Dia terlahir dengan dantian cacat. Meski demikian tekadnya kuat untuk menjadi yang terkuat. Sayangnya, ia diremehkan oleh anggota Klan-nya sendiri.
Dengan latihan fisik dan tehnik pernafasan Alam yang diajarkan oleh kakeknya, ia tumbuh menjadi Naga yang ditakuti langit dan bumi, membuat para tetua ingin menyingkirkannya.
Kemudian para tetua memutuskan mengirimnya ke Benua Qingyun untuk menjalani kontrak pernikahan.
Di sinilah kisah legenda dimulai ....
***Season Dua***
Xiao Yue secara tidak sengaja mencapai Ranah Tidak Diketahui, sehingga ia naik ke Domain Dewa meninggalkan Fang Yuan dan Putrinya.
Apa yang akan dilakukan oleh Fang Yuan? Akankah ia akan menuju Domain Dewa juga untuk membawa Xiao Yue kembali ke Dunia atau membawa Putrinya ke Domain Dewa dan hidup bersama dengan Xiao Yue di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gunung Persik, Akademi Kekaisaran
Siluman Elang rombongan dari Diaken Su Bimbing mendarat di lereng Gunung Persik. Di sana sudah berkumpul murid-murid dari kota-kota lain dan itu belum semuanya hadir.
Murid-murid dari Kota Houshan terkejut melihat tingkat Kultivasi murid-murid yang ada di sana, karena mereka rata-rata Ranah Penempaan Tubuh Tahap Di dan sebagian lagi Ranah Penempaan Tubuh Tahap Tian, hanya beberapa saja yang tampak Ranah Penempaan Tubuh Tahap Xuan; itu mungkin berasal dari kota kecil seperti mereka.
“Sepertinya kita akan menjadi babu di sini saudara Xuan,” kata Li Fuchen langsung merasa seperti pion dalam permainan bidak catur.
“Ah, aku sudah membayangkan kehidupan yang suram,” sahut Li Xuan.
“Belum terlambat bergabung dengan kelompok Xiao kami kalau kalian menginginkan kehidupan yang damai dan kalian bisa fokus belajar agar cepat naik tingkat Kultivasi,” sela Xiao Yue dengan senyum hangat.
Murid-murid dari Kota Houshan, kecuali Fang Yuan merasa heran dengan ucapannya itu. Karena mereka saat ini sedang ketakutan membayangkan masa depan suram yang sedang mengincar mereka. Namun, Xiao Yue santai saja dan mereka curiga—mungkin benar ucapannya, kalau Fang Yuan dapat menjaga mereka.
“Aku Li Fuchen, bersedia menjadi Pelayan tuan muda Yuan!” Li Fuchen menangkupkan tinjunya untuk menunjukkan rasa hormat.
“Aku juga tuan muda Yuan!” sahut Li Xuan.
“A-aku juga. Aku tak mau menjadi babu Pangeran Ketujuh!” seru Guan Yupeng.
“Aku juga!” seru Guan Lei. “Lebih baik menjadi Pelayan tuan muda Yuan dan Nona Yue. Kita hanya melayani dua orang saja, daripada melayani sekumpulan murid-murid Klan besar!” Guan Lei memberikan alasannya.
Guan Yi terkejut mendengarnya, sikap rekan satu Klan-nya itu bisa membuat murka Guan Yu atau Pangeran Ketujuh. Namun, ia tak mungkin bisa memaksa mereka.
Guan Yi menghela nafas panjang dan berkata, “Baiklah aku akan tetap menjadi bagian kelompok Pangeran Ketujuh, karena aku adalah sepupu Nona Yu, mereka tidak akan memperlakukan aku dengan buruk. Namun, masalahnya adalah apa alasan yang kubuat untuk menjelaskan situasi ini?” Guan Yi merasa sakit kepala.
Fang Yuan yang sejak tadi menjadi pendengar yang baik berkata, “Tinggal katakan saja, mereka mengikuti orang terkuat di Akademi Kekaisaran.”
Su Bimbing yang berdiri di dekat Fang Yuan hampir muntah darah mendengarnya. Sungguh sombong sekali, walaupun ia mengatakannya dengan nada suara biasa saja. Kalau saja ia bukan Diaken, mungkin saat ini ia sudah menantang Fang Yuan berduel. Namun, Su Bimbing berpura-pura menganggap itu hanya bualannya saja, karena ia mungkin berasal dari Klan besar, sehingga belum merasakan apa yang namanya kejamnya dunia beladiri.
“Ehemm ....” Su Bimbing berdehem. “Tidak semua kelompok Klan besar itu bersikap kejam pada anggotanya. Mungkin yang wanita bisa bergabung dengan kelompok Bunga yang diketuai oleh Nona muda Jiang Meng. Dia berasal dari Klan Jiang yang merupakan salah satu dari sepuluh Klan terkuat di Kekaisaran Wei—usianya baru 20 tahun dan peringkat kesepuluh terkuat di Murid Dalam serta murid wanita terkuat. Tak ada yang berani mengusiknya, karena saudaranya juga merupakan murid dalam terkuat kedua bernama Jiang Cheng.”
“Itu hanya untuk wanita, apakah ada kelompok untuk murid laki-laki yang memberlakukan anggotanya dengan baik?” sela Li Fuchen.
“Kalau itu Aku tidak tahu! Karena aku hanya mendengar kepopuleran Jiang Meng saja dan kami tidak bisa ikut campur urusan para murid. Hukum yang berlaku di Akademi Kekaisaran adalah hukum rimba, yang penting tidak membuat cacat Kultivasi murid lain atau memperkosa,” sahut Su Bimbing.
