NovelToon NovelToon
Kebebasan Berahasia

Kebebasan Berahasia

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Suami ideal / Office Romance
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Jojo ans

Kanesa Alfira, yang baru saja mengambil keputusan berani untuk mengundurkan diri dari Tano Group setelah enam tahun dedikasi dan kerja keras, merencanakan liburan sebagai penutup perjalanan kariernya. Dia memilih pulau Komodo sebagai destinasi selama dua minggu untuk mereguk kebebasan dan ketenangan. Namun, nasib seolah bermain-main dengannya ketika liburan tersebut justru mempertemukannya dengan mantan suami dan mantan bosnya, Refaldi Tano. Kejadian tak terduga mulai mewarnai masa liburannya, termasuk kabar mengejutkan tentang kehamilan yang mulai berkembang di rahimnya. Situasi semakin rumit dan kacau ketika Kanesa menyadari kenyataan pahit bahwa dia ternyata belum pernah bercerai secara resmi dengan Refaldi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jojo ans, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 15

Aku tidak membalas pesan singkat yang dikirim oleh Mas Adi namun membiarkannya sampai pagi. Sejujurnya aku sama sekali tidak berniat memberitahukan hal ini padanya. Kami sudah bercerai dan apa yang kami lakukan di malam itu hanyalah sebuah kehilafan yang harusnya tidak terjadi. Ya, hanya kehilafan saja. Aku tidak butuh lagi tanggung jawabnya.

"Nest"

Terdengar suara Mama di balik pintu kamarku, aku mengusap mata pelan lalu turun dari tempat tidur.

"Hmm?" tanyaku dengan mata yang terbuka sebelah. Aku masih sangat mengantuk pagi ini. "Sarapan, udah jam 9 lho ini, tumben kamu bangun jam segini." Aku terhenyak ketika mendengar

ucapan mama, tidak mengira bahwa ini sudah pukul 9 pagi. "Hmm, Aku mau nyuci muka dulu Ma," balasku. Saat aku sedang dalam kamar mandi, ponselku berdering. Aku dapat mendengarnya sebab keran air sedang kumatikan.

"Halo," jawabku.

"Nes, temanku minta nomor ponsel kamu Aku sedikit mengangkat alis, secepat itu rencana Nadia? Wah rupanya perempuan itu telah berubah menjadi emak-emak yang suka mencomblangkan orang.

"Terus?"

"Udah aku kasi ke dia. Kamu tungguin

aja dia hubungin," sahut ibu hamil itu dengan nada yang begitu antusias. Aku mendengus, Aku memang seorang Janda namun perceraianku bersama Mas Adi bahkan belum genap 4 bulan namun Nadia sudah mulai menjodoh-jodohkanku bersama

temannya. "Emang kamu nggak punya

pekerjaan selain ngurusin masalah

percintaanku?" tanyaku kesal.

"Nggak, aku sekarang lagi ngidam mau lihat kamu punya gandengan," ucap

Nadia yang diakhiri kekehan.

Ngidam pantatnya? Aku tahu bahwa ngidam hanya dia gunakan sebagai alasan agar aku mau menurutnya.

"Terserah deh, pokok jangan sampai suami orang. "Tenang aja, dia ini masih perjaka ting-ting. Dijamin nggak bakal nyesal." Apa maksud dari ucapan itu? Ya sudahlah, membuka suara hanya akan menciptakan debat dan aku malas berdebat. Akhirnya kuputuskan untuk mengakhiri sambungan telepon saat merasa bahwa tidak ada lagi yang harus kami bicarakan.

Baru saja aku akan keluar dari kamar, ponselku bergetar. Ada nomor baru masuk dan mengirim pesan lewat aplikasi Whatsapp. Dengan ogah-ogahan aku membuka pesan

tersebut. 6285289XXXXXX

Selamat pagi

Aku hanya membaca pesan singkat

itu tanpa berniat membalas. Tanpa bertanya aku langsung menduga kalau itu pasti lelaki yang ingin dikenalkan Nadia. Namun tunggu, ada yang sedikit mengganjal. Ku putuskan untuk melihat foto profilnya dan itu sangat mengejutkan karena sepertinya aku kenal dengan orang itu. Ya sudahlah,

siapa yang peduli dengan itu.

Setelah menikmati rujak mangga

yang dipetik langsung oleh Papa, aku kembali ke kamar. Seharian ini aku benar-benar berubah menjadi sapi malas. Aku juga tidak pergi ke Toko Roti karena mual-mulai yang menyerangku pada pagi ini dan mendorongku untuk menjadi malas bekerja. Mama dan papa juga mulai heran denganku, aku hanya berharap bahwa

mereka tidak mencurigaiku.

Oh iya mengenai orang yang sepertinya tadi ku kenal itu memang benar, itu adalah Dito. Seorang laki-laki yang kutemui ketika berlibur untuk menghabiskan uang pesangonku.

Laki-laki itu juga kaget ketika tahu

itu aku. Kami sudah sepakat untuk

bertemu nanti, saat ada waktu luang.

