NovelToon NovelToon
Selepas Cinta Pertama Pergi

Selepas Cinta Pertama Pergi

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga
Popularitas:647k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bunaya

Baru satu minggu Khalisa kehilangan pria yang menjadi cinta pertamanya, 'AYAH'. Kini dia harus menyaksikan Devan, sang tunangan selingkuh dengan Viola, kakak kandung Khalisa.

Belum juga selesai masalahnya dengan Devan dan Viola. Khalisa dibuat pusing dengan permintaan Sonia, kakak sepupu yang selalu ada untuk Khalisa, setiap gadis itu membutuhkannya. Sonia meminta Khalisa menggantikannya menikah dengan Narendra, pria yang sudah selama tiga tahun ini menjadi kekasih kakak sepupunya itu.

Sedangkan hati Khalisa mulai jatuh pada sosok Abian, dosen pembimbingnya yang sering memberikan perhatian lebih.

Bagaimana Khalisa menghadapi kerumitan hidupnya setelah di tinggal pergi sang ayah?

Apakah Khalisa menyetujui permintaan Sonia?

Yuk simak ceritanya di 'Selepas Cinta Pertama Pergi'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15. SONIA VS VIOLA

Jika Narendra dan Khalisa sudah sibuk dengan pekerjaan mereka. Lain ceritanya dengan Sonia. Calon ibu itu masih bergelung dalam selimut, setelah kemarin siang hingga dini hari menghabiskan waktu dan tenaganya untuk berbagi peluh dengan Sultan.

Hormon ibu hamil membuat Sonia selalu ingin dipuaskan oleh Sultan. Inilah salah satu penyebab mengapa dia melepaskan Narendra. Tunangannya tidak bisa memberikan apa yang ibu hamil itu butuhkan. Narendra mungkin saja jijik untuk menyentuhnya. Jadi apa yang Sonia bisa harapkan selain cinta, yang mungkin lambat laun akan hilang.

"Nia, ayo sarapan." ucap Sultan membangunkan Sonia.

Sebenarnya dia sudah bangun sejak tadi. Namun rasa malas dan tubuhnya yang lemah membuatnya bermalas-malasan. Jika tidak ingat harus menyelesaikan masalah persiapan pernikahan Narendra dan Khalisa, mungkin Sonia memilih untuk berbaring saja.

"Lima menit lagi." ucap Sonia meminta waktu untuk memulai aktifitasnya hari ini.

"Kalau kamu tidak bisa menunggu tidak apa-apa. Kamu bisa tinggalkan aku. Nanti aku bisa hubungi Shinta." ucap Sonia lagi.

"Aku akan menunggu." sahut Sultan. Tidak mungkin dia meninggalkan wanita yang dicintainya begitu saja setelah mereka menikmati hari dan malam bersama.

Sementara itu, Shinta pagi-pagi sekali kedatangan tamu yang membuatnya terkejut. Bagaimana tidak terkejut, jika yang datang adalah Kevin asisten pribadi Narendra. Pria itu memberikan uang bonus pada wedding organizer milik Shinta. Meminta wanita itu melakukan sebaik mungkin apa yang Sonia inginkan.

Bukan Shinta tidak bisa menerima uang bonus tersebut. Masalahnya, Sonia merubah pengantin wanitanya dengan pengantin pengganti.

"Ada apa? Apa bonus yang diberikan atasan saya masih kurang?" tanya Kevin. Shinta menggeleng.

"Bukan seperti itu. Hanya saja...."

"Hanya saja apa?" tanya Kevin.

"Saya tidak bisa menjelaskannya pada anda atau pada siapapun. Tapi saya tidak bisa menerima bonus ini. Saya merasa tidak pantas." jawab Shinta sambil mendorong kembali amplop coklat yang Shinta yakin isinya tidak sedikit.

Seandainya saja Sonia tidak membuat ulah, dia dan karyawanya pasti bisa bersenang-senang dengan bonus yang diberikan Narendra. Yang membuat Shinta semakin kesal, dia tidak tahu apa penyebab Sonia membatalkan pernikahannya dengan Narendra dan menunjuk Khalisa sebagai penggatinya.

"Tidak perlu sungkan. Terima dan lakukan yang terbaik untuk acara tuan saya dan calon istrinya. Tuan Wiranata tidak akan marah, dia justru berterima kasih dengan apa yang Shinta dan anda persiapkan." ucap Kevin.

Seperti yang Narendra katakan, tidak perlu memberitahu jika mereka tahu akan ada perubahan calon pengantin wanitanya. Cukup kasih klu saja. Jika Shinta pintar pasti paham, jika tidak, kita tunggu saja saat hari H. Yang jelas, Kevin dan orang yang mengurus pernikahan Narendra sudah tahu apa saja yang dilakukan Sonia dan Shinta. Bukan hal sulit bagi mereka.

