi tidak dengan menarik kerjasama ku dengan Devano. Silahkan minta yang lain padaku..."
"Kau masih menolak mengatakan alasan nya?" tanya Primus dengan tatapan intimidasi.
Sebenarnya Selena takut pada Primus, lelaki berusia 50 tahun itu tidak menginginkan tubuhnya demi pertukaran. Sementara hanya tubuhnya yang bisa Selena tawarkan pada pria dengan wajah rusak akibat ulah Devano beberapa tahun silam saat keduanya memperebutkan klien yang membeli senjata ilegal dari mereka.
"Aku..." Selena menghela nafas pelan.
"Kau jangan mengingkari janji mu Selena, aku sudah membuat anak tirimu terluka. Baru saja datang kabar... anak tirimu itu sudah ditangani oleh Dokter setelah muntah darah tapi sekarang dia dalam kondisi kritis. Kau tau kenapa pria itu muntah darah? Aku memberikan obat-obatan tertentu, seperti pengencer darah pada minuman nya melalui bodyguard yang telah aku ancam untuk berkhianat. Belum tentu bodyguard itu akan menurut padamu! Jadi, bayar jasaku sekarang juga...!!"
Selena mengusap keringat dingin di keningnya, Primus bukan orang yang mudah ditangani seperti Devano.
"A-aku sebenarnya tak bisa memutus kerjasama dengan Devano agar dia tak curiga dengan kesepakatan kita, bahwa sebenarnya aku sudah berpihak padamu. Bukankah aku sudah membayar mu dengan informasi terbaru beberapa hari lalu... tentang Devano yang akan melakukan transaksi dengan mafia dari jepang."
Mata Primus menyipit tajam, informasi dari Selena memang sangat penting. Kemarin dia sudah menikung Devano dan berhasil membuat kesepakatan dengan Mafia Jepang.
Devano pasti sedang murka saat ini karena klien dari Jepang telah Primus ambil dengan cara licik.
"Oke! Kali ini kamu menang, kau tidak perlu memutus kerjasama mu dengan Devano. Lagipula kau bisa jadi mata-mata ku...!"
Selena akhirnya bernafas lega, ia tersenyum.
"Untuk ke depannya, bagaimana jika aku memberikan kehangatan padamu di ranjang Tuan Primus. Kali ini... jangan menolakku." tawar Selena, meski sempat ditolak ia akan mencoba kembali.
Wanita itu berdiri, tangan lihai nya membuka tali gaun di bahu dan gaun itu pun merosot ke lantai memperlihatkan lekuk tubuh Selena yang hanya terbalut pakaiian dalam sexy seperti l i n g e r i e.
"Pakai bajumu...!!! Kau pikir aku akan tergoda dengan tubuh peyot mu! Aku nggak selevel dengan Devano! Wanitaku harus masih fresh dan tubuhnya belum bergelambir seperti tubuhmu..!!" hina Primus menatap jijikkk dan penuh cemooh pada Selena.
Wajah Selana sontak memerah menahan malu, ia akui di beberapa bagian tubuhnya sudah bergelambir lemak meski itu tidak akan terlihat tanpa diperhatikan lebih teliti.
Huh! Dasar aki-aki sialaaan!!! Dia pikir dia lebih muda dari Devano sampai bilang dia beda selera! Harusnya dia tahu diri dengan umurnya yang sudah tua...!!! Selena terus menggerutu dalam hati.
Wanita itu memakai kembali gaun yang teronggok di lantai, harga dirinya sudah hilang di hadapan Primus. Tapi, apa wanita itu masih punya harga diri? Bukankah harga dirinya sudah dilempar ke Devano, saat ia memohon ampunan karena menyembunyikan perihal Daylon!
"Bagaimana kalau aku meminta sesuatu atas kesepakatan kita." Ucap Primus akhirnya.
"Kamu sudah menolak tubuhku, Tuan Primus. Apa lagi yang bisa aku berikan padamu... jika uang dan tubuhku sudah kamu tolak?"
"Aku sudah melihat video adik perempuan mu, dia senang berpesta sexxs, kan? Aku menginginkan dia jadi mainan ku!"
