Apa jadinya jika calon kakak ipar mu tidak sengaja merengut harta yang paling kamu jaga sebagai seorang wanita? itulah yang dirasakan oleh gadis cantik bernama Agisha.
Akibat kejadian itu membuat sebuah daging yang menjelma menjadi janin tumbuh di dalam rahimnya, awalnya Agisha mencoba menutupinya karena berpikir jika dirinya adalah sumber masalah untuk kakaknya yang sedari dulu kurang menyukainya maka dengan berpikir matang-matang Agisha memilih kabur dari rumah, tetapi hal itu diketahui oleh ayah dari bayi dirinya kandung.
Agisha yang kekanak-kanakan dan dirinya yang mengandung membuatnya mau tidak mau harus menjadi lebih dewasa lagi. bisakah Agisha menghadapi semuanya di tengah-tengah dirinya yang merasa bersalah, dan juga bagaimana kisah lika-liku kehidupan Agisha, ikuti terus yaaa novelnya.
riri-can
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri-can, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Debat
Pagi harinya terlihat Zeus membuka matanya dan merasakan seseorang memeluknya erat, tatapannya tertuju pada Agisha yang menempelkan wajahnya pada dada bidangnya.
Zeus menatap wajah cantik Agisha yang polos, meskipun cerewet dan kekanakan tetapi ada kalanya Agisha bertindak dewasa. Nampaknya karena masih pagi hawanya dingin dan hal itu tentunya membuat Agisha nyenyak tidur.
Tangan besar Zeus bergerak menuju perut Agisha yang sedikit menonjol, ternyata di dalam sana ada calon anaknya. Entah bagaimana kondisinya disana karena belum pernah di periksa, Agisha yang juga malas makan membuatnya khawatir.
'Sehat terus di dalam sana" ucapnya sambil memejamkan matanya sambil mendekap tubuh Agisha
Beberapa menit kemudian pintu kamar di ketuk dari luar membuat Zeus bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke arah pintu. Nampak wajah tuan Arkam yang tengah memegang segelas susu.
'Apa Agis sudah bangun?" tanya tuan Arkam canggung
Tuan Arkam masih tidak menyangka jika putri kecilnya itu sudah menikah dan tengah mengandung calon cucunya, meski semuanya terasa berat dan membuat stres perlahan tuan Arkam dan nyonya Anneta menerima semua itu.
'Agisha masih tidur, apa itu susu untuk ibu hamil?" tanya Zeus
'Benar, untuk sekarang dan seterusnya Agis harus rajin minum susu supaya kandungannya tetap terjaga" jelas tuan Arkam menyerahkan susu itu pada Zeus
'Katakan padanya minum selagi masih hangat, p...papa pergi dulu" pamit tuan Arkam malu saat mengatakan dirinya dengan panggilan papa di depan Zeus yang menyunggingkan senyumnya
'Bangunlah" Zeus mengguncang bahu Agisha
Beruntungnya Agisha mudah sekali di bangunkan, tidak perlu ada adegan teriak-teriak atau marah-marah.
'Aku masih ngantuk" ujar Agisha cemberut
'Minum dulu baru lanjut tidur" Zeus menyerahkan gelas berisi susus pada Agisha
Dua kali tegukan susu itu langsung ludes, Agisha kembali membaringkan tubuhnya, kemudian menarik selimut sampai leher. Zeus yang melihatnya menggelengkan kepalanya, pagi ini menjadi awal bahagia mereka menjadi pasangan suami istri, tidak apa untuk sementara tinggal di rumah tuan Arkam tetapi nanti Zeus akan membawa Agisha ke kediamannya di Italia.
'Bangun, jangan membuat bayinya menjadi pemalas" ucap Zeus membangunkan Agisha yang masih mengantuk
'Tapi aku masih ngantuk" balas Agisha cemberut
Agisha berpikir jika yang membangunkannya adalah sang papa atau mamanya, nampaknya Agisha masih merasa belum menikah atau dia menang benar-benar lupa.
'Bangun Agisha, apa dirimu tidak malu pada ayam yang bangun lebih awal?" tanya Zeus mencemooh Agisha
'Papa Agis masih ngantuk" rengeknya semakin mengeratkan selimutnya
Zeus tersenyum licik mendengar gerutuan Agisha, apa Agisha baru saja memanggilnya papa? Berarti sedari tadi Agisha berpikir jika yang membangunkannya adalah tuan Arkam.
'Berani sekali kamu wanita kecil" ucapnya pelan
Zeus pun membaringkan tubuhnya disamping Agisha dan mulai memeluk erat Agisha, setelah itu Zeus mendekatkan wajahnya pada leher Agisha, mengendusnya dan mulai menciuminya dengan ciuman basah.
Agisha yang merasa terganggu pun mulai bergerak tidak nyaman dan perlahan membuka matanya, terlihat dengan jelas kepala Zeus yang berada di lehernya.
