"Aku membutuhkan kehangatan dan kau menginginkan keturunan, aku rasa itu impas tidak perlu melibatkan apapun termasuk perasaan, karena aku sudah bersuami dan kau juga kakakku!." Ucap seorang wanita berparas jelita pada pria di hadapannya.
"Kau memilihku maka ku pastikan seluruh hidupmu adalah milikku juga." Kageo Matthew.
Begitulah hubungan ini dimulai..
Setelah kepergian ibunya Amora melakukan banyak hal untuk membalas pengkhianatan, namun setelah dua tahun papanya menikah lagi, ia terpaksa harus kembali pulang atas permintaannya untuk berkumpul dengan keluarga baru.
Bertemulah Amora dengan sosok kakak tirinya pria tampan blasteran Asia-Eropa, sosok pria yang tak ingin ia temui lagi namun kini malah menjadi bagian dari keluarganya.
Lantas bagaimana kelanjutan kisah mereka?
.
.
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 4
"Amora??."
"Amora!!?." Anggara menyadarkan putrinya yang dari tadi tampak diam tak berkedip setelah bertemu dengan Kageo.
"Eh iya pah?."
"Perkenalkan diri sama kakakmu sekarang kalian saudara. Ayo yang sopan." Bisik Angga.
Mata indah Amora melirik Kageo, namun tampak pria itu datar tidak berekspresi seolah tidak pernah terjadi apa-apa diantara mereka berdua.
Amora tentunya begitu terkejut, ia sudah lega dan tenang karena kejadian memalukan di Osaka itu Amora beranggapan tak akan pernah bersua lagi dengan sosok Kageo, lantas sekarang? dia menjadi saudara tirinya? kakak dari Amora.
Mau dikemanakan wajahnya? kakak tirinya itu sudah melihat bagian dalam tubuh Amora, hal yang paling privat, tentu tak semudah itu dan pasti ada kecanggungan.
Wanita cantik itu berusaha untuk bisa menutupi semuanya, mari berpura-pura dan bersikap tenang.
Amora berdiri dari duduknya, ia mengulurkan tangan memasang senyum manisnya merekah sempurna. "Hai aku Amora, senang kita bisa menjadi bagian dari keluarga. Kageo."
Anggara memberi kode kepada putrinya dengan sorot mata tajam. "Yang sopan..."
"Maksudnya kak Kageo." Pasrah Amora mau tak mau.
Pria itu menatap tangan dan wajahnya Amora bergantian, namun tak lama Kageo membalas uluran tangan Amora. "Iya, adik."
"Amora, jangan adik. Aku sudah 25 tahun."
Sudut pria itu terangkat, entah apa maksudnya.
Setelah selesai bersalaman, Mora langsung menarik tangannya kembali saat menyadari jika kakak tirinya itu mengeratkan genggaman.
"Apa-apaan barusan?.." Batin Mora.
"Oke sudah, sekarang ayo kita sarapan dan nanti kita lanjutkan mengobrol nya ya." Timpal mama Bella yang tampak sumringah, ia begitu bahagia karena akhirnya Kageo dan Amora sudah bertemu.
Dari dulu Bella begitu menginginkan hadirnya seorang anak perempuan, dan ketika memiliki Amora ia begitu bahagia dan berjanji untuk menjadi ibu yang baik kepada mendiang ibu kandung Mora yang sudah tiada.
Mereka mulai sarapan dengan khidmat, tapi tidak dengan Mora.
Papanya asyik mengobrol dengan Kageo, tampak mereka sudah dekat.
"Oh iya Mora kamu masih ingat tidak sayang?." Ujar mama Bella.
"Apa itu ma?."
"Mas, waktu mendiang masih ada kita sempat kan berniat menikahkan Mora dengan Kage di masa yang akan datang?."
"Uhkuk!.." Mora tersedak.
"Oh iya ingat." Angga menimpali. "Tapi sepertinya kalian memang bukan jodoh, pada akhirnya Kageo tetap menjadi putraku menjadi kakak dari Amora."
Mora tersenyum kikuk, banyak sekali plot twist dalam hidupnya.
Kageo melirik adiknya itu. "Oh jadi dia yang menolak dijodohkan denganku waktu itu?." Batinnya bergumam.
"Papa berharap kalian akur dan saling melengkapi satu sama lain layaknya seorang saudara, Kageo anak papa sekarang dan Mora anak mama juga."
"Iya pah." Serentak keduanya.
Setelah itu mereka melanjutkan sarapan hingga selesai.
Hari ini Andre suami Mora akan datang ke sana, selain ingin menjemput istrinya pria itu juga berniat memenuhi keinginan papa mertua untuk mengobrol.
Melihat suaminya sudah tiba, Mora langsung datang menyambut. Di hadapan semua orang termasuk Andre, mereka harus tetap terlihat sebagai pasangan suami istri yang harmonis.
"Hai sayang."
"Hai.."
Andre merangkul tubuh istrinya, hendak mencium bibir ranum Mora namun wanita cantik itu segera menghindar sehingga bibir Andre mendarat di pipinya.
Cup...
Melihat pemandangan itu Kageo memicingkan matanya, ia meneguk minuman dengan wajah datar.
"Siapa pria itu ma?." Tanyanya sama Bella.
"Suami Mora, Andre."
Seolah tak percaya Kageo menatap Mora dan Andre bergantian dengan sorot mata yang tak bisa diartikan. "Sudah menikah??."
"Iya, makanya kau juga cepat menyusul ya mama pengen cepat punya cucu." Balasnya penuh harap.
Kageo menghela nafas berat, bukan hanya sekali dua kali mamanya menagih cucu tapi berkali-kali.
"Hallo ma pa." Sapa Andre pada Angga dan Bella.
Mereka bersalaman termasuk Kageo.
Andre dan Mora duduk berhadapan dengan Angga, Bella, juga kakaknya.
Tampak mesra sekali pasangan itu. Membuat orang yang belum memiliki pasangan iri melihatnya.
"Itu yang di samping papa siapa sayang?." Tanya Andre pada pria asing yang belum pernah ia temui sebelumnya.
Mata Mora bertemu dengan mata Kageo.
Deg!
Tatapan tajam seperti mengikis yang Mora dapatkan. "Ada apa dengan tatapan itu?."
"Ah, dia kakakku dari mama, kak Kageo." Jawab Mora mengenalkan.
"Oh iya." Andre menganggukkan kepalanya, entah kenapa firasatnya tak enak saat adu tatap dengan kakak tiri dari istrinya.
"Jadi bagaimana Ndre, dengan saham yang dialokasikan papa?." Mulai Angga.
Mora menoleh menghadap suaminya.
Andre tampak terdiam mendengar pertanyaan dari mertuanya. "Untuk itu..."
"Ikuti papa ayo kita bicara di dalam!." Lanjut Angga.
"Baiklah."
.
Bersambung
Sah2 aja kageo dan amora menikah tidak ada hubungan darah....
lanjut thor..
Biar siulet bulu nami tidak mengejar dan mengharapkan kageo lagi.....
perasaan hancuuuur dan patah hati langsung pergi dan mengadu ketuan matthew melihat kageo dan amora lg bercinta....
Bagus idemu kageo biar siulet bulu nami berhenti mengejar2mu krn berambisi dan terobsesi pgn memiliki kageo....
lanjut thor......