Mata Selena mengerjap, dia sebenarnya tak ingin mengorbankan adik perempuan nya tapi jika itu bisa membuat Primus membunuh Maxayla maka ia akan lakukan.
"Aku akan kirim adik perempuan ku padamu, tapi kamu harus segera mengirim mayat Maxayla padaku. Adil?"
"Oke!"
Primus dan Selena akhirnya sama-sama tersenyum puas.
.
.
.
Maxayla pergi dari pulau, dia kembali ke kota. Namun bukan kembali ke Mansion, dia malah pergi ke hutan tempat malam terakhir dia bersama Zephyr. Maxayla membuka pintu pondok dengan sebuah alat, tak lama pintu terbuka dan Max bisa masuk.
Ia memandang setiap sudut space, ia berjalan ke arah meja lalu duduk disana. Malam itu Zephyr menyuapinya makan, bahkan di pagi hari Zephyr tak membiarkan Max makan dengan tangannya sendiri.
Max mengusap permukaan meja dengan telapak tangan, seraya membayangkan Zephyr cengengesan saat makanan menetes dari mulut Max dan laki-laki itu mengusap bibir Max dengan jari.
"Fiuhhh! Kenapa sakit banget sih!?!" Maxayla menepuk-nepuk dadanya, jantungnya berdenyut nyeri.
Maxayla bangun dari kursi makan, ia berjalan ke arah perapian. Disana ia dan Zephyr bercerita tentang masa kecil mereka. Zephyr memeluk Maxayla dari belakang dan menyelimuti tubuh mereka dengan selimut tebal.
"Huff!!" lagi-lagi Max merasa sakit di hatinya terbayang malam romantis itu.
Kali ini Max duduk di tepi ranjang, ia mengusap kasur yang ia tiduri bersama Zephyr dengan pria itu memeluknya semalaman.
"Laki-laki brengseek!! Untuk apa kau bersikap lembut padaku!!!?"
Max mencengkram seprai dengan kuat, ia begitu marah pada Zephyr namun ia juga sangat merindukan lelaki itu. Pria yang telah berhasil membuatnya jatuh cinta kembali.
Brakkkkkk
Pintu tiba-tiba terpelanting terbuka!
"BOSSSSS....! Akhirnya setelah aku menyelusuri setiap jejakmu, sekarang aku berhasil menemukan mu!!!" teriak Jelita.
Tak lama Veronica datang, ia sudah dihubungi oleh Jelita saat gadis kecil itu yakin akan menemukan Maxayla.
"Boss! Gawat...! Tuan Zephyr sedang sekarat! Dia muntah darah dan Dokter yang menangani nya mengatakan tak ada lagi harapan hidup untuknya dan dia nggak bisa diselamatkan...!!" Veronica langsung Bu bicara blak-blakan.
Jantung Maxayla merasa dit4rikk paksa dari tubuhnya, ia merasa telah kehilangan nyawanya saat mendengar Zephyr tengah sekarat dan tak bisa diselamatkan.
.
.
.
Setelah sampai di rumah sakit, Max ingin berlari masuk ke dalam ruangan ICU. Di dalam sana Zephyr terbaring dengan alat-alat penunjang hidup dari rumah sakit, lelaki itu membutuhkan penopang untuk hidup.
"Hanya satu orang yang boleh masuk!" ucap petugas rumah sakit yang berjaga di ruangan ICU melarang.
"Biarkan Nona ini masuk!" ucap seseorang tak lain adalah Lei, teman satu-satunya Zephyr saat keduanya kuliah di luar negeri.
Teman yang pintar dalam IT dan Lei juga yang mencari bodyguard untuk Zephyr. Laki-laki sepantaran Zephyr itu belum mengetahui jika salah satu bodyguard sudah berkhianat dengan menjadi orang suruhan Primus.
Petugas ICU mengangguk dan mempersilahkan Maxayla masuk ke dalam, tentunya setelah memakai jas steril.
Maxayla duduk di samping brankar tempat Zephyr terbaring, ia menggenggam tangan Zephyr yang sangat dingin kemudian mengecup tangan pria itu.
"Hei pria bodoh dan manja! Aku datang padamu lagi walaupun kamu udah ngusir aku! Lihat... sekarang aku ketularan bodoh mu!" Tiba-tiba saja Max terisak.