Li Fuchen mengerutkan keningnya mendengar penjelasan Diaken cantik itu dan membulatkan tekadnya mengabdi pada Fang Yuan. Sudah lumrah yang lemah mengekor pada yang kuat, agar tidak dimakan predator lain.
“Baiklah ikuti aku ke tempat administrasi!” Su Bimbing membawa mereka pada loket-loket yang telah disediakan oleh Akademi Kekaisaran.
Ada banyak loket yang tersedia, karena hampir seribu murid dari berbagai kota di seluruh Kekaisaran akan belajar di Akademi Kekaisaran ini. Jadi, untuk mempercepat layanan pendaftaran, makanya dibangun banyak loket administrasi.
“Diaken Su Bimbing!” sapa Diaken wanita cantik lainnya. “Hmm, kau membawa murid-murid lemah tahun ini, ya,” ejek Diaken wanita itu.
Su Bimbing hanya tersenyum masam, karena hanya Xiao Yue saja murid yang berbakat dari Kota Houshan, sedangkan Diaken wanita itu membawa Lima murid Ranah Penempaan Tubuh Tahap Tian dan lima lainnya adalah Ranah Penempaan Tubuh Tahap Di. Su Bimbing menebak, Dia pasti ditugaskan ke kota besar yang dikuasai Klan besar.
“Ya, mau bagaimana lagi. Kepala Akademi Kekaisaran tak ingin aku menjadi Guru termuda, makanya ia mengirimku ke pelosok timur. Namun, tak disangka, ternyata aku masih menemukan berlian diantara tumpukan pasir. Jadi, mulai sekarang kau harus memanggilku senior!” Su Bimbing tidak mau dipermalukan dan berbalik mengejeknya.
Diaken wanita cantik itu memicingkan mata dan matanya tertuju pada Xiao Yue.
“Oo, selamat Senior Su Bimbing, tetapi kenapa kau membawa sampah itu juga? Seharusnya buang saja dia, percuma saja dia belajar di Akademi Kekaisaran. Hanya akan menjadi budak murid-murid Klan besar saja nanti.” Mata Diaken wanita itu tertuju pada Fang Yuan.
Su Bimbing mengabaikannya dan menuju loket administrasi, sehingga Diaken wanita itu cemberut melihatnya.
“Yuan gege!” bisik Xiao Yue, “Apakah kamu tidak apa-apa?” Xiao Yue khawatir Fang Yuan tersinggung diejek oleh Diaken wanita cantik itu.
“Tak apa? Aku sudah terbiasa diperlakukan seperti itu,” sahut Fang Yuan—sehingga Xiao Yue heran mendengarnya dan menebak jangan-jangan Fang Yuan sebenarnya terpaksa ke Kekaisaran Wei ini, karena tidak diinginkan oleh Klan Fang lagi.
Satu persatu Guru yang menjadi petugas administrasi mencatat nama-nama mereka dan memberikan Plakat murid luar serta Plakat murid dalam untuk Xiao Yue.
Saat giliran Fang Yuan, Guru tersebut menatapnya keheranan.
“Dia memiliki tiket emas!” Su Bimbing menyerahkan tiket emas milik Klan Xiao itu padanya. “Kata mereka dia sangat kuat kok,” katanya lagi meyakinkannya.
“Iya, aku hanya heran saja. Kok, mereka rela menyerahkan tiket emas berharga ini demi murid sepertinya dan kamu mengatakan dia sangat kuat. Hmm, meragukan sekali, tetapi dia sudah memiliki tiket emas. Ambil ini!” Guru tersebut memberikan Fang Yuan Plakat murid luar.
“Terimakasih Guru!” Fang Yuan menangkupkan tinjunya untuk menunjukkan rasa hormat dan guru tersebut hanya mengangguk acuh tak acuh.
“Jatah kamar asrama tiap kota hanya disediakan empat kamar saja. Jadi mungkin yang wanita dua kamar dan yang laki-laki dua kamar juga,” kata Guru itu lagi. “Tuliskan nama-nama teman satu kamar kalian di sini!” Dia menyerahkan formulir untuk diisi biodatanya.
Xiao Yue maju mengisi formulir itu dan menulis Xiao Xue, Jing Jie dan Wu Jingmi satu kamar. Guan Yi, Guan Lei dan Guan Yupeng juga satu kamar. Li Fuchen dan Li Xuan kamar, terakhir ia menulis dirinya dan Fang Yuan satu kamar.
Guru itu membaca formulir yang diisi oleh Xiao Yue dan terkejut melihat Xiao Yue dan Fang Yuan satu kamar.
“Nak, murid laki-laki dan wanita itu tidak boleh satu kamar!” Guru itu menahan amarahnya, karena Xiao Yue masih murid baru. Kalau saja ia murid lama Xiao Yue sudah mendapat hukuman berat saat ini.
Xiao Yue tersenyum dan menunjukkan dokumen pernikahannya dengan Fang Yuan pada Guru itu.
“Ini?” Dia terkejut. “Hadeh, kalian masih muda sudah tak sabaran, ya? Padahal Diaken Su Bimbing saja yang sudah ... ah, lupakan saja!” Guru tersebut takut saat Su Bimbing memelototinya.
“Mulai saat ini, aku sudah tak ada ikatan lagi dengan kalian,” kata Su Bimbing. “Kalian hanya perlu mendaki tangga seribu itu dan kalian akan mendapatkan guru yang akan melatih kalian menjadi ahli beladiri hebat. Semoga sukses!” Su Bimbing menyemangati mereka.
Fang Yuan dan murid dari kota Houshan lainnya menundukkan kepala sembari menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat pada Su Bimbing sebelum pergi ke tangga seribu.
masak bacol kali