Cinta yang diharapkan membawa kebahagiaan.yang didambakan menyatukan perbedaan.
Justru mendorongnya ke dalam jurang penyesalan,Penyesalan yang tiada arti.
Mengakibatkan karma Untuk keturunannya.
Masih teringat dalam ingatan,sewaktu dia mengucapkan janji,Takkan pernah menyakiti,
takkan melukai.Namun, janji hanyalah janji,tanpa pernah ada niatan untuk dibuktikan
Hari-hari yang pernah dilewati penuh tawa.nyatanya, hanya sebuah topeng palsu untuk menutupi kebusukan hati
Namun saat ia tau,wajah asli pria yang sangat dicintainya.Semuanya telah terlambat. Hidupnya hancur,keluarganya berantakan,rumahnya lenyap, orang yang dikasihi nya pun tiada,Orang-orang yang disayanginya terluka,semuanya hancur di hari yang sama, hari awal mula karma yang menyakiti Anak-anak nya. Hari dimana jeritan pilu sang kaka, hari paling buruk didalam hidup nya.Dan bahkan pria itu masih tak berniat melepaskan dirinya.Keserakahan dihati pria itu melukai wanita yang benar-benar tulus mencinta nya dalam dua kehidupan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lia yu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pergi ke Pemakaman
Selamat membaca.
..❊❊❊❊❊❊❋❊❊❊❊
Dirinya tahu isi Janji itu? Bagaimana bisa?Apakah ia pernah berjanji?pada siapa??
❊❊❊❊❊❊❊❊
Setelah menghapus airmata nya kasar, tangannya menyimpan foto itu di kotaknya ,lalu melihat foto yang lain.tapi satu foto yang menarik perhatiannya,foto seorang anak berusia lima tahun ,rambutnya putih susu dengan tanda Serigala ,di pelipis kanan,bibirnya menyunggingkan senyum,senyum yang manis ,mata emasnya Indah
'Anak ini ,Sepertinya iya kenal anak ini!!Tapi siapa ya??.' batinnya berkecamuk,di sana ada kalimat dengan tulisan yang tapi sekali!
'Pulanglah Mommy, aku merindukanmu' Devalian keano Salihara.
sebuah gambaran aneh ,tiba-tiba muncul di kepalanya dan membuatnya merasakan pusing ,saat ia mengucapkan kalimat terakhir,nama itu .
kebersamaan,senyuman nya, tawanya tangisnya ,terus berputar dan membuat air mata Gadis itu terus mengalir,membentuk sungai kecil
tok ...tok ..tok ...
Ketukan pintu terdengar,membuatnya tersentak
"ya.?" dia menyeka air matanya " ada apa.?"
"Maaf bu.!" itu suara asistennya! "Ada Nona Alviani ingin bertemu.!"
Mendengar hal itu dia bergegas mengumpulkan foto-foto itu dan gelangnya ,memasukkannya kembali ke dalam kotak,lalu menyimpannya di laci.Entah mengapa ,perasaannya mengatakan ,Alfiani tidak boleh tahu tentang foto ini.
" Bu.?" suara dari luar terdengar kembali.
"Ya.suruh masuk saja.!! "
Terdengar pembicaraan di luar,namun ia tidak ingin menyimaknya,Ia sibuk melanjutkan pekerjaannya,memasukkan kotak itu ke dalam laci.terdengar suara pintu terbuka ,setelah pintu ditutup.suara langkah kaki mendekat.
"kau masih bekerja?"
Dia meletakkan paper bag di hadapan gadis itu'"ini makan siang yang diminta kakak .!untuk diantar padamu .!"
" Kenapa kau yang kemari?biasanya Zuan meminta Revan atau bawahannya yang kemari.!"
"Tidak apa.!aku hanya ingin menemui mu."
Memang ,keduanya sudah tidak lagi tinggal bersama,sejak beberapa bulan lalu,ia hanya sesekali menginap.
"Benarkah.?" dia menatap Gadis itu curiga "bukan karena yang lain?misalnya kamu ingin bolos dari pelajaran kamu?"
Ya memang beberapa waktu ini Via tengah belajar tentang sesuatu,Zuan yang bilang, tapi ia tidak tahu Sesuatu itu apa.
"Kamu tahu saja.!" ia berucap sambil tersenyum lebar,Alfiani menatap Raviola "kamu tidak apa.?"
