6 tahun menjalin kasih dengan pemuda yang menjabat sebagai kepala desa membuat Aruna merasa senang. tapi disisi lain ibu tiri dan juga adiknya memaksa nya untuk mundur di pernikahan nya sendiri.
"Adik mu mencintai Aryo. sebaiknya Ketty saja yang menggantikan mu, sebagai pengantin!" ucap Ibu tirinya yaitu Susi.
"Kalian tega berbuat seperti ini padaku!" teriak nya dengan emosi yang begitu menyakitkan
Tapi tak lama pernikahan yang diharapkan nya sejak lama dengan orang yang dicintai nya, malah berakhir menikah dengan pria yang bahkan dia tak mengenal asal usul nya. apakah Aruna sanggup menjalankan pernikahan tersebut?
Bagaimana kelanjutan kisah nya yuk simak!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.21
Siang harinya langit tak pulang ke apartemen milik papi nya, dia malah pulang ke rumah Oma nya.
"loh den langit udah pulang, udah makan belum?" tanya bi asih dengan lembut
"Belum Bi, Oma sama Opa kemana?" tanya nya yang melihat ruangan itu terasa sepi, biasanya Oma nya itu selalu duduk menonton tayangan khas sinetron ikan terbang.
"Nyonya lagi arisan den, kalau Tuan lagi ke kantor!" ucap bi asih yang menjelaskan.
"Hmm, kalau begitu aku pulang dulu deh bi."
"Loh, kok pulang den, emang Aden mau kemana?" ucap bi asih yang khawatir
"Mau ke apartemen, aku pamit dulu bi, assalamualaikum." jawab nya tanpa menjelaskan
"Walaikumsalam." ucap bi asih yang bingung
"Kenapa den langit terlihat gelisah ya, apa ada sesuatu yang terjadi di sekolahan nya?" batin bi asih yang sedikit khawatir.
Bi asih pun menelpon tuan nya Aditama untuk mengabari cucu nya tadi kerumah.
"Jalan pak!" ucap bocah itu yang naik ke dalam mobil.
"Baik den." ucap pak Yanto yang patuh.
Sampai di lobby apartemen, langit langsung mengucapkan terima kasih kepada pak Yanto, karena sudah mau mengantarkan nya pulang dan pergi. Kini dia berjalan menuju ke pintu ruangan apartemen milik papi nya.
"Cklek..."
Setelah berhasil memasukan sandi apartemen nya, dia berjalan menuju ke ruangan tengah. dia begitu kaget melihat cemilan di meja bundar dekat televisi.
biasanya tak pernah ada kue kue kering di sana, apalagi dia jarang sekali berada di apartemen papi nya, biasanya dia akan tidur sesekali saja disini.
Di meja bundar itu terdapat kue kue kering, brownies, cupcake, donat, dan juga minuman anak anak juga berada disana
bocah itu terlihat sangat menyukai makanan kesukaan nya, dia menuju ke sana dan tak sabar untuk mencicipi kue kue itu.
Gigitan pertama menciptakan rasa manis dan juga tak kalah enak dengan toko bakery yang selama ini menjadi langganan Aditama.
"Enak!" ucap nya sambil tersenyum tipis menikmati olahan kue kue kering itu.
Aruna yang baru selesai membuat cemilan, kaget melihat langit duduk disana sambil memakan semua kue kue yang baru dibuat nya.
Lalu tak lama tersenyum tipis melihat langit yang ternyata menyukai kue buatan nya, dia tadi sempat bertanya kepada Faris, tentang Makanan kesukaan langit, lalu Faris menjawabnya dengan memberitahukan bahwa bocah itu lebih suka makanan manis.
Dengan senang hati Aruna membuat kan kue kue kering untuk langit, untung saja dia dulu pernah bekerja, di salah satu toko kue yang cita rasanya cukup banyak diminati oleh orang orang. dan dengan ilmu pengetahuan yang dia punya mampu membuat beberapa cemilan enak dan mendapatkan cuan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
Saat kuliah dulu, beni jarang sekali memberikan nya uang jajan, atau sekedar untuk bayar kos kosan. gadis itu lebih mandiri, dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
"Apa kamu menyukai nya?" tanya Aruna sambil berjalan menuju ke arah langit.
Deg.."
Langit kaget saat melihat keberadaan ibu tirinya. Dia bahkan tak sadar ada wanita itu disini.
"Tante, apa yang sedang Tante lakukan disini?" tanya nya dengan nada sedikit kaku.
"Tante baru abis membuat beberapa cemilan, Tante kira kamu belum pulang, bagaimana rasanya apa kah enak?" tanya Aruna yang masih penasaran respon bocah kecil itu
"Biasa saja!" ucap nya singkat.
Padahal sangat enak, tapi lidah nya terasa keluh memuji makanan buatan Aruna.
Lalu dia berjalan menuju ke kamar nya, tanpa menoleh ke arah Aruna.
Aruna pun hanya menghela nafas beratnya, dia tau mungkin saat ini langit belum bisa diganggu, dia akan berusaha mendekatkan diri dengan anaknya mas Faris.
"Semangat Aruna, kamu pasti bisa!" gumam nya dengan termasuk tipis.
Dia pun menuju ke dapur, untuk menyiapkan makan siang untuk langit, psti bocah kecil itu kelaparan kan.
Hari ini menu yang di buat nya adalah, ayam kecap manis, dan juga sayur bayam, ditambah dengan bakwan jagung sebagai pelengkap.
Tak lama kemudian langit yang sudah memakai baju santai, turun ke ruang makan, dia sangat lapar dari tadi, biasanya dia akan makan di rumah Opa dan Oma nya. tapi karena rumah itu sepi, jadinya dia kesini.
"Harum!" batin nya dengan wajah terlihat berbinar melihat makanan yang sudah tersaji di meja makan
"Loh udah selesai ganti baju nya, apakah kamu mau makan sekarang?" tanya Aruna yang membawa satu piring berisi nuget krispi di piringnya
"Iya tan!" ucap nya singkat
Masih ada rasa canggung, dia belum bisa mengetahui sifat ibu tirinya seperti apa, tapi karena papi nya yang bilang untuk mencoba dekat dengan Aruna, jadinya dia akan berusaha mewujudkan keinginan ayah nya itu
Di apartemen itu, belum ada pembantu yang membantu aruna, hanya ada petugas kebersihan yang datang setiap sore. Jadinya Aruna tak perlu bersih bersih sendirian di apartemen mewah itu.
dan si Aryo kepedean lagi, emang nya Aruna cewek apaan cewek bego gitu.. yg mau buang permata demi kamu yg cuma batu kerikil?
sudah nikmati saja rasa sakit yg seperti Aruna rasakan..
dan buat neng Ketty hati2 neng lambey mu di jaga nanti kena gampar orang aja baru tau rasa/Curse/
tapi gpp kok Thor soalnya Mak juga sering ngetik typo kaya gitu/Determined/