***

Sonia sudah siap untuk keluar dari hotel. Sebelum pulang ke kediaman orang tuanya, Sonia ingin menikmati makan siang di restoran ayah Arsyad. Disinilah dia berada bersama Sultan.

Diluar dugaan mereka bertemu teman Sultan yang sedang makan siang di restoran tersebut. Teman Sultan itu, Julian. Pria itu tidak sendiri, melainkan bersama wanitanya.

"Julian, kau disini." sapa Sultan begitu melewati meja dimana Julian duduk.

"Sultan, kamu juga ada disini?" balas Julian, "Ayo gabung saja!" ucap Julian lagi mengajak Sultan untuk bergabung di mejanya.

"Kamu tidak keberatan kan, Honey?" tanya Julian pada kekasihnya.

Sang wanita hanya tersenyum. Tidak mengangguk, tidak juga menggeleng. Dia justru membalas tatapan tajam Sonia padanya. Bukan hanya Sonia sebenarnya yang terkejut dengannya, tapi wanita itu juga terkejut melihat kehadiran Sonia dengan pria lain. Bukan Narendra. Hingga satu tamparan keras dilayangkan Sonia pada wanita itu.

"Itu tidak seberapa sakit dengan rasa sakit yang kamu berikan pada Ica, Viola." ucap Sonia.

Viola tidak melawan. Saudara kandung Khalisa itu justru tersenyum lebar. Seolah mengejek, apa yang Sonia lakukan padanya tidak ada apa-apanya.

"Hei! Apa yang wanitamu lakukan pada wanitaku, sultan?" tanya Julian tidak terima Sonia menampar Viola.

Sultan sendiri masih terkejut dengan apa yang dilakukan Sonia pada kekasih temannya. "Sonia ada apa ini?" tanya Sultan.

"Jangan ikut campur Sultan. Ini masalah keluarga, antara aku dan dia." jawab Sonia sambil menunjuk Viola.

"Tenang Hubby, aku tidak apa-apa. Dia adikku." jawab Viola.

"Hubby?" beo Sonia tidak percaya dengan panggilan Viola pada pria asing itu.

"Dia kekasihku, Nia." ucap Viola sambil merangkul lengan Julian.

"Julian, dia Sonia adikku." ucap Viola lagi pada Julian.

"Honey, bukannkah adik kamu namanya Ica, Khalisa?" tanya Julian memastikan.

"Ica adikku, Sonia juga adikku." sahut Viola menjelaskan.

"Duduklah Sonia, kalau kamu ingin bicara dengan kakakmu ini katakan saja. Aku siap mendengarkan." ucap Viola lagi dengan santainya membuat Sonia geram.

Viola bertingkah seolah-olah dia tidak membuat ulah sebelumnya. Seolah-olah dia tidak pernah melakukan kesalahan dengan melukai perasaan Khalisa sebelumnya.

"Kita bicara diruangan om Arsyad." ucap Sonia.

"Baiklah jawab Viola." lalu berdiri meninggalkan Julian. Viola hanya menepuk bahu pria itu. Memberikan isyarat untuk menunggunya.

Sonia mengikuti Viola. Tanpa Viola tunjukkan, Sonia masih ingat dimana ruangan ayah Arsyad berada. Dia dan Khalisa sering menghabiskan waktu di ruangan tersebut.

Rita membukakan pintu ruangan ayah Arsyad dan membiarkan Viola dan Sonia masuk ke dalam. Sebagai salah satu karyawan terbaik ayah Arsyad, Rita tentu mengenal keduanya sebagai putri dan keponakan pemilik restoran ini. Tapi Rita tidak siam begitu saja. Dia berjaga didepan pintu. Takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Plak! Satu tamparan kembali Sonia layangkan pada wajah cantik Viola. Khalisa pasti tidak bisa melakukannya. Disini Sonia mewakili Khalisa. Padahal dia tahu betul, Khalisa bukan gadis pendendam. Khalisa tidak akan menyakiti Viola.

"Puas?" tanya Viola.

"Itu masih belum cukup untuk membalas sakit hati Ica." ucap Sonia. Bukan marah, Viola terkekeh.

"Mungkin di matamu aku salah. Tapi yakinlah, Khalisa akan berterimakasih dengan apa yang aku lakukan untuknya." balas Viola.

"Kita sama-sama sayang Ica. Sejak dulu hingga saat ini, kita terus bersaing dan berlomba untuk menunjukan siapa yang paling sayang pada Ica. Kamu dengan caramu dan aku dengan caraku." ucap Viola.

