mengisahkan remaja cantik yang di jadikan jaminan keluarganya pada seorang Mafia, dan di jadikan alat transplantasi ginjal untuk kekasih Mafia tampan. salahnya dia adalah mempunyai cinta yang tersembunyi pada mafia tampan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sembuhlah
Setelah itu Xavier memasukkan kembali ponsel ke dalam saku celananya. namun dengan tatapan yang tidak lepas dari Hira. dia juga tahu kalau Hira sedang shock atau terkaget karenanya. yang terlihat dari matanya yang indah sedikit melebar.
" Apa kamu percaya sekarang? " tanya Xavier dengan bangga.
Hira menggelengkan " tidak! " jawab Hira dengan keraguan. dia masih berpikir kalau itu hanya candaan. karena dirinya yang masih menganggap dirinya itu kotor.
Sedangkan Xavier yang mendengar jawaban Hira, malah sekarang dia yang di buat kaget " kenapa kamu masih tidak percaya? " tanya Xavier.
" Karena anda pasti akan menyesal karena saya telah ternoda tuan! ,! " jawab Hira.
Semakin kesini Xavier semakin kagum dengan pola pikir Hira. dia selalu menjadi wanita yang selalu mengutamakan sikap dan perilakunya.
Hanya karena masalah dirinya yang sedikit di sentuh oleh seorang pria. dia sudah merasa kalau dirinya itu tidak layak untuk seorang yang akan menjadi suaminya . juga hanya karena dirinya yang tidak ingin memberikan barang sisa pada suaminya. lalu apa kabar dengan Xavier.
Padahal Xavier tahu, kalau Hira mungkin hanya tersentuh dan belum kebobolan. " apa kejadian kemarin membuat orang itu melihat wajahmu? " tanya Xavier hati-hati.
Hira langsung menunduk dan ketakutannya kembali terulang. Xavier melihat kedua tangan Hira yang saling meremas kuat. padahal tadi Xavier bertanya hanya merasa penasaran.
" Saya sampah tuan... saya sudah ternoda.. jangan menjanjikan pernikahan padaku ,, biar aku begini saja,, biar aku menunggu kematianku saja.! " kata Hira.
Xavier yang mendengar jawaban Hira menyimpulkan, bahwasannya pria itu sudah melihat wajah Hira. " tidak apa-apa! " ucap Xavier mencoba menenangkan.
" Tuan! " panggil Hira masih menunduk.
" Lihat lah aku! " kata Xavier yang sudah berdiri di samping ranjang.
Dengan gerakan pelan Hira mengangkat kepalanya. lalu menatap Xavier " kenapa kamu menunggu kematian? " tanya Xavier lagi. dia merasa tidak suka mendengar Hira mengatakan itu.
Hira menurunkan kelopak matanya. " karena itu memang akan terjadi. aku hanya mencoba pasrah saja ,,atas ketentuan tuhanku! semoga nanti apa yang aku berikan pada kekasih anda,,bisa bermanfaat untuknya ,, dan,, di gunakan untuk melakukan kebaikan.! " kata Hira lirih dan terputus-putus.
" Apa kamu serapuh itu? " gumam Xavier namun masih di dengar oleh hira.
Hira mengangguk. " memang apa yang bisa saya lakukan untuk bisa lari dari semua ini! demi pengobatan nenekku,, aku tidak apa-apa! " Hira menjelaskan.
Xavier menatap penuh dan dalam pada Hira. "tuan! " panggil Hira sambil kembali menatap Xavier. " kalau nanti aku tiada! tolong jaga nenekku,, apa tuan,,, bisa! , dia sudah tidak punya siapapun kecuali saya. ! " pinta hira pada Xavier yang masih diam. " karna akupun begitu. tidak punya siapapun selain nenekku! " lanjutnya.
" Bukankah kamu masih ada ibumu? " tanya Xavier yang tahu banyak tentang hira.
Mendengar pertanyaan Xavier seketika jatuh air mata hira. entah kenapa pertanyaan yang memang benar adanya membuat hatinya begitu sakit.
Mata Xavier yang melihat hira menunduk dan langsung sesegukan itu merasa sedikit penasaran dengan kisah hidup hira. " apakah dia bukan ibumu? ataukah dia hanya ibu angkat atau ti__!"
" Dia ibu kandungku! " jawab hira cepat tanpa menatap Xavier. " namun apa yang bisa aku harapkan padanya? kalau dia memang menganggap aku ada, ,,,! " jeda hira untuk mengatur nafas dan dadanya yang sesak " tidak mungkin aku berada bersama anda , hingga aku tahu kapan hari kematianku ! " lanjut hira d ngan suara lirih dan bergetar.
Tesss...
Satu tetes air mata Xavier jatuh. ini untuk pertama kalinya seorang Xavier meneteskan airmata untuk sebuah rasa kasihan. padahal waktu mendengar bahkan melihat kecelakaan vior dia masih bisa tenang.
Operasi hira memang di jadwalkan seminggu lagi. kalau sampai tidak bisa menemukan donor yang tepat untuk vior.
Hira sudah pasrah atas semua kehendak tuhannya. " sembuhlah! aku akan mengantarkan kamu pada nenekmu! " ucap Xavier sambil berjalan pergi .
Mata hira menatap tubuh Xavier yang menjauh dan menghilang. hira merasa sangat bahagia ketika mendengar bahwa dia akan bertemu neneknya.
Langkah kaki Xavier berjalan jauh membawanya sampai ke ruang medis vior. dia menatap lama pada wanita yang terpejam dengan segala alat yang menempel di tubuhnya.
Xavier hanya diam menatap, namun hatinya siapa yang tahu. " maafkan aku! sepertinya aku tidak mampu jika aku harus mengorbankannya! " lirih Xavier dengan menatap penuh pada vior.