MAS MONTIR KU SAYANG, TERNYATA ORANG KAYA!! Mungkin begitu judul clickbait yang cocok untuk novel ini😉
Seharusnya pernikahan dilangsungkan bersama pria matang yang sedari kecil digadang-gadang menjadi jodoh Khadijah.
Namun, takdir berkenan lain hingga masa lajang Khadijah harus berakhir dengan pemuda asing yang menabraknya hingga lumpuh.
Kedatangan Athalla di Kalimantan Barat untuk memenuhi panggilan balap liar, justru disambut dengan jodoh tidak terduga-duga.
Pasalnya, kecelakaan malam itu membuat calon suami Khadijah lebih memilih menikahi adik kandungnya; Nayya.
Khadijah dibuat remuk oleh pengkhianatan calon suami dan adiknya. Lantas, di waktu yang sama, Athalla menawarkan pernikahan sebagai bentuk tanggung jawabnya.
Romantis/Komedi/Sangar mendekati keseharian. Thanks buat yg sudah mampir ya💋❤️🫂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ISTALLA TUJUH BELAS
Mukena masih melapisi tubuhnya, Khadijah termangu di atas kursi roda, sudah sedari isya, Khadijah tak mau bergerak walau sedikit.
Raganya ada di kamar sempit nan sederhana ini, akan tetapi, pikirannya sanggup melangkah bersama gadis bernama Alessia.
Khadijah ingat sekali, terngiang-ngiang kala Alessia menjawab pertanyaannya. Tentang, siapakah gerangan pemuda tampan yang menjadi gantungan di tas mungil Alessia.
Khadijah masih shock bahkan hingga saat ini, bukan tanpa sebab Khadijah tercenung begitu lama, ini semua karena nama yang Alessia sebutkan; Athalla Ilyasa Rizky.
Yah, Khadijah tidak salah mendengar, Alessia memang menyebutkan nama calon suami yang juga pemilik asli dari bengkel mobil ini, nama yang sama dengan nama suaminya.
"Jadi, kapan kalian menikah?"
Sempat-sempatnya, Khadijah menanyakan hal itu di depan Alessia. Sepertinya, Alessia begitu bahagia, bisa dilihat dari sebagaimana antusiasnya wanita itu, siang tadi.
"Mungkin bulan-bulan ini. Doakan lancar, ya. Aku sudah bosan bertunangan. Sudah dari SMA kami bertunangan. Sudah saatnya aku tuntut dia untuk menikah setelah membuat ku jatuh cinta sedalam-dalamnya lautan."
Khadijah hancur? Iya, seharusnya dia tidak pernah berada di antara Alessia dan Athalla, karena seharusnya Khadijah tidak langsung mau menikah dengan pemuda asing.
Entah kenapa, Khadijah jadi membenarkan ucapan-ucapan Bang Andre. Penyesalan selalu datang di akhir katanya, walau begitu, entah kenapa Khadijah tak bisa menyesali semua waktu yang terbuang bersama suami.
Khadijah dilema jujur saja. Satu sisi Khadijah tahu, ia istri sah Athalla, bagaimana pun hal yang terjadi, selagi Athalla tak mengatakan kata cerai maka dia masih milik sah Athalla.
Namun, di sisi lain, dirinya tak mampu untuk menyakiti sesama wanita. Se-kacau apa jika Alessia tahu bahwa calon suami baik hati yang dibicarakan dengan penuh kebanggaan ternyata sudah menikahi wanita lumpuh ini.
"Allahuma, ya Allah." Khadijah bingung harus apa, karena sungguh, dia buntu detik ini.
"Mas--" Khadijah lekas menepis sebutir air di bawah bingkai matanya. Bibirnya tersenyum menyambut kedatangan Athalla.
Walau apa yang tengah dihadapinya tidak mudah, Khadijah tak lupa dengan tugasnya sebagai seorang istri. Dan hal yang wajib dia lakukan tersenyum manis untuk Athalla.
Senyum yang kemudian redup oleh luka di ujung alis suaminya. "Mas Atha kenapa?"
Athalla duduk di kursi di mana biasanya Athalla menulis tugas-tugas kuliahnya, diam untuk waktu yang lama dan Khadijah hanya menunggu sampai lelaki itu bicara.
"Aku sudah mengakui pernikahan kita."
"Lalu?" Khadijah masih menatap lekat hingga pria tampan itu memeluknya.
"Mungkin tidak akan mudah mereka menerima mu secara tiba-tiba, tapi, tolong tetap bersama ku."
"Iya." Khadijah membalas pelukan Athalla, lembut dan penuh dengan kenyamanan.