'AAAAAAAA!" teriaknya menggelegar membuat Zeus menjauhkan kepalanya dari leher Agisha
'K..kamu ngapain?" tanya Agisha gugup
'Buat anak" balas Zeus malas
'Apa? Beraninya berbuat hal mesum padaku, akan ku laporkan semua ini pada pihak berwajib!" ancam Agisha
'Yang ada kamu akan di cemooh oleh masyarakat Indonesia yang tidak mau melayani suami sendiri" balas Zeus melenggang pergi meninggalkan Agisha yang terdiam
'Cepat mandi dan bersiap-siap, siang nanti kita akan berangkat" ucap Zeus
'Kemana?" tanya Agisha bingung
'Itali" jawab Zeus
'A..aku tidak mau ikut denganmu, aku mau bersama papa dan mama disini" tolak Agisha
'Saya tidak menerima alasan apapun Agisha, segera bersiap" balas Zeus mengacuhkan rengekan Agisha
'Kumohon, aku tidak suka negaramu itu" balas Agisha tetap ngotot
'Bersiap atau buat baby?!" tanya Zeus mengancam
'B..baik aku mandi" cicit Agisha takut
***
Jam kini menunjukkan pukul 3 sore, jam yang jauh dari perkiraan Zeus untuk berangkat ke negaranya, siapa lagi pelakunya kalau bukan Agisha. Sejak tadi ada-ada saja ulah Agisha supaya tidak jadi berangkat hal itu membuat Zeus mau tidak mau harus tegas pada Agisha yang kini telah menyandang gelar sebagai istrinya.
'Sudah kukatakan, aku tidak mau kenegaramu itu" tolak Agisha dengan nafas memburu
'Dan saya tidak menerima penolakan Agisha, jangan membuat kesabaran saya habis, ingat! Di dalam perutmu itu ada calon anak saya, jangan membantah!" tegas Zeus membuat Agisha terdiam
'Aku tidak menginginkan bayi ini, aku akan menggugurkannya!" teriak Agisha marah
Agisha yang menjadi korban mengapa dipaksa seperti ini? Sungguh Agisha tidak mau terikat apapun, dirinya masih terlampau muda untuk menyandang status istri dan seorang ibu, bagaimanapun dia merasa ini tidak adil buatnya. Katakan dirinya egois, tetapi tetap saja dirinya sulit menerima ini semua.
Suara gemeretakan gigi Zeus terdengar jelas di telinga Agisha, hal itu tentunya membuatnya takut. Badannya bahkan bergetar karena berpikir jika Zeus akan menaikkan tangan dengan memberinya pelajaran karena sudah berkata menggugurkan bayi yang ada di perutnya.
Zeus berjalan ke arah Agisha yang kini ketakutan, salahkan dirinya berpikir seperti itu? Dia adalah korban dan cukup sulit menerima takdir yang buruk padanya.
'Tatap saya Agisha" ujar Zeus membuat Agisha mau tak mau menatapnya
'Saya tidak masalah jika kamu tidak menginginkan pernikahan ini, tetapi jangan katakan hal yang membuat bayinya sedih, saya akan berusaha untuk melakukan yang terbaik untukmu. Cobalah buka hatimu sedikit saja untuk menerima ini semua, hanya itu yang saya minta, saya tidak akan menuntut sesuatu padamu. Cukup kamu jaga diri dan jaga bayinya untukku" ucap Zeus pelan
'Dan setelah itu kamu akan membuang ku?" tanya Agisha sedih
'Saya tidak akan membuang atau meninggalkan mu Agisha kecuali kamu yang sendiri yang meminta" jawab Zeus
'Tapi aku tidak mau ikut denganmu" cicit Agisha
'Kali ini jangan menolak ucapan saya Agisha, bersiap lah kita akan berangkat" Zeus menggandeng tangan Agisha yang masih terisak
Keduanya turun dari lantai atas menuju ruang tamu yang kini terlihat tuan Arkam dan nyonya Anneta.
'Kami akan berangkat" pamit Zeus
Tuan Arkam menatap putrinya dengan tatapan sendu, hatinya begitu berat melepaskan putri bungsunya. Semua ini terjadi akibat ulah putri pertamanya yang sampai saat ini belum menampakkan wajahnya, ingatkan dirinya untuk memberinya nanti pelajaran karena memang sudah sepantasnya Issabella mendapatkan balasan akibat perbuatannya.
'Jaga putriku baik-baik" tuan Arkam menatap putrinya yang terus menunduk
Ini semua dilakukan demi kebaikan Agisha dan suatu saat nanti Agisha akan mengetahui mengapa dirinya dipaksa mengikuti langkah Zeus, biarlah semua menjadi rahasia.
🌾🌾🌾
riri-can
