Malika Anggraini 19 th yang di paksa menikah oleh keluarga angkatnya dengan laki laki cacat yang duduk di kursi roda karena sebuah kecelakaan.
Demi membalas budi keluarga angkatnya dan juga ingin keluar dari rumah yang seperti neraka bagi Malika, dia menyetujui permintaan Ibu angkatnya, berharap setelah keluar dari rumah Keluarga angkatnya Malika bisa mendapatkan kehidupan bahagia.
Bagaimana kisah Malika, yukkk.... ikuti cerita selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
"Wuaahhh... Mobilnya siapa tuh, kayanya belum ada deh di kampus kita mobil itu, apa ada dosen baru ya, atau tamu penting" ujar Mahasiswa Gunadarma yang melihat mobil bari terparkir di depan kampus mereka.
Malika jadi kikuk sendiri mau keluar dari dalam mobil, karena di kerubungi oleh mahasiswa tersebut.
"Haduuhh... kenapa banyak orang sih" gerutu Malika yang tidak terbiasa dengan perhatian banyak orang.
"Ngak apa apa nyonya, turun aja, ada saya yang akan melindungi Nyonya" ujar Mang karyo.
"Bukan itu mang" cemberut Malika.
"Trus apa?" bingung Mang Karyo.
"Aku malu jadi tontonan mereka, ngak biasa tau" cibik Malika.
"Mulai sekarang di biasakan Nyonya, apa lagi nanti akan sering menghadiri acara acara bersama tuan muda, ini baru mahasiswa nanti banyak masyarakat dan reporter yang selalu mengerubungi Nyonya muda" ujar Mang Karyo.
"Huuufff... Ternyata jadi orang kaya itu ngak enak ya mang" keluh Malika.
"Lah enak toh Nya, mau apa apa tinggal tunjuk, mau kemana mana tinggal berangkat tanpa memikirkan uang" ujar mang karyo.
"Huufff... Saya lebih suka hidup saya yang dulu tidak di kenal orang, tapi sisi keuangan sih jelas suka seperti sekarang" kekeh Malika.
Mang karyo hanya bisa geleng geleng kepala dengan kekonyolan Nyonya mudanya itu.
"Ya udah deh mang saya keluar, mang karyo mau pulang apa nunggu di sini?" tanya Malika.
"Saya nunggu Nyonya aja, takut Nyonya kenapa napa, saya kan di suruh jagain Nyonya sama Tuan muda" ujar Mang Karyo sopan.
"Baiklah kalau gitu saya masuk dulu ya mang" ujar Malika.
Malika tidak mengizinkan Mang Karyo membukakan pintu mobil untuk nya, Malika keluar dari dalam mobil dengan sangat elegan membuat siapa saja yang ada di sana terbengong melihat Malika, yang memang sudah cantik dari lahir dan apa lagi sekarang sudah di poles habis oleh sang suami dan memakai pakaian bermerk walau terlihat sederhana tetap di pakai Malika mahal dan sangat pantas.
Malika memakai celana jean's yang di padupadankan dengan kemeja panjang yang tangannya di gulung setengah, sepatu kets berwarna putih dan tas senada dengan celana berwarna hitam, rambut di kuncir kuda mempertontonkan leher jenjangnya, tak lupa Malika membawa buku di tangannya yang tidak muat di dalam tas.
"Wuaaa... cantik sekali, mahasiswa angkatan berapa itu di jurusan apa ya?" sorak mereka melihat wajah cantik Malika yang keluar dari dalam mobil mewah itu.
Malika tidak menghiraukan orang orang yang berkerumun itu, dia fokus mencari klsnya, ya Malika hanya tinggal beres masuk kampus Gunadarma tersebut, karena segala urusan kampus sudah di urus oleh orang suruhan Refandi.
"Haii.... Kamu anak semester berapa?" tanya seorang perempuan bertanya kepada Malika.
"Ehh... Aku baru masuk hari ini, aku semester 3 jurusan management bisnis" jawab Malika.
"Ouh... Sama dong kita, kita sekelas tau, ayo ikut gw" ujar perempuan itu kepada Malika.
Malika mengangguk dan berjalan berdampingan dengan gadis itu.
"Ouh... Iya kita belum kenalan ya, gw Intan" ujar Intan mengulurkan tangannya.
"Gw Malika" ujar Malika menyambut tangan Intan.
"Tadinya kuliah dimana emang?" tanya Intan
"Di kampus xx, tapi di suruh pindah sama suami" ujar Malika yang tidak mau menutupi statusnya.
"Waahhh... lu udah nikah, kirain masih gadis, kasian noh para laki laki, belum sempat berjuang sudah kalah duluan" kekeh Intan dia tau para mahasiswa dari tadi menatap penuh kagum ke arah Malika, jangan kan para laki laki, dia sendiri sebagai wanita juga mengagumi Malika yang cantik alami itu.
"Lu bisa aja" kekeh Malika yang tidak enak hati.
"Ihhh di kasih tau ngak percaya noh... lihat no matang laki laki ngeliat lu itu pada ngak kedip sedikit lagi mulut mereka yang menganga itu bisa keluar liur itu" ujar Intan.
Malika terbahak mendengar ocehan teman barunya itu.
"Nah ini kls kita, pelajaran pertama kita dosennya tampan banget tapi sayang kilernya minta ampun" oceh Intan.
"Lu ini bisa aja ya" kekeh Malika.
"Hiiihhh... Dikasih tau ngak percaya amat, nanti loe liat sendiri deh, jangan pernah coba coba telat sama dia, bisa di kasih nilai E kamu" tutur Intan.
"Makasih udah di kasih tau" ujar Malika sedikit banyak dia tau sifat sifat dosen di kampus itu.
"Ngak usah terimakasih, mulai sekarang kita temanan ya" ucap Intan mengerjap ngerjapkan matanya.
"Baiklah.." ujar Malika tersenyum lembut kepada Intan.
Bersambung....