Lihat, tanggapan Khadijah tidak pernah gagal membuat Athalla tersentuh. Bahkan tak sedikit pun menyesali pernikahan mereka.
Khadijah mengusap tengkuk. "Perbanyak istighfar. Insya Allah dimudahkan segala urusannya. Kalau cobaan ini dari Allah, berarti harus dikembalikan pada Allah pula."
Athalla tersenyum, "Andre akan menyesal menyia-nyiakan wanita shalihah seperti mu."
Khadijah tertawa pelan, dia eratkan pelukan yang halal baginya dan suaminya. "Kalau melihat kondisi Dijah yang sekarang, mungkin nggak akan ada yang menyesal. Malahan, dia bertindak benar karena meninggalkan Dijah."
Athalla mengerut keningnya. Melepaskan dekapannya, menatap penuh kalimat tanya pada wanita cantik itu. "Tapi aku tidak pernah menyesal sudah menikahi mu."
Khadijah juga, tak ada penyesalan, entahlah, mungkin manusiawi baginya. Tapi, Khadijah merasa nyaman selama menjadi istri Athalla, ini lah yang dia takutkan, SERAKAH.
Namun, ada hal krusial yang tidak akan pernah bisa Khadijah abaikan, yaitu hasil resmi dari surat keterangan dokter milik Alessia yang dibacanya kemarin.
Kalau dia wanita yang baik, maka Khadijah tidak akan menjadi serakah. "Bantuin Dijah shalat yuk, akhir-akhir ini, Dijah lagi banyak banget hajat sama Allah. Dijah mau shalat hajat sebelum tidur."
Athalla belai pipi istrinya. "Kamu sudah punya aku, mau minta apa lagi?"
Khadijah tertawa. Ah entahlah, walau sudah membohongi sebesar itu, suaminya yang tampan ini masih se-menyenangkan itu.
Khadijah bahkan tak bisa marah, apa lagi bicara kasar. Tak mampu Khadijah berontak karena pada dasarnya dia terlalu gegabah.
"Dijah mau minta supaya Mas Atha dapat kebahagiaan yang melimpah sampai tak terhingga, bila perlu sampai tumpah-ruah. Suatu saat nanti ... pun kalau seandainya kita tidak panjang jodoh, Mas Atha akan dapatkan kebahagiaan yang sebenar-benarnya.
Athalla mengernyit cukup dalam.
"Sekaligus, Khadijah mau minta ampunan yang sebesar-besarnya ... bulan kemarin, Dijah memang terlalu egois."
Sampai sejauh ini, Athalla masih tak paham arah pembicaraan istrinya. "Egois tentang apa?"
Khadijah menunduk wajahnya. "Seharusnya, Dijah nggak perlu terpancing emosi sampai harus terima lamaran Mas Atha tanpa restu orang tua Mas Athalla lebih dulu. Bang Andre ada benarnya, Dijah terlalu tergesa-gesa mengambil keputusan ini."
Tunggu, Athalla mendadak tidak suka dengan kalimat-kalimat istrinya. "Maksud kamu, kamu menyesal menikah dengan ku?" cecarnya.
Khadijah menggeleng walau masih dengan kepala yang tertunduk. "Dijah nggak pernah nyesel pernah dinikahi Mas Atha. Tapi, Mas Atha nggak semestinya bertahan dengan pernikahan yang bahkan sudah salah dari awal kita menjalani hubungan ini."
"Maksud kamu apa?" tukas Athalla.
"Dijah tahu Mas Atha sudah punya tunangan yang sudah bertahun-tahun itu. Dijah minta Mas jangan sampai korbankan wanita yang sudah bertahun-tahun bersama Mas hanya demi wanita yang baru Mas temui."
Athalla tertegun untuk waktu yang lama.
"Mas Atha boleh menikah lagi. Atau, lepaskan Dijah supaya Mas bisa tetap bertanggung jawab dengan janji-janji Mas untuk Alessia."
...Hehe, tgl 11 ini 4 bab, ya, makanya kalo nggak vote kebangetan, Lu. Dan buat yg kasih koin, terima kasih ya mentemen....
keluarga king pasti akan menerima menantunya walau ada shock karna kaget saja.
terimakasih author cerita mu memang hebat 👍🏼🙏😘😍😍😍😍
mulo to mar duwe lambe iku di jogo ojo asal nyrocos kyo soang gtu akire malu dewe mgkoo 😀😀😀😀😀
panas hati ini
pusing pusing pusing pusing kepala ini
anak siapa itu jgn jd kan athala yg harus bertangung jawab