NovelToon NovelToon
Gadis Buta Milik Sang Tuan Muda

Gadis Buta Milik Sang Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Oktana

Pertemuan yang tidak di sengaja antara gadis buta bernama Alana Maherwari, dengan seorang pria malah membawanya pada cerita romansa sekaligus awal dari kepahitan.
Siang itu sehabis ia menjual bunga di temani oleh anjing husky kesayangannya tiba-tiba tongkat kayunya mengenai sesuatu. Alana kira itu sebatang kayu namun tak lama terdengar suara melenguh seperti orang yang sedang kesakitan.
Setelah mengetahui itu adalah seseorang, Alana langsung membawanya ke rumah tanpa ia tahu latar belakang orang itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Robin Yang Penuh Taktik

Prang!!!!!!

Deriz melempar gelas yang berisikan wine kearah Alfonso karena Alfonso di nilai gagal untuk mencari keberadaan ponsel Robin.

"Dimana terakhir no ponsel Robin aktif?" tanya Deriz dengan nada geram.

"Kami hanya bisa melacaknya sampai pinggiran hutan X, selebihnya sudah tidak terdeteksi lagi" balas Alfonso sembari menundukkan kepalanya.

"Robin Defalco, aku merasa kau masih hidup" gumam Deriz.

Sesudah itu, ia langsung pergi dari mansion mewah milik Robin untuk kembali lagi ke apartemennya.

..

Robin mengajak Agusta ke kota. Dirinya terlebih dahulu mengatakan kepada Alana dan Kakek Issac bahwa dirinya ingin membeli beras dan kentang.

"Aku ikut Vin" pinta Alana.

"Sebaiknya kau istirahat saja ya, aku dan Agusta kemungkin pulang sore karena ingin mengajaknya berburu kijang untuk makan malam" cegah Robin.

"Vin benar, Alana. Sebaiknya kau bantu-bantu nenekmu menumbuk gandum untuk di jadikan roti" timpal kakek Issac.

Dengan berat hati Alana pun menuruti ucapan mereka.

Robin dan Agusta pergi ke kota.

"Agusta, pakai maskermu" perintah Robin.

Agusta langsung mengangguk tanda mematuhi perintah sang tuan muda.

"Tuan, anda harus terlebih dahulu membeli SIM card dan mengisi daya batre ponsel anda" saran Agusta.

"Kau benar Agusta, aku harus mengganti no ponsel serta email. Aku yakin jika semua ini sudah di retas oleh Deriz jahanam" balas Robin.

Dua jam kemudian batrai ponsel Robin sudah terisi penuh.

"Berapa untuk ini tuan?" tanya Agusta pada pemilik counter itu.

"25 ribu untuk charger dan 30 ribu untuk pembelian kartu SIM" jawab sang penjaga counter.

Agusta segera memberikan uang 100 ribu pada pria itu. Ketika hendak mengambil uang kembalian, Agusta berkata tidak usah di kembalikan.

"Tidak usah kau kembalikan tuan, itu untukmu asalkan jika ada seseorang yang menanyakan apakah kau pernah bertemu pria ini maka kau jawab tidak" ucap Agusta sembari mengarahkan tangannya pada Robin.

"Baiklah Tuan jika begitu, saya akan mengatakan tidak pernah melihatnya" balas pria itu.

Robin lalu mengajak Agusta kesebuah penginapan pinggir kota, ia akan mulai menjalankan misi. Robin sudah terlalu khawatir dengan semua harta yang ia miliki akan di akuisisi oleh keparatnya.

Sesampainya di sebuah penginapan sederhana, Robin segera memesan kamar.

"Kita mulai dari mana tuan?" tanya Agusta.

"Aku akan mulai mengganti semua identitas Robin yabg dulu termasuk Email" jawab Robin.

Satu jam kemudian, Email baru sudah ada. Ia segera mengirim pesan kepada CFO di perusahaannya.

"Apakah kau masih setia padaku, Gisela?" Robin_DF@gmail.com

Gisela yang sedang merekap data keuangan untuk di berikan kepada Baron terkejut karena ada email yang masuk ke ponsel pribadinya.

"Siapa ini?" gumam Gisela kala telah membaca email yang masuk.

"Maaf ini dengan siapa?" Gisela_Anastasya12@gmail.com

"Robin Defalco" Robin_DF@gmail.com

"Tuan Robin? Apakah benar ini anda? Tapi perusahaan sudah mengeluarkan statement jika anda sudah meninggal dunia?" Gisela_Anastasya12@gmail.com

"Berikan no ponselmu sekarang" Robin_DF@gmail.com.

Gisela pun langsung memberikan no ponselnya. Tak lama Robin langsung menghubunginya.

"Hallo" sapa Gisela.

"Hallo, Gisela. Ini saya" ucap Robin.

"Astaga tuan Robin..hikhikhik" Gisela maha menangis mendengar suara bosnya itu yang telah di rumorkan meninggal dunia.

"Kenapa kau menangis Gisela?" tanya Robin.

"Tuan, andai anda tahu jika satu kantor telah mendengar jika anda telah meninggal dunia" ungkap Gisela.

