NovelToon NovelToon
CINTA DAN AMARAH

CINTA DAN AMARAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aghie Yasnaullina Musthofia

Saat istri tidak ingin memiliki bayi, saat itulah kekecewaan suami datang, ditambah lagi istrinya selingkuh dengan sahabatnya sendiri, sampai akhirnya mereka bercerai, dan pria itu menjadi sosok yang dingin dan tidak mau lagi menyapa orang didekatnya.
Reyner itulah namanya, namun semenjak bertemu dengan perempuan bernama Syava hidupnya lebih berwarna, namun Reyner todak mau mengakui hal itu.

Apa yang terjadi selanjutnya pada mereka?
saksikan kisahnya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aghie Yasnaullina Musthofia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9 APA KAU MAU MENIKAH DENGANKU?

Dirumah sakit, diruang dokter, Reyner bersama sahabatnya Kevin yang memeriksa kondisi Arini.

"Gimana keadaan mamaku Vin? "

"Hipertensi nya kambuh, apa mamamu lagi banyak pikiran? "

Reyner menghembuskan nafasnya, ia tahu penyebab Arini seperti ini.

"Huh,,, sebenarnya mama hanya kesepian dirumah, aku setiap hari kerja dan papa juga masih mengurus proyek di Jakarta, mungkin itu yang membuat mama sering mikir".

Kevin menatap Reyner mengerti.

"Lebih baik kau segera lah menikah Rey,,, agar mamamu tidak mersa sendirian, karena jika penyakitnya sering kambuh takutnya terjadi komplikasi"

Reyner masih berfikir dengan ucapan Kevin.

"Aku masih trauma Vin,, aku takut tersakiti lagi,,, "

"Apa kau masih belum moveon dari Siska?"

"Hah, Mendengar namanya saja aku muak", sahut Reyner malas.

"Kalau begitu, untuk kali ini fikirkanlah perasaan ibumu, kau harus segera membuka hati Rey, kau harus mencobanya!"

Rey masih diam, entah apa yang berputar dikepalanya sekarang.

"Pernikahan itu bukan mainan Vin, yang harus dicoba-coba", celetuk Reyner.

"Kau ini, perempuan itu tidak semua seperti Siska Rey".

"Yah aku tau, tapi tidak semudah itu".

"Kau harus yakin jika jodohmu nanti itu pasti perempuan ya baik,, karena kau itu orang baik, kau harus optimis".

"Ya, aku akan memikirkannya".

"Baiklah, aku akan meresepkan obat untuk mamamu, nanti kau ambil di bagian farmasi"

"Oke thanks Vin".

Kevin tersenyum dan mengangguk.

"Oh ya, by the way, cewek yang bersamamu tadi lumayan juga, boleh dong kau kenalkan padaku? ", Kevin sengaja menggoda Reyner.

Reyner seketika menatap tajam Kevin, entah mengapa dia tiba-tiba ingin posesif pada Syava.

"Dia udah punya pacar, jangan coba-coba dekati dia! "

"Oh dia udah punya pacar ya,, yah,, sayang sekali", Kevin sedikit mengangkat bahunya.

"Baiklah aku kembali dulu", sahut Reyner seketika agar Kevin berhenti tentang Syava.

"Oke", sahut Kevin.

.

Diruang rawat inap, Syava masih setia duduk menemani Arini yang belum sadar dari pingsannya.

" hah,,, ", tiba-tiba Arini membuka matanya, ia memegangi kepalanya yang sedikit pusing, Arini memandangi sekitarnya, ia tahu bahwa sekarang dia sedang dirumah sakit.

"Tante, tante sudah sadar? ", Syava menggenggam tangan Arini.

Arini melihat Syava yang berada disisinya, ia mengangguk dan tersenyum pada Syava.

"Kamu disini Sya?  Dimana Rey? "

"Pak Rey masih diruang dokter tante".

Arini menghembuskan nafasnya pelan, ia memandang Syava.

"Maaf ya, tante jadi merepotkan kamu"

"Tidak tante,, saya tidak merasa direpotkan kok", jawab Syava lembut.

Arini memandang bahagia pada Syava, ia membayangkan andai Syava adalah menantunya. Namun seketika Arini tersadar dengan kejadian tadi siang, kali ini dia akan sedikit ikhlas dengan nasib Reyner yang masih belum saja membuka hati.

"Syava, maafkan ucapan tante tadi siang ya,,,? ".

Syava yang juga mengingatnya pun tidak pernah merasa tersinggung dengan ucapan Arini.

"Tidak apa-apa tante,,, saya faham dengan perasaan tante, seorang ibu pasti ingin melihat anaknya menikah dan bahagia dengan pasangannya kan? ", Syava menggenggam erat tangan Arini.

"Kau benar, dulu Reyner sangat bahagia dengan keluarganya, tapi sekarang tante ingin melihat kebahagiaan itu lagi pada Reyner ", wajah Arini sedih, dan matanya sedikit berembun.

Syava menatapnya penuh rasa iba, apa memang yang diharapkan Arini dari Syava ia hanya anak yatim piatu yang tidak punya apa-apa.

"Tante yang sabar ya,,, semoga pak Rey segera menemukan jodohnya".

