NovelToon NovelToon
Exchange The Dead Bahasa Indonesia

Exchange The Dead Bahasa Indonesia

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Sistem
Popularitas:450
Nilai: 5
Nama Author: Dewa Leluhur

Muak seluruh semesta saling membunuh dalam pertikaian yang baru, aku kehilangan adikku dan menjadi raja iblis pertama kematian adikku menciptakan luka dalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewa Leluhur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Strange Hobbies Make Love Rejected

"Cukup," Arata mengangkat tangannya, essence divine-nya mulai tenang. "Aku tidak datang untuk berdebat tentang jiwa atau kehidupan. Aku datang untuk meminta bantuanmu, Dewi Eika Hetra."

Eika mengangkat alisnya anggun. "Bantuan?"

"Ajari aku," Arata menurunkan Agroname, "cara menciptakan manekin seperti mereka. Aku butuh... tiruan diriku sendiri untuk menghadapi Noah."

Senyum di wajah Eika memudar, digantikan ekspresi keras yang belum pernah Arata lihat sebelumnya. "Tidak."

"Kenapa?" Arata mengepalkan tangannya. "Dengan kemampuanmu, kita bisa menciptakan manekin yang persis seperti diriku. Noah tidak akan bisa membedakannya. Aku bisa—"

"Menggunakan jiwa palsu untuk mengelabui Noah?" Eika memotong tajam. "Menciptakan boneka untuk menggantikan nyawamu sendiri? Tidak, Arata. Aku tidak akan pernah mengajarimu."

"Tapi—"

"Jiwa bukan sesuatu yang bisa kau permainkan seperti itu," essence divine Eika bergetar kuat, membuat seluruh kastil berguncang. "Kau pikir menciptakan kehidupan adalah lelucon? Permainan untuk mengelabui kematian?"

"Ini bukan permainan!" Arata berteriak frustrasi. "Ini tentang bertahan hidup!"

"Tidak," Eika menggeleng tegas. "Ini tentang ketakutanmu untuk menghadapi konsekuensi dari pilihanmu sendiri. Dan aku tidak akan pernah membantumu melarikan diri dengan cara seperti itu."

"Asal kau tahu Arata, aku mencintai Noah tapi karena hobiku yang aneh dia—" Eika merenung merasakan kesedihan yang menyiksa perasaannya — menghela napas berdamai pada semua itu.

Matanya menatap Eika dengan cara yang berbeda — bukan lagi sebagai target, tapi sebagai seseorang yang mungkin memahami rasa sakitnya.

"Kau... mencintai Noah?" suaranya terdengar ragu, seolah mencoba memahami ironi takdir yang mempertemukan mereka.

Eika tersenyum pahit, tangannya bergerak menyentuh salah satu manekin terdekat dengan kelembutan seorang ibu. "Ya. Tapi cinta tidak selalu berakhir seperti yang kita harapkan, bukan? Noah... dia tidak bisa menerima hobiku menciptakan kehidupan dalam bentuk manekin. Baginya, ini adalah penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri."

"Dan sekarang kau menolak membantuku karena...?"

"Karena aku tahu persis apa yang akan Noah lakukan," Eika menatap Arata tepat di mata. "Dia akan menemukan cara untuk membedakan manekin dari dirimu yang asli. Dan ketika itu terjadi, kemarahannya akan menjadi lebih besar dari sebelumnya — meski Noah tidak menyukai semua ini, aku tidak mau siapapun merusak manekin aku sekalipun laki-laki yang aku cintai dulu."

Arata menggenggam Agroname lebih erat, tapi tidak mengangkatnya. "Aku tetap membutuhkan kemampuan itu, Eika. Dan jika kau tidak mau mengajariku secara baik-baik..."

"Kau akan membunuhku?" Eika tertawa kecil, suaranya dipenuhi kesedihan. "Kau bisa mencoba, Arata. Tapi bahkan jika kau berhasil, essence divine-ku tidak akan memberikanmu kemampuan yang kau cari."

"Apa maksudmu?"

"Kemampuan menciptakan kehidupan dalam manekin... bukan sesuatu yang bisa dipelajari atau diambil begitu saja," Eika melangkah mendekati Arata, sama sekali tidak gentar dengan pedang di tangannya. "Ini adalah hasil dari ratusan tahun memahami setiap aspek jiwa, setiap detail dari kehidupan itu sendiri. Bahkan jika kau membunuhku dan mengambil kekuatanku, kau tidak akan bisa menciptakan manekin yang cukup meyakinkan untuk mengelabui Noah."

Arata menurunkan pedangnya sepenuhnya, frustasi terlihat jelas di wajahnya. "Kalau begitu ajari aku! Aku akan melakukan apa saja—"

"Tidak, Arata," Eika menggeleng lelah.

