Pernikahan paksa seorang gadis muda yang harus membayar hutang keluarganya dengan seorang pria dewasa yang tak pernah dikenalnya sebelumnya.
memiliki suami yang kaya raya namun tak menjadikan bahagia karena tak selayaknya rumah tangga pada umumnya.
Zeva Ramona di nikahi oleh Dewangga sudiro pria matang yang berusia hampir kepala empat dan belum menikah, membuat keluarganya khawatir dan mencarikannya jodoh
memaksa dewangga untuk setuju dengan pilihan orang tuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
azab suami kejam
Dewa pulang dari kantor masih sekitar jam delapan malam, lebih cepat dari biasanya
"vin, mulai besok antar jemput saya sampai dapat supir baru buat zeva" ucap dewa sebelum turun dari mobil
"siap bos, cie....cie" ledek kelvin
dewa tak menggubris ucapan kelvin dan keluar dari mobil begitu saja meninggalkan kelvin
"memang tak berperasaan"
Kelvin melajukan kembali mobilnya pulang ke rumahnya.
Dewa masuk rumah dan terlihat sepi seperti biasa padahal sudah pulang lebih awal.
"bik!" panggil dewa
Bik sus dan lela datang bersamaan dengan segara
"iya tuan!" jawab keduanya bersamaan
"kenapa sepi? Dimana zeva?" dewa melepaskan dasinya yang terasa mencekik leher
"belum pulang tuan" jawab lela agak takut
"kemana dia, kenapa belum pulang jam segini! Apa biasanya juga begitu?" dewa mulai ingin banyak tahu tentang zeva
"biasanya jam segini udah pulang tuan" jawab bik sus bergantian
"kenapa mobilnya di rumah?" dewa melihat mobil yang khusus untuk istrinya juga sudah digarasi
"pak usman sudah pulang dari tadi siang, katanya nyonya ngga mau ditungguin karena ada janji dengan temannya" lela menjawab sesuai dengan yang pak usman katakan
"oh, teman? Siapa?"
"bik, mba! " zeva pun tiba di rumah dan seperti biasa selalu ceria dan ramai.
Zeva langsung terdiam saat melihat ada dewa sedang berbicara pada dua art nya
"maaf, permisi" zeva melewati dewa
"tunggu! Kamu bawa apa itu?" tanya dewa
"ini lauk dari mama, dan ini belanjaan saya om!" jawab zeva jujur
"kenapa ngga bilang kalau mau ke rumah mama, dan kamu belanja sama siapa?" cecar dewa
zeva melirik pada bik sus dan lela karena bingung
"jawab, kenapa malah lirik-lirikan!" dewa berdiri dan mendekati zeva
"i-itu saya sekalian pulang tadi mampir ke rumah mama, dan tiap hari saya begitu" jawab zeva tak tahu apa yang diperbuatnya hingga membuat dewa yang biasanya hanya diam kini banyak bertanya
"hm, lalu belanja sama siapa kenapa tak ada notif dari kartu yang saya kasih" dewa penasaran siapa yang membelanjakan istrinya
"temen om, ini hanya cemilan aja kok jadi ngga perlu pakai kartu belinya" jawab zeva mulai kesal
"om mau? Ini silahkan ambil mau yang mana tapi saya mau masukan lauk ke kulkas dulu takut basi" ucap zeva
"lauk apa itu?"
zeva merasa seperti sedang interview kerja yang sangat banyak pertanyaan " om bisa lihat sendiri!"
zeva mengeluarkan satu persatu makanan yang dibawakan oleh ibunya
"saya belum makan malam" ucap dewa tiba-tiba setelah melihat menu yang zeva bawa
"ya tinggal makan aja, ini banyak lauk tinggal pilih nasi juga pasti ada. Bik hangatkan yang om majikan mau saya mau mandi gerah" ucap zeva memberikan perintah pada art nya layaknya nyonya sungguhan
"iya bik, tolong hangatkan dan siapkan nasi hangat untuk saya dan istri saya" ucap dewa
"kita makan malam bersama, saya mandi dulu" ucap dewa lagi saat berada di depan zeva dan berlalu menuju kamarnya
setelah tak terlihat lagi
"dia kenapa bik, mba?" zeva malah bergosip dengan art nya
"entah nya, sejak pagi sepertinya sudah sangat aneh, mungkin kepalanya kebentur atau semalam mimpi azab suami kejam" jawab lela
"hus, jangan becanda sembarangan semua sisi rumah ada cctv nya, ayo siapkan makan malam. tuan tidak pernah marah tapi auranya sangat seram" ucap bik sus
"iya sana, saya juga mau mandi dulu" ucap zeva
****
"loh kok dihabiskan!" zeva sejak tadi diam melihat makanan favoritnya diambil oleh dewa
Tapi ini tinggal satu potong dan dewa yak menyisakan untuknya sedikit pun
"kamu mau? Kenapa diam saja sejak tadi!" dewa memberikan setengahnya untuk zeva karena tadi sudah makan cukup banyak
"favoritku!" ucap dewa dan zeva berasamaan, ingin saling memberitahu jika makanan itu kesukaannya
dan ternyata keduanya memiliki makanan favorit yang sama
"pantas sering sekali ada di meja makan" ucap dewa
"ini masakan mama? Enak banget loh ini saya belum temukan rasa yang sama di restoran manapun" ucap dewa memuji sang mertua
"iya enak tapi ngga dihabisin juga kan?" ucap zeva agak kesal
"maaf ya, saya ngga tahu kalau kamu suka itu juga!" dewa meminta maaf sambil tersenyum
Dalam hati zeva "ini orang beneran kebentur kali ya, aneh banget!"
"iya om ngga apa-apa besok bisa minta lagi sama mama, ini masih ada telur balado" ucap zeva lalu makan dengan santai dan tenang
semoga sukaaa ya sama karya baru author
selamat membaca!