NovelToon NovelToon
Hot Duda Mafia

Hot Duda Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Janda / Cinta Terlarang
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author:

"Kau masih gadis?"

"I-iya, Tuan."

"Bagus. Kita akan membuktikannya. Kalau kau berbohong, kau akan tahu apa akibatnya."

Bab 14

Maka Ariella segera berdiri, hal itu Membuat pijakan kakinya tidak kokoh dan ia bergerak terhuyung-huyung sebelum tersungkur, tetapi Ariella tidak menyerah, ia langsung berdiri lagi, lalu memutar kunci pintu dan keluar. Berlari ke arah ruang tamu, tempat di mana Ariella langsung ditahan.

"Lepaskan dia!"

Anak buah Carlton langsung melepaskan Ariella.

"Buka pintunya, biarkan dia pergi."

Maka Ariella pun dibiarkan pergi, tanpa alas kaki, tanpa membawa ponsel, tanpa membawa apa pun selain dirinya.

Di ruang tamu, Carlton mengepalkan tangan.

Ia meraih ponselnya dan menyuruh anak buahnya untuk membuntuti Ariella.

"Jangan sampai gadis itu lepas, awasi dia. Aku ingin tahu apakah dia akan menghampiri Tora atau seseorang yang bekerja untuknya."

"Baik, Tuan."

Setelah itu, Carlton menghubungi kakeknya.

Pria itu menggeram kesal sebelum sambungan telepon diterima.

"Carlton, apa kau sudah memutuskan?"

"Ya, aku akan menikah lagi."

Pria itu lalu memijat pelipisnya.

"Aku akan segera menemui gadis-gadis itu dan memilih salah satu di antara mereka."

"Itu bagus, Carlton."

"Kakek?"

Terdengar kakeknya menyahut dari ujung sana.

"Ada apa, Nak?"

"Apakah kau percaya cinta?"

Pria itu tertawa.

"Tidak."

"Setelah melihat ayahku, aku juga tidak." Pria itu tertawa penuh ironi.

"Jika aku memilih gundik yang berasal dari kalangan bawah. Bagaimana menurutmu?"

"Jika itu tidak mengganggu fokusmu. Kau bebas melakukan apa yang kau suka, Carlton."

Maka setelah itu, Carlton menutup sambungan telepon. Ya, ia sudah memutuskan. Ia akan menjadikan Ariella wanita simpanannya. Ia akan menjadikan gadis itu sebagai miliknya, tubuh, pikiran, semua yang ada pada Ariella adalah miliknya, karena gadis itu pantas menerima itu. Ariella pantas dihukum.

"James?"

"Ya, Tuanku."

"Siapkan kontrak untukku dan Ariella."

Ariella berhasil keluar dari apartemen itu, sendirian, tanpa dikejar oleh orang-orang Carlton Rutherford.

Pria itu melepaskannya, hanya karena Ariel membahas soal cinta.

Padahal Ariella sebelumnya mengatakan itu sebagai bentuk sindiran, bahwa Carlton adalah orang yang keji dan sangat menikmati saat orang lain terluka atau menderita, tetapi sepertinya Carlton sangat sensitif terhadap kata-kata yang mengandung unsur cinta.

"Lari, Ariella! Larilah yang jauh!"

Maka Ariella menyusup pergi, tak peduli meskipun nanti ia harus kembali dihadapkan dengan para penagih hutang itu, Ariella hanya ingin pergi jauh dari Carlton atau orang-orang itu, tetapi bagaimana?

Ariella tidak punya tujuan.

Ia bahkan tidak membawa apa pun, satu-satunya yang Ariella miliki hanyalah uang kertas 50 dolar di saku celana belakangnya.

Dingin, udara terasa sangat dingin, dan Ariella hanya memakai kaus dan celana jins selapis.

Bibirnya mulai menggigil ketika hujan mulai mengguyur kota, tetapi ia tetap berjalan, menembus kota, terus mengarah ke gang-gang kecil yang disebut jalan-jalan tikus.

Ariella menemukan dirinya meringkuk di sudut jalan yang gelap, mencoba menghangatkan tubuh, tetapi usahanya sia-sia saja. Ia akhirnya memutuskan untuk pergi ke halte, mencari bis menuju kota sebelah, tetapi bis tak kunjung datang, Ariella nyaris membiru karena kedinginan, tubuhnya lembab karena sebelumnya terkena rintik-rintik hujan.

"Bis, ayolah! Aku sedang terburu-buru. Aku harus pergi dari sini secepatnya."

Ariella menunggu, tetapi bis menuju tempat itu seolah tengah mengalami perjalanan ke dunia lain. Ketika Ariella hampir tertidur di sana, sebuah mobil hitam berhenti di depan. Ariella membelalak, ia spontan berdiri dan berniat melarikan diri.

tetapi sebelum ia melakukannya.