"Lalu apa yang harus kulakukan?!" suara Arata pecah, untuk pertama kalinya terdengar benar-benar putus asa. "Dia tidak akan berhenti mengejarku! Dia—"

"Dan membuat manekin tidak akan menyelesaikan masalah itu," Eika memotong lembut. "Yang kau butuhkan bukan pelarian, Arata. Yang kau butuhkan adalah..."

"Cukup," Arata mengangkat tangannya, mundur beberapa langkah. "Aku tidak butuh ceramahmu. Aku butuh solusi."

"Dan aku sudah memberikannya," Eika menjawab tenang. "Tapi kau terlalu takut untuk mendengarkan."

Arata menatap Eika lama, essence divine-nya bergolak dalam kebimbangan. Dia tahu dia tidak bisa membunuh Eika — bukan karena tidak mampu, tapi karena dia memang membutuhkan kemampuan dewi itu. Dan semakin lama dia berdiri di sana, semakin jelas bahwa Eika tidak akan pernah membantunya, tidak peduli seberapa keras dia memaksa.

"Tolong pergilah bahkan dari dunia ini," Eika berkata penuh rasa lelah menghadapi Arata.

Eika menghilang dalam pusaran essence divine keemasan, meninggalkan Arata sendirian di ruangan megah itu. Satu per satu, para manekin juga berjalan meninggalkannya hingga akhirnya kastil itu benar-benar kosong. Hanya ada Arata dan gaung langkahnya sendiri.

Dia berdiri di sana untuk waktu yang lama, menatap tempat Eika menghilang. Essence divine-nya bergetar lemah, mencerminkan kekacauan dalam hatinya. Penolakan Eika bukan hanya menutup satu jalan keluar — tapi juga membuka luka lama tentang Noah yang tidak pernah menerima cinta dan hobi.

"Baiklah," dia akhirnya berbisik pada kekosongan. "Jika aku tidak bisa mendapatkan kekuatan untuk membuat tiruan diriku..."

Arata melangkah keluar kastil, menuju halaman luas yang kini juga kosong. Tidak ada lagi manekin yang menari atau bermain musik. Hanya ada keheningan dan angin yang berhembus di antara bangunan-bangunan megah yang tampak seperti rumah boneka raksasa yang ditinggalkan.

Di tengah halaman itu, Arata menghunus Agroname. Kali ini, dia menekan essence divine-nya hingga ke titik terendah — hampir tidak terasa sama sekali. Pedang di tangannya kini hanya sebatas besi tajam, tanpa pancaran energi dewa yang biasa menyelimutinya.

"Kalau begitu..." dia mengambil kuda-kuda dasar, posisi yang sudah lama tidak dia gunakan sejak mendapatkan kekuatan dewa. "Aku akan kembali ke awal. Ke dasar dari semua teknik pedang yang pernah kupelajari."

Arata mulai bergerak dalam rangkaian gerakan dasar — langkah maju, mundur, tusukan, tebasan. Setiap gerakan dilakukan dengan presisi tinggi, tanpa bantuan essence divine. Keringat mulai membasahi dahinya, napasnya mulai memberat. Dia lupa bagaimana rasanya bertarung tanpa kekuatan dewa.

"Teknik dasar pedang Timur," dia bergumam sambil terus bergerak. "Fokus pada efisiensi gerakan dan ketepatan waktu."

Gerakan demi gerakan mengalir, semakin lama semakin cepat. Arata merasakan otot-ototnya memprotes — sudah terlalu lama dia mengandalkan essence divine untuk bertarung.

"Teknik pedang Barat," dia beralih ke rangkaian gerakan berbeda. "Kekuatan dan momentum sebagai kunci."

Hari berganti malam, tapi Arata terus berlatih. Mengulang setiap teknik pedang yang pernah dia pelajari sebelum mendapatkan kekuatan dewa. Teknik-teknik yang dia lupakan karena terlalu mengandalkan essence divine.

"Mungkin Eika benar," dia berbisik di antara napasnya yang tersengal. "Aku terlalu fokus mencari jalan pintas... terlalu takut menghadapi Noah secara langsung..."

Arata terus berlatih di halaman kosong itu, ditemani bayang-bayang gedung tinggi dan keheningan yang mencekam. Dia akan menunggu — tapi bukan dengan berdiam diri. Setiap gerakan pedang murni tanpa essence divine adalah satu langkah menuju kekuatan yang berbeda.

"Lihat saja, Noah," dia bergumam sambil mengayunkan Agroname dalam gerakan kompleks tanpa setitik pun energi dewa. "Aku akan mendapatkan hati Dewi Eika Hetra sampai dia mau mengajari aku," di lubuk hati Arata — mengayunkan pedangnya secara horizontal.

1
Fastandfurious
Gemesin banget nih karakternya, bikin baper!
Leluhur: tidak ada karakter menggemaskan kaka
total 1 replies
yeqi_378
Gila PPnya cakep bangeeet, cepetan thor update lagi please!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!