"Kamu nggak mau aku panggil Phyr, kan? Namamu Luther Zephyr Ananta... aku akan mulai memanggil mu Luther kalau kamu bangun dan sembuh. Kau tau artinya Luther? Artinya seroang pejuang! Jadi kau harus berjuang melawan rasa sakitmu, berjuanglah untuk kembali padaku. Kau tau... orang-orang menyebutku seorang psikoopat setelah aku membunuh dengan keji si brengseek Benny!!! Jadi, jika kau bersedia dicintai si psikoopat ini... bangunlah! BANGUN!!! Aku bilang bangun!"
Maxayla menggoyang-goyangkan tubuh Zephyr, sampai beberapa petugas di ruangan ICU mendengarkan teriakan Maxayla berdatangan ke ranjang Zephyr memaksa Max untuk keluar karena pengunjung ICU dilarang berbuat keributan.
Pintu ruangan ICU tertutup dan dikunci saat Maxayla diusir keluar, Max terus menggedor-gedor pintu dan berteriak.
"Bangun bajinggaan...! Kau sudah mencuri ciuman pertamaku! Kau juga sudah tidur denganku! Tanggung jawab BRENGSEK...!!!"
Semua orang terbengong, bahkan para petugas di dalam ruangan saling menyikut.
Veronica menarik paksa Maxayla dari depan pintu ruangan ICU karena telah membuat keributan, Vero dibantu oleh Jelita dan Lei. Ketiga orang itu sekuat tenaga menjauhkan Max dari ruangan ICU, sementara Enzo berjaga-jaga disana.
Celine dan Donita sedang mencari penyebab muntah darah pada Zephyr, mereka berdua memeriksa barang-barang di rumah Zephyr karena dalam rekaman Cctv tak ada orang yang mencurigakan hingga mereka semua kecolongan menjadikan Zephyr sekarat.
Lama ditenangkan oleh Donita, Max masih keras kepala dan ingin membangunkan Zephyr lagi. Bahkan sampai Donita dan Celine datang dengan hasil nihil tak menemukan apapun di kediaman Zephyr.
"Nona Max, bolehkah saya bicara." Lei akhirnya membuka suara.
"Siapa kau?!"
"Saya teman Zephyr, kami pernah berkuliah di kampus yang sama di luar negeri. Kami berdua sama-sama introvert... jadi kami cocok berteman. Saya hanya ingin mengatakan, Zephyr sengaja memecat dan mengusir mu agar kamu menjauh darinya. Saya sudah menyelidiki semua tentang mu dan mengatakan segalanya pada Zephyr. Dia bahkan sudah tahu keterlibatan Ayahnya dalam kasus mu dan ibumu. Zephyr tahu... jika Ayahnya telah menyuap beberapa petugas untuk menutupi kasus kekerasan yang terjadi pada ibumu yang dilakukan Benny. Zephyr juga tahu... ayahnya juga telah menyuap petugas agar kamu diberikan hukuman yang sangat berat yaitu hukuman mati. Namun, untungnya pengacara yang membela mu dan komnas anak bisa meringankan hukuman mu. Zephyr sangat tersiksa setelah tahu fakta semuanya dan membayangkan kamu dihukum mati karena ulah Ayahnya. Jadi... temanku itu merasa bersalah dan malu jika terus bersama mu. Dia bahkan bilang, jatuh cinta padamu adalah sebuah dosa besar baginya. Dia tidak pantas kamu cintai dan mencintaimu... karena dia hanyalah anak dari orang yang telah berbuat jahat dan tak adil padamu dan mendiang ibumu."
Maxayla menarik nafas, dadanya merasa sesak dan semakin nyeri.
"Siapa yang melakukan ini pada Zephyr? Katakan...!!"
"Saya belum bisa mengetahuinya, tapi..."
"Pasti ini perbuatan Selena! Dia dibantu Devano, si bajingaan itu akan aku kuubur hidup-hidup...!"
Maxayla gegas meninggalkan rumah sakit, ia menuju tempat Devano untuk membuat perhitungan.
ditunggu karya selanjutnya ...🥰
aku punya solusi Sam. bius aja. masukin karung. udah. 🤣🤣🤣🤣🤸
.siap siap karya baru meluncur ya Thor... /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/