Hai ketemu dengan karya mommy terbaru lagi.
happy reading.
Yolanda Fox, wanita bersuami Mikel Smit sudah lima tahun bahtera rumah tangganya harus tergoncang dengan kehadiran orang ketiga yang di nikahi oleh suaminya tanpa sepengetahuannya.
"Kenalkan dia adalah Nikita istriku yang kedua," dengan santai Mikel berucap.
"KAU! TEGA!" marah, kesal, kecewa, hancur hatinya menjadi satu saat di paksa hadir ke rumah orang tua suaminya. di kira mau di cemooh atau di omong mandul seperti biasanya.
"Tunggu, Ola! Jangan buat seolah aku salah besar! Ini suamuanya karena kamu! Kamu tidak bisa hamil!" bentaknya.
Yolanda dengan menyeka air matanya dan menghempaskan tangan suaminya yang menenahannya lalu keluar dari rumah itu tanpa pamit lagi.
"Kamu tega!!!!!!!!" teriaknya di dalam mobil yang masih di halaman itu.
"Aku tidak terima!!!! aku harus membalas ini!!!!" amarah yang membuncah dalam dirinya.
Bagaimana kisah kelanjutan Yolanda? Apakah mampu memisahkan madunya? atau dia memilih pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34: Michelle Anak Asuh Ola dan Axel
Axel duduk di ruang kantornya yang megah, pandangan matanya tertuju pada tumpukan dokumen yang baru saja diterimanya dari pengacaranya. Surat surat legalitas mengenai hak asuh Michelle sudah lengkap dan siap ditandatangani. Pengacara Axel telah bekerja cepat, dengan bantuan kepala panti asuhan, proses hak asuh Michelle berjalan sangat lancar tanpa hambatan. Axel tersenyum puas.
Axel menghubungi Ola untuk memberi tahu kabar baik ini.
“Sayang, semuanya sudah selesai. Hak asuh Michelle sekarang resmi di tangan kita. Pengacara sudah memastikan semuanya sesuai hukum. Tidak ada yang bisa menyentuh Michelle sekarang, termasuk Mikel atau Nikita.” ucapnya di telp.
Ola yang sedang berada di rumah bersama Lei, tersenyum lega mendengar kabar itu.
“Terima kasih, Axel. Aku senang semuanya berjalan lancar. Kini Michelle benar benar aman bersama kita. Aku akan lebih sering mengunjunginya di panti. Biar dia terbiasa dengan kita sebelum akhirnya kita bisa bawa dia tinggal bersama.” ucap Ola.
“Iya, aku setuju. Kita akan pastikan Michelle merasa nyaman dan tidak tertekan. Dia anak yang cerdas, dia pasti akan memahami apa yang kita lakukan demi kebaikannya.” jawab Axel.
***
Di sisi lain, Syakila tidak bisa menyembunyikan kemarahannya. Setelah berhari hari menunggu, pengacaranya datang dengan kabar buruk.
“Bu Syakila,” ucap pengacara itu dengan nada tegas, “kami sudah mencoba mengurus hak asuh untuk Michelle, tapi data yang kami miliki tidak cukup kuat. Banyak dokumen yang tidak lengkap dan bukti kelayakan untuk hak asuhnya juga tidak mendukung. Kami tidak bisa melanjutkan permohonan ini.” jelasnya.
Syakila terdiam sejenak, seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Wajahnya memerah, dan matanya berkobar dengan kemarahan yang terpendam.
“Apa maksudmu?! Bagaimana bisa kalian tidak mampu mendapatkan hak asuh atas cucu saya?!” bentak Syakila.
Pengacaranya hanya bisa menunduk, tak berani menatap Syakila yang sedang murka.
“Maaf, Bu. Data yang diperlukan sangat minim, dan pihak Axel serta Ola sudah lebih dulu mengambil tindakan hukum yang kuat. Kami kalah cepat, dan bukti kelayakan yang Anda miliki tidak cukup untuk memenangkan hak asuh Michelle.” jelasnya lagi.
“Kalian bodoh! Bagaimana bisa kalian membiarkan ini terjadi? Kalian pengacara yang tidak kompeten! Ini tidak boleh terjadi!” Suaranya bergetar oleh amarah.
“Aku tidak peduli, lakukan apa saja untuk memperbaiki ini. Aku tidak akan membiarkan Michelle jatuh ke tangan mereka!” ucap Syakila meledak.
Namun, pengacara itu hanya bisa menggelengkan kepala.
“Maaf, Bu Syakila, tapi kami sudah melakukan segala yang bisa kami lakukan. Situasinya tidak memungkinkan. Pihak Axel dan Ola memiliki dokumen yang sangat kuat dan prosesnya berjalan tanpa cela. Sangat sulit untuk membatalkannya.” ucap pengacara itu sudah berusaha maksimal.
Syakila, yang merasa dipermalukan dan dikhianati oleh menantu dan anak tirinya, langsung memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri. Dia tidak bisa tinggal diam dan membiarkan Michelle diambil begitu saja tanpa perlawanan.