Maria keluar dari dalam mobil. Di dalam mobil, Ariella melihat seorang pria. Sepertinya Maria baru saja berniat kembali setelah pergi kencan dengan sang kekasih.

"Ariel!"

"M-maria?"

Maria berlari menghampirinya. Memakai gaun malam yang sangat minim dengan mantel bulu. Ariella mencoba untuk tidak menangis saat melihat sahabatnya itu.

"Oh, Tuhan! Apa yang terjadi, kenapa kau ada di sini?"

Melihat tatapan lesu dan ketakutan di mata Ariella, hati Maria merasa tercubit.

"Bawa aku pergi, Maria. Aku mohon. Aku tidak ingin berada di tempat ini!"

Carlton mafia berdarah dingin, dan dia menuduh Ariella bekerja sama dengan Tora untuk melakukan sesuatu sebagai pembayaran atas hutang-hutang Ariella, tetapi Ariella tidak tahu apa-apa.

Sungguh, ia hanya gadis biasa yang mencoba melunasi hutang-hutangnya dengan bekerja serabutan, dan pertemuannya dengan Carlton hanyalah karena kebetulan semata.

Carlton dan Ariella hanya orang asing, tadi pria itu hampir saja me mer kosanya karena Ariella menolak mengakui bekerjasama dengan Tora.

Malu, marah, merasa tidak berdaya.

Ariella terlalu terguncang untuk bisa mengekspresikan semua itu, bahkan jika dipikirkan. Keluar hidup-hidup tanpa kekurangan apa pun dari kandang singa merupakan anugerah, bahwa ia mungkin terguncang, tetapi ia jauh lebih beruntung dibanding gadis-gadis yang mungkin pernah terjebak bersama orang-orang berbahaya seperti Carlton.

"Ceritakan apa yang terjadi di mobil, Ariel."

Mereka pun segera masuk ke dalam. Pria yang bersama Maria tidak mengatakan apa pun tanpa ditanya.

"Maaf, bisakah kau membawa kami ke sebuah penginapan yang murah?"

"Tentu." Pria itu pun segera membawa mereka pergi. Di kursi, Maria membuka mantelnya, lalu memberikannya pada Ariella yang menggigil kedinginan.

"Apa yang terjadi, Ariella?"

"Mereka hampir memperkosaku."

"Mereka siapa?"

Air mata Ariella menetes saat ia memeluk Maria.

"Para penagih hutang itu berhasil membobol masuk apartemen, lalu mereka hampir memperkosaku jika saja orang-orang dari pria yang sebelumnya menolongku itu tidak datang, lalu aku dibawa pergi."

"Siapa sebenarnya pria yang menolongmu ini, Ariel?"

"Dia Carlton Rutherford. Apa kau mengenalnya, Maria?"

Mendengar nama itu, wajah Maria memucat.

"Ya Tuhan! Pria yang kau lihat di apartemen saat kau bekerja waktu itu. Dia Carlton Rutherford ?"

Ariella menggigit bibir dan mengangguk.

"Aku tidak menceritakan semuanya. Hari itu dia menuduhku bekerjasama dengan Tora. Kurasa Tora adalah musuhnya, dan dia berpikir aku mata-mata Tora hanya karena hari itu kami bertemu."

Maria menjadi gelisah. Sungguh, ia bekerja di club malam, dan tahu siapa itu Carlton Rutherford karena orang-orang di sana sangat tunduk pada pria itu. Dia seorang mafia kelas kakap, seorang pewaris tunggal, kaya raya, dihormati dan sangat kejam.

Kenapa Ariella bisa terlibat dengan orang berbahaya seperti Carlton?

"Kau sudah terlibat terlalu jauh, Ariel."

"Apa maksudmu?"

"Dia pria nomor satu paling berbahaya di kota ini! Mungkin saja di negara ini, dan kau mengusiknya."

"Aku hanya bekerja hari itu. Aku tidak melakukan apa pun!"

"Aku tahu, tapi dia mencurigaimu sebagai mata-mata dari musuhnya. Apa kau pikir dia akan berhenti mengincarmu setelah ini?"

Ariella meremas tangannya sendiri.

"Dia hampir memerkosaku, Maria. Dia ...

menciumku dengan sangat kasar, di mencoba membuatku mengakui hal yang tidak aku lakukan."

1
Kazuo
Wow, aku gak bisa berhenti baca sampai akhir !
Hoa thiên lý
Tidak sabar lanjut baca
yongobongo11:11
Duh, kalau dikasih pilihan 1 antara jalan-jalan atau baca cerita ini, pasti saya milih ini 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!