Pernikahan adalah sesuatu yang diimpikan setiap insan. Bersama mengarungi bahtera cinta dengan kekasih sampai maut memisahkan.
Tapi tidak untuk Darren berusia 22 tahun dan Thara berusia 17 tahun. Pernikahan mereka hanyalah sebagai alasan. Darren seseorang yang tidak ingin terikat dalam suatu hubungan membuat perjanjian dengan Thara yang ingin terbebas dari belenggu keluarga besarnya.
Dan dalam dua tahun, pernikahan mereka akan berakhir.
Apakah mereka akan benar-benar mengakhiri pernikahan mereka? Ataukah mereka akan menemukan kebahagiaan mereka?
Ikuti ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Kevin
Darren bangun dari tidurnya. Darren memegang kepalanya yang masih sakit, Darren ingat tadi malam Arsel membawanya keluar dari club malam. Darren keluar dari mobil. Darren memandang ombak yang berkejaran di tepi pantai. Burung camar yang berterbangan ke sana kemari. Angin sepoi-sepoi sejuk yang membelai rambutnya.
Darren penasaran kenapa Arsel membawanya ke pantai. Tiba-tiba sebuah bola menyentuh mata kakinya. Darren menatap anak laki-laki kecil yang berlari ke arahnya. Darren mengambilkan bola untuk bocah itu.
"Papa," Anak itu memeluk Darren.
Mata Darren terbelalak, Darren memeluk erat anak kecil itu. Darren merasa ada ikatan yang kuat dengan anak itu. Darren melepaskan pelukannya dan memperhatikan anak itu dengan seksama. Anak itu yang muncul di dalam mimpinya. Iya, dia, anak itu, mirip sekali dengannya.
"Nama Adik siapa?" tanya Darren.
"Kevin," jawabnya dengan suara khas anak-anak.
"Mama Kevin mana?" Darren melihat ke kiri dan ke kanan mencari orang tua Kevin.
"Mama pegi, Kevin mau sama Papa," Kevin kembali memeluk Darren.
Darren menggendong Kevin dengan bolanya. Darren sengaja berdiri di tempat terbuka agar keluarga Kevin melihatnya. Dan benar, dari jauh seorang gadis memakai baju perawat berwarna pink berlari ke arahnya.
"Kevin sayang, sini sama mbak ya," Si mbak mengulurkan kedua tangannya.
"Gak mau, Kevin mau sama Papa," Kevin semakin erat memeluk Darren.
"Gini az Mbak, saya antar Kevin. Ayo," Darren meminta pengasuh Kevin ke tempatnya.
Pengasuh Kevin membawa Darren ke parkiran mobil dimana sopir mereka menunggu. Kevin menangis tidak mau pisah dengan Darren. Darren memberikan nomor kontaknya kepada pengasuh Kevin. Darren berjanji akan datang ke tempat Kevin, asal Kevin menurut ke pengasuhnya.
Kevin akhirnya patuh, Kevin masuk ke dalam mobilnya. Kevin dengan muka cemberut dan sedih melambaikan tangannya ke arah Darren. Darren dengan senyuman melepas kepergian Kevin. Kevin berdiri di atas kursi mobil, terus menatap Darren dibalik kaca belakang mobil sampai Darren menghilang dari pandangan.
Darren kembali ke mobilnya dimana Arsel sudah menunggunya. Wajah Darren terlihat bahagia.
"Apa lu sudah bertemu dengannya?" tanya Arsel.
"Siapa?" Darren mengernyitkan keningnya.
"Anak kecil yang mirip dengan lu?" jawab Arsel.
"Iya, dia begitu mirip dengan gue. Apa jangan-jangan ....?
"Iya, karena itulah gue ajak lu jauh-jauh kemari," jawab Arsel.
Arsel keluar kota beberapa hari yang lalu karena ada undangan pernikahan dari relasi bisnisnya yang dilangsungkan di sebuah Hotel. Dan di situlah Arsel pertama kali bertemu dengan Kevin. Kevin datang bersama keluarganya. Kevin seperti anak-anak yang lain bermain dengan anak sebayanya.
Arsel memperhatikan Kevin. Arsel seperti melihat seseorang dalam diri Kevin. Arsel terdiam lama dalam benaknya mencari kemiripan Kevin. Dan akhirnya Arsel menyadari wajah Kevin mirip dengan Darren. Keesokan harinya Arsel melihat Kevin bermain di area pantai. Dari informasi yang Arsel dapat, Kevin sering bermain di pantai.
Dalam seminggu bisa 3 atau 4 kali Kevin pergi ke pantai. Kata orang-orang yang sering melihat Kevin, Kevin menunggu papanya yang pergi ke luar kota. Dia bilang papanya akan menemui Kevin di sana. Karena itulah Kevin sering bermain di pantai berharap papanya menjemputnya.