Pengacara itu memohon pamit dan keluar dari rumah Syakila dengan penyesalan yang jika tidak di bayar mahal pasti akan menolaknya, karena caciannya itu sangat menyakitkan.
Syakila tidak tinggal diam, dia bergegas mengganti baju dan pergi kerumah anaknya itu. Dengan mengendarai mobilnya sendiri, melaju dengan cepat.
Syakila tiba di rumah Mikel dan Nikita dengan wajah penuh amarah. Kebetulan, hari itu adalah akhir pekan, dan Mikel serta Nikita sedang berada di rumah. Syakila langsung masuk tanpa basa basi, menyusuri ruang tamu dengan langkah cepat sebelum akhirnya berdiri di hadapan Mikel dan Nikita.
“Kalian berdua bodoh! Tidak becus mengurus apapun!” teriak Syakila dengan suara lantang, penuh kemarahan.
“Karena kalian, Michelle sekarang sudah jatuh ke tangan Ola dan Axel. Apa yang kalian lakukan?!” bentak Syakila yang datang sudah marah marah.
Nikita, yang tadinya duduk tenang di sofa, berdiri dengan wajah pucat.
“Apa maksudmu, Mama? Kami sudah mencoba yang terbaik—” terpotong ucapan Nikita.
“Tutup mulutmu!” bentak Syakila, matanya menyorot tajam ke arah Nikita.
“Kamu ini bodoh dan dungu! Tidak becus mengurus masalah anakmu sendiri. Sejak awal kamu sudah membuat masalah besar dengan perselingkuhan ini, dan sekarang kamu bahkan tidak bisa mempertahankan anakmu?!” cecar Syakila yang terbawa emosi.
Mikel yang melihat ibunya meluapkan kemarahan, mencoba menenangkan.
“Ma, tenang dulu. Kami juga tidak menyangka ini akan terjadi. Kami sedang mencari cara lain—” terpotong juga ucapa Mikel.
“Cara lain?! Tidak ada cara lain lagi, Mikel!” ucap Syakila memotong ucapan putranya.
“Ini semua salah kalian! Kalian yang menciptakan kekacauan ini, dan sekarang aku yang harus menanggung akibatnya. Kamu ini anak macam apa, Mikel? Kamu bahkan tidak bisa melindungi adikmu sendiri!” bentak Syakila.
Nikita, yang merasa tersudut dan terhina, akhirnya tidak bisa menahan diri lagi.
“Sudah cukup! Aku sudah melakukan semua yang bisa kulakukan. Ini bukan hanya salahku! Kamu selalu menyalahkanku untuk semuanya, padahal ini juga salahmu. Kamu yang terlalu sibuk dengan egomu, dan kamu tak peduli apa yang kurasakan! Yang tidak becus mengurus suaminya hingga bisa selingkuh denganku!” bentak Nikita yang mulai terpancing emosinya. Bahkan tidak ada lagi kata sopan baginya.
“Kamu masih berani bicara seperti itu, Nikita? Semua masalah ini karena keputusan bodohmu. Kamu yang menciptakan semua kekacauan ini. Dan sekarang, kamu bahkan tidak mampu melindungi anakmu sendiri! Jangan bawa pernikahan kami, jika kamu tidak menggodanya mana mungkin suamiku mau!" ucap Syakila mendengus dengan marah.
Perdebatan semakin memanas, dan suasana di dalam rumah semakin tegang. Mikel hanya bisa diam, bingung dan tidak tahu harus bagaimana. Dia terjebak di antara kemarahan ibunya dan keputusasaan istrinya. Sementara itu, Syakila terus melampiaskan amarahnya kepada Nikita, menyalahkan semua kegagalan yang terjadi.
“Aku mungkin salah, tapi aku tidak akan membiarkan kamu atau siapapun lagi menginjak injak harga diriku. Aku sudah cukup menderita dengan semua ini! Aku hanya ingin Michelle kembali, tapi jika itu tidak mungkin, aku akan hidup tanpanya. Setidaknya aku tidak akan hidup dalam bayang bayangmu lagi!” ucap Nikita tidak mau mengalah.
Mikel akhirnya berdiri, mencoba menghentikan perdebatan yang semakin tidak terkendali.
“Sudah cukup! Kita tidak bisa terus seperti ini. Aku akan mencari solusi lain, tapi sekarang tolong hentikan semua ini.” bentak Mikel yang memisahkan mamanya dengan Nikita.
Namun, Syakila masih tidak puas. Dia memandang Nikita dengan tatapan penuh kebencian sebelum akhirnya berbalik dan keluar dari rumah itu, meninggalkan suasana yang penuh ketegangan. Nikita duduk kembali di sofa, napasnya tersengal, sementara Mikel hanya bisa diam, merasakan tekanan yang begitu berat menimpa dirinya.
Hari itu, Syakila bertekad untuk tidak menyerah begitu saja, meskipun pengacaranya sudah angkat tangan.
...****************...
Hi semuanya!! Tinggalkan jejak kalian disini ya.
Keren banget 🔥😍