"aku baik-baik saja.!!Emang apa yang terjadi padaku?"
" Sungguh .?" dia menatap Raviola tak percaya,bagaimana mungkin dia baik-baik saja.?lihatlah wajahnya yang Mendung itu!Tak ada semangat!apakah terlihat baik baik saja.?Tidak.
terlebih hari ini hari peringatan dua tahun kakaknya tiada.mana mungkin gadis itu baik-baik saja .Lagi pun,tahun lalu,gadis itu pingsan,saat ke makam kakaknya dan ingatan tentang Kakak kembali,Walau Hanya beberapa kenangan.Namun itu menyebabkan dia dirawat tiga hari di rumah sakit lalu saat pulang ia terlihat murung seharian
" tentu saja.sudah jangan membahas itu lagi.!!kau sudah makan?"
Gadis itu menggeleng
"kita makan bareng saja.!"
" tentu.!" keduanya bangkit dan beralih duduk di sofa yang berada di sana.
Alfiani berjalan sambil berharap ,saat ke makam kakaknya gadis itu nanti,tidak akan ada hal buruk yang terjadi pada Raviola....
❊❊❊❊❊❊❊❊❊❊❊❋❋❋❋❊❊❊❊
Siang itu ,Raviola dijemput Zuan mengenakan mobil Audi putih menuju kepemakaman.namun selama perjalanan, gadis cantik itu hanya diam saja ,memandang keluar jendela.Tanpa berkata apapun,memeluk dua buket bunga putih ,yang menebar aroma wangi
Zuan bilang bunga ini adalah bunga kesukaan kakanya.! Benarkah? Ia tak percaya, tapi ia tetap membeli bunga itu, bukan kah aneh?
Tak lama mobil pun berhenti di area pemakaman,Juan turun lebih dulu. Ia membukakan pintu mobil untuk Raviola,yang duduk di samping kemudi.
"Kamu baik-baik saja.?"
Raviola mendongak,menatap Juan yang menatapnya khawatir.Gadis itu tersenyum ,ia mengangguk lalu turun dari mobil
"terima kasih.!"
Raviola melangkah lebih dulu mendahului Juan,sesampainya di makama kakak,yang berdampingan dengan makam sang ayah,Raviola berjongkok di antara dua makam
"kakak,papa, aku datang.!"
Ia meletakan bunga itu di kuburan kakak dan ayahnya.
"Aku merindukan kalian di sampingku.!"
Seribu kata yang ingin terucap,yang tak mampu terucap,tergantikan air mata yang mengalir deras meluapkan kesedihan,kesepian yang menumpuk di dalam hati,dia memeluk nisan kakaknya,cintanya,kebanggaannya,tempatnya berbagi cerita. Pria yang selalu ada untuknya. Eh tunggu.!!ya ingat semua tentang kakaknya.?sungguh?
"Raviola.!"
Tepukan di pundaknya membuatnya menoleh ,Zuan berdiri di belakangnya."berhentilah menangis,nanti kakak dan ayahmu juga sedih.!"
pria itu pun berjongkok di hadapannya, ia menghapus air mata gadis itu.
"kita kembali.?"
Raviola diam ,rasanya enggan untuk meninggalkan tempat ini."kenapa?" Akhirnya ia bertanya
Juan menghela nafas "aku takut akan turun hujan ,jika kita tidak segera pulang, kita akan kehujanan.!. "
Gadis itu menengadah ke atas, langit benar-benar hitam. Aneh ..!!bukankah saat dia datang ,langitnya begitu cerah!lalu kenapa malah berubah mendung.??padahal baru beberapa menit lalu ia datang kemari
"sayang.!". Zuan memanggilnya, ia tahu Gadis itu tidak ingin pergi dari sini ,tapi jika tidak segera pulang,ia takut hujan akan segera turun,ia tidak ingin Gadis itu sakit karena kehujanan. terlebih sepertinya hujan akan turun dengan lebat.
Tanpa berucap,Raviola mengangguk,dan bangkit berdiri,begitupun Zuan, keduanya berjalan beriringan,sesekali ia menoleh ke belakang .sejak pertama kali datang kemari,ia merasa ada seseorang yang terus memperhatikannya ,sepasang mata yang tajam ,menatapnya.padahal sejak ia datang bersama Zuan,di sini sepi tak ada siapapun selain keduanya.