Arini hanya mengangguk dan mengusap sudut matanya. Ia kemudian menetralkan semua perasaannya agar tidak terlalu berharap berlebihan pada Syava.

Sementara mereka tidak tahu jika Reyner mendengar percakapan mereka, Reyner ikut sedih merasakan kesedihan Arini.

"Kamu menolak permintaan tante, bukan karena kamu pernah disakiti Rey kan? ", pertanyaan Arini sedikit membuat Syava terkejut.

"Hah, tidak tante, saya hanya merasa tidak sepadan saja dengan pak Rey,,, saya dan pak Rey itu bagaikan minyak dan air yang tak mungkin bisa bersatu, saya hanya orang biasa, sementara pak Rey adalah orang yang dikenal banyak petinggi bisnis di dunia, tidak mungkin pak Rey  bersanding dengan orang kecil seperti saya, pak Rey pasti bisa mendapatkan pasangan yang lebih dari saya", jelas Syava.

"Padahal Rey tidak pernah mempermasalahkan itu",  Arini berucap lirih.

Syava hanya diam bingung mencari jawaban, dan tetap tidak mampu menjawab.

"Apa kau membenci Rey? ", entah darimana pemikiran itu, Arini hanya menerka-nerka saja, karena yang dia lihat Rey sering bersikap dingin pada Syava.

"Ah tidak tante, untuk apa saya membenci pak Rey? Sebenarnya saya hanya bercanda saja dengan pak Rey, karena pak Rey itu cemberut terus tante,, dia itu tidak pernah tersenyum sedikit pun dia itu seperti kakek-kakek", cerita Syava dengan tawanya memecah kecanggungan diantara mereka.

Diluar pintu mata Reyner terbelalak dengan penuturan Syava pada ibunya.

Arini yang mendengar itu terkejut tanpa merasa tersinggung karena ucapan Syava memang benar. Arini ikut terbahak.

"Ha ha ha, kamu suka benar ngomongnya".

Mereka bercanda seperti anak dan ibu, Reyner terharu melihat ibunya yang tertawa bersama Syava yang jarang di lakukan oleh Siska dulu.

Candaan mereka pun akhirnya berakhir.

"Tante, Syava pamit pulang dulu ya? Sudah sore, takutnya teman saya nungguin "

"Iya Sya,,, pulanglah kau pasti lelah, kau harus istirahat,,", tutur Arini penuh senyum.

"Iya tante,, tante juga istirahat ya,,, jangan banyak pikiran biar tante cepet sembuh! ", sembari mengusap lembut lengan Arini.

Arini hanya mengangguk.

"Terimakasih ya sekali lagi sudah menemani tante? "

"Sama-sama tante", Arini merentangkan tangannya ingin memeluk Syava, Syava dengan senang hati memeluk Arini, Dan pemandangan itu disaksikan Reyner ia tersenyum melihat kedekatan mereka.

.

Syava pun akhirnya pergi dari hadapan Arini, saat ia sudah sampai diluar pintu, Syava bernafas lega. Namun tiba-tiba,,

" jadi aku seperti kakek-kakek? "

Seketika suara bariton itu membuatnya terlonjak kaget. Reyner yang bersedekap dan menyandarkan bahunya kedinding itu menatap intens Syava.

"Hah, Bapak? Ba-bapak disini? ", Syava salah tingkah dengan tatapan Reyner, ia segera menundukkan kepalanya.

"Kenapa? Kaget? Kenapa kau suka sekali bergosip tentangku hem? ", Reyner mendekatkan wajahnya pada Syava, jantung Syava tidak karuan, ia merasakan hembusan nafas Reyner, Syava merinding dibuatnya.

" emm itu pak,,,saya,,,", Syava gugup.

"Kenapa? Apa Aku tua, sombong, dan kaku? ".

Syava terbelalak menatap Rey, Syava menggelengkan kepalanya.

Jarak wajah mereka yang hanya berjarak 3 senti membuat Syava bisa mencium aroma maskulin Reyner.

Pandangan mereka kembali bertemu, angin sepoi-sepoi menerjang sebagian rambut Syava.

Reyner menatap dalam mata indah Syava, perasaan Rey begitu tenang, dan tak ingin mengakhirinya.

"Apa kau mau menikah denganku? "

Syava membulatkan matanya, kemudian ia kembali tertunduk, ia tidak pernah merasa se salting ini, ia membenarkan posisinya.

' aduh,, pak Reyner ngomong apaan sih, bikin jantung gue mau copot aja', batin Syava.

Tapi sepersekian detik kemudian,,,

"Emm maaf pak, saya permisi", ucapan Syava membuyarkan Reyner, Syava berlari cepat ingin segera menghilang dari hadapan Reyner, ia benar-benar malu dan gugup dengan kelakuan Reyner barusan.

***

1
Konny Rianty
lanjuttt thorrr" sedihhhhh cerita nyaaa
Konny Rianty
lanjuttt thorrr" sedihhhhh cerita nyaaa..
Tuti asih
suka ...tp syg g tuntas
Tuti asih
kecewa...
Arisu75
Keren, thor udah sukses buat cerita yang bikin deg-degan!
Haris Saputra
Kereen! Seru baca sampe lupa waktu.
Coralfanartkpopoaf
Bukan sekadar cerita, tapi pengalaman. 🌈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!