1 Minggu kemudian.

Aku membuka pintu rumah, pagi ini

aku ingin mengikuti senam hamil yang

sudah ku download melalui aplikasi

youtube meskipun rasanya aku harus

sembunyi-sembunyi jangan sampai

orang rumah tahu kalau yang akan

kulakukan pagi ini adalah senam ibu

hamil. Bisa gawat kalau mereka tahu.

Aku baru saja akan meregangkan

otot tangan sebelum akhirnya mataku

dibuat terkejut dengan apa yang ada di

depanku.

Refaldi Tano. Iya, mantan suamiku

itu sudah berdiri gagah di

depanku bersama dengan senyum

mengerikannya.

"Mas ngapain di sini sepagi ini?"

Ya, waktu bahkan baru menunjukan

pukul 07.15 dan lelaki itu sudah ada di rumahku. Seperti yang kalian ketahui bahwa Mas Adi itu tinggal dan bekerja di Kota Jakarta. Kalau sepagi ini dia sudah ada di sini, jadi jam berapa dia

dari Jakarta? Itu menjadi pertanyaan yang cukup rasional.

Atau jangan-jangan.

Mas Adi tersenyum padaku dengan

senyum yang menurutku sangat

menjijikan.

"Mau lihat calon anak dan istri,"

jawabnya dengan nada super santai.

"Anak? Istri? Maaf Pak Adi, kalau

bapak lupa kita sudah bercerai dan

Aku tidak sedang hamil. Bibitmu tidak.

tumbuh."

Mas Adi menatapku dengan padangan

tidak percaya sementara aku tertawa.

"Kenapa? Bapak kecewa? Ya, kali ini

gagal pak. Bapak bisa mencoba lagi

pada wanita lain."

Kulihat wajah Mas Adi semakin kesal

dan rahangnya mengetat, sepertinya

aku baru saja memancing amarahnya.

"Kamu pikir Aku percaya Kanesa

Alfira? Tidak sebelum Aku

memastikannya secara langsung."

Tanpa kata, selanjutnya Mas

Adi menarikku pelan mengikuti

langkahnya.

"Bapak mau bawa saya ke mana?"

tanyaku sembari mencoba

menyeimbangkan diri dengan langkah

panjangnya.

"Ke dokter kandungan," sahutnya

keras sebelum akhirnya membanting

pintu mobil.

Aku mendengus, dia pikir ada dokter

kandungan yang buka sepagi ini?

Aku menghela napas kasar, laki-laki

di depanku masih menatapku dengan

tatapan tajamnya. Kami sedang

berada di sebuah restoran yang

berseberangan dengan salah satu toko

roti milik keluargaku.

Aku sebenarnya sudah ingin pulang

ketika urusan kami selesai di dokter

kandungan. Pagi ini, Mas Adi

menelepon kenalannya yang berstatus

sebagai dokter kandungan dan

memaksaku untuk diperiksa apakah

hamil atau tidak. Akhirnya aku tidak

bisa menyembunyikan apa-apa, pria

pemaksa itu tahu bahwa benihnya

sedang tumbuh dirahimku.

Namun anak ini sepenuhnya milikku,

hanya miliku. Tidak dengan Mas Adi,

aku tidak berniat memberikannya

kesempatan. Oh jangan

menganggapku sebagai perempuan

tidak tahu malu yang terlalu sok

jual mahal. Namun aku memikirkan

segala risiko dengan pertimbangan

masing-masing.

Dulu ketika ingin bercerai dengan

Mas Adi, aku telah memikirkannya

secara matang-matang, bukan

hanya pemikiranku hari itu namun

pemikiran untuk masa depan kami

sehingga keputusan akhir yaitu

perceraian ku ucapakan.

Kini ketika aku mengandung

anaknya, aku juga tidak ingin

gegabah mengambil keputusan.

Namun, hal tersebut telah kupikirikan

matang-matang beberapa minggu

sebelum ini karena aku yakin bahwa

suatu saat Mas Adi pasti akan tahu

tentang kehamilanku jadi yang

kupikirkan yaitu bagaimana cara

agar Mas Adi hisa bertanggung jawab

namun tanpa terjadi pernikahan lagi

antara aku dan dia.

"Kamu pikir Aku bodoh? Aku adalah

pemilik benih itu dan Aku tentu

akan menyadari kalau mereka

tumbuh subur," ucap Mas Adi dengan

seringaian seperti biasa.

"Kamu tidak berhak atas bayi ini Mas.

Aku tidak ingin kembali bersama."

"Kamu gila?" teriaknya.

"Aku memang sudah gila, jadi

kusarakan agar Mas segera

menjauhiku dan tidak ada pernikahan

lagi.

Aku hendak berdiri namun

pergelangan tanganku dicegat oleh

mantan suamiku itu.

"Kalau kamu tahu, kita tidak

benar-benar bercerai. Surat perceraian

itu sudah ku bakar, pengacaramu tidak

datang ke persidangan waktu itu."

Aku melotot.

"Mas."

"Kamu, masih istriku kanesa Alfira."

1
Kakashi Hatake
Seru banget, thor harus cepat update lagi dong!
Jojo ans: baik, besok aku update ya😇❤️
total 1 replies
Yami CB
Ada apa thor, kok masih lama update? Aku berharap cerita ini tidak berhenti sampai di tengah jalan.
Jojo ans: besok update kok😇
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!