"Ada apa?" Juan bertanya sambil membuka pintu mobil.
"Bukan apa-apa .! Hanya tidak ingin pergi"
"Jangan aneh-aneh Viola, sebentar lagi mungkin akan turun hujan,kamu bisa sakit nanti, jika kehujanan.! "
" Aku tahu! " Iya memasuki mobil "Hari ini jadi ke butik?
"Entahlah aku tidak tahu.!" Zuan pun memasuki mobil dan mobil itu pun melaju "mungkin aku akan memanggil mereka saja.! "
"Mereka? Siapa.? "
"Pemilik toko.!! "
"Memangnya mau? "Raviola menatap keluar jendela,hujan turun dengan begitu lebat.padahal baru beberapa menit lalu mereka meninggalkan pemakaman.
"Aku tidak tahu jika mereka tidak mau, kita bisa mengganti desain bajunya." Zuan berucap sambil fokus menyetir
"Eh kau ini,!emang bisa semudah itu.?
"Tentu saja.! "
"Kalau begitu terserah kamu saja.! "
"Hmm.!"
Setelahnya tak ada lagi percakapan yang terdengar di antara keduanya Juan yang kini fokus menyetir ,sedang Raviola hanya fokus menatap keluar jendela, ia berkutat dengan pikirannya.mengepas baju pengantin! Pernikahan? Apakah keputusannya menikah dengan zuan adalah hal yang benar.? jika iya!lalu mengapa hatinya ragu? Lalu mengapa pula ia terima lamaran pria itu? Ia tidak mengerti mengapa hati dan tindakannya berbeda.apa yang sebenarnya terjadi padanya. ?
Apakah karena cinta ?
Ia tidak tahu.!karena sampai saat ini,hatinya belum merasakan rasa itu kembali. Ia memang merasa sesuatu di dalam hatinya ,namun ia rasa itu bukan cinta.tapi apa itu.!!ia pun sendiri tidak tahu
.❊❊❊❊❊❊❊❊❊❊❋❊❊❊❊
Beberapa hari berikutnya,Raviola di sibukkan dengan persiapan pernikahan.walaupun sibuknya iya hanya mencoba baju,deretan gaun dan perhiasan ,kadang hanya memilih ini dan itu.namun nyatanya hanya begitupun ia sudah merasa lelah.
Semakin hari persiapan hampir selesai hanya tinggal mengurus beberapa hal, karena itu ,di waktu luang ini ,ia diajak menginap oleh Alviani di rumah nya dan Zuan.lalu pria itu,kini dia berada di luar kota untuk urusan bisnis.ia heran Dengan pria itu.Dirinya dilarang bekerja,walau hanya menandatangani dokumen ,tapi dia sendiri malah keluar kota,tapi karena hal itu pula,ia mau menginap di rumah ini.
"Anda hendak kemana,Luna.??" seorang pelayan bertanya,saat ia menuruni tangga di siang hari, sejak semalam ia menginap di sini.
"Aku mencari Alviani! Kamu melihatnya?
"Iya nona. !nona muda baru saja pergi keluar,beliau terlihat terburu-buru..!!"
"Oh begitu.!ya sudah terima kasih!"
Dengan senyum ia berlalu ,kembali menuruni tangga di rumah besar dan luas ini. Sebenarnya ,rumah ini lebih mirip mansion.di sini dihuni ratusan,mungkin ribuan orang mereka tinggal di rumah-rumah kecil di belakang mansion ini.sebenarnya ia selalu merasa resah saat berada di rumah ini. Walau ia sudah sering kemari, entah kenapa ia tak pernah merasa tenang berada disini
Alfiani pula, gimana sih dia, dia yang meminta dirinya untuk menginap,namun dirinya malah pergi meninggalkan nya.tak tahukah dia,bahwa dirinya takut di sini
Langkah kakinya terhenti,di ayunan tua.Ia duduk di ayunan itu ,ayunan besi bercat emas,meskipun sudah terlihat tua.namun masih terlihat kokoh.menurut Alviani ,yunan ini sudah ada sejak Juan dan Via masih kecil, dulu.
Tak lama dalam kesendiriannya ,dalam lamunannya memikirkan masa mendatang,keputusannya benar atau salah.sesuatu menarik narik ujung dressnya hingga ia menoleh
"Al.!.
Bersambung........
Izin yaa