Almahyra melahirkan seorang diri tanpa di temani oleh sang suami yang sedang lembur dengan pekerjaan nya,sedangkan sang mertua sangat tidak menyukai sang menantu,bagaimana kisah hidup nya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Rohmani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3.KUTUNGGU JANDA NYA.
Akmal yang mendapatkan nasehat dari Pak Karto hanya bisa terdiam merenungi semua nasehat dari Bapak nya.Haruskah dia melupakan Almahyra seperti nasehat bapak nya dan mencari wanita lain,lalu bagaimana dengan hati nya yang sudah terlanjur mencintai Almahyra,salahkah jika sampai sekarang dia mempertahankan rasa ini.
"Aaaaaahhh...pusing kepalaku lama-lama memikirkan istri orang!!."Ucap Akmal yang gemas sendiri sambil mengacak-acak rambut nya hingga kusut.Akmal pun beranjak menuju kamar nya dan segera tidur berharap bisa memimpikan wanita yang di cintai nya tersebut.
Sementara itu di kamar Pak Karto dan Bu Sari tengah berbincang-bincang mengenai perasaan Akmal kepada Almahyra.
"Gimana pak, apa Akmal sudah cerita kenapa dia jadi seperti ini?."Tanya Bu Sari yang tengah membersihkan wajah nya dan bersiap hendak tidur.
"Sudah bu,tadi bapak sudah bertanya dan penyebab Akmal jadi seperti itu karena sedang galau dengan seorang perempuan bu."Jawab Pak Karto sambil menghela nafas.
"Galau gimana sih pak?apa maksud bapak si Akmal sedang jatuh cinta gitu?."Tanya Bu Sari yang penasaran setelah mendengar perkataan suami nya.Dan Pak Karto pun hanya bisa mengangguk membenarkan ucapan Bu Sari.
"Kalau begitu bagus dong pak,si Akmal nggak akan jomblo lagi.Perempuan mana dia pak jangan lama-lama kita lamar kan saja buat si Akmal pak."Ucap Bu Sari dengan senyum bahagia karena sebentar lagi akan punya mantu.
"Nggak lah bu,bapak nggak setuju!!."Jawab Pak Karto dengan tegas.Mendengar jawaban suami nya tentu saja membuat Bu Sari keheranan.
"Kenapa bapak nggak setuju,siapapun dia yang penting Akmal bahagia pak!?,"Ucap Bu Sari.
"Iya bu,bapak tahu cuma masalah nya yang di cintai Akmal itu istri orang bu!!."Ucap Pak Karto dengan nada sendu.
"Apa iya kita harus merusak rumah tangga orang lain demi anak kita bu."Ujar Pak Karto lagi.Mendengar ucapan suami nya seketika hati Bu Sari pun menjadi sedih,tak bisa membayangkan bagaimana sedih nya Akmal karena mencintai orang yang salah.
"Sudah lah pak,kita pikir kan besok lagi.kita tidur saja dulu ini sudah mengantuk."Ucap Bu Sari yang segera membaringkan tubuh nya membelakangi suami nya dan bergegas memejamkan mata.
Waktu sudah menunjukan pukul 04.30 pagi dan tak lama suara adzan subuh pun berkumandang,Akmal yang sejak semalam tak bisa tidur pun segera mengambil air wudhu dan mengerjakan sholat subuh,di dalam sholat nya Akmal berdoa agar di berikan jodoh yang terbaik jika memang Almahyra bukan lah jodoh nya.
Setelah selesai melaksanakan sholat subuh,Akmal kembali merebahkan tubuh nya.Mata nya menatap lurus ke arah atap rumah nya dengan pandangan kosong sedangkan pikirannya terus berkelana memikirkan wanita pujaan nya.
Sedangkan Pak Karto dan Bu Sari yang sudah bangun pun segera berwudhu dan melaksanakan sholat subuh,setelah selesai Bu Sari menuju ke arah dapur untuk membuat sarapan sebelum Akmal dan Pak Karto berangkat kerja.Sarapan telah dihidangkan oleh Bu Sari dan suami beserta Akmal bersiap untuk sarapan.