Sonia diam. Dulu Viola, Sonia dan Khalisa, mereka selalu bersama-sama sebagai saudara. Sebagai kakak dari Khalisa, Viola dan Sonia sama-sama memanjakan Khalisa. Tidak ada satu pun dari mereka yang ingin adik mereka itu terluka. Sampai akhirnya Viola pergi. Khalisa kecewa, begitupun Sonia. Mereka secara tidak sadar menjaga jarak dan akhirnya seperti bermusuhan. Padahal sesungguhnya dalam hati mereka saling menyayangi.

"Kenapa diam? Bukankah kamu sangat ingin marah padaku? Tidak ada yang melihat dan mendengarkan jika kamu ingin memakiku. Lakukan saja!" ucap Viola lagi.

"Apa yang sebenarnya kamu rencanakan, Viola?" tanya Sonia. Viola kembali terkekeh.

"Justru aku yang harusnya bertanya. Apa yang sedang kamu rancang untuk masa depan adikku, Sonia?" jawab Viola.

Sonia menatap Viola menyelidik. Lagi, Viola menanggapinya dengan terkekeh. "Kenapa? Terkejut?" tanya Viola lalu tertawa.

"Aku tahu Sonia. Aku tahu rencana kamu untuk menikahkan Rendra dengan Ica. Aku juga tahu, apa yang jadi alasan kamu melakukan itu. Aku tahu!" ucap Viola lagi.

"Aku tidak mengacaukan rencanamu karena aku mendukung kamu, Sonia. Aku senang Ica mendapatkan pria yang tepat. Selama ini aku berharap, Rendra dan Ica sama-sama menyadari perasaan mereka masing-masing, kalau mereka saling mencintai."

"Apa maksud kamu, Vio?" tanya Sonia.

"Kamu itu katanya sayang dengan Ica. Tapi tenyata kamu tidak benar-benar memahami Ica sepenuhnya." jawab Sonia.

"Sudah berapa minggu? Kamu ceroboh Sonia. Mengapa tidak memakai pengaman?" tanya Viola.

Sonia dibuat pusing dengan pernyataan Viola. Dari mana saudaranya itu bisa tahu. Jika Viola saja bisa tahu tentang dirinya. Tidak menutup kemungkinan, Narendra juga tahu. Sonia meremas rambutnya. Apa yang harus dia lakukan?

Viola tersenyum senang. Sonia tidak bisa menjawab pertanyaan yang dia ajukan. Sonia juga tidak mengelak kalau saudara sepupunya itu sedang berbadan dua. Dan ayah bayinya bukan Narendra. Viola tahu betul bagaimana Narendra memperlakukan wanita.

Ruangan ayah Arsyad hening. Baik Viola maupun Sonia sama-sama dian dan sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Sampai sebuah suara yang mereka berdua kenali terdengar bertanya pada keduanya.

"Apa yang kalian lakukan disini?"

...◇◇◇...

1
Rusmini Rusmini
pusing banget dgn org di sini /Hammer//Hammer/
Rusmini Rusmini
apakah ada hubungannya dgn Narend,Diana,Khalisa..../Hammer//Hammer/
asiah puteri mulyana
ya ampuun viola bener2 syg bgt ayah sm Ica smpe berkorban segala-galanya...ternyata pemeran utamanya sebenarnya adalah viola aku pikir..
Rusmini Rusmini
hmm/Proud//Proud/
Rusmini Rusmini
nikah siri itu om Dion
Rusmini Rusmini
apa emang gak suka atau iri dgn kehidupan Narend dan Icha
Rusmini Rusmini
ilang yo biarin aja /Smug//Smug/
Rusmini Rusmini
kalo sifat spt william menurun pd Devan apa nggak kasihan menurun kok celap celup /Panic//Panic/
Rusmini Rusmini
/Hammer//Hammer//Hammer/
Rusmini Rusmini
/Grievance//Grievance//Grievance/
Rusmini Rusmini
sungguh puyeng pala barbie
asiah puteri mulyana
curiga ulah Sonia😔
Rusmini Rusmini
lanjooottty
asiah puteri mulyana
OMG ...😱😱😱
Sapna Anah
bukanya d siram Mala pergi
Rusmini Rusmini
kayaknya Diana emang "sakit" beneran
Rusmini Rusmini
aneh maknya Viola dan Khakisa... sakit hati dgn pak ARsyad lampiasannya od anak-anaknya
Rusmini Rusmini
apa mo berantem dgn Diana...
Rusmini Rusmini
demi harta di halalkan sgala cara tp kamu tau hukum tabur tuaikan /Smug//Smug/
Rusmini Rusmini
pak Dosen dah punya anak rupanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!