"Papa, dia memanggil gue dengan sebutan Papa. Apa dia anak gue?"
"Semua hanya lu dan Thara yang tau. Apa lu sempat menebar benih?" Arsel menggoda Darren.
Darren teringat malam pertamanya dengan Thara. Apakah Thara mengandung anaknya? Jika benar Kevin adalah anaknya, dimana Thara? Apakah Thara masih hidup? Darren kembali menemukan semangat hidupnya.
"Arsel, gue ingin tinggal di sini. Boleh gue kerja di tempat lu?" pinta Darren.
"Kerja apa lu? Gak ada lowongan, gue gak sanggup bayar CEO," Arsel masuk ke dalam mobil.
"Please, Sel, gue pengen nyelidikin Kevin. Siapa orang tuanya. Siapa tau Mamanya Kevin adalah Thara. Ya Sel, pleeeeease!" Darren juga masuk ke dalam mobil. Terus membujuk Arsel.
......................
Thara seperti biasa video call dengan Kevin. Thara lagi berada di luar kota mengunjungi kantor cabang. Thara sekarang menjadi Manager di perusahaan keluarganya. Thara rindu sekali dengan malaikat kecilnya.
"Kevin sayang, besok Mama pulang ya. Kevin seharian ngapain?" tanya Thara.
"Kevin ketemu Papa. Kevin pengen ketemu Papa lagi," jawab Kevin.
"Papa?"
"Iya Papa Kevin. Ma, Kevin mau bobo," Kevin naik ke tempat tidurnya.
"Desi, Kevin ketemu siapa?" Thara penuh selidik.
"Kevin tadi digendong seorang pria Nyonya. Kevin lengket banget. Kevin gak mau pulang. Orang itu kalo diperhatiin mirip banget sama Kevin," ujar Desi.
"Benarkah? Ok Desi, saya tutup dulu ya," Thara mengakhiri panggilan.
Thara berdiri di depan jendela kaca kamar hotelnya. Thara kembali mengingat kejadian dua tahun yang lalu. Saat itu Thara berada di dalam ruangan rumah sakit. Thara tidak ingat kejadian yang menimpanya. Saat dia tersadar, tubuhnya banyak dipasangi alat-alat medis. Bahkan Thara tidak mengingat siapa dirinya.
Setelah dua bulan berlalu, Thara dibawa ke rumah keluarga Kin. Di sana Kin menunjukkan bukti DNA antara dirinya dan Thara. Bisa dipastikan mereka berdua adalah ayah dan anak. Thara adalah anak dari Kin. Kin perlahan menceritakan kepada Thara alasan mereka berpisah.
Waktu itu keadaan Kin tidak sesukses sekarang, kakek Thara memisahkan Kin, Thara dan mamanya karena dianggap tidak mampu menghidupi mereka. Akhirnya mereka berpisah, Kin merantau ke Kota N yang jauh dari Kota C.
Setelah beberapa tahun kemudian, Kin kembali ke Kota C. Kin berkunjung ke rumah Arjuna. Kin melihat Leena istrinya keluar rumah naik mobil dengan tergesa-gesa. Kin mengikuti dari belakang dan sebuah mobil tiba-tiba menyalip, Leena tidak bisa mengendalikan mobilnya dan terjadilah tabrakan.
Kin langsung membawa Leena ke rumah sakit. Tidak berapa lama setelah kecelakaan, tersebar berita anak dari Tuan Arjuna yang bernama Leena meninggal dunia karena kecelakaan di jalan raya. Dari situ Kin menyadari ada yang tidak beres dengan keluarga Arjuna. Leena disembunyikan oleh Kin.
Leena dibawa Kin ke Kota N. Sedangkan Thara masih di keluarga Arjuna. Leena yakin pada saat itu, Thara aman bersama kakeknya dan akan mendapatkan kehidupan yang layak dalam keluarganya.
Dan pada saat itu Thara merasakan mual di perutnya. Thara menunjukkan gejala kehamilan. Kin yakin Thara sedang mengandung. Thara bertanya apakah dia sudah menikah. Kin bilang berdasarkan informasi yang dia dapat, Thara baru saja melangsungkan pernikahan dan keesokan harinya Thara berbulan madu dan pesawat mereka mengalami kecelakaan.
Hanya sebatas itu yang Thara tahu. Tidak ada foto suaminya. Apa yang terjadi padanya. Kenapa keluarganya tidak mencarinya. Thara sama sekali kehilangan memori sebelum kecelakaan itu terjadi. Thara tidak tahu semua informasi tentang Thara ditutup Kin. Untuk melindungi Thara di Kota N.
Thara memutuskan untuk beristirahat. Thara tidak sabar menunggu esok, karena Thara akan bertemu dengan jagoan kecilnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