"Akmal gimana apa kamu sudah memikirkan apa yang bapak bilang semalam?."Tanya pak karto di sela-sela sarapan mereka.
"Sudah pak cuma Akmal belum bisa untuk memutuskan nya.apa Akmal tunggu janda nya saja ya."Ucap Akmal putus asa.mendengar itu orang tua Akmal meradang.
"Akmal!!,sudah cukup kamu dengan perasaan gila mu itu,carilah wanita lain biarkan mereka bahagia.cari kebahagiaanmu sendiri."Ucap Pak karto.
Akmal yang mendengar nasehat Pak Karto pun segera mengakhiri sarapan nya yang belum selesai dan segera berangkat bekerja tanpa berpamitan dengan ke dua orang tua nya karena perasaan mulya saat ini sedang tak baik-baik saja.
"Lihat itu bu kelakuan anakmu,di nasehati bukan nya mendengarkan tapi malah nyelonong pergi begitu saja!!."Ucap Pak Karto dengan ketus setelah kepergian Akmal.
"Sudahlah pak jangan marah-marah terus,nanti darah tinggi bapak kumat lagi."Ucap Bu Sari sambil mengelus lembut pundak Pak Karto.
Akmal telah sampai di toko nya tempat dia bekerja,ya Akmal punya beberapa toko kelontong yang lumayan besar sehingga mampu untuk memberikan kehidupan yang berkecukupan.Setelah memarkirkan motor nya Akmal berjalan memasuki ruangan nya,dan segera dia duduk di kursi nya dan menghadapkan nya di jendela yang menghadap ke jalan raya sehingga Akmal bisa melihat suasana di luar.
"Hah...,bapak ini loh bisa-bisa nya bilang begitu.Tapi jika di fikirkan ucapan bapak memang benar tak baik merusak rumah tangga orang.Sudahlah pusing aku!?."Akmal pun mulai menyibukan diri dengan pekerjaan nya yang menumpuk dan berusaha untuk tidak memikirkan Almahyra.
sementara itu dirumah orang tua Akmal,nampak Pak Karto dan Bu Sari masih sibuk membahas tentang Akmal.
"Sudah lah bu,bapak sudah ambil keputusan untuk menjodohkan Akmal dengan anak dari temen bapak,dan Akmal nggak boleh menolak!!."Ujar pak Karto dan segera.berangkat menuju sawah nya.Sementara Bu Sari hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan bapak dan anak tersebut.
"Akmal...Akmal,bisa-bisa nya kamu jatuh cinta dengan istri orang,dan bapak Sama ibu yang kini harus pusing menghadapi kelakuan mu."Ucap Bu Sari dalam hati dan kemudian melanjutkan sarapan nya yang tertunda.
Sementara di tempat tinggal Almahyra nampak Gaza sedang menggendong Mawar,sebelum berangkat kerja Gaza menyempatkan diri untuk menggendong anak nya.
"Sayang anak ayah yang cantik,ayah pergi kerja dulu ya cari uang yang banyak agar bisa beliin Mawar boneka yang banyak juga ya."ucap Gaza dengan gemas dan dicium nya pipi Mawar yang gendut.
"Iya ayah,cari uang yang banyak agar Mawar sama Bunda bisa belanja." ujar Almahyra yang menirukan suara anak kecil.
"Ya sudah,mas kerja dulu dan kamu hati-hati di rumah ya?."Ucap Gaza yang tak pernah bosan menasehati istri nya agar selalu hatihati bila berada di rumah.
"Iya mas kamu tenang saja,aku sama Mawar baik-baik saja kok dirumah.kamu kerja yang tenang ya."Ujar Almahyra sambil memberikan tas kerja nya dan mengambil Mawar dari gendongan Gaza.Di ulurkan nya tangan dan segera di sambut oleh Allah yra dan di cium nya dengan takzim dan di balas dengan ciuman di kening Almahyra.
"Assalamualaikum."salam Gaza yang bergegas keluar menuju mobil nya dan segera menjalankan nya.
Almahyra pun mengantar sang suami hingga mobilnya tidak terlihat dari pandangan mata.setelah kepergian Gaza Almahyra pun bergegas masuk kedalam dan menutup pintu dan mengunci nya dari dalam.