"Saya sengaja di jebak oleh keluarga sendiri yang menginginkan kematianku" ucap Robin.

"Saya akan memberitahu seisi kantor jika anda masih hidup, tuan" ucap Gisela dengan bahagia.

"No! Biarkan sementara waktu hanya kamu yang tahu bahwa saya masih hidup. Gisela, selama saya tidak ada di kantor apa pernah ada seseorang yang datang?" tanya Robin.

"Pernah tuan! Pria paruh baya yang bernama Baron ingin mengakuisisi perusahaan anda. Dia bilang kalau dia ayah anda" jawab Gisela.

"Sudah kuduga, pasti tua bangka itu terlibat" geram Robin.

"Tuan Baron juga meminta data keuangan perusahaan. Dia ingin tahu berapa jumlah uang yang di miliki perusahaan anda" ungkap Gisela.

"Keparat. Tidak akan aku maafkan. Tua bangka itu jelas ingin korupsi dana perusahaan ku" geram Robin dalam hatinya.

"Berikan fake data. Rangkum keuangan lima tahun yang lalu dan kurangi. Kau bisa memberikan data senilai 150 milyar" perintah Robin.

"Baik lah tuan akan saya buatkan namun apakah nanti ya tuan Baron tidak akan curiga?" tanya Gisela.

"Tidak! Tua bangka itu bukan pembisnis yang ulung. Dia tidak pandai dalam hal perbukuan" balas Robin.

"Baiklah tuan! Percayalah saya masih ada di pihak anda apapun yang terjadi" ucap Gisela.

"Bagus Gisela, karena saya paling membenci dengan seorang pengkhianat ucap Robin

Panggilan itu pun diakhiri, kini misi selanjutnya yaitu menghubungi agen properti yang dahulu mengurusi pembelian Mansion.

Memang dulunya mansion itu adalah milik Baron dan istrinya terdahulu yang tak lain dan tak bukan ibunya Robin sendiri namun setelah kematian sang istri pertama, Baron menjual Mansion itu kepada rekan bisnisnya. Dan setelah Robin sukses dan bisa membangun perusahaannya sendiri, Robin kembali membeli Mansion itu meskipun dengan harga yang cukup tinggi dari harga pembelian terdahulu karena Robin yang tidak ingin kehilangan kenangan sewaktu sang Ibu masih hidup.

Robin terlihat menghubungi seseorang, tak lama seseorang yang ia hubungi mengangkat panggilan teleponnya.

"Halo!! Dengan Delano, agen properti di sini" sapa orang itu dari seberang telepon.

"Tuan Delano, ini saya Robin Defalco! Ada hal yang ingin saya utarakan kepada anda, saya butuh bantuan anda" ucap Robin.

"Robin Defalco? Bukannya anda sudah diisukan meninggal?" tanya Delano.

"Ya memang saya sudah diisukan meninggal tetapi saya masih hidup dan saya hal ingin ini dirahasiakan dari siapapun. Tuan Delano, saya ingin meminta bantuan anda mengenai mansion yang dulu anda jual kepada saya" ucap Robin.

"Baiklah, apa yang bisa saya bantu?" tanya Delano.

"Apakah anda bisa memanipulasi surat kepemilikan mansion dan menuliskan bahwa saya bukan pemilik sah mansion itu? Lampirkan bahwa saya membelinya dengan cara kredit" pinta Robin.

"Loh kenapa bisa begitu? Anda membeli mention itu dari kami dengan harga yang sesuai dan secara cash, tetapi kenapa tiba-tiba anda ingin meminta kami selaku agen properti membuatkan keterangan bahwa anda membeli mansion itu secara kredit?" Delano merasa heran.

"Ada hal yang tidak bisa saya bicarakan pada anda, tetapi saya ingin meminta tolong dan ini tidak gratis. Tolong kirimkan keterangan itu ke mansion saya, terutus berikan kepada pria yang bernama Deris" ujar Robin.

Delano yang tahu siapa Robin Defalco yang sebenarnya, tidak banyak bertanya. Ia menyanggupi keinginan Robin untuk membuatkan surat keterangan mention itu yang sudah dibeli secara kredit.

"Baiklah tuan, saya akan membuatkan surat itu dan akan secepatnya saya kirimkan ke mansion anda. terutus akan saya berikan kepada seseorang dari yang anda inginkan" patuh Delano.

Panggilan itu pun dia akhirnya. Robin sudah merasa lega bahwa pelan-pelan ia bisa mempermainkan sang adik dan sang ayah.

"Tidak semudah itu kalian akan menghancurkan ku. Jika kalian bisa pintar maka aku harus lebih pintar dari kalian" ucap Robin dengan bibir yang menyeringai.

1
Bivendra
koq gt sih mnt jd kekasih cm buat kuda²an terus dtggl kmdian hamil kan kasihan
Lembayung Senja: Robin baik kok....😢
total 1 replies
Suanti
cerita menarik, bagus mudah2an cerita nya ngak berbelit-belit 🥰🥰🥰🥰
Lembayung Senja: terimakasih Kak...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!